Chap.13

Fashion Show akan segera di gelar, Ara dan Aleta terlihat sibuk sekali sampai pulang malam bahkan menjelang pagi. untunglah keduanya di bantu oleh para pekerja dan asisten mereka yang cekatan.

Ponsel Ara berbunyi ada telepon dari Reno tapi Ara sengaja mengabaikan panggilan telepon itu.

"Kenapa tidak di jawab?" tanya Aleta sembari membenahi rancangan nya yang terpasang di manaquine.

Ara tidak menghiraukan sindiran Aleta, ia terus bekerja. Saat ini Ara mengawasi dekorasi. Kaca besar di pasang di pinggir pintu keluar jadi saat model akan run di catwalk mereka bisa mematut diri memastikan penampilan mereka sempurna.

Entah kesalahan macam apa yang terjadi hingga kaca besar itu tiba-tiba retak dan pecah. Kaca berhamburan, semua panik menyelamatkan diri. Tapi Ara yang malang ia tertancap pecahan kaca di bagian telapak kakinya.

Darah mengucur membuat semua panik. disaat bersamaan Reno datang untuk menjemput Ara.

"Ren Ara terluka!" wajah Aleta panik. Reno segera berlari mengikuti Aleta. Ara duduk di sofa meringis menahan sakit di kakinya.

"Sudah panggil dokter?!" tanya Reno sambil menyentuh pinggiran kaki Ara.

"Sudah Ren tapi lama sekali"

Reno mengangkat tubuh Ara menggendong nya menuju mobil. Aleta berlari mengikuti dari belakang.

"Kita ke rumah sakit" kata Reno sambil memasangkan sabuk pengaman pada Ara.

Mobil tiba di pelataran rumah sakit, perawat bergegas membantu Ara mendudukkannya di kursi roda.

Ara segera ditangani, dokter berusaha mencabut pecahan kaca yang masih menancap di kaki Ara. Karena takut sakit refleks Ara menggigit pergelangan tangan Reno yang menggenggam tangan Ara.

Reno terdiam menahan sakit karena gigitan Ara. Ia hanya memejamkan matanya, Aleta yang melihat hal itu sampai menyentuh punggung Reno.

"Ren!"

Reno menggeleng ke arah Aleta, ia meminta untuk membiarkan saja tingkah Ara.

Aleta hanya menggeleng kepala melihat dua orang di hadapannya. ia gemas sekali...

Dokter selesai mengobati luka Ara membalutnya dengan perban. Untuk sementara Ara akan kesulitan berjalan normal seperti biasanya.

Gadis manja itu menangis di pelukan Reno. tidak berapa lama papa dan mama Ara datang ke rumah sakit dengan wajah cemas.

"Sayang kau baik-baik saja?" tanya papa.

"Kakinya terluka om karena terkena pecahan kaca tapi kata dokter lukanya tidak akan berbahaya" kata Reno menjelaskan pada om Budiman.

"Syukurlah, tapi ada apa dengan tangan mu Ren?" tanya tante Budiman sembari memandangi pergelangan tangan Reno yang memerah.

Ara ikut melihat tangan Reno yang terluka. Ia baru ingat jika tadi ia menggigit tangan Reno saat dokter mencabut kaca dari kakinya.

"Di gigit sama Ara tante" sahut Aleta.

"Hah? Ara!" mama siap memarahi Ara tapi Reno mengibaskan tangannya.

"Tidak masalah tante, luka kecil yang penting sekarang Ara sudah baik-baik saja"

Ara di bawa pulang ke rumah, untuk beberapa hari ia harus berjalan dengan alat bantu berupa tongkat.

***

Reno melepas jasnya, ia duduk di sofa yang ada di kamarnya. Ia mengingat wajah Ara yang kesakitan. Reno juga mengingat bagaimana gadis manja itu menggigit tangannya tadi.

Sembari tersenyum Reno memegangi tangannya. Ia memejamkan matanya bersandar di sofa.

Ponsel Reno berbunyi ada telepon dari om Budiman.

"Iya om?"

"Ren apa tadi dokter tidak bilang sesuatu? Kenapa Ara malah mual-mual setelah sampai di rumah?"

Deg...

"Tidak om"

"Oh yasudah kalau begitu"

Telepon di matikan, Reno menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Ia berharap apa yang di takutkan nya tidak terjadi karena hubungannya dengan Ara baru saja membaik.

Terpopuler

Comments

Intan Permata

Intan Permata

bagus ceritanya q suka lnjutt thor

2024-03-10

1

Reni Anjarwani

Reni Anjarwani

doubel up keren bgt ceritanya

2024-03-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!