Legenda 14: Dua Pilihan

" Tidak! ... tidak ada, anak itu sudah tidak ada di tempatnya. Gawat! Jika Tuan tahu, dia pasti akan murka!"

Teren sangat panik ketika melihat tempat Aron sudah kosong. Sepertinya saat ia bersembunyi tadi di ruang rahasia, petugas dari badan intelejen itu lebih dulu menemukan Aron dan membawanya pergi. Teren seakan sudah kehilangan nyawanya saat ini. Ia bahkan langsung terjatuh ke lantai. Dia benar-benar selangkah lebih lambat dari orang-orang itu.

" Tuan Teren, bagaimana ini?"

Pengawal yang ada bersama Teren semua terlihat pias wajahnya. Sudah sangat jelas bahwa mereka akan mati setelah Oliver mengetahui ini. Meskipun mereka tidak tahu pasti mengapa Oliver begitu ingin menahan Aron, tapi Aron adalah prioritas utama mereka agar bisa dibawa keluar dari Pelea De Lobos sekarang.

" Entahlah, siapkan saja nyawa kalian sekarang," kata Teren datar. Ia sendiri juga tidak tahu nasibnya akan seperti apa jika melaporkan hal ini.

Kepanikan Teren berbanding terbalik dengan Aron. Saat ini Aron sedang duduk di dalam mobil. Ia membuka kaca mobil dan melibat ke luar. Perlahan Aron menghirup udara dan menghembuskannya. Sesuatu yang sederhana itu membuat perasaannya begitu tenang dan bahagia. Ya, kata yang belum pernah sekalipun terucap itu kini bisa ia deskripsikan.

Ia membiarkan kaca pintu mobil itu terbuka agar bisa merasakan angin yang menerpa wajahnya.

" Tutup pintu itu, angin malam musim gugur bisa membuat wajahmu membeku."

"Bi-bisakah saya membiarkannya terbuka?"

" Ya, terserahlah."

Aron bicara sedikit tergagap. Baru kali ini dia berinteraksi dengan orang di luar Pelea De Lobos. Jika itu penonton maka dia akan bersikap dingin dan acuh. Tapi berbeda dengan orang-orang ini, mereka bisa dikatakan sebagai orang yang menyelamatkan dirinya.

" Maaf, pertanyaan saya belum dijawab. Apakah Anda ini adalah teman Grethe. Dia seorang wanita yang sepertinya adalah agen."

Orang yang saat ini berada di dalam mobil bersama Aron langsung saling melemparkan pandangan. Dan sesaat kemudian mereka kembali fokus menatap ke arah jalan. Tidak ada satu pun yang menanggapi pertanyaan Aron.

Pada akhirnya Aron memilih diam. Lagi pula tidak ada hak juga untuknya bertanya. Sudah berhasil dibawa keluar dari neraka itu saja sudah sangat bagus.

Tapi, ada yang membuat Aron heran. Ia teringat sesuatu, yakni kalungnya nya. Sebuah pertanyaan terbit, mengapa kalungnya tidak berbunyi dan tidak bereaksi saat ia keluar dari Pelea De Lobos?

" Apa Oliver mati? Itu jelas tidak mungkin sih. Atau bisa jadi dia lupa dengan remote nya karena penggrebekan yang dilakukan orang-orang ini? Entahlah, sekarang yang harus aku lakukan adalah segera mencari cara untuk melepaskan kalung sialan ini dari leherku."

Aron bergumam lirih. Dia menyentuh kalungnya dan mencengkeramnya dengan erat. Ingin rasanya segera menarik dan agar bisa terlepas, tapi tentu semuanya tidak semudah itu dilakukan.

Ckiiiit

Setelah berkendara lumayan lama, kurang lebih 3 jam, mereka sampai juga di sebuah tempat. Aron mengerutkan alisnya, mencoba mencari informasi melalui tulisan-tulisan yang ada di sana.

" Ayo masuk, kami harus bertanya kepada mu terlebih dulu mengenai semua yang ada di tempat itu."

" Baik!"

Aron patuh, ia langsung mengikuti petugas berbaju hitam dan masih menutupi wajah mereka dengan masker. Bukan hanya Aron saja, tapi semua orang yang menjadi ' tahanan' di Pelea De Lobos juga dimintai keterangan. Tapi ada beberapa juga yang dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya yang memprihatinkan.

Drap! Drap! Drap!

Ketika Aron bersama yang lainnya ada di sebuah ruangan, dimana mereka sedang diinterogasi, terdengar langkah kaki yang bukan hanya milik satu orang. Aron lumayan peka terhadap bunyi, ia yakin itu adalah sekelompok orang yang datang. Bukan hanya itu, agaknya mereka juga sedang adau mulut.

" Brengsek! Bagaimana bisa kalian mengambil apa yang seharusnya menjadi milik kami!"

" Cih, tim kalian terlalu lemah. Lihatlah, kami bisa menyelesaikan dnegan mudah bukan? tidak perlu menunggu waktu lama untuk bisa menyergap mereka!"

" Dasar brengsek!"

Wajah pria itu sangat kesal, dan hampir saja melayangkan pukulan kepada orang yang ada di depannya. Tapi beberapa yang lain menahan, mereka tentu tidak boleh melakukan keributan.

Meskipun samar-samar, Aron bisa mengetahui cek cok yang terjadi di luar ruangan itu. Ia sedikit tidak peduli karena memang itu bukan urusannya. Namun ada sebuah langkah yang terus mendekat. Awalnya Aron masih acuh, tapi saat tubuhnya di peluk, dia langsung menoleh ke arah orang yang melakukannya.

" Syukurlah ... syukurlah kamu bisa keluar. Maaf, maaf karena bukan aku yang menjemputmu."

" Grethe ... kau kah itu?"

Aron menangkup wajah Grethe dan memastikan bahwa orag yang saat ini memeluknya adalah wanita yang ia kenal. Wanita yang beberapa hari ini menempati pikirannya. Wanita yang menjadi setitik cahaya terang.

Aron begitu senang, ia sungguh merasa punya sesuatu yang ingin di tuju." Sebenarnya ada keributan apa di luar Grethe?" tanya Aron, dia menjadi penasaran. Setelah melihat di sana ada Grethe, berarti penyergapan ini dilakukan oleh rekan Grethe.

" Sebenarnya yang akan melakukan itu adalah tim kami, tapi tidak tahu bagaimana tim lain yang melakukan. Padahal kami sudah melakukan penyelidikan dari lama, dan besok adalah waktu dimana kami akan menyergap Pelea De Lobos. Saat ini Ketua Marcus sangat marah. Ia merasa dicurangi," jelas Grethe.

Aron mulai mengerti apa yang dimaksud oleh Grethe. Pasti rasanya sangat kesal dan tidak nyaman saat segala usaha yang dilakukan dengan penuh perjuangan, tiba-tiba diambil oleh orang lain.

" Tapi, di sisi lain aku sungguh merasa senang melihatmu ada di sini Aron."

" Sama, aku juga suka bertemu denganmu lagi Grethe."

Apa yang Grethe katakan benar adanya. Disamping rasa kesalnya, karena mungkin saja informasinya di curi, Grethe sangat bahagia melihat Aron berdiri di depannya. Dengan begini, maka dia bisa mencoba banyak cara yang sudah ia temukan untuk melepaskan kalung itu.

" Setelah ini, apa yang ingin kamu lakukan Aron?" tanya Grethe.

" Entahlah Grethe, aku tidak memiliki keahlian apapun. Yang aku lakukan hanyalah bertarung."

Grethe terdiam sejenak, ia memikirkan jawaban Aron. Dengan keahlian yang dimiliki Aron, Grethe yakin ada beberapa pekerjaan yang cocok dengannya.

" Aron, kemampuan bertarung mu itu sungguh sangat luar biasa. Ada dua hal yang bisa kamu lakukan. Menjadi seorang bodyguard atau ... menjadi petarung profesional yang tentunya secara legal!"

Deg!

TBC

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

oh ternyata yang menyelamatkan bukan timnya Marcus, pantesan mereka ga jawab pertanyaan si Aron

2024-03-07

2

lihat semua
Episodes
1 Legenda Petarung 01: Gagal Melarikan Diri
2 Legenda Petarung 02: Pakaian Gladiator?
3 Legenda Petarung 03: Mimpi Seperti Nyata
4 Legenda Petarung 04: Apa Aku Bisa Keluar?
5 Legenda 05: Hidup Iblis!
6 Legenda 06: Oliver Panik
7 Legenda 07: Rasanya Menyenangkan
8 Legenda 08: Sebuah Tawaran
9 Legenda 09: Aron vs Big Stone
10 Legenda 10: Rencana Keluar
11 Legenda 11: Pelarian!
12 Legenda 12: Tekad Grethe
13 Legenda 13: Tamu Tak Diundang
14 Legenda 14: Dua Pilihan
15 Legenda 15: Oliver Kalan Kabut
16 Legenda 16: Mengapa Melakukan itu?
17 Legenda 17: Aron Wangler Menjadi Aron Walter
18 Legenda 18: Hidupmu Milikmu, Bukan Milik Siapapun
19 Legenda 19: AL343010
20 Legenda 20: Selamat Datang Aron Perseus
21 Legenda 21: Tigre Asesino Subterráneo
22 Legenda 22: Gran Turneo de Lucha
23 Legenda 23: Tidak Disangka
24 Legenda 24: Semua Kerena Aron
25 Legenda 25: Kekejaman Oliver
26 Legenda 26: Mimpi dan Nyata
27 Legenda Petarung 27: Titik Terang
28 Legenda Petarung 28: Menemukan Putra Kita
29 Legenda Petarung 29: Amarah Aron Meluap
30 Legenda Petarung 30: Tekad Aron
31 Legenda Petarung 31: Oliver Tahu
32 Legenda Petarung 32: Itu ... Oliver?
33 Legenda Petarung 33: Teknik Terlarang
34 Legenda Petarung 34: Ada Konspirasi
35 Legenda Petarung 35: Fakta yang Terungkap
36 Legenda Petarung 36: Buka Mata Nyawa Terancam
37 Legenda Petarung 37: Aron Khawatir
38 Legenda Petarung 38: Kau yang Menyedihkan
39 Legenda Petarung 39: Serang!
40 Legenda Petarung 40: Berhasil
41 Legenda Petarung 41: Ingin Membalas
42 Legenda Petarung 42: Rencana Oliver
43 Legenda Petarung 43: Tanding Final
44 Legenda Petarung 44: Berakhir
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Legenda Petarung 01: Gagal Melarikan Diri
2
Legenda Petarung 02: Pakaian Gladiator?
3
Legenda Petarung 03: Mimpi Seperti Nyata
4
Legenda Petarung 04: Apa Aku Bisa Keluar?
5
Legenda 05: Hidup Iblis!
6
Legenda 06: Oliver Panik
7
Legenda 07: Rasanya Menyenangkan
8
Legenda 08: Sebuah Tawaran
9
Legenda 09: Aron vs Big Stone
10
Legenda 10: Rencana Keluar
11
Legenda 11: Pelarian!
12
Legenda 12: Tekad Grethe
13
Legenda 13: Tamu Tak Diundang
14
Legenda 14: Dua Pilihan
15
Legenda 15: Oliver Kalan Kabut
16
Legenda 16: Mengapa Melakukan itu?
17
Legenda 17: Aron Wangler Menjadi Aron Walter
18
Legenda 18: Hidupmu Milikmu, Bukan Milik Siapapun
19
Legenda 19: AL343010
20
Legenda 20: Selamat Datang Aron Perseus
21
Legenda 21: Tigre Asesino Subterráneo
22
Legenda 22: Gran Turneo de Lucha
23
Legenda 23: Tidak Disangka
24
Legenda 24: Semua Kerena Aron
25
Legenda 25: Kekejaman Oliver
26
Legenda 26: Mimpi dan Nyata
27
Legenda Petarung 27: Titik Terang
28
Legenda Petarung 28: Menemukan Putra Kita
29
Legenda Petarung 29: Amarah Aron Meluap
30
Legenda Petarung 30: Tekad Aron
31
Legenda Petarung 31: Oliver Tahu
32
Legenda Petarung 32: Itu ... Oliver?
33
Legenda Petarung 33: Teknik Terlarang
34
Legenda Petarung 34: Ada Konspirasi
35
Legenda Petarung 35: Fakta yang Terungkap
36
Legenda Petarung 36: Buka Mata Nyawa Terancam
37
Legenda Petarung 37: Aron Khawatir
38
Legenda Petarung 38: Kau yang Menyedihkan
39
Legenda Petarung 39: Serang!
40
Legenda Petarung 40: Berhasil
41
Legenda Petarung 41: Ingin Membalas
42
Legenda Petarung 42: Rencana Oliver
43
Legenda Petarung 43: Tanding Final
44
Legenda Petarung 44: Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!