Legenda 09: Aron vs Big Stone

Oliver terlihat sangat puas saat ini. Dia mendapatkan penawaran yang sangat luar biasa baginya. Jika Aron bisa kalah maka uang yang masuk ke kantongnya maka akan semakin banyak. Semua pasti bertaruh agar Aron menang, tapi melihat orang bawaan dari tamunya itu membuat Oliver yakin bahwa orang tersebut bisa mengalahkan Aron.

" Baiklah, mari kita umumkan kepada para penonton sebelum pertarungan dimulai."

" Mari Tuan, saya sangat tidak sabar."

Menuju waktu dimana pertempuran akan berlangsung, Oliver dan rekan barunya itu datang bersamaan. Riuh suara penonton sudah memenuhi tempat. Mereka meneriakkan nama Aron dengan nama "iblis". Semua itu mereka dapatkan saat Aron tersenyum bahkan tertawa bahagia ketika pemuda itu bertarung dengan para lawannya.

" Perhatian! Penonton yang terhormat. Kami akan mengenalkan seseorang yang baru, dia akan melawan Aron nanti. Dan ada yang spesial malam ini. Kami akan membuka taruhan. Silakan memilih siapa yang akan menang malam ini, dan saya pastikan bahwa semua yang Anda sekalian pertaruhkan akan jadi milik Anda jika Anda memenangkannya."

Semua berbisik-bisik mendengar ucapan dari Oliver. Sebelumnya uang yang mereka keluarkan sudah lumayan banyak. Dengan apa yang dikatakan Oliver baru saja jelas sekali bahwa pria licik itu menginginkan uang dari mereka lagi.

" Kau mau memeras kami dengan dalih taruhan? Dasar bajingan! Yang semalam saja kau tidak bisa memenuhi keinginan kami."

Salah seorang bicara dengan lantang, dan beberapa yang lain setuju dnegan ucapan tersebut.

Oliver tentu sudah memprediksi akan muncul protes dari para penonton, tapi dia jelas tidak kehilangan akal. Akal liciknya terus berjalan layaknya air terjun yang begitu deras.

" Tenang saja para penonton, saya berani jamin bahwa malam ini Anda semua tidak akan pernah kecewa. Saya akan memperlihatkan sesuatu yang menarik kepada Anda. Setelah melihat ini, baru putuskan Anda akan bertaruh atau tidak."

Oliver tersenyum smirk. Dia lalu menggerakkan tangannya ke arah Teren. Teren yang sudah paham atas isyarat tangan dari tuannya langsung bergerak.

Big Stone, julukan bagi orang yang dibawa oleh rekan baru Oliver itu sesuai dengan julukannya. Badan besar dan otot yang terlihat sekeras batu. Warna kulit tan terlihat eksotis dan tatapan mata tajam menambah kesan bengis.

" Kami perkenalkan, Big Stone!"

Semua mata tertuju pada pria itu. Orang baru yang dijanjikan Oliver melalui ucapannya tadi agaknya bukan sebuah kebohongan. Saat ini Big Stone sedang berada di arena pertarungan menghadapi beberapa orang sekaligus. Dan ia berhasil mengalahkan mereka semua hanya dalam hitungan menit.

" Bagaimana Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya. Apakah Anda sekalian sudah memutuskan."

Semua bersorak, suara penuh kepuasan itu diyakini Oliver sudah menentukan pilihan mereka. Dan kini saatnya Aron masuk ke arena. Semua mata kembali tertuju kepada Aron. Wajah-wajah tidak sabar akan pertunjukkan hebat itu membuat Aron muak.

" Ooh rupanya orang baru ya? Dia dipersiapkan untuk menghabisi aku ternyata?" ucap Aron lirih. Ia mengangkat satu sudut bibirnya membentuk sebuah senyum sinis ke arah Oliver.

" Cih! Anak itu masih bisa mencibir rupanya. Sepertinya rasa lapar itu tidak terlalu berarti baginya. Tidka masalah, dengan beberapa kali pukulan saja dia pasti akan jatuh karena kehabisan tenaga. Dan tentu ia so bedebah itu akan mudah dikalahkan.

" Big Stone! Big Stone! Big Stone!"

" Aron! Iblis! Aron! Iblis! Iblis!"

Dua kubu terbentuk. Pada akhirnya ada yang mengambil Big Stone sebagai taruhan mereka. Melihat kemampuan Big Stone tadi membuat mereka yakin bahwa Aron bisa dikalahkan. Dan saat ini mereka bisa melihat perbedaan tinggi dan besar tubuh keduanya sungguh sangat jauh. Bagaikan semut dengan gajah, seperti itulah ucapan para penonton.

" Waah sepertinya ini akan menarik."

" Benar, lihat Si Iblis itu terlihat sangat kecil di depan Si Batu. Aku rasa hanya akan bertahan beberapa menit saja."

" Jangan terlalu percaya diri, Aron selama ini selalu unggul mau seperti apapun itu lawannya. Lagi pula kalian baru sekali lihat Big Stone, kemampuannya jelas belum bisa teruji. Lain dengan Aron, sudah belasan tahun kan dia ditempat ini. Apa ya mungkin dia bisa dikalahkan dengan mudah?"

Deg!

Gluph!

Semua langsung terbungkam mendengar ucapan salah satu penonton di sana. Apa yang dikatakan itu sudah sangat jelas benar adanya. Merek sejenak terlena dengan tubuh besar Big Stone dan melupakan fakta bahwa Aron adalah raja di arena itu.

" Sudahlah, nikmati saja pertarungan itu. Lagi pula kalian sudah bayar mahal bukan?"

Kini mereka memfokuskan mata ke arah arena pertarungan. Aron dan Big Stone saat ini tengah saling berhadapan dan siap untuk saling menyerang.

" Jadi, kau akan membunuhku begitu?" tanya Aron kepada lawan yang saat ini berada di depannya.

" Jika kau memintanya maka akan aku lakukan. Kita sama-sama menjadi anjing dari Tuan kita. Jadi sebenarnya aku hanya diperintahkan untuk bisa membuatmu kalah. Tidak ada niatku untuk membunuhmu," jawab Big Stone cepat. Apa yang dikatakannya itu memang benar adanya. Dia tidak ada niat untuk membunuh siapapun yang akan jadi lawan bertarungnya. Karena perintah awal juga bukan seperti itu. Dan Big Stone melakukan segala sesuatu hanya berdasarkan perintah.

" Dia benar-benar seperti anjing yang tidak punya keinginan pribadi. Haah, aku seperti melihat diriku sendiri sekarang." Aron mendesahkan nafasnya kasar. Bagaimanapun juga, orang yang akan jadi lawannya itu memang tidka jauh berbeda dengan dirinya.

" Baiklah mari kita mulilai."

Teng! Teng! Teng!

Lonceng tanda permainan dimulai pu dibunyikan. Baik Aron maupun Big stone langsung saling melakukan tinjuan.

Bugh! Bugh!

Hiaaat!

Pukulan dari Aron bisa ditepis dengan mudah oleh Big Stone. Sebaliknya, tendangan dari Big Stone juga berhasil dihindari oleh Aron. Dia melompat ke belakang saat Big Stone melakukan tendangan memutar. Tendangan itu biasanya efektif untuk membuat lawan roboh.

" Kemampuanmu sungguh sangat baik Aron!"

" Terimakasih Big Stone. Tapi bukankah ini bukan waktunya kita untuk saling memuji?"

Big Stone melemparkan senyum, pun dengan Aron.

Bugh!

Bluk!

Sebuah pukulan mengenai dada Aron sehingga ia terjatuh ke belakang. Semua pendukung Big Stone bersorak. Dan Oliver terlihat tersenyum puas. Ia merasa yakin bahwa Aron akan kalah malam ini.

Tap! Tap Tap!

Big Stone mencengkeram kerah baju Aron dan membuat Aron berdiri.

" Apa kau senang berada di sini? Apa kau tidak ingin pergi dari sini?"

Deg!

Aron terkejut mendengar ucapan Big Stone. Itu adalah kedua kalinya ada orang yang bertanya tentang apa yang ia inginkan.

Keterkejutan Aron bisa ditangkap oleh mata Big Stone, dan pria bear itu terkekeh kecil.

" Aku bukanlah sepenuhnya anjing. Jika kau berkata ingin keluar dari sini, maka aku akan membantumu, bagaimana?"

TBC

Terpopuler

Comments

GiZaNy

GiZaNy

makin deg2an baca episode selanjutnya 😁

2024-03-04

1

marie_shitie💤💤

marie_shitie💤💤

keeereeen ad juga yg sepihak m aron

2024-03-03

1

Ika Surya Ningsih

Ika Surya Ningsih

oh k othor.. cerita mu tak pernah mengecewakan..
lanjut trusss..
dan jgn lupa k.. lnjutan dokter fahwaz

2024-03-03

2

lihat semua
Episodes
1 Legenda Petarung 01: Gagal Melarikan Diri
2 Legenda Petarung 02: Pakaian Gladiator?
3 Legenda Petarung 03: Mimpi Seperti Nyata
4 Legenda Petarung 04: Apa Aku Bisa Keluar?
5 Legenda 05: Hidup Iblis!
6 Legenda 06: Oliver Panik
7 Legenda 07: Rasanya Menyenangkan
8 Legenda 08: Sebuah Tawaran
9 Legenda 09: Aron vs Big Stone
10 Legenda 10: Rencana Keluar
11 Legenda 11: Pelarian!
12 Legenda 12: Tekad Grethe
13 Legenda 13: Tamu Tak Diundang
14 Legenda 14: Dua Pilihan
15 Legenda 15: Oliver Kalan Kabut
16 Legenda 16: Mengapa Melakukan itu?
17 Legenda 17: Aron Wangler Menjadi Aron Walter
18 Legenda 18: Hidupmu Milikmu, Bukan Milik Siapapun
19 Legenda 19: AL343010
20 Legenda 20: Selamat Datang Aron Perseus
21 Legenda 21: Tigre Asesino Subterráneo
22 Legenda 22: Gran Turneo de Lucha
23 Legenda 23: Tidak Disangka
24 Legenda 24: Semua Kerena Aron
25 Legenda 25: Kekejaman Oliver
26 Legenda 26: Mimpi dan Nyata
27 Legenda Petarung 27: Titik Terang
28 Legenda Petarung 28: Menemukan Putra Kita
29 Legenda Petarung 29: Amarah Aron Meluap
30 Legenda Petarung 30: Tekad Aron
31 Legenda Petarung 31: Oliver Tahu
32 Legenda Petarung 32: Itu ... Oliver?
33 Legenda Petarung 33: Teknik Terlarang
34 Legenda Petarung 34: Ada Konspirasi
35 Legenda Petarung 35: Fakta yang Terungkap
36 Legenda Petarung 36: Buka Mata Nyawa Terancam
37 Legenda Petarung 37: Aron Khawatir
38 Legenda Petarung 38: Kau yang Menyedihkan
39 Legenda Petarung 39: Serang!
40 Legenda Petarung 40: Berhasil
41 Legenda Petarung 41: Ingin Membalas
42 Legenda Petarung 42: Rencana Oliver
43 Legenda Petarung 43: Tanding Final
44 Legenda Petarung 44: Berakhir
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Legenda Petarung 01: Gagal Melarikan Diri
2
Legenda Petarung 02: Pakaian Gladiator?
3
Legenda Petarung 03: Mimpi Seperti Nyata
4
Legenda Petarung 04: Apa Aku Bisa Keluar?
5
Legenda 05: Hidup Iblis!
6
Legenda 06: Oliver Panik
7
Legenda 07: Rasanya Menyenangkan
8
Legenda 08: Sebuah Tawaran
9
Legenda 09: Aron vs Big Stone
10
Legenda 10: Rencana Keluar
11
Legenda 11: Pelarian!
12
Legenda 12: Tekad Grethe
13
Legenda 13: Tamu Tak Diundang
14
Legenda 14: Dua Pilihan
15
Legenda 15: Oliver Kalan Kabut
16
Legenda 16: Mengapa Melakukan itu?
17
Legenda 17: Aron Wangler Menjadi Aron Walter
18
Legenda 18: Hidupmu Milikmu, Bukan Milik Siapapun
19
Legenda 19: AL343010
20
Legenda 20: Selamat Datang Aron Perseus
21
Legenda 21: Tigre Asesino Subterráneo
22
Legenda 22: Gran Turneo de Lucha
23
Legenda 23: Tidak Disangka
24
Legenda 24: Semua Kerena Aron
25
Legenda 25: Kekejaman Oliver
26
Legenda 26: Mimpi dan Nyata
27
Legenda Petarung 27: Titik Terang
28
Legenda Petarung 28: Menemukan Putra Kita
29
Legenda Petarung 29: Amarah Aron Meluap
30
Legenda Petarung 30: Tekad Aron
31
Legenda Petarung 31: Oliver Tahu
32
Legenda Petarung 32: Itu ... Oliver?
33
Legenda Petarung 33: Teknik Terlarang
34
Legenda Petarung 34: Ada Konspirasi
35
Legenda Petarung 35: Fakta yang Terungkap
36
Legenda Petarung 36: Buka Mata Nyawa Terancam
37
Legenda Petarung 37: Aron Khawatir
38
Legenda Petarung 38: Kau yang Menyedihkan
39
Legenda Petarung 39: Serang!
40
Legenda Petarung 40: Berhasil
41
Legenda Petarung 41: Ingin Membalas
42
Legenda Petarung 42: Rencana Oliver
43
Legenda Petarung 43: Tanding Final
44
Legenda Petarung 44: Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!