Legenda 16: Mengapa Melakukan itu?

Markas AIE, seseorang masih sangat begitu kesal dan marah atas ulah rekannya yang menyerobot apa yang sudah ia lakukan selama ini. Sebenarnya bukan itu poin utamanya. Marcus, ia ingin menghancurkan kepala Oliver saat bertemu. Tapi semuanya menguap begitu saja sekarang gara-gara Huston.

Benar, orang yang sedang marah dan kesal itu adalah Marcus. Bukan tanpa alasan, AIE sebelumnya sudah tidak mau tahu mengenai Pelea De Lobos. Bahkan mereka melarang untuk menangani kasus itu, tapi tiba-tiba Tim Huston tanpa ada pembicaraan sebelumnya sudah mengobrak-abrik tempat itu.

" Tidak, ini sungguh tidak bisa dibiarkan!"

Marcus bangkit dari duduknya dan berjalan keluar dari ruangan miliknya. Dengan langkah besar ia menuju ke tempat sang rekan.

Brak!

Marcus membuka pintu ruangan Huston dengan sangat keras dan tentunya tanpa mengetuk maupun permisi lebih dulu. Tatapan nyalang Marcus tujukan kepada Huston. Dia juga tidak peduli bahwa saat ini ditempat itu sedang banyak orang.

Brak!

" Kau pasti mencuri informasi yang sudah tim kami lakukan bukan? Bagaimana orang yang sama sekali tidak peduli mengenai kasus ini tiba-tiba menjadi pahlawan kesiangan. Dan mana Oliver, orang yang seharusnya ada di sini setelah kau berhasil mengobrak-abrik tempatnya!"

Deg!

Glek!

Awalnya Huston ingin menjawab setiap ucapan Marcus. Tetapi ketika Marcus menanyakan keberadaan Oliver, lidahnya tiba-tiba kelu. Hal tersebut merupakan minus besar dari operasi penyergapan yang dia lakukan.

" Cih! dasar pencuri! Tidak punya mulut kah untuk menjawab. tapi syukurlah, paling tidak kau berhasil menyelamatkan nyawa, dan bukannya menghilangkannya. Ingat, sekarang aku akan melupakanmu, tapi jika kau melakukan ini padaku lagi, maka aku tidak akan pernah bisa mengampuni mu."

Tap! Tap! Tap!

Brak!

Huston sangat terkejut dengan setiap kata yang diucapkan Marcus. Bukan hanya dia, tapi anggota tim nya pun ikut terkejut.

" Dasar pria tua brengsek, beraninya dia mengancam ku! dia pikir siapa dia? Sudah tua bukannya pensiun tapi masih ingin sok bergaya menjadi seorang yang dipandang." Huston berteriak geram. Meskipun ia berhasil dalam misi kali ini, tapi memang masih banyak sekali minusnya. Dan itu terbukti saat ia mendapat teguran dari atasannya.

Anggota Tim Huston hanya terdiam, mereka tidak berani berkomentar. Mereka tahu bahwa Huston sangat sensitif mengenai hal yang berhubungan dengan Marcus. Ia selalu ingin lebih unggul dari Marcus. Dan mereka sebenarnya juga heran, mengapa tiba-tiba Huston memutuskan untuk mengambil kasus yang sama sekali belum pernah diinginkan sama sekali.

Tak!

" Haaah, ini sungguh sangat menjengkelkan. Tapi apa mau dikata, semua sudah terjadi. mungkin belum waktunya aku menghabisi pria itu. Alma, aku gagal lagi. Dia kembali bisa lolos. Maafkan aku sayang, aku pasti akan membalas apa yang sudah pria bajingan itu kepadamu dan anak kita."

Marcus memukul setir kemudinya, ia lalu menyalakan mobilnya dan memutuskan untuk segera pulang ke rumah. Berlama-lama di kantor AIE membuatnya kesal karena ulah Huston.

Sepanjang perjalanan menuju ke rumah, Marcus melewati jalan yang biasanya ia lalui saat istrinya masih ada. Dia selalu melakukan itu sat suasana hatinya sedang tidak baik.

" Sekali lagi, andai ... andai kamu masih ada, andai anak kita masih bersama dengan ku maka hidupku akan jauh lebih berwarna."

Air mata Marcus luruh, ia tidak pernah bisa mengendalikannya jika sudah mengingat Alma. Bagaimana istrinya itu meninggal masih sangat membekas. Meskipun kamera pengawas yang ada di rumahnya di rusak, tapi Marcus berhasil mendapatkan wajah pelaku dari kemera pengawas milik tetangga dan juga lampu lalu lintas yang ada di sekitar rumah mereka.

Oliver, pria itu yang telah membuat nyawa Alma meninggalkan raganya. Dimana ia tahu bahwa Oliver adalah temannya dulu. Dia tidak pernah tahu mengapa temannya itu bisa melakukan perbuatan yang buruk terhadap dirinya dan keluarganya. Dan setelah kejadian itu, Oliver hi,ang bak ditelan bumi. Sudah kemana-mana Marcus mencari tapi tidak juga ia temukan, hingga Palea De Lobos muncul. Di sana lah Marcus mengamati Oliver.

" Mengapa, mengapa kamu melakukan ini padaku dan Alma. Apa salahku, apa salah Alma, dan apa salah anak yang bahkan belum melihat dunia ini kepadamu!!! Argggh dasar pria bangsat, bedebah!"

Marcus tergugu, dia selalu mencoba mengira-ira apa alasan yang mendasari Oliver melakukan itu semua. Tapi tidak pernah sedikit pun ia bisa mengetahuinya.

🥊🥊🥊

Grethe mengerjapkan matanya ketika sinar matahari menelusup dari jendela. Ia bergegas untuk bangun, hari ini banyak yang akan dia lakukan. Maka dari itu ia segera masuk kamar mandi untuk mencuci muka dan berganti pakaian.

" Aduuh, aku lupa. Aku belum membelikan baju untuk Aron," gumam Grethe sambil menepuk keningnya sendiri. Semalam sudah terlalu malam untuk membawa Aron berbelanja.

" Pagi Grethe," sapa Aron saat Grethe keluar dari kamar. Aron sudah duduk di meja dapur sambil menyeduhkan teh camomile untuk diberikan kepada Grethe. " Minumlah, aku tidak tahu selera mu."

" Terimakasih Aron, ini sungguh pas," ucap Grethe tersenyum. Ia menyeruput teh buatan Aron dan itu benar-benar terasa pas di mulutnya.

" Aah Aron, aku akan membawamu untuk menemui Ketua Marcus. Kita akan meminta tolong untuk urusan identitasmu dan juga pendaftaran ke klub. Satu lagi, aku juga harus meminjam baju dia untukmu. Maafkan aku Aron, aku sungguh lupa menyiapkan baju untukmu," sesal Grethe. Ia merasa kurang memerhatikan Aron, padahal dia yang bersemangat membawa Aron melihat dunia luar.

" Eeeh, kamu tidak perlu minta maaf Grethe. Bisa di sini saja aku sudah berterimakasih. Seharusnya aku yang minta maaf karena sudah merepotkan mu."

Grethe menggeleng pelan, ia sudah berjanji dalam hati bahwa ia akan membantu Aron untuk menemukan kehidupan barunya. Meskipun masih berada di bidang yang sama, tapi Grethe ingin Aron dikenal dan dihormati. Dan bukannya hanya dijadikan tontonan tanpa dihargai.

" Baiklah kalua begitu, mari kita pergi ke rumah ketua. Sekalian aku akan mengenalkannya padamu, dia adalah orang tua yang baik. Kau pasti akan suka saat melihatnya Aron, karena aku pun merasakan itu."

Aron hanya mengangguk kecil. Ia menjadi penasaran dengan pria yang diceritakan oleh Grethe. Dari ekspresi Grethe, terlihat jelas bahwa ia menyukai dan juga menghormati pria yang bernama Marcus itu.

" Jika kamu menyukainya, aku rasa mungkin aku juga akan menyukainya Grethe," ucap Aron. Dia mungkin juga harus belajar beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

" Aah tunggu sebentar." Grethe menahan Aron yang ingin keluar rumah. Wanita itu kemudian berlari masuk ke dalam kamar lagi.

" Nah, pakai ini. Kita harus menutupi ini. Aku yakin mereka masih mencari mu dan kamu juga harus memakai ini untuk sementara."

Grethe ternyata mengambilkan sebuah syal yang langsung ia lilitkan ke leher Aron. Grethe juga membawakan sebuah wig. Itu cukup sempurna menutupi penampilan asli Aron.

" Terimakasih Grethe."

TBC

Terpopuler

Comments

marie_shitie💤💤

marie_shitie💤💤

aduh siapakah ini Hudson ap Marcus nih POV ny

2024-03-18

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

kira" si Markus sama Aron terkoneksi ga yah sebenarnya,,,

2024-03-08

2

lihat semua
Episodes
1 Legenda Petarung 01: Gagal Melarikan Diri
2 Legenda Petarung 02: Pakaian Gladiator?
3 Legenda Petarung 03: Mimpi Seperti Nyata
4 Legenda Petarung 04: Apa Aku Bisa Keluar?
5 Legenda 05: Hidup Iblis!
6 Legenda 06: Oliver Panik
7 Legenda 07: Rasanya Menyenangkan
8 Legenda 08: Sebuah Tawaran
9 Legenda 09: Aron vs Big Stone
10 Legenda 10: Rencana Keluar
11 Legenda 11: Pelarian!
12 Legenda 12: Tekad Grethe
13 Legenda 13: Tamu Tak Diundang
14 Legenda 14: Dua Pilihan
15 Legenda 15: Oliver Kalan Kabut
16 Legenda 16: Mengapa Melakukan itu?
17 Legenda 17: Aron Wangler Menjadi Aron Walter
18 Legenda 18: Hidupmu Milikmu, Bukan Milik Siapapun
19 Legenda 19: AL343010
20 Legenda 20: Selamat Datang Aron Perseus
21 Legenda 21: Tigre Asesino Subterráneo
22 Legenda 22: Gran Turneo de Lucha
23 Legenda 23: Tidak Disangka
24 Legenda 24: Semua Kerena Aron
25 Legenda 25: Kekejaman Oliver
26 Legenda 26: Mimpi dan Nyata
27 Legenda Petarung 27: Titik Terang
28 Legenda Petarung 28: Menemukan Putra Kita
29 Legenda Petarung 29: Amarah Aron Meluap
30 Legenda Petarung 30: Tekad Aron
31 Legenda Petarung 31: Oliver Tahu
32 Legenda Petarung 32: Itu ... Oliver?
33 Legenda Petarung 33: Teknik Terlarang
34 Legenda Petarung 34: Ada Konspirasi
35 Legenda Petarung 35: Fakta yang Terungkap
36 Legenda Petarung 36: Buka Mata Nyawa Terancam
37 Legenda Petarung 37: Aron Khawatir
38 Legenda Petarung 38: Kau yang Menyedihkan
39 Legenda Petarung 39: Serang!
40 Legenda Petarung 40: Berhasil
41 Legenda Petarung 41: Ingin Membalas
42 Legenda Petarung 42: Rencana Oliver
43 Legenda Petarung 43: Tanding Final
44 Legenda Petarung 44: Berakhir
Episodes

Updated 44 Episodes

1
Legenda Petarung 01: Gagal Melarikan Diri
2
Legenda Petarung 02: Pakaian Gladiator?
3
Legenda Petarung 03: Mimpi Seperti Nyata
4
Legenda Petarung 04: Apa Aku Bisa Keluar?
5
Legenda 05: Hidup Iblis!
6
Legenda 06: Oliver Panik
7
Legenda 07: Rasanya Menyenangkan
8
Legenda 08: Sebuah Tawaran
9
Legenda 09: Aron vs Big Stone
10
Legenda 10: Rencana Keluar
11
Legenda 11: Pelarian!
12
Legenda 12: Tekad Grethe
13
Legenda 13: Tamu Tak Diundang
14
Legenda 14: Dua Pilihan
15
Legenda 15: Oliver Kalan Kabut
16
Legenda 16: Mengapa Melakukan itu?
17
Legenda 17: Aron Wangler Menjadi Aron Walter
18
Legenda 18: Hidupmu Milikmu, Bukan Milik Siapapun
19
Legenda 19: AL343010
20
Legenda 20: Selamat Datang Aron Perseus
21
Legenda 21: Tigre Asesino Subterráneo
22
Legenda 22: Gran Turneo de Lucha
23
Legenda 23: Tidak Disangka
24
Legenda 24: Semua Kerena Aron
25
Legenda 25: Kekejaman Oliver
26
Legenda 26: Mimpi dan Nyata
27
Legenda Petarung 27: Titik Terang
28
Legenda Petarung 28: Menemukan Putra Kita
29
Legenda Petarung 29: Amarah Aron Meluap
30
Legenda Petarung 30: Tekad Aron
31
Legenda Petarung 31: Oliver Tahu
32
Legenda Petarung 32: Itu ... Oliver?
33
Legenda Petarung 33: Teknik Terlarang
34
Legenda Petarung 34: Ada Konspirasi
35
Legenda Petarung 35: Fakta yang Terungkap
36
Legenda Petarung 36: Buka Mata Nyawa Terancam
37
Legenda Petarung 37: Aron Khawatir
38
Legenda Petarung 38: Kau yang Menyedihkan
39
Legenda Petarung 39: Serang!
40
Legenda Petarung 40: Berhasil
41
Legenda Petarung 41: Ingin Membalas
42
Legenda Petarung 42: Rencana Oliver
43
Legenda Petarung 43: Tanding Final
44
Legenda Petarung 44: Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!