"Ren!"
"Hmmm"
"Aku mau makan mie pangsit"
Reno terkejut ia melihat jam dinding di kamar itu. Tepat pukul dua malam, tidak mungkin ada yang jualan mie pangsit jam dua malam begini. Reno bisa saja meminta tolong pelayan untuk membuat mie, tapi apa iya jam dua malam makan mie pangsit bisa-bisa mules.
"Ren! kenapa diam saja?" Ara mulai merengek seperti biasanya.
"Apa tidak bisa di ganti saja? misalnya kue atau camilan?" tanya Reno.
"Anak mu maunya mie pangsit Reno sayang!"
"Baiklah"
Reno mengenakan kaosnya lalu berjalan turun ke lantai utama meminta pelayan untuk membuatkan mie pesanan Ara.
Setelah menunggu satu jam akhirnya mie siap di hidangkan. Reno menemani Ara memakan mie nya. Tapi hanya beberapa sendok saja Ara sudah tidak mau lagi.
"Sudah aku kenyang" kata Ara berdiri dari duduknya.
"Hah? Oke" Reno mengusap gemas rambutnya.
Susah payah tengah malam pelayan membuatkan mie dan hanya di makan dua suap saja. Keduanya kembali ke kamar, Ara berbaring di pelukan Reno. Sembari tangan Reno mengusap kepala Ara.
"Ren..."
"Hmmm"
"Besok aku ikut ke kantor mu ya"
"untuk apa?" kening Reno berkerut, besok ia ada meeting penting dan harus bertemu kolega kalau Ara ikut semua bisa runyam.
"Ya mau saja, apa tidak boleh?!"
Ara berbalik ia menatap wajah Reno yang sudah setengah frustasi meladeni Ara. Ia menatap mata Reno.
Jika sudah memakai jurus andalan itu bisa di pastikan Reno selalu kalah.
"Hmm oke"
Ara meringkuk di pelukan Reno. Ia memejamkan matanya dan tidak lagi bersuara. Reno memandangi wajah cantik Ara yang berada di dekapannya. Siapa sangka persahabatan berubah jadi cinta. Bahkan sekarang Reno berhasil memiliki Ara seutuhnya. Gadis manja itu akan jadi ibu dari anak Reno.
Reno tersenyum ia mengecup bibir Ara lalu tertidur karena masih mengantuk.
***
Paginya Ara sungguhan ikut ke kantor Reno. ia sebenarnya ingin tahu saja apakah sekretaris Reno di kantor masih gadis sexy bernama Manda. dulu Ara sama sekali tidak masalah jika Reno dekat dengan wanita manapun tapi itu dulu, sekarang berbeda. ia tidak suka Reno dekat-dekat dengan wanita manapun terlebih yang genit dan sexy macam Manda.
Reno sibuk dengan pekerjaannya sementara Ara hanya duduk di sofa memainkan ponselnya. sesekali ia membuat sketsa baju.
Tidak berapa lama Manda memasuki ruangan Reno mengantarkan dokumen. Ara langsung menajamkan pandangannya melihat sosok Manda yang mengenakan rok ketat dan atasan kemeja serta blazer yang mencetak bagian dadanya.
Reno sampai berkeringat rasanya diawasi oleh Ara.
"Pak Reno ini dokumen yang bapak mau" kata Manda sembari setengah merunduk di depan meja kerja Reno sehingga menampakkan belahan dadanya. sontak Ara yang sudah bisa menebak langsung meradang ia menatap tajam ke arah Reno.
"Oke Manda, kau boleh pergi" kata Reno yang sejak tadi tidak berani menatap Manda seperti biasanya.
Manda terlihat kecewa ia berjalan keluar dari ruangan Reno sembari melirik nyonya bos dengan tatapan tidak suka.
"Wow senangnya bekerja di temani sekretaris sexy!" sindir Ara, ia berjalan mendekati meja Reno lalu duduk di atas meja kerja itu.
"Ara ayolah, kau tahu Manda sudah sejak lama bekerja dengan ku dan selama ini kau tidak masalah"
"Selama ini kita hanya bersahabat dan sekarang kita suami istri! kau sendiri yang selalu menegaskan status kita bukan?!"
Reno terdiam memijat pelipisnya , kepalanya serasa mau pecah meladeni istrinya.
"Oke sekarang aku harus apa?" tanya Reno pasrah.
"Ganti saja sekretaris baru yang laki-laki, aku tidak suka kau melihat belahan dada wanita itu setiap hari!"
Reno mengusap wajah tampannya, ia nampak gusar dan kesal tapi juga tidak bisa berbuat apa-apa. saat ini Ara sedang mengandung anak mereka jadilah Reno hanya bisa mengalah. meski sejak dulu ia selalu saja mengalah dan menuruti semua keinginan Ara.
"Oke aku ganti sekretaris, kau puas?!"
Ara tersenyum menang, ia turun dari meja kerja Reno lalu mengecup bibir Reno.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments