Chap 5

"Reno nanti malam jangan keluar kemana-mana akan ada tamu datang" kata mami sibuk menata bunga ke dalam vas dan meletakkannya di sudut kamar Reno.

Reno yang baru saja bangun tidur dan hanya memakai celana kolor itu terlihat malas. Ia tahu siapa tamu yang akan datang. Papi dan maminya berusaha menjodohkan Reno dengan anak dari kolega mereka.

"Ren...." mami memandang Reno yang cuek.

"Iya mi iya"

"Anak baik, mandi sana Ara sudah menunggu di bawah" kata mami.

Ara ada di bawah? Kenapa dia kemari?!

Mendengar ada Ara di bawah Reno bergegas mandi dan berpakaian rapi. Ia mengenakan kemeja putih dan jam tangan kulit berwarna coklat tua. Tak lupa Reno menata rambutnya agar terlihat semakin tampan di hadapan Ara yang tidak pernah jatuh cinta padanya.

"Ren?..." Ara mendekati Reno bergelayut di lengan pria itu. papi dan mami Reno yang melihat pemandangan itu hanya tersenyum mereka sudah biasa dengan kedekatan Reno dan Ara.

"Patah hati lagi? Mau sampai kapan?!" omel Reno sebelum Ara mulai bercerita.

Ara menggeleng ia duduk di sofa di ikuti Reno. Wajah tampan itu merasa sedikit bersalah karena memarahi Ara barusan.

"Aku mau melepas kak Surya" kata Ara menahan tangisnya.

Reno terkejut ia membenahi duduknya memandang wajah cantik Ara. Matanya sembab pastilah Ara menangis semalaman.

Apa hebatnya si brengsek itu sampai Ara tergila-gila padanya dan membuat gadis bodoh ini hilang harapan?!

Reno menepuk bahu Ara lembut, ia mengerti sekarang perasaan Ara pasti sedang kacau. Yah meski hampir setiap hari perasaan gadis itu kacau balau. Tapi kali ini Ara sampai mengeluarkan niat untuk melepaskan Surya. Itu berarti dia tidak lagi mengejar pria itu. Dan itu artinya Reno memiliki harapan.

"Sedih Ren...." kata Ara.

Reno berpindah tempat duduk tepat di samping Ara. Ia meraih perlahan kepala Ara agar bersandar di bahunya.

"Oke tenang ya, nanti kita bahas lagi masalah ini kalau kau sudah tenang" kata Reno.

Papi dan mami Reno melihat pemandangan itu. Mereka sebenarnya tidak yakin jika putra mereka dan Ara tidak ada perasaan cinta sama sekali melihat keduanya yang selalu bergantung satu sama lain.

****

Malamnya di rumah keluarga Hermanto mengadakan jamuan makan malam bersama para kolega. Keluarga Ara juga di undang. Di momen itu tuan Hermanto memperkenalkan Reno kepada seorang gadis bernama Claudia ia merupakan putri dari salah satu kolega tuan Hermanto.

Claudia wanita cantik dan pintar, ia menjabat CEO di perusahaan ayahnya. Secara keseluruhan ia tidak kalah dari Ara.

Claudia nampaknya tertarik pada Reno, keduanya berbincang cukup akrab hingga di salah satu tempat duduk ada yang merasa kepanasan karena cemburu. Ara melirik ke arah Reno dan Claudia ia merasa kurang senang. Menurutnya wanita itu terlihat licik dan kurang pas bersanding dengan sahabat baiknya Reno.

Lihat saja cara tertawanya, menyebalkan sekali. Bicaranya juga terkesan di buat-buat! Sepertinya ia mencoba menarik simpati Reno.

Reno bahkan terlihat tidak terganggu saat Claudia mengajaknya berdansa di hadapan tamu undangan lainnya. Keduanya terlihat serasi hingga mengundang decak kagum dan tepuk tangan dari tamu lain.

Baru kali ini Ara merasa tidak betah berada di sebuah pesta bersama Reno. Biasanya dimana ada Reno ia selalu betah saja. Pasti ada hal menarik yang mereka bicarakan atau lakukan.

"Mam Ara pulang duluan ya!" kata Ara pada mamanya. Ia sengaja tidak pamitan dengan Reno dan langsung pergi ke mobilnya untuk pulang.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!