Jangan lupa subscribe
Akad nikah antara Hasya dan Olsen berlangsung khidmad, dengan Emil dan Ardi yang merupakan sepupu dari pihak mempelai perempuan, bertindak sebagai saksi.
Acara hanya dihadiri keluarga dan teman kedua mempelai, juga mantan rekan kerja dulu.
Banyak ucapan selamat dan doa yang mengalir untuk si empunya acara, kebahagiaan terlihat jelas pada sang mempelai laki-laki, akhirnya setelah sekian lama, dia bisa kembali bersama dengan wanita yang sempat tak dikenalinya, akibat insiden belasan tahun lalu.
"Mukanya biasa aja dong, kayak nggak rela banget lihat partner hidup balik ke lakinya," Sindir Andre, sembari menyodorkan desert berbahan dasar cokelat.
Emil tersenyum kecut, "Gue cuman lagi mikir, setelah ini hidup gue gimana ya? Gue biasa bareng mbak Hasya, dan sekarang gue sendiri bersama anak-anak," Dia menerima desert pemberian sahabatnya, dia menyuapkan sedikit ke mulutnya sendiri.
Andre terkekeh, "Telat Lo mikirnya, harusnya dari awal Lo nikahin aja mbak Hasya," dia seolah ingin mengejek sahabatnya.
Emil mendengus kesal, "Lo pikir nikah, cuman perkara sama-sama ngurus anak dan rumah, terus urusan kasur gimana? Masa gue punya bini tapi nggak bisa ditiduri," Dia ingat pernah mencoba dengan Hasya, sekedar berciuman, tapi baru saja hendak menempel, keduanya kompak langsung menjauh, bagaimana akan melanjutkan tahap berikutnya, jika sekadar ciuman saja, mereka sama-sama canggung?
Andre akhirnya meledakan tawanya, dia tak percaya, mantan player seperti Emiliano, bisa puasa tidak menyentuh wanita selama belasan tahun, dia ingat dulu, yang mengenalkannya pada kenikmatan duniawi adalah lelaki cindo itu.
"Si Bangsat malah ngetawain," makinya dengan suara pelan, dia tak ingin anak-anaknya tau, kata-kata kasar yang dia lontarkan.
Andre mendekat, dia membisikan sebuah rencana. "Terus kalau anak-anak gue pada nanya, gue jawab apa?" tanya Emil.
"Bilang aja urusan bisnis sama gue, mumpung Lo masih cuti," jawab Andre.
Emil mengajukan cuti selama tiga hari, pada rumah sakit tempatnya bekerja sebagai dokter kandungan.
"Tapi Lo yang pamitin, terutama sama mbak Hasya, dia tuh bisa bedain, gue bohong atau nggak,"
Andre mengangguk setuju, "Lo juga, jangan bilang ke Juli, bisa berabe kalau Melia ngadu ke Fenita." Pacar barunya masih ada hubungan saudara dengan istri Julian.
Emil berdehem, lalu salah satu anaknya memanggilnya, itu Nuha, "Gue ke sana dulu ya, anak gue panggil,"
Tanpa menunggu jawaban dari Andre, dia beranjak menuju putrinya, yang kini tengah bersama Kamila.
"Ada apa sayang?" tanya Emil lembut, dia merangkul pundak putrinya, seraya mencium keningnya, Nuha mengenakan kebaya sage seragam dengan Kamila dan Bella.
"Ayo kita foto keluarga dulu," ajak Nuha.
Hasya dan Olsen duduk berdampingan, sedangkan Kamila dan Rudolf mengapit kedua mempelai, Bella dan Emil berdiri dibelakang mempelai, sedangkan keempat remaja itu mengapitnya.
Fotografer memberikan kode agar mereka tersenyum, dan beberapa kali suara kamera menangkap gambar mereka.
Selesai berfoto, Asher mengajak Emil menjauh untuk berbicara, mereka berada di dekat di dekat gazebo.
"Ada apa, Ash?" Tanya Emil heran.
"Pi, setelah ini, kita tinggal di mana?" Tanya remaja bermata hitam itu.
"Maunya Asher di mana?" Tanya Emil balik, dia belum sempat mendiskusikannya dengan ketiga remaja itu.
"Mau aku sih, tetap di rumah Papi dan masuk sekolah lagi," jawabnya.
"Kamu nggak ikut bunda sama ayah?"
Asher menggeleng, "Aku lebih betah di rumah Akong, dekat dengan pantai, dan aku malas menyesuaikan diri dengan lingkungan baru lagi,"
"Bagaimana dengan yang lain?"
Asher menaikan bahunya, "Terserah mereka, yang jelas aku mau ikut papi aja,"
Emil pikir Asher yang pernah diselamatkan oleh Olsen, akan memilih dengan ayah kandungnya, tapi nyatanya, dia justru memilihnya.
"Kita diskusikan dengan bunda dan saudara kamu yang lain, setelah bunda pulang dari bulan madu bersama ayah, bagaimana?"
Asher mengangguk, remaja itu menghembuskan nafasnya kasar, "Apa jika papi menikah, papi akan meninggalkan kami?" tanyanya tiba-tiba.
"Untuk saat ini, papi tidak ada rencana untuk menikah, bukankah kamu tau, papi sibuk bekerja dan papi juga tak memiliki pasangan,"
Asher bernafas lega, "Kadang aku rindu suasana rumah kita di Sukabumi, saat kita hanya berlima,"
Emil merangkul pundak putranya, "Kita bisa mengunjunginya diakhir pekan,"
"Bagaimana kalau besok? Bukankah papi masih ada cuti dua hari lagi?"usul Asher.
Emil tersenyum, "Papi coba tanya om Andre dulu, apa ada pekerjaan mendesak atau tidak, jika tidak ada, kita bisa menginap semalam di sana,"
"Bolehkah Oliver ikut?"
Emil mengangguk, "Tentu saja,"
Pesta baru berakhir pukul tiga sore, para tamu mulai meninggalkan rumah itu, hingga menyisakan keluarga saja.
***
Baru saja Emil keluar dari kamar mandi, ponselnya berdering, dia pikir itu Andre, tapi yang tertera di layar justru Hasya, bukankah seharusnya mereka sedang malam pertama?
"Iya bund, ada apa?" Sapanya pada si penelpon.
"Kamu bohongi aku, Emiliano?" Banyak kata-kata terlontar yang bisa Emil dengar, tapi dia lebih memilih menjauhkan ponselnya, bukannya mengarungi malam indah bersama suami, Hasya malah mengomel padanya,
"Udah ngomelnya, bund?" Usai Omelan itu reda, Emil bertanya.
"Kamu jahat banget bohongi aku, sekarang ini aku menstruasi, hamil apanya, jahat kamu,"
"Maaf Bund, suami bunda yang minta, sebagai sahabat yang baik, aku hanya membantunya, memangnya aku salah di mananya?"
"Tapi nggak bohong juga,"
Emil masih bisa mendengar dengusan kesal dari seberang sana, "Oke aku minta maaf, jadi sekarang aku tutup telponnya ya! Aku mau pakai baju dulu, abis mandi," tanpa menunggu jawaban dari seberang sana, dia mengakhiri panggilannya, dan mulai mengenakan pakaian miliknya.
Baru saja selesai mengancingkan kemejanya, ada pesan masuk dari Andre, yang mengatakan, jika lelaki itu akan berangkat dari apartemennya menuju tempat mereka janjian malam ini.
Emil segera memakai celana panjang, dan memakai jam tangan, tak lupa dompet juga ponsel, lalu bergegas keluar kamar yang ditempatinya, di rumah keluarga Blade, dia memang diberi satu kamar untuk beristirahat.
Tapi baru saja dia keluar kamar, dia mendapati adik tiri sahabatnya, juga melakukan yang sama, "Mau kemana Lo?" tanya Emil menyelidik, apa lagi melihat penampilan gadis itu, yang mengenakan dress hitam tanpa lengan dengan panjang hanya sampai setengah paha.
"Eh bang, ini aku mau anu, em...."
Emil bisa melihat raut wajah gugup dari gadis itu, bak maling kepergok, "Gue bukan Abang Lo, kalau ngomong yang jelas, mau kemana Lo?" tanyanya sinis.
"Em... Ini aku mau ketemu temen," jawab Bella gugup.
Emil melihat pergelangan tangannya, waktu menunjukan pukul setengah sebelas malam, "Jam segini mau ketemu temen? Nggak salah Lo?" tanyanya lagi, "Apa lagi dengan penampilan kek gini?" Emil menunjuk dengan dagunya.
Bella terdiam menunduk, Emil tau gadis itu berbohong padanya, "Anak cewek keluyuran malem-malem, neng ini bukan Milan yang Lo bisa bebas kemanapun dan jam berapapun, apalagi Lo punya nyokap masih kolot, masuk Lo!"
"Aku bukan anak-anak koh, aku wanita dewasa yang bebas melakukan apapun semau aku," umur Bella sudah kepala tiga, bagaimana masih dibilang anak-anak?
"Ya udah gue aduin ke mami Lo," Emil melangkah menuju kamar Kamila, tapi baru beberapa langkah, tangannya ditahan.
"Jangan koh, aku mohon, aku hanya ingin mencari hiburan, aku lagi patah hati," akhirnya Bella menjawab jujur.
"Itu urusan Lo, mau patah hati atau nggak, tapi Lo nggak perlu keluar segala, apalagi dengan penampilan kayak gini, mau jadi cewek nggak bener Lo!" Sedari jaman SMA, dia sedikit ketus dengan adik tiri sahabatnya.
Emil tau, Kamila sangat menjaga anak perempuannya, bagaimana tidak, meski terpisah jauh, tapi akan ada orang-orang yang menjaga dan mengawasi Bella.
"Koh, aku mohon, sekali ini aja, aku benar-benar butuh hiburan,"
Melihat gadis itu memasang wajah sedih, Emil tak tega, sehingga dia mengiyakan permohonan wanita itu, "Tapi Lo mesti jaga diri baik-baik, gue nggak mau diomelin nyokap Lo,"
Bella mengangguk antusias, seraya berterimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Umie Irbie
masih nyimak thoooor,. belum greget ceritanya 🤣🤭 chemistry nya belum dapat niii ,. bella emil,. masih datar belum ada getaran gregetnya 🤭
2024-02-22
1