BAB 20 #Video Live

Setelah Mora mengajarkan Arsen dan Arsen sudah selesai dengan soal soal itu, Arsen berterimakasih kepada Mora walaupun dia merasa pusing karena matematika dia juga merasa senang karena ada yang peduli dan mengajari nya.

Jam sudah menandakan sebentar lagi akan masuk kedalam kelas, Arsen mengacak acak rambut Mora lalu kembali duduk dibangku nya, Mora tersenyum setidaknya dia senang bisa membantu Arsen.

Yola, Jessy, dan Tasya yang baru saja kembali dari kantin menghampiri Mora lalu menarik tangan Mora secara paksa, dia menggeret Mora keluar kelas, Mora menjerit tarikan tangan itu sangat sakit, Jessy benar benar menarik nya dengan sekuat tenaga nya membuat Mora meringis kesakitan.

"AWW SAKIT LAPASIN GUE!" ucap Mora namun Jessy tetap menariknya dibantu oleh Yola dan Tasya, mereka menarik Mora sampai ke gudang belakang sekolah, mendorong Mora disana lalu mamaksa Mora agar jatuh terduduk.

Jessy ingin menutup pintu gudang ingin mengunci Mora seperti biasanya, namun suara seseorang menghentikan nya.

"Iya teman-teman sekalian, ini dia aksi bully dari sekolah saya, memang anak nya suka banget ngebully orang dan sekarang dia ingin mengunci seorang gadis dibelakang gudang sekolah. Jangan ditiru ya teman-teman perbuatan keji ini sangat menjijikan, orang seperti dia tidak pantas disebut manusia" ucap Arsen sambil live di akun sosmed nya

Jessy yang melihat itu panik, mencoba merebut hp Arsen dari tangan nya, namun Arsen dengan cepat menjauhkan hp nya dari Jessy, Arsen masih melanjutkan live nya.

"Lihat ini dia mukanya, dia tidak terima di viralin, ayo bantu viralin!" ucap Arsen sambil menyorot muka Jessy, Jessy menutupi muka nya, dia panik setengah mati tidak tau berbuat apa apa begitu juga dengan Yola dan Tasya mereka juga tidak tau ingin berbuat apa, jika mereka melawan mereka akan bertambah malu, karena mereka yakin pasti sudah banyak yang menonton live Arsen.

"Ini teman-teman nya, mereka emang sering bertiga ngebully orang yang sama bahkan terkadang mengunci orang itu seharian digudang, najis banget lihat kelakuan mereka" Sekarang Arsen menyorot kamera itu kemuka Yola dan Tasya. Jessy mencoba untuk lari dari sana namun Arsen menghentikan langkah nya "Dia mau kabur tu? Malu ya?" Jessy berhenti lalu mengambil kayu disekitar di memukul Arsen sehingga membuat pemandangan Arsen memburam.

Arsen sudah tau pasti ini akan terjadi, dia memarikan handphone nya sebelum pandangan itu menjadi gelap, Arsen terjatuh tidak sadarkan diri. Jessy yang melihat itu langsung melarikan diri, begitu juga dengan Yola dan Tasya mengikuti Jessy.

Sedangkan Mora menggedor gedor pintu gudang yang sudah dikunci, dia meminta tolong apakah ada orang diluar, Mora berteriak teriak sehingga membuat guru yang sedang berkeliling mendengar teriak Mora.

Pak Yatno menghampiri sumber suara itu, dia terkejut melihat Arsen yang tidak sadarkan diri dengan luka dikepalanya, pak Yatno menelpon pihak rumah sakit lalu membuka kan pintu gudang itu ternyata Mora didalamnya.

Mora juga kaget melihat Arsen yang tergeletak tak sadarkan diri, Mora menghampiri Arsen terlihat luka dikepalanya "pak seperti nya ini luka pukulan dari kayu itu" ucap Mora menunjukan kayu yang tidak jauh dari Arsen.

"Saya tadi mendengar suara keributan pak waktu saya dikunci dari luar" ucap Mora

"Siapa yang mengunci kamu?" Tanya pak Yatno

"Jessy pak, Jessy sama teman-teman nya. Yola dan Tasya" kali ini Mora tidak akan menutup nutupi lagi pembuatan Jessy, Yola dan Tasya. Apa yang mereka perbuat harus dibayar, apa lagi sampai mencelakakan seseorang begini, Mora yakin Arsen seperti ini karena Jessy, Yola, dan Tasya. Karena Mora sempat mendengar suara kayu itu lalu suara langkah kaki berlari dengan cepat.

"Baiklah Mora, nanti akan saya panggil Jessy untuk menemui saya" ucap pak Yatno lalu tidak lama ambulance datang ke sekolah membuat seisi sekolah gempar dan ada apa yang terjadi beberapa juga sudah tau karena melihat live dari Arsen.

Arsen segera dibawa masuk kedalam ambulance ditemani oleh pak yatno dan beberapa guru yang ikut karena khawatir, pak Yatno meminta Mora untuk tetap disekolah biarkan pihak sekolah mengurusnya, Mora melihat Arsen dibawa oleh mobil ambulance membuat Mora marah dan sedih, marah karena Jessy sudah keterlaluan dan sedih karena Mora seseorang harus celaka.

Setelah mobil ambulance itu hilang dari pandangan Mora, Mora dengan cepat melangkah kan kaki nya kekelas mencari Jessy namun tidak dia temukan, dia mencari ke kantin juga tidak bertemu, bahkan Mora menanyakan ke beberapa orang namun tidak bertemu dengan Jessy.

Satu satunya yang Mora belum cek adalah di wc sekolah, Mora berlari ke arah wc wanita sekolah lalu masuk kedalam wc itu, mengetuk sati persatu pintu wc.

"Ada orang?"

"Iya ada" ucap orang itu membuat Mora yakin itu bukan Jessy, setelah sampai di wc ujung Mora mengetuk pintu itu tidak ada sautan Mora bekal kali memanggil apakah ada orang atau tidak disana tapi tidak ada sautan.

Mora yakin didalam sana ada Jessy, Yola, dan Tasya mereka pasti tidak berani mengeluarkan suara karena takut ketahuan.

"GUE TAU LO DIDALAM JESSY! KELUAR!" Ucap Mora menggedor gedor pintu itu dengan kencang, tidak ada sautan Mora terus menggedor gedor pintu itu namun tetap saja sampai seseorang yang masuk kedalam wc itu bertanya kepada Mora.

"Kenapa? Jessy didalam ya?" ucap orang itu

"Gue yakin dia didalam sini, dia mau bersembunyi begitu aja setelah mukulin anak orang" ucap Mora

Orang yang menanyakan itu juga menonton live Arsen, dia juga sedang mencari Jessy.

"WOI JESSY! KELUAR GA LO!" ucap wanita itu

"GUE NGEREKAM LIVE NYA, DAN GUE BAKAL SEBARIN LIVE ITU!" ucap nya

Pintu wc terbuka menampakan 3 orang yang mereka cari, tampak wajah Jessy seperti tidak merasa bersalah atas apa yang diperbuat dia hanya takut akan di hujat oleh orang orang apa yang diperbuat nya.

"Lo mau uang berapa biar lo ngehapus video nya?" ucap Jessy

"Gue ga butuh uang lo"

"Yakin lo?" tanya Jessy

"Untuk apa gue uang lo? Gue sendiri punya uang" ucap Wanita itu

Jessy sebenarnya panik setengah mati akan video live itu, namun Jessy tetap saja bersikap santai didepan Mora dan wanita dihadapan nya, dia menatap dari ujung rambut sampai kaki wanita itu.

"Atau lo mau liburan ke Amerika? Gue biayain" ucap Jessy

"Gue udah bilang gue ga butuh duit lo, gue udah kaya ga usah lo pake sogok menyogok gue"

"Terus lo mau apa?"

"Minta maaf ke orang orang yang udah lo sakitin"

___________________________________________

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!