Linka memilih pulang ke apartemennya yang dekat dengan perusahaannya. Ia tidak ingin berhadapan dengan sepasang pengantin baru yang mungkin saja memancing amarahnya.
Kediaman peninggalan mendiang orangtuanya itu bak neraka baginya. Beruntunglah dia sudah memenuhi apartemennya dengan perabotan rumah tangga dan sebagian bajunya sudah ia bawa ke tempat itu karena merasa akan tinggal bersama dengan dokter Dilan yang bakal menjadi suaminya.
"Ada untungnya juga aku sudah merencanakan kepindahanku sebelumnya. Dengan begitu aku tidak perlu repot-repot pulang ke mansion," gumam Linka memasuki pintu utama itu dengan wajah lelah.
Ia duduk di meja makan yang berhadapan langsung dengan jendela bening. Hanya ada pemandangan langit senja yang mulai berkabut gelap karena akan memasuki waktu malam.
Agar tidak merasa sendirian di apartemen itu, Linka menghidupkan televisi. Ternyata tampilan pertama adalah kumandang azan magrib.
Linka terdiam sejenak mengikuti ucapan Muazin kecuali dua kalimat yang diganti dengan doa. Sampai azan selesai, Linka membaca doa sehabis azan dan memohon doa penuh khusu diantara azan dan Iqamah sebagai waktu mustajabnya doa hamba yang terzalimi.
"Ya Allah. Ku serahkan semua urusanku kepadaMu. Hatiku milikMu maka sembuhkan luka hatiku dan berikan pengampunan bagi orang-orang yang menzalimi aku, ya Robb," batin Linka lalu berjalan masuk ke kamar mandi untuk mengambil wudhu.
Di mansion, Tiara sedang uring-uringan karena suaminya tidak menjawab teleponnya seharian bahkan chating darinya belum dibaca sama sekali.
"Sialan. Ke mana suami bajingan itu?" Tiara merutuki suaminya walaupun ia tahu dokter Dilan tidak lagi respek padanya mulai dari malam pengantin mereka
Nyonya Widia yang cemas dengan putrinya menghampiri kamar putrinya. Ketukan pintu itu terdengar oleh Tiara yang langsung dibuka karena mengira itu suaminya.
"Yah mami. Kirain Dilan," lenguh Tiara dengan wajah tertekuk dan bibir mengerucut.
"Apakah Dilan belum pulang?" tanya ibunya melihat wajah jutek putrinya.
"Belum mami. Ponselnya tidak aktif. Mungkin lagi tangani pasien," sahut Tiara yang tidak mau menceritakan nasib pernikahannya pada nyonya Widia karena malu atau takut dipisahkan dengan Dilan.
"Apakah suamimu memperlakukan kamu dengan baik, sayang?" pancing nyonya Widia yang menangkap rona kesedihan di wajah putrinya.
"Tentu saja mommy. Dilan selalu memanjakan aku," bohong Tiara.
"Baiklah. Kalau dia macam-macam sama kamu bilang sama mami ya!"
"Iya mommy."
"Kalau begitu mami tinggal dulu." Keluar dari kamar putrinya.
Tiara menghempaskan tubuhnya di kasur sambil menghembuskan nafasnya kasar. Namun ia baru ingat kalau Linka juga belum pulang.
"Apakah jangan-jangan mereka bertemu secara diam-diam tanpa sepengetahuanku? Buktinya mobil Linka belum masuk garasi," curiga Tiara karena dari kamarnya ia bisa melihat deretan mobil mewah yang terparkir dibawah sana.
Dan dia hafal betul mobil kesukaan Linka yang biasa dipakai Linka. Dan Linka tidak pernah meminjamkan kepadanya mobil terbaru keluaran eropa itu.
Tiara kembali dilanda kecemasan. Ia menghubungi lagi ponsel suaminya namun hasilnya tetap sama kalau Dilan tidak mau menerima panggilan darinya. Dilan lebih memilih tidur di apartemennya daripada pulang ke mansion.
Tuan Alfiansyah yang sudah mengetahui kalau Linka menginap di apartemennya tampak tenang dan tidak mau mengatakan keberadaan keponakannya itu pada istrinya.
Cukup sudah Linka mendapat perlakuan buruk dari istri dan putrinya. Ia tidak mau lagi menambah dosa keluarganya yang menyiksa batin Linka.
...----------------...
Hari yang dinantikan tuan Aslan telah tiba. Pagi itu dia dan sang adik berangkat ke hotel di mana acara pernikahan itu diadakan di hotel miliknya.
Pergelaran pernikahan itu sendiri di adakan di pulau Dewata Bali yang sebelumnya di gadang-gadang pernikahan itu berlangsung di Jakarta. Adik ke duanya tuan Aslan tidak ikut dalam acara pernikahan itu. Adiknya yang bernama Edgar lebih memilih menekuni dunia mafia di luar negeri karena dia harus menggantikan kakek mereka.
Hanya adik bungsunya saja yang setia menemani sang kakak di acara sakral itu. Bagi Elang, sosok kakaknya Aslan sudah seperti ayah baginya.
"Kak. Kenapa tempat pernikahannya malah dialihkan ke sini?" tanya Elang tidak mengerti.
"Karena calon mempelai pengantinnya sudah berubah. Dan aku ingin dia mendapatkan tempat yang terindah di momen sakral kami hari ini," ucap tuan Aslan.
"Apakah dia sangat cantik?"
"Kamu akan melihatnya sendiri dan aku tidak mau terlihat sombong di depanmu, adik, jika aku katakan kalau calon istri ku sangat cantik," ucap tuan Aslan.
"Kakak ini pelit sekali," gerutu Elang.
Kehadiran tuan Aslan di depan hotel super mewah itu di sambut keluarga Linka yaitu paman dan tantenya dan juga pasangan pengantin baru Tiara dan dokter Dilan yang penasaran dengan sosok calon suaminya mantannya kekasihnya yaitu Linka.
"Itu tuan Aslan...!" ucap Tiara memberitahu suaminya Dilan yang menatap wajah tampan dengan usia matang memasuki taman hotel di mana taman itu menuju pinggir pantai.
"Ohh...itu calon suaminya? Setidaknya aku lebih muda dari tuan Aslan. Tidak apa Linka kamu menikah dengannya.
Dengan begitu hidupmu tidak sulit lagi karena tidak bergantung pada kekayaan pamanmu," batin dokter Dilan yang masih buta informasi tentang mantan kekasihnya Linka.
Ijab qobul mereka dengan background hamparan laut. Linka masih berada di dalam kamarnya. Ia akan turun jika acara sudah siap. Saat ini Linka di temani oleh sekertarisnya Fatin.
"Selamat datang Aslan....! Terimakasih sudah mau menerima Linka sebagai calon istrimu," ucap tuan Alfiansyah menahan haru. Tuan Aslan mencium punggung tangan paman mertuanya penuh takzim.
Nyonya Widia mengalunkan bunga di leher tuan Aslan yang sedikit membungkuk karena tubuhnya yang tinggi.
"Semoga kamu bahagia dengan putri keduaku," ucap nyonya Widia basa-basi.
"Terimakasih tante," santun tuan Aslan.
Tuan Aslan mengambil tempat duduknya di hadapan tuan Alfiansyah dan pak penghulu. Bertindak sebagai saksi dari pihaknya adalah adiknya Elang.
Dan dari pihak Linka yaitu Asisten pribadinya tuan Alfiansyah yaitu Pak Agung. Tuan Aslan terlihat cemas karena Linka belum turun juga dari peraduannya.
"Aduh. Semoga saja calon pengantinku tidak kabur ya Allah," batin tuan Aslan merasa sangat cemas saat ini.
Kini gilirannya harus menunggu kedatangan pengantin wanitanya. Linka dan sekertaris Fatin sudah turun ke lantai satu itu begitu di panggil oleh MC acara.
"Sekarang kita panggilkan calon mempelai wanitanya yaitu Hazley Linka Faransyah yang sebentar lagi akan memasuki tempat acara. Kepada saudara Linka di mohon kehadirannya!" ucap MC itu bersamaan dengan sound track lagu barat untuk menyambut mempelai wanitanya"Since A found you"
Lirik lagu yang menceritakan betapa hidup seseorang dapat berubah semenjak pertemuan dengan belahan jiwa, ke arah yang lebih baik tentunya.
Lirik yang manis serta alunan nada yang menenangkan dijamin akan menghanyutkan para tamu undangan saat mendengar lagu itu.
Tuan Aslan bergegas berdiri menyambut calon istrinya yang terlihat sangat cantik dengan balutan gaun pengantin pemberiannya.
"You are so beautiful baby and so perfect for me," puji tuan Aslan mengikuti langkah Linka berjalan dengan anggun menghampiri tuan Aslan yang tak mengerjapkan matanya sedikitpun.
Linka tersenyum pada tuan Aslan untuk memamerkan kepada mantannya kalau ia sudah sukses move on dalam waktu singkat.
Keduanya duduk berdampingan dan siap memulai acara sakral itu. Tuan Alfiansyah menikahkan keponakannya dengan menjabat tangan tuan Aslan dengan kuat.
Ucapan ijab qobul dari mulut tuan Aslan itu terdengar lantang disekitar area hotel. Para tamu undangan yang sangat terbatas itu nampak hanyut dalam suasana pernikahan yang begitu tenang saat kedua saksi menyatakan sah.
Linka mencium tangan suaminya usai keduanya saling menyematkan cincin pernikahan mereka. Tuan Aslan mengecup kening Linka penuh kelembutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
lizah meon
suka dengan cerita seperti ni. ada sifat positif dlm jiwa. tenang hadapi ujian
2024-06-10
2
Juan Sastra
ternyata salah duga aku, aku pikir tuan aslan mencari mempelai untuk anaknya ternyata memang untuknya yg masih benar benar lajang
2024-06-08
0
Edy Sulaiman
Tiara yg kau gapai bukanya sorga namun Neraka perkawinan mu, kau kira madu yg kau minum ternyata racun yg kau teguk...hhh
2024-06-05
1