17. Apakah Kamu Yakin?

Linka berusaha sabar menghadapi perubahan sikap suaminya yang menjadi kasar padanya. Tidak sama lagi seperti saat mereka baru pertama bertemu.

Tuan Aslan terlihat benar-benar sangat baik dan lembut padanya. Sekarang berubah total semenjak pulang dari manapun Linka juga belum mengetahuinya cerita tentang suaminya pasca kecelakaan helikopter itu karena tuan Aslan memilih diam.

Linka yang sudah berpindah kamar sendiri, terlihat sangat malu pada para pelayannya. Semua pelayan yang sudah merasakan kebaikan Linka pada mereka, menyayangkan sikap tuan mereka pada Linka yang meminta wanita lembut itu pisah ranjang dengannya, terutama pelayan Gea yang selalu menemani Linka jika gadis ini merasa suntuk.

Pagi itu Linka buru-buru keluar dari kamarnya usai menunaikan sholat subuh dan membaca Alquran sebentar. Ia ingin membuat masakan untuk suaminya sendiri karena hari ini hari kedua Aslan ada di rumah.

"Ya Allah. Mungkin melalui masakan yang aku buat dapat meluluhkan hati suamiku dan aku yakin dia pasti akan makan banyak," ucap Linka beralih ke dapur.

Pelayan Gea begitu kaget Linka masuk ke dapur. Biasanya Linka hanya meminta masakan yang ingin dimakannya sebelum memasuki waktu makan.

"Nona. Apakah ada yang nona butuhkan?" tanya pelayan Gea.

"Tinggalkan dapur ini biar aku yang masak untuk suamiku, mbak Gea..!" ucap Linka dengan tegas membuat tiga orang pelayan yang membantu Gea segera mundur.

"Tapi nona. Nona belum tahu selera tuan Aslan," ucap pelayan Gea yang tidak mau disalahkan oleh tuannya nanti jika Linka masak makanan yang salah.

"Berikan aku kesempatan untuk membuat suamiku senang dengan apa yang aku lakukan untuknya," ucap Linka sembari membuka kulkas dan melihat bahan makanan untuk membuat sarapan untuk suaminya dan juga dirinya.

"Baiklah nona. Tuan Aslan biasanya sarapan...-"

"Biar aku yang memikirkan apa yang ingin ku masak untuk suamiku. Jangan mendikte ku mbak Gea..!" cegah Linka membuat pelayan Gea hanya mengangguk patuh.

Dia mengajak ketiga rekannya tadi untuk meninggalkan Linka memasak sarapan pagi sendirian di dapur. Linka merasa berada di rumah sendiri ketika tidak ada lagi pelayan disampingnya.

Dalam beberapa menit proses memasak, Linka sudah menata hidangannya di atas meja makan lalu membuka apron yang dia pakai dan menuju kamar suaminya.

Linka membuka pintu kamar itu tanpa mengetuk pintu lebih dulu karena merasa tuan Aslan masih suaminya. Aslan yang sudah siap dengan pakaiannya yang rapi menatap datar wajah Linka yang terlihat sangat cantik pagi ini karena Linka memoles wajahnya dengan make-up tipis untuk menyenangkan hati suaminya. Padahal sebelum suaminya kembali ke rumah mereka Linka tidak ingin dandan dan tampil apa adanya kecuali saat ia mau kembali ke Indonesia dan berpapasan dengan Aslan yang muncul tiba-tiba setelah sekian lama menghilang.

"Apakah kamu mau berangkat kerja?" tanya Linka.

"Hmm..!"

"Mau sarapan dulu?" tawar Linka.

Aslan tampak terdiam dan mengambil tas kerjanya keluar dari kamar itu. Linka mengikuti langkah suaminya sambil terus beristighfar. Aroma masakan di meja makan sana memanggil Aslan untuk menyicipinya.

Linka begitu senang melihat suaminya sudah duduk manis dan ia segera melayani Aslan. Namun Aslan melarangnya melakukannya.

"Silahkan duduk di tempatmu....! Biarkan gea yang melayaniku...!" datar Aslan dan Linka hanya mengalah dan kembali duduk pada tempatnya.

Pelayan Vani yang melihat adegan itu tersenyum puas karena rencananya untuk memisahkan Aslan dan Linka terbuka lebar.

"Ternyata tuan tidak akan bertahan dengan wanita munafik itu. Aku akan mencari cara untuk menunjukkan foto-foto mesra Edgar dan Linka pada tuan Aslan.

Dengan begitu perceraian akan segera terjadi dan aku akan menikah dengan duda tampan itu," batin Vani pura-pura membersihkan meja bufet yang sudah bersih itu demi melihat wajah tuannya yang sangat ia rindukan.

"Kenapa kamu masih bertahan di sini dan menemaniku sarapan? Apakah kamu ingin aku sendiri yang akan memulangkan kamu ke rumah pamanmu?" tanya Aslan saat Linka sedang menikmati sarapan paginya.

Linka menahan makanannya di mulut sebelum ia telan karena akan tersedak. Ia tetap tenang seakan sedang membatu di depan suaminya yang terus mempermalukan dirinya.

"Apakah kita tidak bisa membahas hal pribadi kita di kamar saja?" bisik Linka masih punya seribu kesabaran menghadapi sikap arogan suaminya.

"Di sini tidak ada rahasia dan aku bebas mengungkapkan isi hatiku di dalam rumahku," celetuk Aslan yang menginginkan Linka segera meninggalkan dirinya.

"Aku kemarin dinikahi olehmu dan dibawa ke sini olehmu juga walaupun ditengah jalan suamiku lebih memilih mengurus pekerjaannya daripada menemani istrinya.

Bagaimana caramu menjemputku dan begitu pula cara kamu memulangkan aku. Lagi pula pernikahan ini hanya ajang bisnis dan tidak lebih. Aku juga heran dengan pamanku yang rela menikahkan aku denganmu karena alasan yang tidak masuk akal.

Jika alasan perusahaan mendiang ayahku yang sudah ia bikin bangkrut, kenapa tidak dibiarkan saja hancur sekalian, toh...! Aku sendiri juga sudah punya perusahaan sendiri," ketus Linka dengan intonasi tenang namun sangat menohok.

Tuan Aslan seperti sedang ditampar oleh Linka yang diam-diam bisa menjulurkan lidahnya untuk menyengat suaminya dengan bisa dari kalimatnya yang menohok.

"Jadi, kamu tidak menerimaku sepenuhnya saat aku datang menikahi mu? Kamu hanya ingin memenuhi permintaan pamanmu saja...? Akhirnya kamu bersikap jujur pada dirimu sendiri. Baiklah. Kemasi barang-barang mu dan aku akan mengantarmu pulang sekarang juga...!" titah Aslan segera bangkit meninggalkan meja makan.

Linka menahan bulir beningnya agar tidak terjatuh di pipinya. Ia tetap melanjutkan makanannya hingga selesai.

"Gea...! Keluarkan koper Linka dan jangan biarkan satu barang miliknya pun yang tertinggal di dalam rumah ini...!" teriak tuan Aslan melengking tinggi membuat pelayan Gea yang tadi berdiri didekat meja makan naik ke lantai dua dengan tergesa-gesa.

"Baik tuan. Saya datang."

Linka meneguk minuman dan membaca doa habis makan. Rasanya ia tidak bisa bertahan lagi di rumah ini karena suaminya tidak membutuhkannya lagi.

Apa lagi dia terus menerus dipermalukan oleh tuan Aslan di depan para pelayan mereka. Rasanya Linka tidak punya harga diri lagi karena suaminya sendiri tidak menjaga perasaannya.

Tidak butuh waktu lama bagi pelayan Gea mengemasi barang-barang pribadi milik Linka. Ia menarik dua koper itu keluar dari kamar Linka sambil menahan kesedihan.

Tuan Aslan sudah berdiri di samping mobilnya. Sopir Levi memasukkan dua koper milik Linka ke dalam bagasi mobil. Linka memeluk pelayan Gea sebentar sebagai tanda perpisahan.

"Nona Linka. Jangan lupakan kami ya nona...!" ucap pelayan Gea sambil menangis namun tidak dengan Linka yang menahan dirinya untuk tidak cengeng di depan suaminya walaupun hatinya sangat rapuh.

Dua orang lelaki membuangnya seperti sampah dalam waktu sekejap. Kemarin tunangannya dokter Dilan dan sekarang suaminya yang menjatuhkan talak padanya tanpa sebab. Jika itu suatu kecemburuan, mungkin perlu bukti untuk menjadikan alasan perceraian mereka.

"Ya Allah. Apakah masih ada tempat aku bernaung di bumi milikMu ini dengan aman? Kenapa takdir ku sangat buruk?" batin Linka saat mobil bergerak perlahan meninggalkan kediaman suaminya yang hanya ia tinggal selama bulan.

Sepuluh menit kemudian, ketika mobil tuan Aslan berangkat ke bandara, pelayan Gea menghubungi Edgar untuk mengadukan kelakuan tuan Aslan pada Linka.

Ia menceritakan semuanya apa yang ia lihat dan ia dengar dari pasangan suami istri itu. Edgar tersentak mendengar cerita pelayan Gea tentang sikap kakaknya yang tidak masuk akal.

"Ada apa denganmu, kak? Jika kamu ingin menceraikan Linka dengan mengembalikan dia pada pamannya, maka jangan salahkan aku untuk merebutnya darimu. Linka. Tunggu aku datang, sayang...!" gumam Edgar mengambil kunci mobilnya dan bergegas berangkat ke bandara.

"Aslan. Apakah kamu yakin dengan keputusanmu menceraikan aku? Apakah ada yang kamu sembunyikan dariku yang sulit kamu jelaskan padaku?" tanya Linka saat mereka dalam perjalanan menuju bandara.

"Diam lah..! Aku tidak ingin bicara denganmu," ketus Aslan dan memilih tidur. Linka menarik nafas panjang untuk melepaskan sesak di dadanya.

Terpopuler

Comments

jhon teyeng

jhon teyeng

🤣🤣🤣🤣🤣 ternyata hanya segitu saja mentalnya Aslan, hatinya seperti kejantanan nya malfungsi. knp gak mati saja kau ini. tp mgkn itukah bentuk suatu hukuman dr yg kuasa.

2024-03-30

4

Ani Ani

Ani Ani

APA ini akhir nya

2024-03-12

2

Mey-mey89

Mey-mey89

,,,

2024-03-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Syok
2 2. Tawaran
3 3. Siasat Licik
4 4. Tidak Menyangka
5 5. Karma Pertama
6 6. Terpaksa Menerima
7 7. Mari Kita Menikah
8 8. Kecemasan
9 9. Ancaman Linka
10 10. Belum Siap
11 11. Hanya Jebakan
12 12. Kecelakaan
13 13. Janji
14 14. RAHASIA
15 15. Kisah Edgar
16 16. Menjadi Dingin
17 17. Apakah Kamu Yakin?
18 18. Perceraian
19 19. Jadi Gunjingan
20 20. Penjelasan
21 21. Boleh Aku Memelukmu..?
22 22. Sakit
23 23. Bersabar
24 24. Tangan Ketiga
25 25. Penculikan
26 26. Pengakuan
27 27. Good Bye Masa Lalu
28 28. Perkelahian
29 29. Ingin Kembali
30 30. Permohonan
31 31. Kedengkian
32 32. Menunda Bulan Madu
33 33. Makin Keki
34 34. Tak Sesuai Ekspetasi
35 35. Pertukaran
36 36. Positif
37 37. Curiga
38 38. Lagi Ingin Dimanja
39 39. Tidak Mau Mengakui
40 40. Tidak Ingin Ditinggal
41 41. Kenyataan Sebenarnya
42 42. Membisu
43 43. Ternyata Benar
44 44. Sandiwara
45 45. Mencoba Lagi
46 46. Waspada
47 47. Melakukannya Diam-diam
48 48. Tertusuk
49 49. Menyangkalnya
50 50. Tak Akan Kubiarkan
51 51. Tetap Selidiki
52 52. Terciduk
53 53. Memohon Maaf
54 54. Hukuman
55 55. Terpaksa
56 56. Amarah
57 57. Tersentak
58 58. Diperingatkan
59 59. Dipecat
60 60. Kedengkian
61 61. Putus Hubungan
62 62. Melamarmu
63 63. Happy
64 64. Kabar Baik
65 65. Anugerah Terindah
66 66. Tiga Bulan Kemudian
67 67. Ada racunnya
68 68. Diamankan...!
69 69. Ketegangan
70 70. Meninggal
71 71. Penyesalan Tiara
72 72. Badai Pasti Berlalu
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1. Syok
2
2. Tawaran
3
3. Siasat Licik
4
4. Tidak Menyangka
5
5. Karma Pertama
6
6. Terpaksa Menerima
7
7. Mari Kita Menikah
8
8. Kecemasan
9
9. Ancaman Linka
10
10. Belum Siap
11
11. Hanya Jebakan
12
12. Kecelakaan
13
13. Janji
14
14. RAHASIA
15
15. Kisah Edgar
16
16. Menjadi Dingin
17
17. Apakah Kamu Yakin?
18
18. Perceraian
19
19. Jadi Gunjingan
20
20. Penjelasan
21
21. Boleh Aku Memelukmu..?
22
22. Sakit
23
23. Bersabar
24
24. Tangan Ketiga
25
25. Penculikan
26
26. Pengakuan
27
27. Good Bye Masa Lalu
28
28. Perkelahian
29
29. Ingin Kembali
30
30. Permohonan
31
31. Kedengkian
32
32. Menunda Bulan Madu
33
33. Makin Keki
34
34. Tak Sesuai Ekspetasi
35
35. Pertukaran
36
36. Positif
37
37. Curiga
38
38. Lagi Ingin Dimanja
39
39. Tidak Mau Mengakui
40
40. Tidak Ingin Ditinggal
41
41. Kenyataan Sebenarnya
42
42. Membisu
43
43. Ternyata Benar
44
44. Sandiwara
45
45. Mencoba Lagi
46
46. Waspada
47
47. Melakukannya Diam-diam
48
48. Tertusuk
49
49. Menyangkalnya
50
50. Tak Akan Kubiarkan
51
51. Tetap Selidiki
52
52. Terciduk
53
53. Memohon Maaf
54
54. Hukuman
55
55. Terpaksa
56
56. Amarah
57
57. Tersentak
58
58. Diperingatkan
59
59. Dipecat
60
60. Kedengkian
61
61. Putus Hubungan
62
62. Melamarmu
63
63. Happy
64
64. Kabar Baik
65
65. Anugerah Terindah
66
66. Tiga Bulan Kemudian
67
67. Ada racunnya
68
68. Diamankan...!
69
69. Ketegangan
70
70. Meninggal
71
71. Penyesalan Tiara
72
72. Badai Pasti Berlalu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!