Berpulangnya Eleanor Zoey Draper

Hati seorang ibu mana yang tidak sakit jika melihat anaknya terbaring lemah dengan berbagai alat-alat medis?.

Claudia adalah salah satu dari ibu tersebut. Saat ini, didepan matanya, dia dapat melihat bahwa putri semata wayangnya tengah terbaring lemah dalam ruangan ICU khusus. Dia sendiri hanya bisa melihatnya dari balik kaca pembatas. Didalam sana, anaknya tengah sekarat, berjuang antara hidup dan mati.

Kemarin, operasi transplantasi jantung untuk Lea telah dilaksanakan. Namun, hal yang tak terduga adalah kondisi dari Lea sendiri kritis. Operasinya berjalan lancar walaupun mereka sempat kehilangan Lea, anak itu sempat dinyatakan tidak selamat. Namun Tuhan masih menyayangi anak itu, dia mengembalikannya pada Vincent dan juga Claudia. Dan kini, anak itu tengah terbarik lemah dan dinyatakan koma.

Dalam depan ruang itu Vincent, Claudia maupun yang lain sedang duduk dengan pikiran masing-masing. Berbeda dengan Claudia, dia berdiri didepan kaca pembatas dengan pandangan kosong. Telapak tangannya menempel di kaca pembatas itu. Air matanya bahkan sudah mengering, sedari kemarin dia tak henti-hentinya untuk menangis.

Hati Claudia sangat sakit! Kesedihan, ketakutan dan kekhawatiran semuanya bercampur jadi satu. Claudia maupun yang lain, sama sekali tidak diijinkan masuk oleh dokter dikarenakan kondisi anak mereka yang sudah sangat kritis.

"Hiks...ja-jangan tinggalkan...Mommy, sayang" gumamnya lirih.

Vincent juga tak bisa berbuat apa-apa. Dia juga sakit melihat istrinya seperti itu, tapi dirinya lebih sakit melihat sang anak yang tengah berjuang di dalam sana.

Putri dan cucu semata wayang mereka yang biasanya ceria dan nakal, kini tertidur lemah dengan berbagai alat-alat penunjang kehidupannya.

Claudia kini kembali terisak, dia sangat ingin memeluk putrinya itu namun apa daya? Untuk bertemu saja tidak dokter ijinkan.

[Aku mohon jangan kalian membawa putriku. Aku mohon] batinnya meminta agar mendiang kedua orangtuanya tidak membawa anaknya bersama mereka.

"Kak...kakak mak-...".

"Kakak masih kenyang, Cindy" balas Claudia tanpa memandang adik iparnya itu.

Sedangkan Cindy memandang kakak iparnya itu dengan tatapan sendu. Sungguh kondisi Claudia saat ini sudah sangat berantakan. Wanita cantik itu terlihat sedikit pucat dengan jejak air mata yang berada di pipinya.

Cindy mengalihkan pandanganya ke arah sang kakak yang tengah duduk sambil sesekali terisak.

Vincent hanya membalasnya dengan gelengan kepala saja. Baginya nanti saja dia akan membujuk istrinya untuk makan. Dia sendiri juga belum memiliki keinginan untuk makan saat ini.

"Hiks...hiks..." Isak Claudia.

"Jangan tinggalkan Mommy...hiks".

Lena yang tak tega pun datang mendekat, mengelus punggung menantunya yang bergetar. Vincent juga tengah ditenangkan oleh sang ayah, William. Keduanya sama-sama hancur! Anak sekecil Lea harus menderita dengan sakit yang dia rasakan.

"Kamu harus kuat, Clau. Jangan lemah, kasihan anak kamu nanti. Dia butuh kamu, jadi kamu harus kuat, jangan seperti ini Claudi" ujar Lena.

Claudia mendengarnya semakin terisak "Hiks...aku..." dia tak sanggup melanjutkan kata-katanya dan hanya bisa berbalik memeluk tubuh Lena.

Lena tentu membalas pelukan Claudia. Tangannya bergerak mengelus punggung menantunya "Tenang Clau, tenang. Jangan seperti ini, kasihan anakmu. Dia membutuhkan kamu".

Vincent yang melihat itu memutuskan untuk menenangkan istrinya, dia berdiri dan berjalan mendekati mereka. Setelah itu dia menarik Claudia ke dalam pelukannya.

Claudia membalas pelukan itu dengan kepala yang bersembunyi di dada bidang Vincent "Hiks...Vin...aku tak sanggup...".

Vincent mengelus punggung istrinya itu dengan kedua mata yang sudah menangis. Buktinya, seorang Vincent yang dikenal sebagai lelaki tegas nan angkuh itu kini tengah dalam kondisi yang berbeda. Didepan anak dan istrinya dia menjadi lemah.

"Lihat sayang" ucap Vincent menunjuk ke arah dalam ruangan, dimana anak mereka ada disana.

Claudia pun ikut memandang anak mereka. Tatapannya pedih, kosong dan sendu.

"Lihat, princess kita sedang berjuang, sayang. Kita harus kuat dan bertahan demi dia. Disana dia berusaha berjuang mencari jalan keluar agar kembali lagi pada kita".

Vincent menangkup wajah istrinya itu "Jangan seperti ini, hm? Aku juga sakit melihat semua ini, sayang. Tapi kita juga harus kuat, kasihan dia".

Claudia hanya diam, dia kembali memandang ke arah dalam ruangan [Mommy akan selalu menunggumu sayang! Berjuanglah untuk kembali dan jangan tinggalkan Mommy] batinnya lirih.

"Kita makan oke? Kita juga harus isi tenaga" bujuk Vincent yang langsung diangguki Claudia.

"Mam, aku titip putriku. Aku dan Claudia akan makan dulu".

Lena tersenyum sambil mengangguk. Setelahnya Vincent dan Claudia pamit dari sana. Tinggallah mereka bertiga saat ini. Lena memandang ke dalam ruangan itu dengan sendu.

"Grandma harap kamu bisa secepatnya sadar, sayang. Kasihan Daddy dan Mommy, sayang. Jangan tinggalkan mereka dan kembalilah. Kami semua akan menunggumu anak cantik!".

Cindy pun mendekat, dia memeluk Lena dari samping. Pandangan keduanya lurus kedepan "Kita akan selalu mendoakan kesembuhan kamu, sayang! Aunty merindukanmu!".

Disisi lain, Claudia tengah makan namun dalam keadaan melamun. Vincent yang melihat itu hanya bisa diam, sudah sejak tadi dia mengajak istrinya berbicara namun tak ada satupun yang direspon oleh sang istri.

[Maafkan aku, sayang. Maafkan Daddy, Princess. Daddy akan mengusahakan yang terbaik untuk kamu demi Mommy kamu, Princess. Sekalipun Daddy harus bertentangan dengan Tuhan] batin Vincent.

***

Dalam sebuah gedung gereja, Claudia bersujud, menatap lurus ke arah patung Tuhan Yesus. Kedua tangannya menyatu didepan dadanya, matanya terpejam dan mulai berdoa.

"Tuhan, dengan segala kerendahan hatiku. Aku memohon pertolongan darimu, Tuhan. Aku memohon untuk kesembuhan putriku, tolong kembalikan dia padaku. Aku tahu aku ini hanyalah manusia biasa, tapi aku yakin, dengan meminta pertolongan mu semuanya pasti baik-baik saja. Sekali lagi aku memohon padamu, Tuhan. Tolong kembalikan putriku, dia adalah hidup dan segalanya bagiku. Tolong...hiks..Aku memohon padamu, Tuhan...hiks...Amin".

Claudia masih bersujud dengan kepala yang tertunduk, dirinya menangis terisak. Tak mampu untuk berdiri dan memilih untuk berdiam ditempat.

Claudia merasakan ada sebuah telapak tangan yang menyentuh pundaknya. Dia membiarkan itu dan masih tertunduk menangis.

"Tuhan tidak pernah tutup mata, Nona. Dengan berdoa dan meminta padanya, yakin dan percayalah bahwa semua akan baik-baik saja. Tuhan adalah maha pengasih dan penyayang, dia tidak akan membiarkan hambanya tersiksa" ucap seseorang.

Claudia sontak menoleh, disana berdirilah seorang pendeta perempuan yang tengah tersenyum ke arahnya.

Disisi Vincent, lelaki itu berdiri dengan gelisah didepan ruangan anaknya. Dia maupun yang lain sama-sama gelisah. Mereka melihat sendiri tadi bahwa satu suster yang berjaga didalam berlari keluar dengan panik dan tak lama setelah itu datanglah beberapa dokter dan perawat yang juga berlari cepat ke dalam ruangan sang anak. Disaat mereka akan melihat Lea dari balik kaca pembatas, suster sudah lebih dulu menutup kaca pembatas itu.

Vincent sudah menangis, Cindy dan Lena pun begitu. Semuanya menangis, termasuk William.

"Daddy mohon jangan, sayang. Kasihan Mommy...hiks..".

Sementara didalam bawah sadar, Lea tengah duduk di hamparan rumput hijau dengan pandangan yang lurus kedepan.

"Apakah hidup gue cuman sampe sini aja? Apa perjuangan gue hanya berhenti sampai sini?" ucapnya lirih. Dialah gadis remaja itu, Eleanor Dirgantara.

"Kakak!" datanglah seorang anak perempuan yang cantik dan menggemaskan.

Lea sontak menoleh, dia hanya tersenyum. Anak itu adalah Eleanor Draper, dimana tubuh anak itulah yang dia tempati.

"Hei" sapanya.

Anak itu mendekat "Kakak sedang apa disini?".

"Tidak tahu".

"Kakak harus kembali. Kakak tidak boleh disini".

"Enggak, gue nyaman disini. Gue udah capek. Mending kamu saja yang kembali".

Anak itu menggeleng "Tidak bisa kakak. Tempatku sudah disini, bukan disana lagi. Dan kakak, tempat kakak disana bukan disini. Jadi kakak kembalilah".

Lea menggeleng menolak "Gue udah benar-benar capek".

"Aku mohon kak, tolong sekarang. Bertahanlah lebih lama. Demi Daddy dan Mommy kita. Apa kakak tega meninggalkan mereka?" jelas anak itu.

Lea menghela nafas kasarnya "Baiklah, tapi bisakah kita main dulu? Sebelum gue kembali?".

Anak itu tersenyum lalu mengangguk "Ayo! Tapi kakak jangan lama-lama disini".

"Oke".

Berpindah ke rumah sakit, Claudia yang mendengar kabar putrinya langsung berlari cepat ke arah ruangan sang anak.

Kini dia tengah menangis dalam pelukan suaminya. Mereka semua berdoa demi Lea.

Sementara didalam sana, dokter yang sedang berusaha kini mulai menyerah.

"Dok, kondisi pasien melemah".

Dokter itu hanya menghela nafas lelah. Selanjutnya dia menutup matanya. Perkiraannya pasti benar.

Titttttttttt.

Bunyi yang begitu nyaring itu terdengar dalam ruangan yang bercat putih itu. Dokter hanya menghela nafas lelah, kemudian menggeleng.

"Catat tanggal dan waktu kematian pasien. Kami sudah berusaha sebisa kami" ujar dokter lalu keluar dari ruangan itu.

Claudia langsung menghampiri dokter tersebut "Bagaimana Dok? Putriku baik-baik saja bukan?".

Dokter itu menatap semuanya secara bergantian, setelahnya dia menggeleng "Mohon maaf, Tuan dan Nyonya. Kami para petugas medis sudah berusaha melakukan yang terbaik. Kami atas nama rumah sakit ini mengucapkan turut berdukacita atas berpulangnya Nona muda Eleanor Draper".

Degh.

Bagaikan disambar petir disiang bolong. Kenyataan yang tidak ingin mereka dengarkan kini terdengar jelas dalam telinga mereka.

Claudia pingsan dan semuanya menjadi sangat kacau.

To be continued...

Terpopuler

Comments

Erna Ladi Yanti

Erna Ladi Yanti

ya Tuhan, aku sgt sdih

2024-05-02

1

Narimah Ahmad

Narimah Ahmad

😟😭😭😭😭😭

2024-05-12

0

Ritasilviya

Ritasilviya

di tunggu lanjutanyaaaaa

2024-04-18

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!