14. RAHASIA

Sebenarnya Aslan sudah diselamatkan oleh nelayan setempat saat arus deras laut membawanya cukup jauh dari titik lokasi jatuhnya helikopter miliknya.

Nelayan yang menemukannya segera membawa tuan Aslan di rumah sakit terdekat saat memeriksa keadaan Aslan yang ternyata masih hidup.

Walaupun rumah sakit yang mereka datangi memiliki fasilitas yang sangat minim namun nyawa tuan Aslan masih bisa tertolong. Keadaan tuan Aslan yang sangat parah dengan kulit terbakar hingga menciptakan setengah wajahnya terlihat seperti monster.

Beruntungnya matanya yang sebelah masih bisa diselamatkan saat ledakan helikopter itu terjadi karena tembakan dari basoka milik musuh.

Saat ini tuan Aslan sudah dibawa ke rumah sakit terbaik di Amerika secara diam-diam oleh nelayan yang menyelamatkannya. Itupun atas permintaan Aslan yang mau membayar mahal nelayan itu untuk mengurus pengobatannya di negara Adi daya itu.

Aslan juga tidak ingin keluarganya tahu terutama istrinya Linka ketika mengetahui keadaan tubuhnya yang mengerikan. Ditambah pernyataan dokter yang membuatnya makin syok berat.

"Maaf tuan Aslan ...! Mungkin kami bisa melakukan operasi plastik untuk menggantikan kulit wajahmu yang rusak parah walaupun harus bertahap dan itupun hasilnya tidak seperti semula.

Di tambah lagi dengan bagian reproduksi anda yang akan mengalami difusi ereksi permanen yang tidak bisa dilakukan pengobatan dengan alat medis secanggih apapun di rumah sakit ini," ucap dokter Lim Park yaitu dokter keturunan Cina yang menetap di Amerika.

"Oh tidak. Kenapa harus bagian itu? Aku bahkan belum menyentuh istriku sama sekali. Berita ini sangat menyakitkan sekali daripada bagian tubuhku yang terluka," batin tuan Aslan merintih perih dalam diamnya.

"Apakah kami perlu menghubungi keluargamu tuan Aslan? Mungkin istrimu yang harus tahu tentang keadaanmu," tawar dokter Lim.

"Tidak. Jangan ada yang boleh menghubungi keluargaku kecuali aku sendiri," ucap tuan Aslan buru-buru mencegah kelancangan dokter Lim.

"Kenapa tidak boleh tuan? Disaat seperti ini, dukungan keluarga itu sangat dibutuhkan oleh tuan," ucap dokter Lim Park.

"Aku tahu itu dokter. Tapi, aku tidak ingin membuat keluargaku cemas," ucap tuan Aslan mengungkapkan alasannya pada dokter Lim yang baru paham atas keberatan tuan Aslan kalau dirinya baru saja menikah.

"Baiklah. Kalau begitu tenangkan diri tuan dan belajar menerima takdir yang Tuhan sudah gariskan untuk anda. Kalau butuh apapun, tekan saja bel," ucap dokter Lim segera beranjak keluar dari kamar inap tuan Aslan.

Nelayan yang bernama Osvaldo tidak mengerti dengan cara berpikir tuan Aslan yang terlihat sangat berkelas dan terpelajar, bisa jatuh begitu saja hanya karena luka fisik. Pria berusia tiga puluh tahun itu mencoba menasehati tuan Aslan dengan caranya sendiri.

"Tuan. Saya hanya nelayan kecil yang hidup bergantung pada kekayaan alam terutama laut sebagai sumber mata pencaharian kami. Kadang istriku tidak begitu peduli seberapa banyak aku membawa hasil laut asalkan bisa melihat ku lagi, dia begitu gembira.

Dan lebih membuat aku kagum padanya sampai detik ini ketika dia mau menerima diriku saat aku dinyatakan mandul oleh dokter karena kami tidak dikaruniai anak selama usia pernikahan kami memasuki sepuluh tahun.

Itulah cinta sejati seorang wanita disaat kita tidak punya apapun yang bisa dibanggakan olehnya," ucap Osvaldo menyadarkan pandangan sempit tuan Aslan saat ini.

"Usia pernikahanmu sudah sangat lama tapi tidak denganku yang baru menjadi pengantin baru bahkan aku belum menyentuh istriku sama sekali. Sekarang lihatlah wajahku..! aku sendiri begitu takut melihatnya dan aku tidak bisa menyenangkan istriku secara batiniah.

Lalu apa yang bisa ku banggakan padanya, hmm?!" keluh tuan Aslan yang tidak berani melihat wajah Linka yang mungkin lebih banyak tampil munafik di depannya karena pernikahan mereka hanya sebuah keterpaksaan saja.

"Jangan menyimpulkan sesuatu yang belum tuan lakukan..! Tuan bahkan tidak tahu bagaimana lembutnya seorang wanita yang memiliki jiwa lapang saat menerima setiap ujian yang dia sendiri saja tidak memikirkan perasaannya," bantah tuan Osvaldo.

"Tidak. Aku tidak siap. Aku begitu takut melihat orang yang aku cintai terluka. Biarlah seperti ini. Kalau bisa, aku ingin melepaskan istriku. Dia masih muda. Dia pantas bahagia dengan pria manapun yang dicintainya," balas tuan Aslan.

"Apakah tuan tidak menyesal jika apa yang tuan lakukan pada istri tuan menuai kebenciannya pada tuan? Kenapa begitu gampang menyerah? Jika suatu saat tuan bisa sembuh, tapi mantan istri tuan sudah memiliki suami baru," nasehat Osvaldo.

Untuk sesaat tuan Aslan merenungi nasehat teman barunya itu. Namun, ia tidak yakin sampai kapan ia menunggu kesembuhannya dan membuat Linka menderita.

"Aku sudah memikirkan keputusanku ini berulang kali. Seperti pepatah lama, cinta tak selamanya harus memiliki. Aku begitu takut, cinta istriku hanya bentuk iba padaku. Dan dia mengorbankan hidupnya dengan mengurus aku sepanjang hidupnya. Itu sangat egois untuknya," jelas tuan Aslan masih mempertahankan argumennya.

"Ya sudah tuan. Setidaknya, sebagai sesama lelaki, aku sudah menasihatimu. Jika aku jadi tuan, aku tidak rela kehilangan wanita yang aku cintai dalam hidupku. Menghabiskan waktu hanya melihat wanitamu bahagia dengan pria lain.

Itu adalah kebodohan fatal dan secara tidak langsung tuan sudah membunuh jiwa tuan sendiri," ucap Osvaldo yang tidak ingin lagi berdebat dengan tuan Aslan yang cukup keras kepala menurutnya.

Waktu terus berlalu dan pencarian terhadap jasad tuan Aslan akhirnya dihentikan oleh adiknya Edgar dan menganggap kakaknya itu telah meninggal dunia.

Tuan Aslan yang mendapatkan informasi dari orang suruhannya mengenai adiknya Edgar yang terus-menerus mencarinya akhirnya tidak sanggup melihat adiknya frustrasi hingga membuat dirinya memutuskan untuk kembali ke Belanda. Ia hanya menunggu operasi diwajahnya untuk ke tiga kalinya itu berhasil.

Sementara itu, Linka masih bertahan di Belanda karena ia yakin suaminya masih hidup melalui sholat tahajud dan istikharah.

"Apakah kamu tidak ingin balik ke Indonesia kakak ipar?" tanya Edgar saat Linka menyibukkan dirinya dengan menyiram tanaman bunga kesukaannya di taman.

"Aku akan menunggu suamiku sampai batas waktu yang tak bisa aku tentukan. Dia akan pulang. Aku yakin itu," ucap Linka yang tidak mau terpengaruh dengan ocehan Edgar.

"Ini sudah berjalan tiga bulan sejak kita kehilangannya. Apakah kamu tidak berniat untuk melanjutkan hidupmu? Bukankah kamu punya usaha di Jakarta?"

"Aku akan pulang ke Indonesia tapi tidak untuk menetap. Aku akan tunggu sebulan lagi sampai masa Iddah ku selesai dan aku bisa pergi ke manapun tanpa beban jika suamiku dinyatakan meninggal," ucap Linka masih dengan prinsipnya.

"Jika kakak ipar mau pulang ke Indonesia, biar aku yang akan mengantarmu. Dengan begitu aku bisa melindungi kamu sebagai adik iparmu selama kakakku belum ditemukan atau ....-"

"Tidak untuk keduanya. Aku ingin pulang sendiri dan tidak mau menjadi fitnah bila kamu ikut denganku," tegas Linka lalu meletakkan selang air yang sudah ia matikan untuk kembali ke kamarnya.

"Tunggu Linka...!" Meraih lengan Linka untuk menatap wajahnya.

Linka tersentak dengan perlakuan Edgar padanya. Nafasnya memburu dan ia begitu takut terperdaya dengan pesona Edgar yang begitu kuat. Apalagi cinta dihatinya untuk lelaki ini mulai tumbuh kembali dan kini seakan sedang bermekaran seperti taman bunga yang ada di hadapannya. Tapi, Linka tidak memperlihatkan perasaannya itu pada Edgar.

"Lepaskan tanganku...!" pinta Linka sambil menghempaskan genggaman Edgar yang makin kuat mencengkram lengan bawahnya.

"Tidak. Sebelum kamu menjawab pertanyaanku dengan jujur."

"Mau tanya apa?" datar Linka tak ingin melihat wajah Edgar.

"Untuk apa kamu menunggu masa Iddah mu jika kalian belum melakukan hubungan intim? Dan satu lagi, katakan kepadaku...! Apakah kamu tidak pernah mencintaiku, hmm?" menatap wajah Linka dengan meraih dagu lancip itu mengarah ke wajahnya.

Deggggg...

Pose mesra itu berhasil direkam dan difoto oleh Vani untuk dijadikan bukti kalau Linka selingkuh dengan adik iparnya sendiri. Dengan begitu mudah baginya memprovokasi tuan Aslan jika tuannya itu kembali ke Belanda.

"Aku yakin, Aslan akan meninggalkanmu setelah mengetahui pengkhianatan mu, Linka," gumam Vani menyeringai licik sambil menaikkan satu alisnya.

Terpopuler

Comments

jhon teyeng

jhon teyeng

jgn marah Lady,

2024-03-30

2

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

dengan adanya Edgar.. apakah Linka bakal tetap setia menunggu Aslan hingga hidup sprti jnda / kah justru jtuh cinta dengan Edgar zg sekaku teman msa kecilnya

2024-03-15

2

Ani Ani

Ani Ani

adayang busuk hati

2024-03-11

2

lihat semua
Episodes
1 1. Syok
2 2. Tawaran
3 3. Siasat Licik
4 4. Tidak Menyangka
5 5. Karma Pertama
6 6. Terpaksa Menerima
7 7. Mari Kita Menikah
8 8. Kecemasan
9 9. Ancaman Linka
10 10. Belum Siap
11 11. Hanya Jebakan
12 12. Kecelakaan
13 13. Janji
14 14. RAHASIA
15 15. Kisah Edgar
16 16. Menjadi Dingin
17 17. Apakah Kamu Yakin?
18 18. Perceraian
19 19. Jadi Gunjingan
20 20. Penjelasan
21 21. Boleh Aku Memelukmu..?
22 22. Sakit
23 23. Bersabar
24 24. Tangan Ketiga
25 25. Penculikan
26 26. Pengakuan
27 27. Good Bye Masa Lalu
28 28. Perkelahian
29 29. Ingin Kembali
30 30. Permohonan
31 31. Kedengkian
32 32. Menunda Bulan Madu
33 33. Makin Keki
34 34. Tak Sesuai Ekspetasi
35 35. Pertukaran
36 36. Positif
37 37. Curiga
38 38. Lagi Ingin Dimanja
39 39. Tidak Mau Mengakui
40 40. Tidak Ingin Ditinggal
41 41. Kenyataan Sebenarnya
42 42. Membisu
43 43. Ternyata Benar
44 44. Sandiwara
45 45. Mencoba Lagi
46 46. Waspada
47 47. Melakukannya Diam-diam
48 48. Tertusuk
49 49. Menyangkalnya
50 50. Tak Akan Kubiarkan
51 51. Tetap Selidiki
52 52. Terciduk
53 53. Memohon Maaf
54 54. Hukuman
55 55. Terpaksa
56 56. Amarah
57 57. Tersentak
58 58. Diperingatkan
59 59. Dipecat
60 60. Kedengkian
61 61. Putus Hubungan
62 62. Melamarmu
63 63. Happy
64 64. Kabar Baik
65 65. Anugerah Terindah
66 66. Tiga Bulan Kemudian
67 67. Ada racunnya
68 68. Diamankan...!
69 69. Ketegangan
70 70. Meninggal
71 71. Penyesalan Tiara
72 72. Badai Pasti Berlalu
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Syok
2
2. Tawaran
3
3. Siasat Licik
4
4. Tidak Menyangka
5
5. Karma Pertama
6
6. Terpaksa Menerima
7
7. Mari Kita Menikah
8
8. Kecemasan
9
9. Ancaman Linka
10
10. Belum Siap
11
11. Hanya Jebakan
12
12. Kecelakaan
13
13. Janji
14
14. RAHASIA
15
15. Kisah Edgar
16
16. Menjadi Dingin
17
17. Apakah Kamu Yakin?
18
18. Perceraian
19
19. Jadi Gunjingan
20
20. Penjelasan
21
21. Boleh Aku Memelukmu..?
22
22. Sakit
23
23. Bersabar
24
24. Tangan Ketiga
25
25. Penculikan
26
26. Pengakuan
27
27. Good Bye Masa Lalu
28
28. Perkelahian
29
29. Ingin Kembali
30
30. Permohonan
31
31. Kedengkian
32
32. Menunda Bulan Madu
33
33. Makin Keki
34
34. Tak Sesuai Ekspetasi
35
35. Pertukaran
36
36. Positif
37
37. Curiga
38
38. Lagi Ingin Dimanja
39
39. Tidak Mau Mengakui
40
40. Tidak Ingin Ditinggal
41
41. Kenyataan Sebenarnya
42
42. Membisu
43
43. Ternyata Benar
44
44. Sandiwara
45
45. Mencoba Lagi
46
46. Waspada
47
47. Melakukannya Diam-diam
48
48. Tertusuk
49
49. Menyangkalnya
50
50. Tak Akan Kubiarkan
51
51. Tetap Selidiki
52
52. Terciduk
53
53. Memohon Maaf
54
54. Hukuman
55
55. Terpaksa
56
56. Amarah
57
57. Tersentak
58
58. Diperingatkan
59
59. Dipecat
60
60. Kedengkian
61
61. Putus Hubungan
62
62. Melamarmu
63
63. Happy
64
64. Kabar Baik
65
65. Anugerah Terindah
66
66. Tiga Bulan Kemudian
67
67. Ada racunnya
68
68. Diamankan...!
69
69. Ketegangan
70
70. Meninggal
71
71. Penyesalan Tiara
72
72. Badai Pasti Berlalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!