18. Perceraian

Tiba di kediaman Linka atau tuan Alfiansyah yang ada di Jakarta, keluarga ini menyambut kedatangan Linka dan tuan Aslan dengan antusias.

Sebenarnya Linka enggan untuk balik ke rumahnya sendiri dan memilih menetap di apartemennya karena dokter Dilan dan Tiara tinggal di tempat yang sama.

Namun karena tuan Aslan ingin mengembalikan Linka kepada walinya, maka Linka menghargai proses itu karena dia sendiri yang memintanya.

"Linka, Aslan. Kenapa datang tidak kabari Tante dulu, sayang?" sambut nyonya Widia penuh sandiwara.

"Maaf paman, Tante...! Saya datang ke sini hanya ingin memulangkan Linka," ucap tuan Aslan to the poin.

"Maksud kamu apa Aslan?" tuan Alfiansyah tidak ingin mengambil kesimpulan rumit dengan asumsi sendiri.

"Maksudnya. Saya sudah menceraikan Linka. Proses perceraian resminya akan di urus secepatnya," ucap tuan Aslan begitu frontal hingga tuan Alfiansyah memegang dadanya yang terasa sangat sakit. Linka sigap mendekati pamannya.

"Paman. Apakah paman baik-baik saja? Minum dulu..!" Linka melirik pelayan yang segera mengambil air putih untuk tuan Alfiansyah.

"Apa yang terjadi Aslan? Mengapa tiba-tiba menceraikan Linka? Apakah Linka berbuat sesuatu yang menyakitimu?" tanya tuan Alfiansyah masih belum paham.

"Tidak ada cinta diantara kami selama empat bulan ini. Jadi, saya memutuskan untuk memulangkan Linka ke paman," ucap tuan Aslan.

Sesungguhnya, tuan Alfiansyah tidak tahu dengan kecelakaan yang menimpa tuan Aslan beberapa bulan yang lalu karena Linka tidak mau memberi kabar buruk itu selama Aslan belum ditemukan meninggal. Jika Linka gegabah memproklamirkan kematian suaminya, maka Tiara ataupun Tantenya akan senang melihatnya menderita.

Walaupun Linka sudah menghindari hal yang memilukan hatinya, namun Linka tidak menyangka suaminya akan lebih memperburuk keadaan dengan menceraikan dirinya.

Itu yang membuat Linka akan sulit keluar dari lingkaran setan yang setiap hari akan mengutuk dirinya seperti Tiara dan tantenya Widia.

"Hanya karena alasan tidak ada cinta kalian sepakat untuk bercerai?" geram tuan Alfiansyah pada pasangan ini.

"Maaf tuan Alfiansyah...! Kami sudah mencoba untuk saling membujuk hati kami untuk saling menerima dan memberi apa yang kami miliki termasuk prinsip namun tetap saja pikiran dan tindakan kami tidak sejalan.

Untuk itu aku harus memulangkan Linka. Semoga proses perceraiannya tidak di persulit. Untuk aliran dana perusahaan milik Linka, saya akan tetap membantu," ucap Aslan namun ditolak langsung oleh Linka.

"Aku tidak butuh bantuanmu. Aku bisa memulihkan kembali perusahaan peninggalan ayahku. Pamanku di sini hanya sebagai staf ku yang aku angkat menjadi CEO perusahaan ku.

Mulai sekarang, Aku sendiri yang akan mengambil alih perusahaanku jika memang dalam keadaan bangkrut," tegas Linka bersamaan dengan kepulangan dokter Dilan yang baru selesai tugasnya di rumah sakit.

Begitu juga dengan Tiara yang baru turun dari lantai dua. Dokter Dilan cukup syok saat mendengar pengakuan Linka.

"Apaaa...?!Jadi, perusahaan yang selama ini diakui Tiara dan ibunya adalah perusahaan milik Linka?" batin dokter Dilan sambil mendengar perdebatan Aslan dan Linka.

"Kenapa kamu keras kepala Linka? Apa hebatnya kamu mengelola perusahaan peninggalan ayahmu itu?" sindir nyonya Widya sinis namun ia tidak tahu ada menantunya yang berdiri di belakang mereka namun sedikit menjauh.

"Lebih baik aku sendiri yang membuat perusahaan ayahku bangkrut daripada kerja keras pamanku dinikmati oleh orang lain yang hanya bisa menghabiskannya dan mengaku-ngaku milik mereka," sindir balik Linka pada tantenya dan juga Tiara yang hanya melebarkan kelopak matanya.

"Sialan...! Kenapa wanita ini jadi seberani ini sekarang? Dulu dia seperti kucing penurut dan tidak terlalu mengharapkan perusahaan itu ada atau tidak karena dia asyik dengan bisnisnya sendiri," maki Tiara terlihat sangat gusar dengan Linka yang menghancurkan

rencananya untuk mengikat suaminya dengan kekayaan Linka yang saat ini semakin menjauh darinya.

"Tidak apa nak Linka. Jika kamu ingin mengelola sendiri perusahaanmu, paman akan mengembalikan hakmu itu. Paman tidak punya hak untuk mengatur mu," timpal tuan Alfiansyah.

"Tidak bisa seperti itu, papi..! Selama ini papi yang sudah mengembangkan perusahaan milik Linka. Dia hanya enak-enakan menikmati hasilnya. Harusnya perusahaan itu dibagi dua," ucap Tiara yang mulai ikut campur karena takut kehilangan perusahaan itu.

"Diam Tiara...! Kamu tidak berhak untuk ikut campur dalam urusan ini. Kembali ke kamarmu sekarang...!" bentak tuan Alfiansyah.

"Apa yang kamu katakan, Tiara? Apakah tidak cukup selama ini kamu dan ibumu menikmati kemewahan dari uang perusahaan dan merayu tuan Rendra untuk menjalin bisnis dengan paman. Dan pada akhirnya tuan Rendra menipu paman hingga perusahaan bangkrut," sarkas Linka membuat tuan Alfiansyah syok.

"Jadi yang memaksa tuan Rendra menjalin kerjasama dengan perusahaan kita itu adalah hasil bujukan kamu, Widia?" menatap wajah istrinya yang pucat.

"Kenapa kamu percaya dengan keponakan sialanmu ini? Apa buktinya kalau aku kenal dengan tuan Rendra. Hei Linka...! Jika kamu setress karena suamimu menceraikanmu, mengapa kamu malah melampiaskan kemarahanmu pada kami?" geram nyonya Widia hanya ingin mengalihkan pembicaraan mereka yang makin menegang.

"Tidak usah bawa-bawa urusan pribadiku. Jika Tante menginginkan bukti kedekatan Tante dengan tuan Rendra, aku punya bukti itu. Mau diperlihatkan sekarang, Tante? Jangan terlalu naif Karena sekarang semuanya bisa terbongkar Karena adanya ponsel yang bisa merekam semuanya.

Jadi, Tante tidak perlu berkelit. Aku akan kirim bukti itu ke paman supaya paman tidak dipermainkan terus sama Tante," cicit Linka makin menciptakan suasana tegang.

Aslan melihat kilatan kemarahan Linka yang ia kira adalah wanita lembut dan tak berdaya. Ternyata lebih menakutkan yang tidak bisa ia bayangkan sebelumnya.

"Sekarang kamu puas menghancurkan keluargaku, hah?!" bentak Tiara yang begitu sedih melihat papinya diam tak bergeming.

Serangan demi serangan hari ini membuat jantungnya tuan Alfiansyah seakan mau meledak. Dokter Dilan mundur perlahan meninggalkan ruangan itu untuk mencari udara segar di luar. Ia merasa sama sesaknya seperti yang dirasakan ayah mertuanya saat ini.

Ia tertawa getir sambil menggelengkan kepalanya karena tidak menyangka masuk dalam jebakan ibu mertuanya yang sok kaya ternyata hanya nebeng kaya pada Linka.

"Dasar bodoh kamu Dilan...! Padahal selangkah lagi kamu bisa mendapatkan apa yang Linka miliki menjadi milikmu, tapi kamu terlalu cepat tergiur dengan tawaran remeh temeh dari seorang nyonya Widia.

Lalu apa yang membuat mereka berdebat seperti itu? Kelihatannya Linka dan Aslan sedang mengalami masalah. Masalah apa? Ah, iya. Mereka tadi datang untuk bercerai. Kenapa mereka tiba-tiba mau bercerai?" batin dokter Dilan masih merasa misteri dengan perceraian Linka dan suaminya.

Di dalam sana, Aslan akhirnya pamit pada tuan Alfiansyah karena ia tidak begitu respek mendengar pertengkaran hebat keluarga istrinya karena misinya hanya menceraikan Linka. Namun yang membuat dia salut pada istrinya yaitu harga diri Linka yang tidak mau menerima bantuan darinya.

"Tuan. Ini sudah malam. Saya mau pulang ke rumah saya di Jakarta. Saya sudah janji dengan adik saya Elang. Saya tinggalkan Linka di sini," ucap Aslan namun Linka tidak suka itu.

"Saya akan kembali ke apartemen saya sendiri. Saya tidak bisa tinggal bercampur dengan orang lain yang seharusnya tidak menjadi benalu di rumahku ini," sindir Linka pada Tiara yang mengepalkan kedua tangannya sambil ngedumel di dalam hati.

Linka menyalami pamannya dan menarik dua kopernya menuju ke salah satu mobilnya di garasi itu.

Beberapa mobil kesayangan Linka yang tidak ia ijinkan siapapun yang memakainya walaupun itu pamannya sendiri. Jika Linka mengijinkan mobilnya dipakai pamannya, maka Tiara tidak akan tinggal diam untuk mengambil mobil itu dari ayahnya jika sudah keluar dari garasi mobil.

Kelicikan Tiara dan ibunya sudah dia pelajari selama tinggal dengan dua kutu kupret itu. Tuan Aslan dan Linka mengambil arah yang berbeda karena tempat tinggal mereka yang berbeda.

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

bermula hidup baru mu

2024-03-12

3

Mey-mey89

Mey-mey89

,,

2024-03-10

1

CintaAfya

CintaAfya

semangat Linka wlpun tlh diceraikan oleh suami kamu, bangkit dan meneruskan perusahaan yg ditinggalin oleh ayah kamu.... kamu kuat Linka, pasti suatu ketika nnti mantan suami kamu akan menyesal kerana menceraikan kamu..... hati dan perasaan diri ku turut merasa sakit dan sedih atas ttindakan melulu dari Tuan Aslan .. menceraikan Linka....

2024-03-08

3

lihat semua
Episodes
1 1. Syok
2 2. Tawaran
3 3. Siasat Licik
4 4. Tidak Menyangka
5 5. Karma Pertama
6 6. Terpaksa Menerima
7 7. Mari Kita Menikah
8 8. Kecemasan
9 9. Ancaman Linka
10 10. Belum Siap
11 11. Hanya Jebakan
12 12. Kecelakaan
13 13. Janji
14 14. RAHASIA
15 15. Kisah Edgar
16 16. Menjadi Dingin
17 17. Apakah Kamu Yakin?
18 18. Perceraian
19 19. Jadi Gunjingan
20 20. Penjelasan
21 21. Boleh Aku Memelukmu..?
22 22. Sakit
23 23. Bersabar
24 24. Tangan Ketiga
25 25. Penculikan
26 26. Pengakuan
27 27. Good Bye Masa Lalu
28 28. Perkelahian
29 29. Ingin Kembali
30 30. Permohonan
31 31. Kedengkian
32 32. Menunda Bulan Madu
33 33. Makin Keki
34 34. Tak Sesuai Ekspetasi
35 35. Pertukaran
36 36. Positif
37 37. Curiga
38 38. Lagi Ingin Dimanja
39 39. Tidak Mau Mengakui
40 40. Tidak Ingin Ditinggal
41 41. Kenyataan Sebenarnya
42 42. Membisu
43 43. Ternyata Benar
44 44. Sandiwara
45 45. Mencoba Lagi
46 46. Waspada
47 47. Melakukannya Diam-diam
48 48. Tertusuk
49 49. Menyangkalnya
50 50. Tak Akan Kubiarkan
51 51. Tetap Selidiki
52 52. Terciduk
53 53. Memohon Maaf
54 54. Hukuman
55 55. Terpaksa
56 56. Amarah
57 57. Tersentak
58 58. Diperingatkan
59 59. Dipecat
60 60. Kedengkian
61 61. Putus Hubungan
62 62. Melamarmu
63 63. Happy
64 64. Kabar Baik
65 65. Anugerah Terindah
66 66. Tiga Bulan Kemudian
67 67. Ada racunnya
68 68. Diamankan...!
69 69. Ketegangan
70 70. Meninggal
71 71. Penyesalan Tiara
72 72. Badai Pasti Berlalu
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Syok
2
2. Tawaran
3
3. Siasat Licik
4
4. Tidak Menyangka
5
5. Karma Pertama
6
6. Terpaksa Menerima
7
7. Mari Kita Menikah
8
8. Kecemasan
9
9. Ancaman Linka
10
10. Belum Siap
11
11. Hanya Jebakan
12
12. Kecelakaan
13
13. Janji
14
14. RAHASIA
15
15. Kisah Edgar
16
16. Menjadi Dingin
17
17. Apakah Kamu Yakin?
18
18. Perceraian
19
19. Jadi Gunjingan
20
20. Penjelasan
21
21. Boleh Aku Memelukmu..?
22
22. Sakit
23
23. Bersabar
24
24. Tangan Ketiga
25
25. Penculikan
26
26. Pengakuan
27
27. Good Bye Masa Lalu
28
28. Perkelahian
29
29. Ingin Kembali
30
30. Permohonan
31
31. Kedengkian
32
32. Menunda Bulan Madu
33
33. Makin Keki
34
34. Tak Sesuai Ekspetasi
35
35. Pertukaran
36
36. Positif
37
37. Curiga
38
38. Lagi Ingin Dimanja
39
39. Tidak Mau Mengakui
40
40. Tidak Ingin Ditinggal
41
41. Kenyataan Sebenarnya
42
42. Membisu
43
43. Ternyata Benar
44
44. Sandiwara
45
45. Mencoba Lagi
46
46. Waspada
47
47. Melakukannya Diam-diam
48
48. Tertusuk
49
49. Menyangkalnya
50
50. Tak Akan Kubiarkan
51
51. Tetap Selidiki
52
52. Terciduk
53
53. Memohon Maaf
54
54. Hukuman
55
55. Terpaksa
56
56. Amarah
57
57. Tersentak
58
58. Diperingatkan
59
59. Dipecat
60
60. Kedengkian
61
61. Putus Hubungan
62
62. Melamarmu
63
63. Happy
64
64. Kabar Baik
65
65. Anugerah Terindah
66
66. Tiga Bulan Kemudian
67
67. Ada racunnya
68
68. Diamankan...!
69
69. Ketegangan
70
70. Meninggal
71
71. Penyesalan Tiara
72
72. Badai Pasti Berlalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!