Dunia yang dimiliki Vincent seakan runtuh begitu saja. Anaknya dinyatakan tidak selamat dan istrinya pingsan. Wanita itu kini terbaring di ranjang rumah sakit dan belum sadarkan diri.
Vincent saat ini hanya bisa diam. Dia menggenggam tangan sang istri sesekali mengecupnya, pandangannya lurus kedepan, kosong seperti tak ada kehidupan. Dia bahkan tidak sempat melihat jenazah putrinya.
"Princess, tolong kembali sayang. Tolong... Daddy mohon...kasihan Mommy, tolong lihat Mommy, Princess...kembalilah...demi Mommy kamu...hiks..." ucapnya.
Sementara didalam ruangan ICU, para petugas medis dibuat terkejut akan suara monitor yang kembali berbunyi. Tandanya, anak perempuan yang dinyatakan tidak selamat itu telah kembali, kembali ke pelukan ayah dan ibunya.
"Pasien kembali!" seru mereka bersama.
"Pasang kembali alat sisanya!" titah dokter itu. Dengan segera dia mulai memeriksa kembali keadaan anak itu.
Diluar ruangan itu sudah sangat kacau, Cindy maupun Lena sudah menangis tak karuan. William hanya bisa terdiam dengan pandangan kosongnya. Sebentar lagi mereka akan melihat jenazah berlian keluarga itu yang akan dibawa keluar.
Lena dan Cindy kini tengah berpelukan, saling menguatkan satu sama lain.
"Mam...hiks...this isn't possible right? Dia...dia...hiks...".
Lena hanya diam tak merespon. Dirinya hanya bisa menangis dalam pelukan sang anak.
[Cucunya Grandma, kembali sayang...tolong kembali. Kasihan Daddy dan Mommy kamu] batinnya lirih.
Ceklek.
Pintu terbuka dan keluarlah dokter dan beberapa perawat dari dalam ruangan. Dalam raut wajah mereka, jelas terlihat jika ada sesuatu yang akan mereka sampaikan.
William segera mendekat "Ada apa, Dok? Kenapa cucuku tidak dibawa keluar?".
Dokter itu tersenyum, menatap ketiganya bergantian "Nona muda Lea kembali, Tuan! Dia kembali! Dan ini benar-benar Mukjizat! Tuhan mengembalikannya dan mendengarkan doa kalian!" penuturannya mampu membuat ketiganya terkejut sejadi-jadinya.
Lena dan Cindy yang mendengar itu langsung mendekat "Jadi?..." Lena bahkan tak sanggup melanjutkan kata-katanya.
"Benar, Nyonya. Nona muda telah kembali. Saya telah memeriksa kondisinya dan semuanya baik. Hanya saja...pasien masih dalam keadaan koma" ujar dokter itu.
William, Lena dan Cindy sama-sama mengucap syukur akan hal ini. Berlian mereka kembali!.
Cindy tersenyum menatap ke arah ruangan "Kak, dia kembali. Dia kembali untuk kalian, kak..." gumamnya lirih.
"Cindy, berikan kabar ini pada Vincent dan juga Claudia " pinta William.
"Baik Pa, aku permisi" Cindy lalu pergi dari sana. Dia menuju keruang rawat Claudia, lalu masuk ke ruangan itu.
Disana dia dapat melihat bahwasanya sang kakak tengah duduk sambil menggenggam tangan kakak iparnya.
"Kak..." panggil Cindy.
Vincent hanya menoleh sekilas "Katakan pada mereka, aku sendiri yang akan membawa putriku pulang" ucapnya lirih.
Cindy tersenyum, dia berjalan mendekat dan duduk disisi ranjang tepat disebelah kaki Claudia. Dia memandang Vincent dengan antusias.
"Kak, Lea-...".
"Jangan membahas itu dulu, Cindy. Kakak tidak sanggup...".
"Dia kembali, Kak!" penuturannya mampu membuat Vincent terkejut dan langsung menoleh padanya.
Cindy lalu mengangguk "Iya, kak! Dia kembali! Putri kesayangan kakak kembali!".
"Kau...kau tidak bercanda bukan?".
"Tidak, kak. Hanya saja dia masih dinyatakan koma" tuturnya.
Vincent pun kembali terisak, dia memandang sang istri sambil mengecup tangan wanita itu "Hiks...sayang, dia kembali...putri kita kembali hiks...te-terimasih Tuhan... terimakasih!".
Cindy melihat itu hanya tersenyum haru. Dirinya merasa lega ketika melihat sang kakak yang kembali ceria seperti biasa, dirinya bersyukur karena ponakan kesayangannya tidak benar-benar pergi.
Dalam waktu yang sama, Claudia pun terbangun dari pingsannya.
"Sayang" panggil Vincent.
Claudia langsung duduk dengan raut wajahnya yang terlihat panik "Putriku! Baby mana?! Baby tidak apa-apa bukan?! Dia mana?! Di-...".
"Sayang, susstt" Vincent menangkup wajah Claudia, menatapnya dalam "Putri kita kembali sayang. Dia tidak benar-benar pergi".
Claudia sontak menatap Vincent penuh harap "Hiks...kau serius? Aku sedang tidak dibohongi kan?".
Vincent tersenyum sambil menggeleng "Tidak sayang, tidak. Aku serius".
"Hiks...terimakasih Tuhan...terimakasih..hiks" Claudia langsung memeluk tubuh sang suami.
"Aku ingin melihatnya... Vincent".
"Belum bisa, sayang. Princess dinyatakan kembali koma".
Claudia mendengar itu hanya diam. Setidaknya putrinya kembali padanya. Dia bersyukur pada Tuhan karena telah mengembalikan putrinya. Walaupun dalam keadaan koma, putrinya tetap bersamanya.
***
Seminggu setelah kejadian itu, Vincent maupun Claudia senantiasa berjaga dalam ruangan anak mereka. Tepat kemarin hari, dokter telah mengizinkan mereka untuk masuk. Dan mulai dari kemarin pula Claudia tidak beranjak dari tempat duduknya. Wanita itu duduk sambil menggenggam jemari anaknya yang bebas akan infus. Beberapa alat yang ada ditubuh anaknya juga telah dilepas, tersisa lah oksigen dan monitor (Duhh sorry ya, author gak tahu namanya huhu. Intinya itulah ya hehe).
Claudia yang tengah tertidur tidak menyadari jika sang anak telah sadar dari komanya. Sekitar dua puluh menit dia sadar dari komanya. Kini, dia memperhatikan setiap sudut ruangan ini. Disatu sofa panjang terdapat sang Daddy yang tengah tertidur membelakangi dirinya dan juga sang Mommy yang tidur disampingnya sambil menggenggam tangannya.
"Mo-mommy..."Panggilnya lirih.
"Mom...ba-baby...haut...mau minum..." dia sedikit menggerakkan tangannya guna membangunkan wanita yang berstatus sebagai Mommy-nya itu.
Claudia yang merasa pergerakan pun terbangun "Baby!" serunya terkejut ketika melihat sang anak yang tengah menatapnya.
"Ail" ujar anak itu lirih.
Claudia pun langsung memberikan anaknya minum. Setelahnya dia mendekap tubuh anaknya "Terimakasih, sayang. Terimakasih karena Baby kembali".
"Danan pelut Mommy. Baby tida bita belnapat".
"Maaf, sayang" Claudia lalu melepaskan pelukannya. Dia tersenyum lebar, merasa senang dan bahagia karena putri semata wayangnya ini telah kembali. Walaupun beberapa waktu lalu sempat membuatnya hampir gila.
***
Besoknya, kondisi Lea sudah semakin membaik. Kini anak itu hanya menggunakan infus saja dan sisa alat lain telah dilepas. Dia juga telah dipindahkan ke ruang rawat inap yang tentunya VVIP.
"Mommy baby mau Uyyu".
Claudia tersenyum, lalu naik ke atas ranjang dan merebahkan tubuhnya sambil membuka kancing kemejanya. Lalu dia pun mengeluarkan Melonnya dan mengarahkan nipple nya pada mulut Lea.
Lea pun menerimanya dan langsung menghisapnya kencang. Sedangkan Claudia tidak memperdulikannya, dia tahu jika anaknya itu sudah sangat merindukan sumber kehidupannya.
Claudia tersenyum, mengelus kening anaknya "Mommy sangat menyayangimu, sayang. Jangan membuat Mommy takut seperti kemarin hm?".
Disisi lain, Vincent dan lainnya tengah berada didepan ruangan bersama sang dokter.
"Tuan tidak perlu khawatir, kondisi Nona muda sudah sangat membaik. Tidak perlu ada yang dikhawatirkan. Dan... untuk jantungnya bisa dikatakan sehat. Walau sudah memiliki jantung yang baru, akan tetapi Nona muda tetap saja tidak boleh terkejut. Aktifitasnya sudah bisa seperti anak-anak lainnya walaupun tidak boleh terlalu lelah" jelas dokter itu.
Vincent mengangguk paham "Terimakasih, Dokter".
Dokter itu tersenyum "Itu sudah menjadi tugas saya sebagai seorang dokter, Tuan. Tentunya ini ada campur tangan dari sang pencipta".
To be continued.
(Maaf jika gak jelas ya ges yak! Timakacih udah baca! Dadah! Luvv uu guys!).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Ritasilviya
di tunggu lanjutanyaaaa
2024-04-18
1