BAB 4 #Gudang

"Heh cupu! Gatel juga ya lo, lo gatau Haekal sama gue itu apa?!"

Mora yang sedang berjalan ingin keluar kelas tiba tiba rambutnya ditarik oleh seseorang dari belakang, ternyata itu Jessy

"Aww, sakit" ucap Mora

"Berani banget lo deket deket sama Haekal, gue peringati sama lo jangan deket deket sama Haekal, lo itu ga cocok sama dia."

"Aku ga ngedeketin Haekal"

Jessy yang mendengarkan itu langsung tertawa lalu melepaskan tangan nya dari rambut Mora, Jessy mengeluarkan handphone nya dan menunjukan sebuah foto dimana Mora dan Haekal sedang duduk berdua dikantin.

"INI APA?!"

"Itu Haekal yang mengajak ku kekantin"

"Aduh mulai menghayal nih gembel, heh! Mana mungkin Haekal ngajak lo kekantin, sadar diri"

"Girls" Aba aba itu dikatakan oleh Jessy, Mora sangat tau apa yang setelah ini terjadi.

Jessy mendorong Mora, memaksa Mora untuk terduduk dilantai, lalu menumpahkan makanan bekas yang sudah dicampurkan air sehingga membuat Mora seperti tersiram muntahan.

"Iww" Ucap Tasya yang melihat itu

Tidak lupa dengan Yola yang siap sedia menyalakan kameranya lalu tertawa senang melihat hal itu.

"Lihat guys, dia sangat menjijikan" ucap Yola

"Ini peringatan pertama untuk lo, kalo sampai lo masih tetep ngeyel mau ngedeketin Haekal siap siap nerima lebih parah dari ini!" ancam Jessy kepada Mora

Setelah mengatakan kata-kata itu Jessy dan kedua teman nya itu meninggalkan Mora begitu saja, Mora menatap bajunya yang kotor dengan tumpahan makanan itu, menahan sesak didada nya.

Mora berjalan pulang kerumah nya, walaupun membutuhkan waktu yang lama mau tidak mau Mora harus pulang jalan kaki, dia tidak memiliki uang untuk naik angkot apalagi taxi.

"Mora pulang.."

"Nak.. Kenapa ini basa semua?" Ibunya yang melihat kondisi Mora sangat khawatir

"Tadi Mora main buk sama temen-temen Mora, ada salah satu temen Mora yang ulang tahun, udah biasa seperti itu" Lagi lagi Mora berbohong kepada ibu nya, dia tidak akan pernah bilang kepada ibunya bahwa dia dirundung disekolah.

"Ya ampun, selamat ya untuk teman kamu yang ulang tahun semoga menjadi anak yang sukses"

"Aminn buk"

"Buk, Mora ingin mencari kerja untuk membantu ekonomi kita" ucap Mora membuka suara

"Jangan nak, kamu fokus belajar saja biar ibu yang mencari uang"

Mora menggelengkan kepalanya "Mora bisa belajar sambil mencari uang buk, bapak butuh obat agar sembuh"

Ibunya menahan tangis disaat mendengarkan kata-kata dari Mora, ibu mengecup kening Mora dan mengusap punggung Mora dengan lembut.

"Mora minta izin ya buk, boleh ya Mora membantu ekonomi kita"

Ibunya mengangguk, lalu tersenyum kepada Mora.

________________***___________________

"Jadi kamu ingin bekerja dijam malam hari?"

"Iya pak, disaat pagi sampai sore saya harus sekolah"

"Baiklah, tapi ingat jangan menyalahkan saya jika aktivitas belajar mengajar mu terganggu"

Mora mengangguk paham

"Besok datanglah kesini, Kamu bisa mulai kerja disini jam 7 malam sampai jam 11 malam, toko ini tutup dijam 11 malam jangan coba coba untuk tutup sebelum jam 11 malam, mengerti?"

"iya pak mengerti"

Mora berjalan dengan senang, pertama kali ia mengajukan diri untuk bekerja disebuah toko minimarket langsung diterima, mungkin ini karena Mora meminta doa dari ibunya terlebih dahulu tadi.

Mora masuk kedalam rumah dengan senyum diwajahnya, dan membawakan kabar gembira untuk ibu dan ayah nya.

"Buk, Pak.. Mora sudah dapat kerja, nanti Mora sudah bisa beli obat bapak" ucap Mora

Ayah Mora tersenyum kepada Mora, melihat Mora yang begitu ikhlas membantu keluarga nya.

"Maafin bapak ya Mora, karna bapak sakit kamu harus kerja disaat kamu masih SMA, bapak janji setelah bapak sembuh bapak akan bekerja dan membelikan mu handphone"

"Bapak ga perlu minta maaf, sekarang bapak jangan banyak pikiran ya nanti bapak drop, biarin Mora kerja bapak ga boleh kecapean biar ga drop"

Bagaimana bisa gadis sebaik Mora malah dibenci banyak orang?

_____________****___________________

"Arsen! Baju kamu!" Tegur pak Yatno ketika melihat baju Arsen tidak dimasukan kedalam, Arsen sangat jelas terlihat seperti berandal.

Arsen dengan cepat memasukan bajunya kedalam celana sekolah, merapikan baju nya segera.

"Dimana dasi kamu?"

"Ketinggalan pak dikantin"

Semua orang tertawa mendengar hal itu, tidak habis pikir mengapa bisa Arsen begitu santai menjawab seperti itu?

"KELUAR! JANGAN IKUT JAM PELAJARAN SAYA!"

Arsen menuruti perkataan dari pak Yatno dia keluar dari kelas, jika kalian berfikir dia sedih diusir dari kelas kalian salah besar, dia justru senang dia bisa pergi area belakang sekolah dan merokok.

"Tolong!! Ada orang disana?"

"Tolonggg buka pintunya!"

Suara dari gudang mengalihkan perhatian Arsen membuat nya menghampiri gudang tersebut.

"Siapa didalam?" tanya Arsen kepada orang yang ada didalam

"Tolong! Ini Mora tolong buka pintunya aku terkunci"

Arsen yang mendengar itu sudah tau ini pasti ulah Jessy dan kedua kubu nya itu, Arsen membuka pintu itu yang kebetulan kunci nya masih ada di pintu itu.

Nampak wajah Mora terlihat merah, seperti ya dia kekurangan oksigen didalam sana.

"Huh.. Makasih ya Arsen"

"Goblok banget ya lo"

"Aku ga sengaja terkunci tadi-"

"Sampai kapan lo bakal nutupin gitu? Semua orang udah tau kalo sepert ini itu ulah Jessy dan dua kubunya, lo ga perlu nutup nutupin lagi"

Mora terdiam mendengar hal itu, Arsen benar. Pagi tadi Jessy lagi lagi menganggu Mora dengan menariknya kegudang belakang sekolah lalu mengunci Mora disana, sudah 2 jam Mora terjebak disana sehingga dia merasa pengap.

Arsen menghiraukan Mora yang masih berdiri diam begitu saja, melangkah kan kaki nya dan duduk didepan gudang mengeluarkan sebatang rokok lalu mengisap rokok tersebut dengan santai.

"Ga ada guru yang lewat sini, Jarang ada guru yang lewat sini, ini gudang lama yang udah ga kepake lagi." ucap Arsen kepada Mora sambil mengisap rokok nya

"Makasih ya"

Arsen hanya diam lalu menghembuskan asap dari rokok itu "Sana kembali kekelas, lo udah bolos pelajaran pertama, masa mau bolos pelajaran kedua?"

Mora mengangguk lalu berlari kekelas, tidak lupa mora mengucapkan kata terimakasih lagi kepada Arsen, jika tidak ada Arsen saat itu mungkin Mora akan terkunci seharian disana.

Tok! Tok!

"Permisi pak, saya boleh masuk?"

"Darimana kamu Mora?"

"WUUUUU!!!!"

Belum sempat Mora menjawab semua murid melempar nya dengan kertas.

"Dari UKS pak sedikit tidak enak badan"

"Silahkan duduk"

Mora berjalan kekursi nya, melewati kursi Jessy, dia takut untuk menatap mata Jessy.

"Bisa juga ya lo keluar dari sana"

walaupun Mora tidak menatap Jessy, Mora masih bisa mendengar suara Jessy saat itu.

________________________________________

Terpopuler

Comments

Mochi

Mochi

Lanjut seru!!!!

2024-02-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!