Sorakan penuh kepuasan dilakukan para pendukung Aron. Big Stone terkapar di tanah. Tapi tidak ada yang tahu bahwa Big stone hanyalah pura-pura.
" Aku akan membantumu keluar dari sini. Besok malam, mari buat keributan dan kita bisa meninggalkan tempat ini selamanya."
Itu adalah ucapan Big Stone setelah menerima jawaban dari Aron. Ia lalu mengatakan bahwa dirinya akan berakting kalah. Dan seperti ini lah hasilnya. Oliver sangat geram melihat Big stone yang terkapar. Jelas sekali malam ini dia rugi besar.
" Sial, besok harus lagi. Big Stone, aku masih belum percaya kemampuannya seburuk itu."
Oliver menaruh kecurigaan kepada Big Stone. Tapi dia tidak bisa mengungkapkan, pasalnya rekan barunya yakni pemilik Big Stone pun saat ino terlihat sangat kesal.
Malam ini Aron kembali memikirkan ucapan Big Stone dan Grethe. Dua orang itu menawarkan kebebasan. Jika ia bisa percaya kepada Grethe tapi tidak dengan Big Stone. Baru pertama kali bertemu dan tiba-tiba menawarkan sesuatu.
" Mungkin ini sedikit gegabah, tapi tidak ada salahnya dicoba. 80%, itu adalah prosentase rasa percayaku pada pria besar itu. Aah iya Grethe, aku harus mencarinya."
Salah satu hadiah kemenangan yang di dapat Aron dari Oliver adalah dia tidak lagi dikurung di tempatnya. Aron dibebaskan untuk pergi kemana saja. Sebenarnya Oliver sangat tidak ingin melakukan itu. tapi ini adalah bentuk reward yang harus ia berikan. Maka dari itu ia sungguh tidak ingin Aron menang, karena dnegan begitu Aron tidak akan pernah bisa keluar dari kurungan.
Tapi nasib baik memang tengah berpihak kepada Aron, siapa sangka musuh yang seharusnya diadu dengannya malah berbalik menjadi sekutu, meskipun bel.um diketahui apa motif sepenuhnya pria besar itu.
Tok! Tok! Tok!
" Grethe, apakah kau di dalam?" Dan ini juga salah satu hal lainnya yang didapatkan Aron, yakni dia bisa mendapatkan informasi mengenai dimana kamar yang ditempati Grethe.,
Di dalam kamar Grethe yang mendengar suara Aron sedikit terkejut. Sudah beberapa hari ini dia tidak bertemu dengannya.
" Masuk Aron, kebetulan pintunya tidak aku kunci," teriak wanita itu dari dalam. Dia sebenarnya ingin buru-buru membuka pintu, namun saat ini tidak bisa karena sedang ada yang ia lakukan.
Ceklek ... ngeeeek
Aron dengan berhati-hati masuk ke kamar Grethe, dia sedikit canggung pasalnya baru kali ini dia mendatangi tempat dimana hanya ada wanita di dalamnya. Hal yang jelas belum pernah ia lakukan sebelumnya.
Namun, rasa canggung itu berubah menjadi sebuah keterkejutan. Mata Aron membelalak, ia melihat sesuatu yang sungguh indah dimana belum pernah ia lihat sebelumnya.
" Grethe ... kau?"
Aron tidak bisa berkata apapun. Ia seperti melihat peri. Definisi cantik setiap orang memang berbeda, tapi bagi Aron, Grethe adalah wanita tercantik yang pernah ia lihat. Tampilan Grethe sungguh berbeda dari yang biasa ia lihat. Jika biasanya rambut Grethe berwarna hitam dengan mata yang senada, tapi kini berbeda. Rambut berwarna perak itu terlihat bersinar, dan bola mata berwarna biru itu seperti samudra nan luas yang bebas. Tidak terbatas dan juga begitu menenangkan saat melihatnya.
" Tunggu sebentar Aron, aku harus keluar dari kamar mandi ini dengan semua yang ku punya tertutup. Ya, ini adlah penyamaran sempurna. Aku tidak bisa memperlihatkan diriku yang sebenarnya. Aah, mendekati. Kamu mencari aku pasti ada yang ingin kamu bicarakan bukan."
Saat ini Grethe berada di kamar mandi, dan sedang mengenakan softlens serta wignya. Ia meminta Aron mendekat ke kamar mandi yang memang tidak ia tutup. Karena tempat itu adalah tempat satu-satunya yang tidak ada kamera pengawas.
" Ruangan ini diletakkan kamera pengawas, maka dari itu lebih aman jika kita bicara di sini, ada apa?"
" Soal rencana keluar dari tempat ini, aku sudah memutuskannya bahwa aku akan keluar dan rencana itu adalah malam ini."
" Ehh, malam ini?"
Grethe terkejut mendengar ucapan Aron. Jika benar malam ini akan keluar maka itu berarti dia harus bergerak mendahului rencana AIE.
" Kenapa harus malam ini, ARon?"
" Itu ... ."
Aron menceritakan semua yang ia bicarakan dia rena pertarungan bersama Big Stone. Grethe tentu terkejut mendengar hal itu, selama ini belum pernah ada siapapun yang meminta Aron keluar, dan tiba-tiba seorang lawan menjadi sekutu. Sebagai agen tentu ia menaruh banyak kecurigaan.
" Sebentar, aku akan memikirkannya. Memangnya seperti apa rencana kalian?"
Aron mendekatkan bibirnya tepat di telinga Grethe, ia membisikkan hal yanga kan dilakukan malam ini. Grethe mengangguk paham.
" Haah, baiklah. Aku akan ikut, walaupun sebenarnya aku tidak yakin. tapi mari kita coba. tapi ... maaf bukannya aku mematahkan semangatmu Aron, jika kita idak berhasil?"
" Tidak masalah Grethe, yang terpenting aku sudah mencobanya."
Grethe tersenyum, melihat sorot semangat dari mata Aron membuatnya mengerti bahwa kali ini pria itu memiliki harapan dan impian. Sebuah hal yang tidak pernah ia lihat sebelumnya pada Aron.
" Baiklah, aku harus kembali sebelum si bajingan itu menyadari bahwa aku pergi terlalu lama. Aah iya, Grethe kamu cantik dengan rambut perak dan mata biru mu itu."
Deg deg deg deg
Blussh
Wajah Grethe bersemu merah. Selama ini tidak ada yang pernah memuji rambutnya yang mungkin memang jarang ditemui (ceritanya begitu ya gengs hahaha). Selama kecil dia selalu dirundung karena rambutnya itu. Ia sellau dipanggil dengan sebutan nenek. Sehingga, ketika memasuki usia remaja, Grethe memilih untuk mewarnai rambutnya agar dianggap normal.
" Aron, terimakasih. Kau orang pertama yang memuji rambutku."
Ucapan itu jelas tidak di dengar Aron karena ia sudah lebih dulu keluar kamar. Tapi selanjutnya Grethe harus melakukan hal lain, yakni menghubungi markas AIE. Bagaimanapun ia harus mengatakan bahwa dirinya akan keluar dari Pelea De Lobos malam ini juga.
" Ketua Marcus! ada pesan dari Grethe!"
Kantor AIE tepatnya di tempat khusus Tim MArcus berad, seketika dibuat ramai dengan pesan dar Grethe tersebut. Marcus tentu terkejut, ini bukanlah rencana yang sebenarnya.
" Bagaimana ini Ketua?"
" Tidak ada yang bisa kita lakukan. Kita hanya bisa menerima pesan tidak bisa menjawab pesan. Dan kita juga tidak bisa mengubah rencana kita. Jika Grethe memang akan melakukan itu, maka biarlah dia melakukannya. Kita tidak bisa mengorbankan rencana yang sudah kita susun dengan baik untuk diubah sesukanya."
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
oh ini rencana sebelum akhirnya si Aron gagal kabur yah,,,
2024-03-07
1
GiZaNy
deh deh aannn.. ihhhh 😅😅
2024-03-04
1