Chap 10

Reno dan Ara kembali dari Singapore. keduanya tiba di bandara dan menaiki mobil jemputan masing-masing. tidak ada secuil pun kata yang terucap dari bibir keduanya. Reno dan Ara sama-sama sibuk dengan pikiran mereka.

Kejadian semalam yang membuat semua berantakan. persahabatan yang terjalin sejak kecil terancam kandas. baik Ara maupun Reno tidak tahu harus bagaimana sekarang. bungkam menjadi solusi terbaik saat ini.

Ara pergi ke kantornya menemui Aleta sahabatnya. ia menangis di depan Leta.

Leta yang mendengar cerita Ara hanya bisa menghela napas. siapapun bisa menebak pasti diantara kedua orang itu salah satu menyimpan rasa cinta.

"Lalu kau dan Reno mau bagaimana seandainya kau hamil?" tanya Leta.

Ara terdiam bingung, ia duduk di sofa menekuk kedua kakinya. wajahnya terlihat frustasi.

"Kalian harus bersiap untuk berumah tangga"

"Apa?! itu tidak mungkin Aleta"

"Kenapa tidak? coba pikirkan baik-baik mungkin memang Reno pria yang tepat untuk mu Ara"

Ara kembali terdiam, ia melihat ponselnya yang tergeletak di atas meja di hadapannya. nama Reno terpampang di layar ponsel.

"Jawab dulu telepon dari Reno, siapa tahu dia mencemaskan mu" Aleta berdiri dari duduknya berjalan pergi meninggalkan ruangan Ara.

Ara menghapus air matanya, ia menjawab telepon dari Reno.

"Ara kita harus bicara" kata Reno.

"Oke, dimana?" suara Ara terdengar datar.

"Di restoran biasanya"

Jadilah siang itu Reno dan Ara kembali bertemu kali ini Suasana terasa canggung dan berbeda dari biasanya. untuk pertama kali dalam hidupnya Ara terlihat benci pada Reno. ia bahkan malas memandang wajah tampan itu.

"Kejadian kemarin malam di Singapore..aku.."

"Aku tidak mau dengar" kata Ara ketus.

"Jika terjadi kemungkinan terburuk, aku akan bertanggung jawab aku tidak akan lari Ara"

Ara terdiam, suara Reno menggambarkan kesungguhan hatinya untuk bertanggung jawab karena mengambil mahkota berharga milik Ara.

"Bertanggung jawab? kau pikir kau siap dengan pernikahan?! secara diantara kita tidak saling mencinta!"

Tidak saling mencintai? Ara aku sangat mencintai mu Ara! buka mata dan hati mu! aku selalu ada untuk mu karena aku sangat mencintai mu!

"Yasudah terserah pada mu!" Reno berdiri dari duduknya berjalan pergi meninggalkan Ara yang terus keras kepala dan ketus padanya.

Ara memandangi Reno yang semakin menjauh dari jangkauan matanya. bulir bening kembali membanjiri pipi Ara.

***

Reno duduk di ruang tengah rumah nya bersama kedua orang tuanya yang terlihat tegang. mereka sedang menerka apa yang mau di bicarakan oleh anak lelaki mereka itu.

"Pi, mi sebelumnya Reno minta maaf" kata Reno pada tuan dan nyonya Hermanto.

"Ada apa Reno? kau jangan membuat orang tua jantungan!" omel mami.

"Reno ingin minta izin untuk melamar...." kata-kata Reno seperti tercekat di tenggorokan. ini juga tidak mudah baginya.

"Hah melamar? melamar apa? pekerjaan? kau sudah jadi CEO di perusahaan masa mau melamar lagi!" kata Papi.

"Melamar gadis Pi"

Papi dan mami saling melempar pandangan terkejut sekaligus heran.

"Ren kau sadar atau sedang mabuk?" tanya papi memastikan.

"Sadar Pi, ayolah kalian serius bisa tidak?!" giliran Reno yang mengomel pada papi dan maminya.

Papi dan mami hanya tidak menyangka jika tiba-tiba anak playboy itu mau melamar seorang gadis.

"Memang gadis mana yang mau kau lamar Ren?" tanya papi.

"Ara Pi" jawab Reno lirih.

"Ara?! Arina Budiman?" tanya papi dan mami serentak.

Reno mengangguk pasrah, ia belum memulai bercerita masalah yang terjadi di Singapura tapi papi dan mami nya sudah heboh apa lagi kalau mereka tahu apa yang Reno perbuat pada Ara sudah pasti akan kiamat.

Terpopuler

Comments

Intan Permata

Intan Permata

lanjuutt thor bgus ceritanya

2024-03-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!