10. Belum Siap

Pesawat terbang dengan stabil didukung oleh cuaca yang sangat cerah di luar sana. Linka sudah tidak betah dengan gaun pengantin yang dikenakannya. Iapun meminta ijin pada suaminya untuk mengganti gaunnya itu.

"Apakah aku boleh ganti gaun pengantinku dengan baju lainnya?" ijin Linka membuat tuan Aslan merasa sangat dihargai.

"Oh my God...! Unik sekali gadis ini. Hanya mau ganti baju saja ia sampai minta ijin padaku," kagum tuan Aslan.

"Oh maaf...! Aku sampai lupa menunjukkan kamar kita agar kita bisa beristirahat. Ayo sayang kita ke kamar...!" ajak tuan Aslan namun tubuh Linka langsung meremang.

"Apakah dia akan melakukannya sekarang? Kenapa harus di dalam pesawat? bagaimana kalau tiba-tiba cuacanya berubah buruk dan pesawat ini akan terguncang? Bukankah itu sangat memalukan? Bercinta di tengah badai," batin Linka sempat terdiam sepersekian menit.

"Ayo sayang...! Katanya mau ganti gaunnya. Bukankah kamu pasti butuh bantuanku untuk membuka resleting gaun ini karena cukup sulit untuk membukanya sendiri, hmm?"

Linka menatap rumit wajah suaminya dan Aslan bersikap biasa saja.

"Apakah ini salah satu modus dia agar bisa melihat tubuhku? Astaghfirullah halaziiim...! Aku ini bicara apa sih? Bukankah tubuhku adalah miliknya dan itu halal baginya untuk menyentuhku.

Kamu harus siap Linka...! Ingat...! menolak permintaan suami akan dilaknat oleh malaikat sampai keesokan paginya," batin Linka menasehati dirinya sendiri.

Linka bergegas berdiri mengikuti langkah lebar suaminya yang terlihat lebih tinggi darinya. Tuan Aslan sendiri memiliki darah blasteran Indonesia, Belanda dan Arab.

Usianya saja yang memang sudah tua namun tidak dengan tampangnya. Karena perawatan mahal dan tidak begitu terpapar sinar matahari yang membuat dirinya terlihat awet muda.

Pintu kamar dibuka dan Linka mengedarkan pandangannya mengagumi keindahan kamarnya yang terlihat sangat cantik.

Pintu segera ditutup dan dikunci oleh tuan Aslan. Linka yang ingin mengambil bajunya di koper di cegah oleh tuan Aslan.

"Sepertinya kamu tidak butuh baju ganti, sayang...! Kamu hanya butuh selimut itu untuk menutupi tubuhmu," ucap tuan Aslan tersenyum nakal lalu mendekati tubuh Linka dengan memeluk Linka yang terlihat menahan nafas karena dirinya ingin sekali pingsan saat ini.

Tangan Aslan menjulur ke belakang dengan Linka berada dalam dekapannya hingga mencium aroma parfum seorang pejantan tangguh. Aroma mint segar yang menenangkan dirinya yang dirasakan Linka saat ini. Resleting itu sudah terbuka itu tepat berada diatas bokongnya.

Kedua tangan kekar tuan Aslan yang sudah berada di atas pundak Linka untuk menurunkan bagian lengan gaun pengantin itu sendiri. Namun belum saja tangannya menurunkan bagian lengan gaun itu, terdengar bunyi ponsel Aslan yang membuat Aslan menghentikan aktivitasnya dan lebih peduli dengan panggilan itu.

"Kamu bisa membukanya sendiri, bukan? Dan kenakan lingerie yang sudah aku siapkan di lemari kaca itu. Pakailah salah satunya yang kamu suka dan tunggu aku di kamar ini.

Berbaring saja di sana. Aku ijin keluar sebentar karena ada panggilan penting," pamit tuan Aslan dan Linka hanya mengangguk.

"Alhamdulillah. Setidaknya unboxing nya tertunda. Aku butuh waktu untuk mempersiapkan diriku melayani suamiku. Ya Allah.

Beri aku kekuatan untuk menjadi seorang istri yang menyenangkan hati suamiku," gumam Linka mencopot gaun pengantinnya sendiri dan ia merapikan gaun pemberian suaminya dan menyimpannya di dalam kopernya.

Linka mengambil salah satu lingerie yang berwarna putih yang melambangkan dirinya masih suci sebagai wanita yang terjaga dari jamahan pria lain.

Seperti permintaan suaminya, Linka sudah berbaring di atas tempat tidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya sampai batas dada.

Sementara tuan Aslan sedang bicara dengan anak buahnya yang saat ini sedang menghadapi kebengisan para mafia yang ingin menghancurkan klan yang dipimpin oleh adik kandungnya yaitu tuan Edgar. Perawakan tuan Edgar yang sangat tampan bak dewa Yunani.

Kakak beradik itu memang tidak terlalu dipusingkan dengan urusan asmara karena terlalu sibuk dengan bisnis mereka.

"Tuan. Keadaan di sini sangat parah karena tuan Edgar berhasil ditangkap oleh musuh kita," ucap salah satu anak buahnya.

"Bagaimana bisa Edgar tertangkap?" sentak tuan Aslan yang sangat tahu bagaimana hebat adiknya itu dibandingkan dengannya setiap kali menghadapi musuh yang selalu menggagalkan mereka dalam perdagangan senjata.

"Itu karena dia dijebak oleh asisten pribadinya sendiri, tuan."

"Sialaaannnn...! Baiklah. Biar aku sendiri yang akan menjemput adikku. Kita lihat saja nanti apa yang mereka inginkan untuk membebaskan Edgar." Tuan Aslan mengakhiri obrolannya dengan asisten pribadinya.

Suasana hatinya menjadi kacau di hari bahagianya. Ia begitu takut kehilangan adiknya Edgar karena selama ini Edgar yang selalu mengatasi masalahnya.

"Adik. Tolong bertahanlah sampai aku datang untuk menjemputmu," batin tuan Aslan lalu kembali ke kamarnya karena Linka saat ini sedang menunggunya.

Ketika pintu dibuka, Linka reflek menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut dan hanya menyisakan wajahnya saja. Wajah Aslan yang begitu tegang membuatnya ikut bingung.

"Apakah ada masalah?" tanya Linka diangguki Aslan.

Aslan duduk ditepi tempat tidur untuk bicara hal penting lagi genting pada istrinya. Ia menarik nafas panjang untuk sesaat.

"Linka. Aku tahu ini hari pernikahan kita dan kita akan melewati malam pengantin kita. Namun ada urusan yang sangat mendesak yang membuatku harus menyelesaikannya.

Apakah aku boleh meninggalkanmu sebentar, sayang? Karena pesawat ini akan mendarat di bandara terdekat," ucap Aslan dan Linka sedikitpun tidak keberatan karena dengan Aslan pergi itu berarti suaminya akan memberinya banyak waktu agar dia lebih siap lagi untuk memberikan hak suaminya diwaktu yang tepat dan ditempat yang seharusnya mereka bercinta bukan di dalam pesawat.

"Tidak apa Aslan. Aku akan menunggumu," sahut Linka tersenyum manis pada suaminya.

"Sopir pribadiku yang akan menjemputmu di bandara. Maafkan aku meninggalkanmu dihari bahagia kita," ucap Aslan lalu lebih mendekati lagi istrinya.

Linka menahan nafasnya saat merasakan hembusan nafas Aslan yang ingin memagut bibirnya. Linka memejamkan matanya merasakan sensasi lembut bibir suaminya namun ia begitu takut untuk membalasnya.

Hanya satu menit tautan bibir itu terlepas. Aslan memahami kalau Linka belum siap membangun hubungan mereka.

Tubuhnya belum bisa merespon dan Aslan tidak ingin memaksa apalagi marah pada Linka karena hubungan mereka butuh proses. Ia bisa menguasai emosinya dengan baik.

"Aku pergi dulu..! Jaga dirimu, sayang...! Aku akan segera kembali begitu urusan kita selesai," ucap Aslan meninggalkan kamar itu dan Linka hanya menatap nanar kepergian suaminya karena pesawat mereka segera mendarat.

Hati Linka yang terasa beku tidak begitu peduli dengan kepergian suaminya. Di matanya Aslan adalah pria yang sangat baik dan penyayang. Hanya saja ia tidak tahu bagaimana cara mencintai seseorang yang belum pernah kenal sebelumnya. Jika itu pernah hanya sekali saja.

"Ya Allah. Apakah cinta itu butuh waktu? Kenapa hatiku sangat sulit untuk dibujuk menerima cinta yang lain? Ya Allah, tolong taburkan cinta di hatiku untuk suamiku agar nikah paksa ini berubah menjadi cinta yang tulus...!

Lindungi suamiku dari apapun yang membuatnya terluka. Kembalikan dia kepadaku dalam keadaan selamat," pinta Linka yang buru-buru mengambil jas hitam milik suaminya untuk menutupi tubuhnya.

Jas itu hanya menutupi setengah pahanya. Linka melangkah cepat dan memanggil nama suaminya saat pesawat itu berhenti dengan sempurna.

"Aslan...!"

"Sayang...!" tersenyum geli melihat Linka mengenakan jas miliknya hingga tubuh mungilnya tenggelam.

"Kenapa kamu keluar, sayang?"

"Aku ingin dipeluk olehmu sebelum kamu pergi..!" permintaan Linka yang sangat sederhana itu mampu membuat Aslan terharu karena istrinya sedang membuka hatinya untuknya walaupun itu sulit.

Tanpa banyak kata, Aslan memeluk istrinya cukup lama dan menggendong lagi tubuh Linka untuk dibawa ke kamar.

"Terimakasih Linka. Terimakasih telah datang dalam hidupku. Hanya kamu satu-satunya wanita yang merubah pandanganku bahwa masih ada cinta tulus untuk pria sepertiku yang memiliki segalanya," ucap Aslan mengecup bibir istrinya secara kilat lalu keluar lagi karena ia tidak ingin terlambat mencari keberadaan adiknya Edgar.

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

semoga semua selamat

2024-03-11

4

Mey-mey89

Mey-mey89

,,,

2024-03-09

1

Sukhana Ana Lestari

Sukhana Ana Lestari

Istri shalihah beda sm ja*lang kuburuan...

2024-03-07

3

lihat semua
Episodes
1 1. Syok
2 2. Tawaran
3 3. Siasat Licik
4 4. Tidak Menyangka
5 5. Karma Pertama
6 6. Terpaksa Menerima
7 7. Mari Kita Menikah
8 8. Kecemasan
9 9. Ancaman Linka
10 10. Belum Siap
11 11. Hanya Jebakan
12 12. Kecelakaan
13 13. Janji
14 14. RAHASIA
15 15. Kisah Edgar
16 16. Menjadi Dingin
17 17. Apakah Kamu Yakin?
18 18. Perceraian
19 19. Jadi Gunjingan
20 20. Penjelasan
21 21. Boleh Aku Memelukmu..?
22 22. Sakit
23 23. Bersabar
24 24. Tangan Ketiga
25 25. Penculikan
26 26. Pengakuan
27 27. Good Bye Masa Lalu
28 28. Perkelahian
29 29. Ingin Kembali
30 30. Permohonan
31 31. Kedengkian
32 32. Menunda Bulan Madu
33 33. Makin Keki
34 34. Tak Sesuai Ekspetasi
35 35. Pertukaran
36 36. Positif
37 37. Curiga
38 38. Lagi Ingin Dimanja
39 39. Tidak Mau Mengakui
40 40. Tidak Ingin Ditinggal
41 41. Kenyataan Sebenarnya
42 42. Membisu
43 43. Ternyata Benar
44 44. Sandiwara
45 45. Mencoba Lagi
46 46. Waspada
47 47. Melakukannya Diam-diam
48 48. Tertusuk
49 49. Menyangkalnya
50 50. Tak Akan Kubiarkan
51 51. Tetap Selidiki
52 52. Terciduk
53 53. Memohon Maaf
54 54. Hukuman
55 55. Terpaksa
56 56. Amarah
57 57. Tersentak
58 58. Diperingatkan
59 59. Dipecat
60 60. Kedengkian
61 61. Putus Hubungan
62 62. Melamarmu
63 63. Happy
64 64. Kabar Baik
65 65. Anugerah Terindah
66 66. Tiga Bulan Kemudian
67 67. Ada racunnya
68 68. Diamankan...!
69 69. Ketegangan
70 70. Meninggal
71 71. Penyesalan Tiara
72 72. Badai Pasti Berlalu
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Syok
2
2. Tawaran
3
3. Siasat Licik
4
4. Tidak Menyangka
5
5. Karma Pertama
6
6. Terpaksa Menerima
7
7. Mari Kita Menikah
8
8. Kecemasan
9
9. Ancaman Linka
10
10. Belum Siap
11
11. Hanya Jebakan
12
12. Kecelakaan
13
13. Janji
14
14. RAHASIA
15
15. Kisah Edgar
16
16. Menjadi Dingin
17
17. Apakah Kamu Yakin?
18
18. Perceraian
19
19. Jadi Gunjingan
20
20. Penjelasan
21
21. Boleh Aku Memelukmu..?
22
22. Sakit
23
23. Bersabar
24
24. Tangan Ketiga
25
25. Penculikan
26
26. Pengakuan
27
27. Good Bye Masa Lalu
28
28. Perkelahian
29
29. Ingin Kembali
30
30. Permohonan
31
31. Kedengkian
32
32. Menunda Bulan Madu
33
33. Makin Keki
34
34. Tak Sesuai Ekspetasi
35
35. Pertukaran
36
36. Positif
37
37. Curiga
38
38. Lagi Ingin Dimanja
39
39. Tidak Mau Mengakui
40
40. Tidak Ingin Ditinggal
41
41. Kenyataan Sebenarnya
42
42. Membisu
43
43. Ternyata Benar
44
44. Sandiwara
45
45. Mencoba Lagi
46
46. Waspada
47
47. Melakukannya Diam-diam
48
48. Tertusuk
49
49. Menyangkalnya
50
50. Tak Akan Kubiarkan
51
51. Tetap Selidiki
52
52. Terciduk
53
53. Memohon Maaf
54
54. Hukuman
55
55. Terpaksa
56
56. Amarah
57
57. Tersentak
58
58. Diperingatkan
59
59. Dipecat
60
60. Kedengkian
61
61. Putus Hubungan
62
62. Melamarmu
63
63. Happy
64
64. Kabar Baik
65
65. Anugerah Terindah
66
66. Tiga Bulan Kemudian
67
67. Ada racunnya
68
68. Diamankan...!
69
69. Ketegangan
70
70. Meninggal
71
71. Penyesalan Tiara
72
72. Badai Pasti Berlalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!