13. Janji

Linka terlihat tetap tenang setelah mendengar kabar buruk tentang suaminya. Satu-satunya yang ia lakukan adalah berzikir dan berdoa agar suaminya ditemukan dalam keadaan selamat.

Edgar mengerahkan anak buahnya yang sudah terlatih mencari orang hilang dengan menggunakan anjing pelacak. Setiap wilayah pesisir pantai mereka telusuri hingga memasuki hari ke tiga.

Edgar memutuskan untuk pulang dan tetap meminta anak buahnya untuk mencari. Ia harus menemui Linka untuk melihat keadaan gadis itu yang mungkin saja saat ini sedang terpuruk karena kehilangan suaminya saat mereka sedang menikmati bulan madu.

Setibanya di kediaman Aslan, Edgar menanyakan keberadaan Linka pada pelayan Gea.

"Di mana kakak ipar?" tanya Edgar sambil memindai ke setiap sudut ruangan namun Linka tidak ada.

"Nyonya belum keluar dari kamarnya semenjak mendengar kabar tentang tuan Aslan, tuan Edgar," sahut pelayan Gea.

"Baiklah. Aku akan ke kamarnya sendiri." Edgar menaiki anak tangga dengan cepat menuju kamar Linka.

Ketika ingin mengetuk pintu kamar Linka, Edgar mendengar suara Linka yang sedang membaca Alquran. Suaranya terdengar merdu dan lirih. Edgar menunggu sesaat untuk menikmati suara indah itu.

"Kak. Seharusnya kau menikmati kebahagiaanmu mendapatkan bidadari itu. Kenapa kamu malah menghilang?" sendu Edgar duduk di depan pintu kamar Linka menunggu gadis itu menyelesaikan bacaannya.

"Apakah hanya satu wanita itu saja yang ada di dunia ini? Wanita yang menjadi idamanku. Tapi, kenapa aku merasa pernah dekat dengannya. Astaga. Sampai saat ini aku belum tahu nama kakak ipar. Nanti aku akan menanyakan namanya," gumam Edgar bersama dengan menghilangnya suara Linka.

"Sepertinya kakak ipar sudah selesai." Edgar segera mengetuk pintu itu dengan cepat. Linka yang awalnya ingin membuka mukenanya terpaksa menundanya.

Ketika pintu dibuka, keduanya sama-sama terpana. Hati keduanya merasa sangat girang satu sama lain saat bertemu kembali. Namun sesaat kemudian Linka mampu mengusai dirinya mengingat statusnya sebagai istri Aslan.

"Astaghfirullah halaziiim," ucap Linka diikuti membaca ta'auz untuk mengusir setan dalam dirinya.

Edgar yang terpana dengan cahaya wajah Linka yang mengenakan mukena putih membuatnya sangat adem menatap wajah Linka yang makin cantik dan bersinar.

"Ada apa Edgar? Apakah suamiku sudah ditemukan?" tanya Linka buru-buru.

"Maaf kakak ipar. Sampai saat ini tim kami masih melakukan pencarian. Mohon doanya saja dan saya harap kakak ipar mau bersabar," ucap Edgar.

"Aku harap semuanya baik-baik saja karena aku yakin Aslan adalah pria yang tangguh," ucap Linka melangkah keluar agar tidak mengundang setan untuk menggoda mereka berdua.

"Nona Linka. apakah nona mau makan malam sekarang?" tanya pelayan Gea.

Deggggg....

Edgar terperanjat mendengar nama itu yang tidak asing bagi dirinya. Ia kembali menatap wajah Linka dengan intens saat Linka bicara dengan pelayan Gea.

"Aku akan makan malam dengan adik ipar di meja makan. Tolong siapkan makan malam untuk kami mbak Gea...!" ucap Linka tersenyum pelit pada pelayan Gea.

"Baik nona. Saya akan menunggu nona dan tuan Edgar dibawah," ucap pelayan Gea pamit dari keduanya.

"Apakah benar namamu Linka?" tanya Edgar memastikan nama kakak iparnya yang sangat jarang dimiliki oleh orang lain terutama wanita.

"Iya."

"Hazley Linka Faransyah?" tegas Edgar lagi.

"Hmm..!" Linka mengangguk membuat Edgar terhuyung ke belakang merasa kecurigaannya benar.

"Aku tahu kita pernah saling mengenal Edgar. Tapi hubungan kita hanya bagian masa lalu. Masa kakak-kakak yang belum mengenal dosa dan saat itu kita terlihat sangat akrab. Tapi, semuanya sudah berubah karena aku adalah kakak iparmu," batin Linka terlihat melamun. Begitu juga dengan Edgar.

"Ayo kita turun makan malam, kakak ipar...!" ajak Edgar membuyarkan lamunan Linka.

"Bukan kita. Kamu sendiri. Kita makan malam sendiri-sendiri. Aku makan di kamarku dan kamu di meja makan," ucap Linka memberi batasan pada Edgar.

"Bagaimana mungkin kita makan malam terpisah. Bukankah kita adalah keluarga? kenapa tidak makan malam bersama saja. Tadi katanya mau makan malam bersama ku di meja makan," protes Edgar.

"Itu kalau ada suamiku di rumah. Sementara kita hanya saudara ipar. Saudara ipar itu layaknya setan dan perlu di hindari jika tidak ingin tergoda. Maafkan saya Edgar...! Assalamualaikum," tegas Linka lalu masuk kembali ke kamarnya.

Walaupun sebenarnya Linka ingin mengetahui apa sebenarnya yang terjadi pada suaminya hingga kecelakaan maut itu terjadi.

Edgar hanya termangu di depan pintu kamarnya Linka sambil mengusap tengkuknya yang tampak tegang.

"Sungguh langka wanita seperti ini." Edgar menghembuskan nafasnya kasar lalu turun ke lantai bawah karena makan malamnya sudah disiapkan oleh para pelayan untuknya.

Linka memejamkan matanya. Merenungi apa maksud dari ujian pertama yang menimpa dirinya diawal pernikahan mereka.

"Ya Allah. Apakah pernikahan ini adalah pernikahan paksa yang aku lalui dan aku tidak ikhlas menerimanya? Itukah sebabnya aku diuji oleh-Mu? Ya Allah. Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus pulang kembali ke negaraku?

Jika aku menunggu Aslan di sini, aku bisa gila karena tidak ada yang bisa aku lakukan," gumam Linka merasa serba salah dengan keputusannya saat ini.

Satu-satunya cara mendapatkan keputusan yang tepat adalah dengan melakukan sholat istikharah. Namun sebelumnya, pelayan Gea sudah mengantarkan makan malam untuknya dan Linka membuka mukenanya lalu menikmati makan malam itu ditemani pelayan Gea.

"Apakah Edgar sudah makan mbak Gea?" tanya Linka.

"Sudah nona."

"Apakah dia biasa menginap di sini?"

"Kalau ada tuan Aslan saja, tuan Edgar baru menginap di sini."

"Baiklah. Berarti dia akan pulang setelah makan malam?"

"Dia tinggal di apartemennya tidak jauh dengan rumah ini. Tuan Aslan tidak ingin berjauhan dengan adiknya," imbuh pelayan Gea sambil menunggu Linka makan malam sampai habis.

Jika diajak ngobrol, Linka menghabiskan makanannya, tapi kalau makan sendiri Linka selalu menyisakannya. Itu yang pelayan Gea perhatikan cara Linka makan.

Jika Linka berusaha keras menolak kehadiran Edgar dalam hatinya namun tidak dengan Edgar yang sedang melamunkan wajah Linka yang terbalut mukena putih. Wajah cantik Linka sudah terbingkai dalam benaknya dan sulit untuk ia usik.

Menjelang tidurnya, ia terus mengingat masa lalu di mana saat itu ia sudah berusia sepuluh tahun dan Linka lima tahun. Mereka berpisah saat kelurga Edgar pindah ke Belanda karena kakeknya meminta ayahnya Edgar meneruskan bisnis keluarga mereka.

"Kami sudah dijodohkan dari kecil. Saat itu kak Aslan sudah berusia 15 tahun. Berarti kak Aslan sudah mengenali wajah Linka saat mereka bertemu pertama kali dan aku tidak mau menemaninya makan malam saat itu karena aku tidak tahu kalau Linka adalah keponakannya paman Alfiansyah.

Dasar bodohhh...!" pekik Edgar dan lagi-lagi menyesali waktu karena harusnya ia bisa bertemu dengan Linka dan mereka akan merajut cinta sebelum semuanya terlanjur seperti saat ini.

"Apakah kak Edgar akan kembali lagi ke sini?" tanya Linka kecil dengan mimik genit.

"Tentu saja. Aku akan menjemputmu sebagai pengantinku," ucap Edgar kecil saat itu.

"Janji...?" Linka menunjukkan jari kelingkingnya.

"Janji...!" Edgar menautkan kelingking mereka lalu tersenyum.

Edgar membayangkan kembali saat mereka berpisah karena dulu mereka tinggal berdekatan. Linka berlari mengikuti mobil yang dinaiki Edgar dan keluarganya.

"Kak Edgarrrr....! jangan tinggalkan Linka....! Linka akan setia menanti," ucap Linka kecil sambil meraung karena kehilangan teman masa kecilnya saat itu.

"Edgar...!" lagi-lagi Linka bermimpi tentang Edgar di tengah masa kegamangan nya.

Terpopuler

Comments

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

ini sebenarnya zg tokoh utama cowoknya so Aslan / Edgar sih... maklum blm ngeh 😅😅

2024-03-15

5

Ani Ani

Ani Ani

Lawan semasa kecil nya

2024-03-11

2

Mey-mey89

Mey-mey89

,,,

2024-03-09

1

lihat semua
Episodes
1 1. Syok
2 2. Tawaran
3 3. Siasat Licik
4 4. Tidak Menyangka
5 5. Karma Pertama
6 6. Terpaksa Menerima
7 7. Mari Kita Menikah
8 8. Kecemasan
9 9. Ancaman Linka
10 10. Belum Siap
11 11. Hanya Jebakan
12 12. Kecelakaan
13 13. Janji
14 14. RAHASIA
15 15. Kisah Edgar
16 16. Menjadi Dingin
17 17. Apakah Kamu Yakin?
18 18. Perceraian
19 19. Jadi Gunjingan
20 20. Penjelasan
21 21. Boleh Aku Memelukmu..?
22 22. Sakit
23 23. Bersabar
24 24. Tangan Ketiga
25 25. Penculikan
26 26. Pengakuan
27 27. Good Bye Masa Lalu
28 28. Perkelahian
29 29. Ingin Kembali
30 30. Permohonan
31 31. Kedengkian
32 32. Menunda Bulan Madu
33 33. Makin Keki
34 34. Tak Sesuai Ekspetasi
35 35. Pertukaran
36 36. Positif
37 37. Curiga
38 38. Lagi Ingin Dimanja
39 39. Tidak Mau Mengakui
40 40. Tidak Ingin Ditinggal
41 41. Kenyataan Sebenarnya
42 42. Membisu
43 43. Ternyata Benar
44 44. Sandiwara
45 45. Mencoba Lagi
46 46. Waspada
47 47. Melakukannya Diam-diam
48 48. Tertusuk
49 49. Menyangkalnya
50 50. Tak Akan Kubiarkan
51 51. Tetap Selidiki
52 52. Terciduk
53 53. Memohon Maaf
54 54. Hukuman
55 55. Terpaksa
56 56. Amarah
57 57. Tersentak
58 58. Diperingatkan
59 59. Dipecat
60 60. Kedengkian
61 61. Putus Hubungan
62 62. Melamarmu
63 63. Happy
64 64. Kabar Baik
65 65. Anugerah Terindah
66 66. Tiga Bulan Kemudian
67 67. Ada racunnya
68 68. Diamankan...!
69 69. Ketegangan
70 70. Meninggal
71 71. Penyesalan Tiara
72 72. Badai Pasti Berlalu
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Syok
2
2. Tawaran
3
3. Siasat Licik
4
4. Tidak Menyangka
5
5. Karma Pertama
6
6. Terpaksa Menerima
7
7. Mari Kita Menikah
8
8. Kecemasan
9
9. Ancaman Linka
10
10. Belum Siap
11
11. Hanya Jebakan
12
12. Kecelakaan
13
13. Janji
14
14. RAHASIA
15
15. Kisah Edgar
16
16. Menjadi Dingin
17
17. Apakah Kamu Yakin?
18
18. Perceraian
19
19. Jadi Gunjingan
20
20. Penjelasan
21
21. Boleh Aku Memelukmu..?
22
22. Sakit
23
23. Bersabar
24
24. Tangan Ketiga
25
25. Penculikan
26
26. Pengakuan
27
27. Good Bye Masa Lalu
28
28. Perkelahian
29
29. Ingin Kembali
30
30. Permohonan
31
31. Kedengkian
32
32. Menunda Bulan Madu
33
33. Makin Keki
34
34. Tak Sesuai Ekspetasi
35
35. Pertukaran
36
36. Positif
37
37. Curiga
38
38. Lagi Ingin Dimanja
39
39. Tidak Mau Mengakui
40
40. Tidak Ingin Ditinggal
41
41. Kenyataan Sebenarnya
42
42. Membisu
43
43. Ternyata Benar
44
44. Sandiwara
45
45. Mencoba Lagi
46
46. Waspada
47
47. Melakukannya Diam-diam
48
48. Tertusuk
49
49. Menyangkalnya
50
50. Tak Akan Kubiarkan
51
51. Tetap Selidiki
52
52. Terciduk
53
53. Memohon Maaf
54
54. Hukuman
55
55. Terpaksa
56
56. Amarah
57
57. Tersentak
58
58. Diperingatkan
59
59. Dipecat
60
60. Kedengkian
61
61. Putus Hubungan
62
62. Melamarmu
63
63. Happy
64
64. Kabar Baik
65
65. Anugerah Terindah
66
66. Tiga Bulan Kemudian
67
67. Ada racunnya
68
68. Diamankan...!
69
69. Ketegangan
70
70. Meninggal
71
71. Penyesalan Tiara
72
72. Badai Pasti Berlalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!