" Tidak! ... tidak ada, anak itu sudah tidak ada di tempatnya. Gawat! Jika Tuan tahu, dia pasti akan murka!"
Teren sangat panik ketika melihat tempat Aron sudah kosong. Sepertinya saat ia bersembunyi tadi di ruang rahasia, petugas dari badan intelejen itu lebih dulu menemukan Aron dan membawanya pergi. Teren seakan sudah kehilangan nyawanya saat ini. Ia bahkan langsung terjatuh ke lantai. Dia benar-benar selangkah lebih lambat dari orang-orang itu.
" Tuan Teren, bagaimana ini?"
Pengawal yang ada bersama Teren semua terlihat pias wajahnya. Sudah sangat jelas bahwa mereka akan mati setelah Oliver mengetahui ini. Meskipun mereka tidak tahu pasti mengapa Oliver begitu ingin menahan Aron, tapi Aron adalah prioritas utama mereka agar bisa dibawa keluar dari Pelea De Lobos sekarang.
" Entahlah, siapkan saja nyawa kalian sekarang," kata Teren datar. Ia sendiri juga tidak tahu nasibnya akan seperti apa jika melaporkan hal ini.
Kepanikan Teren berbanding terbalik dengan Aron. Saat ini Aron sedang duduk di dalam mobil. Ia membuka kaca mobil dan melibat ke luar. Perlahan Aron menghirup udara dan menghembuskannya. Sesuatu yang sederhana itu membuat perasaannya begitu tenang dan bahagia. Ya, kata yang belum pernah sekalipun terucap itu kini bisa ia deskripsikan.
Ia membiarkan kaca pintu mobil itu terbuka agar bisa merasakan angin yang menerpa wajahnya.
" Tutup pintu itu, angin malam musim gugur bisa membuat wajahmu membeku."
"Bi-bisakah saya membiarkannya terbuka?"
" Ya, terserahlah."
Aron bicara sedikit tergagap. Baru kali ini dia berinteraksi dengan orang di luar Pelea De Lobos. Jika itu penonton maka dia akan bersikap dingin dan acuh. Tapi berbeda dengan orang-orang ini, mereka bisa dikatakan sebagai orang yang menyelamatkan dirinya.
" Maaf, pertanyaan saya belum dijawab. Apakah Anda ini adalah teman Grethe. Dia seorang wanita yang sepertinya adalah agen."
Orang yang saat ini berada di dalam mobil bersama Aron langsung saling melemparkan pandangan. Dan sesaat kemudian mereka kembali fokus menatap ke arah jalan. Tidak ada satu pun yang menanggapi pertanyaan Aron.
Pada akhirnya Aron memilih diam. Lagi pula tidak ada hak juga untuknya bertanya. Sudah berhasil dibawa keluar dari neraka itu saja sudah sangat bagus.
Tapi, ada yang membuat Aron heran. Ia teringat sesuatu, yakni kalungnya nya. Sebuah pertanyaan terbit, mengapa kalungnya tidak berbunyi dan tidak bereaksi saat ia keluar dari Pelea De Lobos?
" Apa Oliver mati? Itu jelas tidak mungkin sih. Atau bisa jadi dia lupa dengan remote nya karena penggrebekan yang dilakukan orang-orang ini? Entahlah, sekarang yang harus aku lakukan adalah segera mencari cara untuk melepaskan kalung sialan ini dari leherku."
Aron bergumam lirih. Dia menyentuh kalungnya dan mencengkeramnya dengan erat. Ingin rasanya segera menarik dan agar bisa terlepas, tapi tentu semuanya tidak semudah itu dilakukan.
Ckiiiit
Setelah berkendara lumayan lama, kurang lebih 3 jam, mereka sampai juga di sebuah tempat. Aron mengerutkan alisnya, mencoba mencari informasi melalui tulisan-tulisan yang ada di sana.
" Ayo masuk, kami harus bertanya kepada mu terlebih dulu mengenai semua yang ada di tempat itu."
" Baik!"
Aron patuh, ia langsung mengikuti petugas berbaju hitam dan masih menutupi wajah mereka dengan masker. Bukan hanya Aron saja, tapi semua orang yang menjadi ' tahanan' di Pelea De Lobos juga dimintai keterangan. Tapi ada beberapa juga yang dilarikan ke rumah sakit karena kondisinya yang memprihatinkan.
Drap! Drap! Drap!
Ketika Aron bersama yang lainnya ada di sebuah ruangan, dimana mereka sedang diinterogasi, terdengar langkah kaki yang bukan hanya milik satu orang. Aron lumayan peka terhadap bunyi, ia yakin itu adalah sekelompok orang yang datang. Bukan hanya itu, agaknya mereka juga sedang adau mulut.
" Brengsek! Bagaimana bisa kalian mengambil apa yang seharusnya menjadi milik kami!"
" Cih, tim kalian terlalu lemah. Lihatlah, kami bisa menyelesaikan dnegan mudah bukan? tidak perlu menunggu waktu lama untuk bisa menyergap mereka!"
" Dasar brengsek!"
Wajah pria itu sangat kesal, dan hampir saja melayangkan pukulan kepada orang yang ada di depannya. Tapi beberapa yang lain menahan, mereka tentu tidak boleh melakukan keributan.
Meskipun samar-samar, Aron bisa mengetahui cek cok yang terjadi di luar ruangan itu. Ia sedikit tidak peduli karena memang itu bukan urusannya. Namun ada sebuah langkah yang terus mendekat. Awalnya Aron masih acuh, tapi saat tubuhnya di peluk, dia langsung menoleh ke arah orang yang melakukannya.
" Syukurlah ... syukurlah kamu bisa keluar. Maaf, maaf karena bukan aku yang menjemputmu."
" Grethe ... kau kah itu?"
Aron menangkup wajah Grethe dan memastikan bahwa orag yang saat ini memeluknya adalah wanita yang ia kenal. Wanita yang beberapa hari ini menempati pikirannya. Wanita yang menjadi setitik cahaya terang.
Aron begitu senang, ia sungguh merasa punya sesuatu yang ingin di tuju." Sebenarnya ada keributan apa di luar Grethe?" tanya Aron, dia menjadi penasaran. Setelah melihat di sana ada Grethe, berarti penyergapan ini dilakukan oleh rekan Grethe.
" Sebenarnya yang akan melakukan itu adalah tim kami, tapi tidak tahu bagaimana tim lain yang melakukan. Padahal kami sudah melakukan penyelidikan dari lama, dan besok adalah waktu dimana kami akan menyergap Pelea De Lobos. Saat ini Ketua Marcus sangat marah. Ia merasa dicurangi," jelas Grethe.
Aron mulai mengerti apa yang dimaksud oleh Grethe. Pasti rasanya sangat kesal dan tidak nyaman saat segala usaha yang dilakukan dengan penuh perjuangan, tiba-tiba diambil oleh orang lain.
" Tapi, di sisi lain aku sungguh merasa senang melihatmu ada di sini Aron."
" Sama, aku juga suka bertemu denganmu lagi Grethe."
Apa yang Grethe katakan benar adanya. Disamping rasa kesalnya, karena mungkin saja informasinya di curi, Grethe sangat bahagia melihat Aron berdiri di depannya. Dengan begini, maka dia bisa mencoba banyak cara yang sudah ia temukan untuk melepaskan kalung itu.
" Setelah ini, apa yang ingin kamu lakukan Aron?" tanya Grethe.
" Entahlah Grethe, aku tidak memiliki keahlian apapun. Yang aku lakukan hanyalah bertarung."
Grethe terdiam sejenak, ia memikirkan jawaban Aron. Dengan keahlian yang dimiliki Aron, Grethe yakin ada beberapa pekerjaan yang cocok dengannya.
" Aron, kemampuan bertarung mu itu sungguh sangat luar biasa. Ada dua hal yang bisa kamu lakukan. Menjadi seorang bodyguard atau ... menjadi petarung profesional yang tentunya secara legal!"
Deg!
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
oh ternyata yang menyelamatkan bukan timnya Marcus, pantesan mereka ga jawab pertanyaan si Aron
2024-03-07
2