Chap 18

Malam itu Ara mengatakan pada Reno jika ia akan mulai bekerja seperti biasanya karena Ara merasa jenuh di rumah. Ia juga memiliki tanggung jawab pada perusahaan nya.

Reno keberatan karena Ara sedang hamil muda dan tidak boleh kelelahan. tapi Ar terus merengek padanya hari di izinkan bekerja.

"Baiklah kau boleh bekerja seperti biasanya tapi jangan kelelahan Ara dan aku tidak memberi mu izin pergi keluar kota" kata Reno yang akhirnya luluh setelah Ara membujuknya.

"Siap!" Kata Ara dengan mata berbinar sembari memeluk Reno.

Reno menghela napas ia mengusap punggung Ara dengan lembut.

"Oh ya apa kau sudah mengganti sekretaris mu?" Ara menatap wajah Reno memastikan Reno tidak berbohong. Ara bisa tahu jika Reno berbohong padanya atau tidak. Ara tahu kebiasaan Reno jika ia sedang berbohong.

"Aku belum dapatkan ganti yang sesuai nanti jika sudah dapat aku akan pindahkan Manda ke bagian lain"

"Reno sayang kalau hanya mengganti sekretaris seperti Manda itu juga banyak bahkan ada yang lebih baik darinya! Kenapa harus menunggu lama-lama? pakai di pindah ke bagian lain kenapa tidak di berhentikan saja?!" Wajah Ara terlihat sangat kesal. Ia tidak mau Reno menatap sekretaris sexy itu setiap hari. belum lagi setiap hari Reno di suguhi belahan dada yang tidak senonoh membuat Ara semakin naik pitam.

"Baiklah aku minta waktu dua hari oke?" Tapi yang jelas Reno tidak akan semudah itu memecat Manda yang sudah lama bekerja untuk perusahaannya.

Ara terdiam menatap Reno yang memelas, lalu ia mengangguk.

Di tengah percakapan ponsel Reno berbunyi nama Claudia terpampang di layar ponsel. Ara menajamkan matanya lalu berdiri dan berjalan pergi. Ia jengah suaminya selalu di kelilingi para wanita cantik. Ara sampai frustasi karena cemburu.

"Ara! Sayang ..." Reno mematikan ponselnya mengejar Ara yang pergi ke kamar mereka.

***

Alarm berbunyi dari ponsel Ara yang terletak di atas meja di samping tempat tidur. Ia membuka matanya memandang Reno yang masih terlelap. Ara bergegas pergi mandi ia harus ke kantornya pagi ini.

"Ren bangun..."

"Hmmmp" Reno membuka matanya menatap istrinya yang sudah cantik dan wangi. Ara sudah siap dengan stelan kerjanya yang kasual dan modis.

Reno menyibak selimut, lalu berjalan ke kamar mandi.

Selesai mandi Reno segera bersiap, Ara memasangkan dasi Reno lalu keduanya turun untuk sarapan.

"Jangan kelelahan Ara, kabari aku setiap satu jam sekali" kata Reno.

"Iya sayang" kata Ara sembari meraih segelas susu.

Wajah Reno tidak bisa bohong ia terlihat cemas karena istrinya itu seringkali ceroboh saat di luar rumah.

Reno mengantar Ara ke kantor lebih dulu baru ia berangkat ke perusahaannya.

"Nanti siang aku jemput makan siang ya?" tanya Reno.

Ara mengangguk ia mengecup bibir Reno lalu keluar dari mobil.

Seharian Ara terlihat sangat sibuk bekerja, Aleta sampai memperingatkan Ara beberapa kali.

"Ara ku kan melaporkan mu pada Reno kalau kau tidak istirahat sekarang juga, nanti kaki mu bisa bengkak!" omel Aleta yang hanya di tanggapi santai oleh Ara.

Sore hari saat ke toilet Ara terkejut mendapati setitik darah di celananya. wajahnya langsung memucat dan berkeringat dingin. perutnya juga terasa tidak nyaman.

Ara bergegas meminta bantuan Aleta untuk diantarkan ke rumah sakit.

Aleta tak kalah cemas melihat kondisi Ara dan janinnya. ia merapal do'a semoga tidak terjadi sesuatu pada mereka. Aleta mencoba menghubungi ponsel Reno mengabarkan jika ia membawa Ara ke rumah sakit karena kondisi nya genting.

Terpopuler

Comments

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

doubel up thor

2024-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!