Bab 19 Dalam Sekejap Mata

Jing-Shen masih menatap Jingbei dengan tatapan tak percayanya bahwa pemeran utama dalam film yang akan dia mainkan nanti adalah Jingbei sebagai pemeran utama wanitanya.

Tiba-tiba Jing-Shen merasakan dunianya berputar tak tentu arah hingga dia tak sanggup untuk berdiri lagi.

"Jing-Shen, kau baik-baik saja ?" tanya Jingbei.

"Yah, aku baik-baik saja, hanya sedikit pusing", sahut Jing-Shen.

"Kalau begitu tetaplah di sini saja sampai kamu merasa sehat", ucap Jingbei.

"Aku hanya pusing tapi kondisiku baik-baik saja", kata Jing-Shen.

Jing-Shen beranjak bangun dari tempat duduknya sambil tetap memegangi tangan Jingbei.

"Kita pulang sekarang, Jingbei", ucapnya.

"Ya, Jing-Shen", sahut Jingbei.

Namun tubuh Jing-Shen terlihat terhuyung-huyung ketika dia berusaha berjalan dengan berpegangan pada Jingbei.

"Hati-hati, Jing-Shen !" ucap Jingbei mengingatkan.

"Ya, aku akan berhati-hati", kata Jing-Shen.

Jingbei mengedarkan pandangannya segera ke arah aula sekolah yang terlihat masih dipenuhi oleh peserta audisi casting film yang rata-rata diikuti oleh sebagian besar siswa dan siswi sekolah ini.

Di dekat mereka masih Chan Chan duduk dengan wajah menekuk ke dalam.

"Aku akan membawa pergi Shaiming dari aula sekolah ini secepatnya tanpa diketahui oleh siapapun disini", gumam Jingbei dalam hatinya.

Jingbei mulai bersiap-siap membawa Jing-Shen pergi.

Diarahkannya telunjuk tangannya dengan melakukan gerakan berputar pelan, membentuk lingkaran yang bercahaya terang.

Cahaya itu mengarah lurus perlahan-lahan menyelimuti area aula sekolah lalu memancar luas ke segala penjuru ruangan.

Mendadak semua yang ada di dalam aula sekolah berhenti bergerak seakan-akan waktu memang diputar untuk berhenti.

"Aku akan membawa Jing-Shen segera pergi dari sini", ucap Jingbei kemudian.

Jingbei menoleh ke arah Jing-Shen yang ada di pelukannya lalu memperhatikan Chan Chan yang duduk tak bergerak.

"Sebaiknya aku secepatnya pergi sebelum semua orang tersadar dalam kurun waktu dua puluh menit lagi", kata Jingbei.

Jingbei bersiap-siap hendak pergi dengan membawa Jing-Shen bersamanya, seraya memperhatikan keadaan di sekitar aula sekolah.

Merasa keadaan di aula sekolah aman, Jingbei mulai mengambil langkah untuk meninggalkan aula sekolah yang menjadi tempat audisi casting film.

Sekali hentakan serta satu putaran dengan tubuh yang bergerak cepat, tubuh Jingbei langsung beranjak pergi lalu menghilang dengan cepatnya.

Dalam hitungan detik, tubuh Jingbei telah berpindah tempat dari aula sekolah ke apartemen mereka tinggal.

Wush... !

Wush... !

Wush... !

Tampak tubuh Jingbei berputar cepatnya ketika tiba di apartemen kemudian melambat pelan.

Jingbei telah berada di dalam ruangan apartemen yang menjadi tempat tinggal Jing-Shen. Dengan bergegas dan cepat, Jingbei merebahkan tubuh Jing-Shen di atas sofa setelah mereka tiba disana.

"Fuih... Berat juga saat mengangkat badan Jing-Shen meski aku menggunakan tenaga robot AI ku", kata Jingbei.

Tubuh AI milik Jingbei memang tidak merasakan letih sedikitpun bahkan dia tidak pernah berkeringat meskipun dia banyak bergerak.

Jingbei menyelimuti badan Jing-Shen dengan selimut tebal yang tersedia di dekat sofa yang ada di ruangan tengah apartemen lalu dia berjalan ke arah dapur.

Ruangan dapur di apartemen Jing-Shen memiliki ruangan kecil, namun, dilengkapi oleh perabotan lengkap. Karena Jingbei tidak tahu menahu cara menggunakan peralatan dapur maka dia berinisiatif mengaktifkan sistem AI dalam tubuhnya.

"Sistem AI aku perintahkan untuk membantuku cara memasak sekarang !" ucap Jingbei.

Tit... !

Tit... !

Tit... !

Lampu di dada Jingbei langsung menyala cepat serta berkedip terang berwarna merah terang.

BIP !

Sistem AI kembali aktif sesuai perintah dari Jingbei.

"CARA MEMASAK ! HIDUPKAN KOMPOR LISTRIK YANG ADA DI ATAS MEJA DAPUR LALU GUNAKAN ALAT MASAK DENGAN MELETAKKAN TELUR ATAU ROTI KE DALAMNYA !" ucap suara sistem AI di dalam tubuh Jingbei ketika dinyalakan.

"Kompor ? Apa itu kompor ? Tunjukkan tanda pada alat bernama kompor !" perintah Jingbei pada sistem.

"SISTEM AKAN MEMBERI SINYAL MENYALA TERANG BERWARNA MERAH KE KOMPOR YANG DIMAKSUD !" sahut sistem AI.

"Baik, aku akan ke tempat itu", ucap Jingbei.

Muncul sebuah sinyal berwarna merah lalu menyorot lurus ke arah kompor listrik yang terletak di atas meja dapur.

Jingbei bergegas mendekat ke arah kompor lalu memberi perintah kembali kepada sistem AI.

"Nyalakan kompor !" perintahnya.

BLESH... !

Api langsung menyembur dari arah kompor dengan cepatnya.

Saat kompor menyalakan api, Jingbei agak terkejut sesaat dengan mengarahkan wajahnya tepat diatasnya.

"Lalu apalagi yang harus aku lakukan sekarang ?" kata Jingbei pada sistem AI dalam tubuhnya.

"JAUHKAN WAJAHMU DARI ALAT BERNAMA KOMPOR AGAR WAJAHMU TIDAK TERBAKAR PANAS, JINGBEI !" ucap suara sistem.

"Kenapa aku harus menjauhkan wajahku dari kompor ? Apa tubuhku rentan terhadap api ?" tanya Jingbei.

Jingbei masih mengarahkan wajahnya ke atas kompor yang menyala api.

"TUBUH ROBOT AI MILIKMU MEMANG TAHAN API...,

DENGAN LEVEL 89 %...,

TUBUHMU TAHAN TERHADAP API TAPI API AKAN MEMBAKAR SESAAT DAN MENYEBABKAN PERUBAHAN WARNA PADA KULIT ROBOT AI MILIKMU", sahut suara sistem AI dari tubuh Jingbei.

"Oh, begitu ya...", ucap Jingbei.

Jingbei langsung menundukkan kepalanya ke arah dirinya seraya memperhatikan dengan cermat dirinya.

"Tapi aku baik-baik saja meskipun aku mengarahkan wajahku ke atas kompor", lanjut Jingbei.

"PERHATIKAN BAIK-BAIK KE ARAH CERMIN INI !" sahut sistem AI dari tubuh Jingbei saat bersuara.

Muncul secara tiba-tiba sebuah cermin dari dalam tangan Jingbei lalu bergerak ke arahnya.

Kret... Kret... Kret...

Cermin berukuran sedang telah berada tepat dihadapan Jingbei, memantulkan wajah Jingbei yang berubah menghitam panas dengan kepulan asap tebal di sekitar wajahnya.

Bushhh !

Raut wajah Jingbei yang cantik berseri-seri langsung berubah total warnanya menjadi legam karena panas api yang berasal dari kompor.

Jingbei terdiam termenung saat melihat pantulan wajahnya dalam cermin.

"APA KAU SUDAH MELIHAT PERUBAHAN WAJAHMU DALAM CERMIN, JINGBEI ?" kata sistem AI yang berasal dari tubuh Jingbei.

"Ya...", sahut Jingbei tertegun.

"WAJAHMU AKAN SEPERTI ITU DALAM KURUN WAKTU SEPULUH MENIT DAN AKAN KEMBALI NORMAL SETELAH SEPULUH MENIT SETELAHNYA", ucap suara sistem AI.

"Apa tidak ada cara lain yang lebih cepat untuk menghilangkan warna hitam ini ?" tanya Jingbei

"ADA... TAPI SISTEM ROBOT AI MILIKMU BELUM SEPENUHNYA SEMPURNA, JINGBEI...", sahut suara sistem AI dari dalam tubuh Jingbei.

"Kenapa sistem Robot AI milikku belum sempurna ? Apa masalahnya ?" tanya Jingbei.

"DALAM SISTEM AI YANG TELAH TERCANTUMKAN PADA SISTEM ANDROID TUBUHMU MAKA KAMU HARUS BISA MEMBUAT RASA CINTA TUMBUH DALAM DIRIMU SEHINGGA SISTEM AKAN MEMBACANYA SEBAGAI APLIKASI SISTEM AI YANG AKAN BEKERJA SEMPURNA", sahut suara sistem AI dari tubuh Jingbei.

"Cinta !?" ucap Jingbei.

"BENAR, JINGBEI !" sahut suara sistem AI menanggapi respon dari Jingbei saat dia bertanya tentang arti cinta yang menyempurnakan sistem dalam dirinya.

"Mengapa harus ada cinta... ?" ucap Jingbei.

Jingbei lalu termenung sesaat seraya mencerna kata-kata dari sistem AI yang berasal dalam dirinya.

Seperti biasanya kepala Jingbei bergerak miring ke samping kanan sedangkan pandangannya terarah lurus ke depan kemudian dia berkata pada sistem robot AI dalam tubuhnya.

Wajahnya terlihat sangat serius saat dia mengajukan pertanyaan.

"Apakah aku bisa menjadi manusia ?" tanya Jingbei.

Episodes
1 Bab 1 Jingbei
2 Bab 2 Identitas Baru Al
3 Bab 3 Menjadi Pacar Aktor
4 Bab 4 Aula Sekolah
5 Bab 5 Si Antagonis
6 Bab 6 Sebuah Kedai
7 Bab 7 Curahan Hati Kami
8 Bab 8 Bangku Di pinggir Trotoar
9 Bab 9 Cara Sampai Ke Lantai Atas
10 Bab 10 Tempat Tinggal Itu Tak Sama Lagi
11 Bab 11 Haruskah Ku Lakukan Itu
12 Bab 12 Ternyata Tidaklah Mudah
13 Bab 13 Pembicaraan Di Pagi Hari
14 Bab 14 Tak Sengaja Tergelincir
15 Bab 15 Kerjasama
16 Bab 16 Latihan Olah Vokal
17 Bab 17 Pesona Jing-Shen
18 Bab 18 Terkejutnya Jing-Shen
19 Bab 19 Dalam Sekejap Mata
20 Bab 20 Kemarahan Wanye
21 Bab 21 Tersulut Pertengkaran
22 Bab 22 Kekacauan Terjadi
23 Bab 23 Wanye Masih Marah
24 Bab 24 Melerai Mereka
25 Bab 25 Romantisnya Jing-Shen
26 Bab 26 Hari Yang Menyenangkan
27 Bab 27 Kejadian Di Hari Ini
28 Bab 28 Waktu Berlatih
29 Bab 29 Membantu Jing-Shen
30 Bab 30 Mulai Mengubah Gaya
31 Bab 31 Sesi Pemotretan Hari Ini
32 Bab 32 Kontrak Kerja Tak Terbatas
33 Bab 33 Bermain Keberuntungan
34 Bab 34 Pasar Batu Berharga
35 Bab 35 Keributan Kecil
36 Bab 36 Zamrud Langka
37 Bab 37 Biro Lelang
38 Bab 38 Pria Tambun
39 Bab 39 Tujuan Jingbei
40 Bab 40 Transaksi Rapi
41 Bab 41 Menjadi Kaya Raya
42 Bab 42 Rumah Baru
43 Bab 43 Hari Ulang tahun
44 Bab 44 Gedung Pasar Saham
45 Bab 45 Seperti Inilah Situasinya
46 Bab 46 Serbuan Para Fans
47 Bab 47 Mendapatkan Investor
48 Bab 48 Kencan Pertama Kalinya
49 Bab 49 Ungkapan Hati
50 Bab 50 Senyuman Indah Milik Jingbei
51 Bab 51 Kejadian Yang Mendekatkan
52 Bab 52 Fans Yang Menggila
53 Bab 53 Asisten Pribadi
54 Bab 54 Saingan Baru
55 Bab 55 Satu Bus
56 Bab 56 Ke Kota Hengdian
Episodes

Updated 56 Episodes

1
Bab 1 Jingbei
2
Bab 2 Identitas Baru Al
3
Bab 3 Menjadi Pacar Aktor
4
Bab 4 Aula Sekolah
5
Bab 5 Si Antagonis
6
Bab 6 Sebuah Kedai
7
Bab 7 Curahan Hati Kami
8
Bab 8 Bangku Di pinggir Trotoar
9
Bab 9 Cara Sampai Ke Lantai Atas
10
Bab 10 Tempat Tinggal Itu Tak Sama Lagi
11
Bab 11 Haruskah Ku Lakukan Itu
12
Bab 12 Ternyata Tidaklah Mudah
13
Bab 13 Pembicaraan Di Pagi Hari
14
Bab 14 Tak Sengaja Tergelincir
15
Bab 15 Kerjasama
16
Bab 16 Latihan Olah Vokal
17
Bab 17 Pesona Jing-Shen
18
Bab 18 Terkejutnya Jing-Shen
19
Bab 19 Dalam Sekejap Mata
20
Bab 20 Kemarahan Wanye
21
Bab 21 Tersulut Pertengkaran
22
Bab 22 Kekacauan Terjadi
23
Bab 23 Wanye Masih Marah
24
Bab 24 Melerai Mereka
25
Bab 25 Romantisnya Jing-Shen
26
Bab 26 Hari Yang Menyenangkan
27
Bab 27 Kejadian Di Hari Ini
28
Bab 28 Waktu Berlatih
29
Bab 29 Membantu Jing-Shen
30
Bab 30 Mulai Mengubah Gaya
31
Bab 31 Sesi Pemotretan Hari Ini
32
Bab 32 Kontrak Kerja Tak Terbatas
33
Bab 33 Bermain Keberuntungan
34
Bab 34 Pasar Batu Berharga
35
Bab 35 Keributan Kecil
36
Bab 36 Zamrud Langka
37
Bab 37 Biro Lelang
38
Bab 38 Pria Tambun
39
Bab 39 Tujuan Jingbei
40
Bab 40 Transaksi Rapi
41
Bab 41 Menjadi Kaya Raya
42
Bab 42 Rumah Baru
43
Bab 43 Hari Ulang tahun
44
Bab 44 Gedung Pasar Saham
45
Bab 45 Seperti Inilah Situasinya
46
Bab 46 Serbuan Para Fans
47
Bab 47 Mendapatkan Investor
48
Bab 48 Kencan Pertama Kalinya
49
Bab 49 Ungkapan Hati
50
Bab 50 Senyuman Indah Milik Jingbei
51
Bab 51 Kejadian Yang Mendekatkan
52
Bab 52 Fans Yang Menggila
53
Bab 53 Asisten Pribadi
54
Bab 54 Saingan Baru
55
Bab 55 Satu Bus
56
Bab 56 Ke Kota Hengdian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!