5. Karma Pertama

Linka terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena over dosis. Dokter menyatakan kalau Linka mengkonsumsi obat tidur yang terlalu banyak dan akan membuat kesadarannya menurun dan sulit untuk bangun lebih cepat.

Dokter menyuntikan obat penawar untuk memulihkan kesadaran Linka. Tuan Alfiansyah yang mendengar itu sangat murka atas perbuatan istrinya.

"Ya Allah. Untung aku pulang lebih cepat, kalau tidak entah bagaimana dengan nasib Linka. Dia akan tertidur sampai dua hari ke depan tanpa sepengetahuanku," lirih tuan Alfiansyah yang sengaja membawa Linka ke rumah sakit yang lain bukan rumah sakit di mana Dilan bekerja.

Dokter Risma menemui tuan Alfiansyah untuk menanyakan perihal Linka yang over dosis.

"Permisi tuan. Apakah putri anda mengalami depresi berat?" tanya dokter Risma.

"Saya kurang tahu dokter masalah anak muda. Justru saya baru ingin mengetahuinya jika dia sadar nanti," ucap tuan Alfiansyah untuk menutupi aib istrinya.

"Jika putri tuan mengalami depresi berat, saya akan merekomendasikan dokter psikologi terbaik di rumah sakit ini untuk melakukan konsultasi," saran dokter Risma yang mengira Linka sedang depresi.

"Tidak perlu dokter...! Putri saya baik-baik saja. Apakah saya boleh membawanya pulang?" tanya tuan Alfiansyah sambil melirik jam tangannya yang sudah pukul delapan malam.

Itu berarti istrinya sudah pulang ke rumah dan sepasang pengantin baru itu langsung ke hotel untuk melakukan bulan madu.

Akomodasi hotel dan negara tempat mereka bulan madu adalah pilihan Linka yang sudah booking dari tiga bulan yang lalu. Dokter Dilan hanya menerima beres tanpa mengeluarkan uang sepeserpun nantinya.

Walaupun Linka pernah mengatakan tidak akan melakukan perjalanan bulan madu ke luar negri pada pamannya namun ia terus didesak oleh dokter Dilan yang ingin sekali melihat kota Paris.

"Sepertinya pasien tidak bisa dibawa pulang sekarang. Pasien harus menjalani perawatan intensif untuk membersihkan darah dalam tubuhnya yang sudah terkontaminasi dengan dosis obat tidur yang berlebihan," ucap dokter Risma membuat tuan Alfiansyah makin cemas. Ia begitu takut jika Linka akan menanyakan penyebab dirinya bisa berada di rumah sakit.

"Ya Allah. Apa yang harus aku jawab jika Linka bertanya tentang kondisinya," batin tuan Alfiansyah.

Sekitar pukul 9 malam, nyonya Widia pulang ke rumahnya dalam keadaan bahagia namun juga sedikit kesal dengan suaminya yang tidak mendampingi dirinya menemani putri mereka di pelaminan.

Para pelayan sudah lebih dulu pulang untuk kembali ke aktivitas mereka masing-masing di mansion tersebut.

"Apakah kalian melihat suamiku?" tanya nyonya Widia pada dua orang pelayan yang menyambutnya saat ia memasuki ruang keluarga.

"Tuan membawa nona Linka ke rumah sakit, nyonya?" jawab kedua pelayan itu kompak.

"Apakah anak itu akan segera mati? Baguslah. Dengan begitu harta warisannya akan beralih kepada suamiku," menyeringai licik dan tidak mempedulikan kondisi Linka.

Ia melangkah masuk ke kamarnya dan ingin menghubungi putrinya Tiara namun ia tersenyum sendiri.

"Dasar bodoh...! Bukankah mereka akan merasakan malam pertama mereka?" gumam nyonya Widia mengurungkan niatnya.

Ia memilih berendam di dalam bathtub untuk merilekskan kembali tubuhnya yang terasa pegal setelah seharian menerima banyak tamu undangan dengan tetap tersenyum ditengah ledekan para tamu undangan yang merasa kalau Tiara telah merebut calon suami adik sepupunya.

"Terserah kalian mau menilai apa tentang putriku, yang jelas putriku sudah bahagia dengan pria impiannya," gumam nyonya Widia sambil menikmati lilin aroma terapi di sekitar bathtub-nya.

...----------------...

Saat ini dokter Dilan begitu kecewa pada Tiara saat mengetahui Tiara sudah tidak perawan lagi.

Kenikmatan yang tadi mereka raih bersama dengan gairah membara tiba-tiba lenyap kala dokter Dilan tidak mendapatkan bercak darah di atas seprei putih itu. Amarahnya dokter Dilan meledak seketika dan mulai mencaci maki Tiara.

"Ternyata kau sudah tidur dengan orang lain sebelum aku. Kau tidak lebih dari seorang jal*Ng ...! kau tidak seperti Linka yang tidak pernah ingin disentuh olehku walaupun itu hanya pegangan tangan," umpat dokter Dilan langsung menampar pipi Tiara.

Plakkk...

"Apakah terlalu penting sebuah keperawanan untukmu? Bukankah kamu lebih butuh uang yang banyak dan juga kedudukan tinggi? Pria kere sepertimu masih saja bermimpi menjadi seorang pangeran dan mengharapkan gadis perawan? Hah." Menarik sudut bibirnya dengan cibiran pedas." Dasar sampah....!" umpat Tiara yang hanya merasakan kenikmatan sesaat bersama suaminya.

"Kauuu....!"

"Apaaa ...?! Mau tampar lagi ..? Ayo tampar." Memberikan sebelah pipinya pada suaminya yang sudah mengangkat tangannya melayang di udara.

"Dasar wanita murahan...!" mengenakan pakaiannya lagi hendak keluar dari kamar hotel itu.

"Dilan....! Tolong jangan pergi...! Maafkan aku...! Aku khilaf...! Aku memang pernah tidur dengan pria lain dan itu saat aku masih SMA. Pergaulanku cukup tidak terkontrol saat itu.

Aku mohon maafkan aku...! Aku hanya melakukannya sekali. Yah, hanya sekali," jujur Tiara sambil bersimpuh di kaki suaminya yang langsung mendorong tubuhnya hingga terjengkang.

"Aku mau kita tidur sendiri-sendiri malam ini dan tidak ada acara bulan madu. Aku tidak mau menggauli wanita bekas.

Walaupun aku miskin dan tak punya apapun untuk dapat dibanggakan dihadapanmu, tapi aku pria yang tahu etika dan bisa menjaga martabat keluarga. Hanya itu caraku untuk mempertahankan kehormatanku," balas dokter Dilan lalu beranjak keluar dari kamarnya.

"Dilaaaannnn.....! Jangan pergi...! Aku mohon....!" jerit pilu Tiara yang harus menelan kecewa di malam pengantinnya.

Kebahagiaannya pupus sesaat hanya sebuah nilai keperawanan yang sangat diinginkan oleh dokter Dilan.

Keesokan harinya, Linka mulai mengerjapkan matanya sambil melihat keadaan sekitarnya. Nuansa putih dengan tirai coklat muda di ruang inap VVIP itu yang dilengkapi peralatan medis menjadi pemandangan pertama yang dilihatnya.

"Ya Allah. Apa yang terjadi kepadaku? Kenapa aku tiba-tiba berada di rumah sakit?" gumam Linka melihat di sekitarnya dan tidak ada orang sama sekali.

Cek....lek...

Pintu dibuka dan terlihatlah pamannya yang terlihat senang saat Linka sudah siuman.

"Alhamdulillah. Akhirnya kamu siuman juga sayang," serak tuan Alfiansyah menahan rasa harunya.

"Paman. Mengapa aku bisa berada di sini? Di mana kebaya pengantinku? Paman, bukankah aku seharusnya menikah sekarang? Bagaimana dengan Dilan?

Dia pasti marah karena menungguku terlalu lama. Aku harus bicara padanya," cecar Linka tanpa jedah membuat pamannya hanya bisa menarik nafas panjang.

Hatinya seakan tercabik-cabik saat ini. Gadis lugu yang masih mengharapkan seorang pria yang telah mengkhianatinya. Entah apa yang dipikirkan Dilan yang tega melepaskan begitu saja berlian suci seperti Linka.

"Paman. Kenapa paman diam? Oh iya kenapa pintu kamarku bisa terkunci dan ponselku hilang dari kamarku. Apakah paman melihat ponselku? Tapi, aku ingin menghubungi Dilan sekarang. Aku ingin minta maaf kepadanya.

Mungkin kami bisa langsung menikah di kantor agama saja. Tidak usah pesta atau bulan madu. Yang penting kami bisa menikah." Linka masih saja nyerocos karena pamannya masih diam seribu bahasa.

"Paman. Apakah paman tidak mendengarkan aku? Tolong belikan ponsel untukku...! Tapi aku harus menghubungi Dilan. Tolong berikan ponsel paman...!" menengadahkan satu tangannya ke arah pamannya sambil mengangguk kepalanya sebagai isyarat permohonan.

"Linka. Bolehkah paman bicara padamu, sayang? paman akan menjelaskan semuanya. Namun sebelumnya kamu harus mempersiapkan mentalmu karena apa yang kamu dengar nanti itu akan sangat menyakitkan hatimu," ucap tuan Alfiansyah menahan getaran suaranya yang bercampur tangis yang tercekat di kerongkongannya.

"Apakah semuanya baik-baik saja paman? Apakah terjadi sesuatu pada Dilan? Apakah dia kecelakaan? Sehingga kalian mengunci pintu kamarku? Apakah karena itu aku pingsan dan dibawa ke rumah sakit ini?" masih berpikir positif pada keluarganya.

"Linka...! Tolong tenangkan dirimu, nak. Paman yakin Allah punya rencana yang indah untuk membuat kamu lebih bahagia. Namun sebelumnya paman ingin minta maaf kepadamu karena paman telah gagal menjadi orangtua pengganti untukmu dan ayah yang buruk untuk putriku Tiara," ucap tuan Alfiansyah makin membuat Linka tidak mengerti.

"Kenapa bawa-bawa nama Tiara, paman? Apa hubungannya Tiara dengan pernikahanku?" tanya Linka dengan suara lirih.

"Karena Tiara tidak ingin menikah dengan tuan Aslan. Sebagai gantinya dia yang telah menggantikan tempatmu sebagai pengantinnya dokter Dilan," ucap tuan Alfiansyah melepaskan beban di dadanya yang menumpuk sedari kemarin.

Duarrrr...

Linka memegang dadanya dengan bulir bening memenuhi kelopak mata indahnya. Rasanya ini hanya sebuah prank baginya tapi ini memang nyata karena pamannya tidak mungkin membohonginya.

"Ya Allah. Ini tidak mungkin...!" menggelengkan kepalanya yang langsung berdenyut sakit.

Terpopuler

Comments

Sabaku No Gaara

Sabaku No Gaara

kamu salah prediksi dilan dan terima serta nikmati penyesalan mu

2024-05-13

0

Ani Ani

Ani Ani

Kau telah dikinati olih sepupu mu dan tunang mu

2024-03-11

3

Sukhana Ana Lestari

Sukhana Ana Lestari

Ninggalin barang ori dpt barang bekas..

2024-03-07

3

lihat semua
Episodes
1 1. Syok
2 2. Tawaran
3 3. Siasat Licik
4 4. Tidak Menyangka
5 5. Karma Pertama
6 6. Terpaksa Menerima
7 7. Mari Kita Menikah
8 8. Kecemasan
9 9. Ancaman Linka
10 10. Belum Siap
11 11. Hanya Jebakan
12 12. Kecelakaan
13 13. Janji
14 14. RAHASIA
15 15. Kisah Edgar
16 16. Menjadi Dingin
17 17. Apakah Kamu Yakin?
18 18. Perceraian
19 19. Jadi Gunjingan
20 20. Penjelasan
21 21. Boleh Aku Memelukmu..?
22 22. Sakit
23 23. Bersabar
24 24. Tangan Ketiga
25 25. Penculikan
26 26. Pengakuan
27 27. Good Bye Masa Lalu
28 28. Perkelahian
29 29. Ingin Kembali
30 30. Permohonan
31 31. Kedengkian
32 32. Menunda Bulan Madu
33 33. Makin Keki
34 34. Tak Sesuai Ekspetasi
35 35. Pertukaran
36 36. Positif
37 37. Curiga
38 38. Lagi Ingin Dimanja
39 39. Tidak Mau Mengakui
40 40. Tidak Ingin Ditinggal
41 41. Kenyataan Sebenarnya
42 42. Membisu
43 43. Ternyata Benar
44 44. Sandiwara
45 45. Mencoba Lagi
46 46. Waspada
47 47. Melakukannya Diam-diam
48 48. Tertusuk
49 49. Menyangkalnya
50 50. Tak Akan Kubiarkan
51 51. Tetap Selidiki
52 52. Terciduk
53 53. Memohon Maaf
54 54. Hukuman
55 55. Terpaksa
56 56. Amarah
57 57. Tersentak
58 58. Diperingatkan
59 59. Dipecat
60 60. Kedengkian
61 61. Putus Hubungan
62 62. Melamarmu
63 63. Happy
64 64. Kabar Baik
65 65. Anugerah Terindah
66 66. Tiga Bulan Kemudian
67 67. Ada racunnya
68 68. Diamankan...!
69 69. Ketegangan
70 70. Meninggal
71 71. Penyesalan Tiara
72 72. Badai Pasti Berlalu
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Syok
2
2. Tawaran
3
3. Siasat Licik
4
4. Tidak Menyangka
5
5. Karma Pertama
6
6. Terpaksa Menerima
7
7. Mari Kita Menikah
8
8. Kecemasan
9
9. Ancaman Linka
10
10. Belum Siap
11
11. Hanya Jebakan
12
12. Kecelakaan
13
13. Janji
14
14. RAHASIA
15
15. Kisah Edgar
16
16. Menjadi Dingin
17
17. Apakah Kamu Yakin?
18
18. Perceraian
19
19. Jadi Gunjingan
20
20. Penjelasan
21
21. Boleh Aku Memelukmu..?
22
22. Sakit
23
23. Bersabar
24
24. Tangan Ketiga
25
25. Penculikan
26
26. Pengakuan
27
27. Good Bye Masa Lalu
28
28. Perkelahian
29
29. Ingin Kembali
30
30. Permohonan
31
31. Kedengkian
32
32. Menunda Bulan Madu
33
33. Makin Keki
34
34. Tak Sesuai Ekspetasi
35
35. Pertukaran
36
36. Positif
37
37. Curiga
38
38. Lagi Ingin Dimanja
39
39. Tidak Mau Mengakui
40
40. Tidak Ingin Ditinggal
41
41. Kenyataan Sebenarnya
42
42. Membisu
43
43. Ternyata Benar
44
44. Sandiwara
45
45. Mencoba Lagi
46
46. Waspada
47
47. Melakukannya Diam-diam
48
48. Tertusuk
49
49. Menyangkalnya
50
50. Tak Akan Kubiarkan
51
51. Tetap Selidiki
52
52. Terciduk
53
53. Memohon Maaf
54
54. Hukuman
55
55. Terpaksa
56
56. Amarah
57
57. Tersentak
58
58. Diperingatkan
59
59. Dipecat
60
60. Kedengkian
61
61. Putus Hubungan
62
62. Melamarmu
63
63. Happy
64
64. Kabar Baik
65
65. Anugerah Terindah
66
66. Tiga Bulan Kemudian
67
67. Ada racunnya
68
68. Diamankan...!
69
69. Ketegangan
70
70. Meninggal
71
71. Penyesalan Tiara
72
72. Badai Pasti Berlalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!