3. Siasat Licik

Disebuah restoran yang cukup jauh dari keramaian kota yang dipilih oleh nyonya Widia untuk mencapai tujuannya. Restoran yang dipinggir pantai Ancol yang mereka pilih untuk melakukan pertemuan rahasia.

Perjanjian pranikah antara dokter Dilan dan nyonya Widia yang mewakili putrinya. Sesuai dengan kesepakatan keduanya akhirnya mereka menandatangani perjanjian tersebut.

"Jika dalam waktu tiga bulan Tante tidak memenuhi janji Tante maka saya akan menceraikan putri Tante yaitu Tiara...!" ancaman halus itu dilayangkan oleh dokter Dilan pada calon mertuanya usai menandatangani surat perjanjian tersebut.

"Cih...! Ternyata selama ini Linka telah salah memilih calon suami sepertimu. Jika bukan karena putriku yang tergila-gila padamu, aku pasti akan melarang Linka untuk menikah denganmu," batin nyonya Widia saat mengetahui dokter Dilan adalah pria serakah.

"Kamu bisa pegang kata-kataku. Dan Tante harap kamu tidak akan mengecewakan putri Tante dan tunaikan kewajibanmu sebagai suaminya. Baik itu nafkah lahir maupun batin.

Jika salah satunya kamu abaikan, aku tidak akan segan meminta putriku untuk menggugat cerai dirimu dan apapun yang pernah aku berikan padamu maka akan aku tarik kembali," ancam nyonya Widia tidak kalah liciknya.

"Baiklah Tante. Kita deal. Sekarang bagaimana caranya aku akan menikah dengan putrimu di saat ini Linka juga menginginkan hal yang sama dariku?" tanya dokter Dilan belum tahu rencana mereka berikutnya.

"Pengantinmu adalah putriku. Aku akan menghalangi Linka untuk menemuimu. Kau tenang saja biar aku yang atur semuanya agar Linka tidak curiga pada kita," ucap nyonya Widia yang sudah mengatur segalanya untuk menggagalkan pernikahan keponakan suaminya itu.

"Baik Tante. Kalau begitu aku permisi dulu mau kembali ke rumah sakit. Semoga rencana kita berhasil," ucap dokter Dilan tanpa banyak basa-basi karena tujuannya sudah tercapai.

Keduanya berpisah dengan membawa mobil mereka masing-masing. Sepanjang perjalanan, lagi-lagi hati Dilan diterpa rasa sesal. Namun ia tidak bisa berhenti karena semuanya sudah terlanjur.

Menjadi pria kaya dan sukses adalah impiannya sejak lama. Namun wajah cantik Linka terus menghantuinya.

"Aku yakin dengan keputusanku. Dan aku berharap Linka akan bahagia dengan pria pilihan pamannya. Sudah saatnya ia harus membalas jasa pamannya yang telah membesarkannya selama ini," lirih dokter Dilan menghibur dirinya sendiri.

Menjelang sehari sebelum pernikahan Linka, gadis ini mempersiapkan dirinya dengan matang. Gaun pengantin dan kebayanya yang ia rancang sendiri jika di rupiahkan harganya sekitar 5 miliar.

Bukan hanya gaunnya saja tapi beskap dan jas putih untuk calon suaminya juga ia rancang sendiri. Saat ini Linka sedang dipingit. Ia tidak diperbolehkan bertemu dengan Dilan sampai menjelang hari pernikahan mereka.

Nyonya Widia dan putrinya Tiara bersikap seperti biasa di depan Linka seolah mereka turut menyukseskan acara pernikahan Linka.

"Tante. Nanti kalau aku sudah menikah kami akan tinggal di apartemen milik Linka. Jadi, Linka tidak lagi tinggal dengan paman dan Tante.

Linka minta maaf kalau selama ini ada perbuatannya Linka yang menyakiti hati kalian," ucap Linka sendu sebelum berlangsungnya acara pengajian.

"Linka sayang. Ini adalah rumah peninggalan ayahmu untuk kamu. Kenapa tidak tinggal di sini saja, hmm?" ucap nyonya Widia penuh sandiwara. Ia justru ingin menyingkirkan Linka agar mansion mewah itu menjadi miliknya.

"Tidak apa Tante. Aku ingin Tante yang merawat rumah ini seumur hidup Tante. Aku ingin punya rumah sendiri sesuai dengan impianku," ucap Linka makin membuat nyonya Widia besar kepala.

"Pergilah sejauh mungkin bersama tuan Aslan karena dia yang akan memberikan apapun yang kamu butuhkan," batin nyonya Widia yang mulai muncul sifat serakahnya.

Tok....tok....

"Permisi nyonya. Para tamu undangan sudah datang. Ustazahnya juga sudah ada. Sebentar lagi pengajian akan dimulai," ucap pelayan.

"Terimakasih Eka. Sebentar lagi kami akan turun," ucap nyonya Widia.

"Baik nyonya."

"Ayo sayang kita ke bawah...!" ajak nyonya Widia dan Linka mengikuti langkah Tantenya.

"Tante. Di mana Tiara?" tanya Linka saat tidak melihat kakak sepupunya di sekitar mereka.

"Dia sedang melakukan perawatan pedicure menicure untuk menyambut hari pernikahanmu sayang karena ia yang akan mendampingi kamu nanti saat kamu duduk bersanding dengan dokter Dilan," sahut nyonya Widia.

Linka hanya mengangguk. Ia kemudian bergabung dengan tim stafnya yang datang juga untuk melakukan pengajian bersama dengannya sore itu.

"Wah...! Nona Linka cantik sekali," puji stafnya begitu melihat Linka.

"Terimakasih," ucap Linka seraya menyalami para staffnya itu.

Linka yang saat ini sedang mengenakan busana muslimah berwarna coklat tampak sangat anggun dan elegan. Ia hanya mengenakan kerudung coklat muda untuk mempermanis penampilan. Ia belum bisa mengenakan jilbab yang sempurna. Acara pengajian akhirnya dibuka oleh MC.

Di tempat yang berbeda, Tiara yang sedang melakukan fitting kebaya pengantin nampak gugup karena dia datang ke butik itu di temani oleh dokter Dilan. Tiara akhirnya bisa mendapatkan pria idamannya yang tidak lain adalah calon suami saudara sepupunya sendiri.

Tirai ruang ganti dibuka. Tampaklah Tiara yang terlihat cantik dengan balutan kebaya putih yang sangat cocok dengan tubuhnya yang sintal.

"Harusnya aku mengenakan kebaya milik Linka. Tapi gadis sialan itu tidak mau merancang kebaya pengantinku," sungut Tiara.

Dokter Dilan yang melihat penampilan Tiara tidak tersentuh hatinya sama sekali. Tapi demi menutupi perasaannya, ia akhirnya bersandiwara dengan memuji Tiara setinggi langit.

Yang dipuji seakan sedang melambung tinggi hingga terlihat malu-malu kucing di depan calon suaminya.

"Cantik sekali kamu, sayang. Aku jadi tidak sabar menunggu hari esok untuk menikah denganmu," sandiwara Dilan terdengar garing namun Tiara tidak merasakan itu. Ia terus tersenyum sambil mengerjapkan matanya malu-malu.

"Apakah kamu suka Dilan?" tanya Tiara memastikan lagi keinginan suaminya.

"Lebih suka lagi kalau kamu tidak memakai apapun," bisik mesum Dilan makin membuat hati Tiara seakan sedang disiram kelopak bunga dari langit.

"Tuan. Apakah kalian sudah siap mau melakukan foto prewedding?" tanya seorang fotografer yang ada di butik itu.

"Iya. Tunggu sebentar." Keduanya berjalan bergandengan tangan menuju studio foto.

Keesokan harinya, Linka yang sedang di rias oleh MUA di kediamannya merasa sangat gelisah. Mereka akan menikah di salah satu mesjid yang sudah disewa oleh Linka untuk melakukan prosesi sakral yaitu ijab qobul sekitar pukul 10 pagi dan langsung berangkat ke gedung resepsi pernikahan yang sudah di hias oleh salah satu wedding organizer ternama di Jakarta.

Setelah mengenakan semua aksesoris yang dibutuhkannya untuk melengkapi penampilannya kini Linka hanya menunggu Tante dan kakak sepupunya Tiara yang akan menjemputnya.

Sementara pamannya sudah lebih dulu berangkat ke mesjid tempat berlangsungnya pernikahan. Linka yang merasa bosan sendirian di dalam kamar mengambil ponselnya untuk menghubungi calon suaminya.

Ketika membuka laci meja nakas di sebelah tempat tidurnya, ponselnya tidak ditemukan.

"Perasaan semalam ada di sini deh. Kenapa bisa hilang?" lirih Linka masih mau mencari di semua tempat yang ada di sekitar kamarnya karena ia takut lupa meletakkan ponselnya itu di sembarang tempat karena terlalu fokus dengan pernikahannya.

Rupanya ponselnya sudah diamankan oleh nyonya Widia saat Linka didandani oleh MUA. Saat ini dirinya dan putrinya sedang menuju mesjid di mana akan berlangsungnya pernikahan.

Linka yang panik saat melihat jam di dinding kamarnya sudah menunjukkan waktu pukul sembilan pagi. Ia berinisiatif turun sendiri karena mungkin saja tantenya lupa menjemputnya di kamarnya.

Linka membuka kenop pintu kamarnya dan ternyata dikunci dari luar. Semuanya sudah diatur oleh nyonya Widia untuk menahan Linka sampai pernikahan putrinya dan dokter Dilan selesai. Seluruh pelayan yang ada di mansion itu juga sudah berangkat ke mesjid untuk menyaksikan prosesi pernikahan Tiara dan dokter Dilan.

Jadilah skenario yang di susun rapi oleh nyonya Widia berjalan mulus sesuai keinginannya. Hanya saja penjaga keamanan mansionnya yang tetap berjaga di tempat mereka yang mengira di dalam mansion itu sudah tidak ada orang.

"Hei....! Apakah ada orang di sana?" tanya Linka sambil berteriak dan memukul-mukul daun pintu kamarnya.

"Ya Allah. Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?" Linka mulai menangis sambil mencari kunci duplikat yang tidak bisa ia temukan.

"Kenapa kunci duplikat pintu kamarku juga ikutan hilang? Ada apa ini ya Allah?" Linka berjalan menuju pintu balkon hendak melihat orang di bawah sana yang mungkin bisa menolongnya namun pintu balkon kamarnya juga sudah dikunci oleh nyonya Widia.

Linka mulai putus asa dan menangis seorang diri di kamarnya. Ia belum berpikir jahat tentang perbuatan tantenya yang selama ini ia sangat cintai seperti ibu kandungnya sendiri.

"Ya Allah. Apa yang terjadi? Tolong beri aku petunjuk..!" pinta Linka dengan dada terasa sesak menahan sedih dan amarah menyatu di dadanya.

Terpopuler

Comments

Sumini Ningsih

Sumini Ningsih

ya Alloh tantenya kok jadi jahat bamhet ya

2024-04-05

2

Ani Ani

Ani Ani

tak Tahu Kau ditipu olih meraka

2024-03-11

2

Mey-mey89

Mey-mey89

salam kenal

2024-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 1. Syok
2 2. Tawaran
3 3. Siasat Licik
4 4. Tidak Menyangka
5 5. Karma Pertama
6 6. Terpaksa Menerima
7 7. Mari Kita Menikah
8 8. Kecemasan
9 9. Ancaman Linka
10 10. Belum Siap
11 11. Hanya Jebakan
12 12. Kecelakaan
13 13. Janji
14 14. RAHASIA
15 15. Kisah Edgar
16 16. Menjadi Dingin
17 17. Apakah Kamu Yakin?
18 18. Perceraian
19 19. Jadi Gunjingan
20 20. Penjelasan
21 21. Boleh Aku Memelukmu..?
22 22. Sakit
23 23. Bersabar
24 24. Tangan Ketiga
25 25. Penculikan
26 26. Pengakuan
27 27. Good Bye Masa Lalu
28 28. Perkelahian
29 29. Ingin Kembali
30 30. Permohonan
31 31. Kedengkian
32 32. Menunda Bulan Madu
33 33. Makin Keki
34 34. Tak Sesuai Ekspetasi
35 35. Pertukaran
36 36. Positif
37 37. Curiga
38 38. Lagi Ingin Dimanja
39 39. Tidak Mau Mengakui
40 40. Tidak Ingin Ditinggal
41 41. Kenyataan Sebenarnya
42 42. Membisu
43 43. Ternyata Benar
44 44. Sandiwara
45 45. Mencoba Lagi
46 46. Waspada
47 47. Melakukannya Diam-diam
48 48. Tertusuk
49 49. Menyangkalnya
50 50. Tak Akan Kubiarkan
51 51. Tetap Selidiki
52 52. Terciduk
53 53. Memohon Maaf
54 54. Hukuman
55 55. Terpaksa
56 56. Amarah
57 57. Tersentak
58 58. Diperingatkan
59 59. Dipecat
60 60. Kedengkian
61 61. Putus Hubungan
62 62. Melamarmu
63 63. Happy
64 64. Kabar Baik
65 65. Anugerah Terindah
66 66. Tiga Bulan Kemudian
67 67. Ada racunnya
68 68. Diamankan...!
69 69. Ketegangan
70 70. Meninggal
71 71. Penyesalan Tiara
72 72. Badai Pasti Berlalu
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Syok
2
2. Tawaran
3
3. Siasat Licik
4
4. Tidak Menyangka
5
5. Karma Pertama
6
6. Terpaksa Menerima
7
7. Mari Kita Menikah
8
8. Kecemasan
9
9. Ancaman Linka
10
10. Belum Siap
11
11. Hanya Jebakan
12
12. Kecelakaan
13
13. Janji
14
14. RAHASIA
15
15. Kisah Edgar
16
16. Menjadi Dingin
17
17. Apakah Kamu Yakin?
18
18. Perceraian
19
19. Jadi Gunjingan
20
20. Penjelasan
21
21. Boleh Aku Memelukmu..?
22
22. Sakit
23
23. Bersabar
24
24. Tangan Ketiga
25
25. Penculikan
26
26. Pengakuan
27
27. Good Bye Masa Lalu
28
28. Perkelahian
29
29. Ingin Kembali
30
30. Permohonan
31
31. Kedengkian
32
32. Menunda Bulan Madu
33
33. Makin Keki
34
34. Tak Sesuai Ekspetasi
35
35. Pertukaran
36
36. Positif
37
37. Curiga
38
38. Lagi Ingin Dimanja
39
39. Tidak Mau Mengakui
40
40. Tidak Ingin Ditinggal
41
41. Kenyataan Sebenarnya
42
42. Membisu
43
43. Ternyata Benar
44
44. Sandiwara
45
45. Mencoba Lagi
46
46. Waspada
47
47. Melakukannya Diam-diam
48
48. Tertusuk
49
49. Menyangkalnya
50
50. Tak Akan Kubiarkan
51
51. Tetap Selidiki
52
52. Terciduk
53
53. Memohon Maaf
54
54. Hukuman
55
55. Terpaksa
56
56. Amarah
57
57. Tersentak
58
58. Diperingatkan
59
59. Dipecat
60
60. Kedengkian
61
61. Putus Hubungan
62
62. Melamarmu
63
63. Happy
64
64. Kabar Baik
65
65. Anugerah Terindah
66
66. Tiga Bulan Kemudian
67
67. Ada racunnya
68
68. Diamankan...!
69
69. Ketegangan
70
70. Meninggal
71
71. Penyesalan Tiara
72
72. Badai Pasti Berlalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!