Chap 2

Siang itu Reno menjemput Ara di rumahnya. Gadis itu membombardir Reno dengan telepon dan pesan singkat secara bertubi-tubi. Reno yang geram akhirnya mengiyakan ide Ara untuk mengantar gadis itu berkencan dengan pria pujaan hatinya.

"Duh Ren aku nervous, tolong temani aku sampai depan pintu restoran" begitu rengek Ara yang selalu sulit di tolak oleh Reno.

Reno duduk di ruang tamu rumah mewah keluarga Budiman yaitu keluarga Ara. Ia mengobrol tentang bisnis dengan om Budiman. Karena sudah mengenal Reno sejak kecil dan keluarga mereka juga dekat jadilah om Budiman juga akrab dengan Reno pun sebaliknya keluarga Reno juga akrab dengan Ara.

"Ren kapan kau menikah?" tanya om Budiman tiba-tiba yang berhasil membuat Reno tersedak kopi yang ia minum.

"Kenapa tiba-tiba om tanya begitu?" tanya Reno bingung karena tidak biasanya mereka membahas hal serius selain bisnis.

"Kalau kau menikah pastilah Ara juga akan mau menikah, kalian kan sudah dewasa apa tidak terpikir ke arah sana?"

"Oh kalau saya kan laki-laki jadi masih santai om"

"Om bingung kenapa Ara tidak pernah mengenalkan om pada teman prianya?"

"Memangnya om kira saya bukan teman pria Ara?"

"Ah kalian kan bersahabat sejak kecil sama-sama bandit lah om tahu, apa kau suka sama Ara?"

"Hah?!" Reno gelagapan saat om Budiman bertanya padanya tentang perasaannya pada Ara. Belum sempat Reno menjawab Ara sudah muncul.

Siang itu Ara terlihat sangat cantik dan modis. ia selalu berhasil memadupadankan gaya karena ia memang desainer ternama.

"Pap Ara pergi ya, bye.." Ara menggamit lengan Reno keduanya berjalan menuju mobil.

Reno mengenakan kaca mata hitamnya ia fokus memandang jalanan ibu kota yang mulai padat karena sebentar lagi adalah jam istirahat makan siang. Selama di mobil Ara lebih banyak curhat dan mengoceh kesana kemari dan Reno lebih diam mendengarkan.

"Ren kira-kira kak Surya mau terima jas pemberianku tidak ya?" tanya Ara cemas. Jas itu Ara desain dan jahit sendiri untuk Surya.

Reno menghela napas, sebenarnya ia sudah muak melihat Ara mengejar-ngejar cinta Surya. sudah hampir lima tahun gadis itu bertingkah seperti itu. Seolah tidak ada pria lain selain Surya.

"Mungkin ia akan mau menerima"

"Ah Reno makasih ya jawaban mu membuatku sedikit lebih tenang"

Reno menggelengkan kepala tidak habis pikir dengan sahabatnya itu.

Mobil tiba di depan restoran, seperti janjinya Reno hanya mengantar sampai depan pintu restoran saja.

"Oke tuan putri semoga berhasil ya, tolong jangan mengganggu ku karena aku mau jalan dengan Angel"

"Sip" jawab Ara mantap.

Ara mengedarkan pandangannya ke sekeliling restoran, ia mencari sosok Surya yang sudah menunggunya.

"Ara..." seorang pria dengan kemeja putih dan dasi hitam melambaikan tangan ke arah Ara ia adalah Surya.

Ara berjalan anggun menghampiri Surya. Sembari menenteng totebag berisi jas rancangannya. Dengan sedikit rasa nervous ia duduk di depan Surya.

"Ini untuk kak Surya" kata Ara sembari menyodorkan totebag pada Surya.

"Apa ini?"

"Ini jas rancangan ku sendiri kak, aku harap kaka suka"

"Oh terimakasih ya tapi lain kali tolong jangan memberi apa-apa saat kita bertemu" kata Surya datar.

Makan siang antara Ara dan Surya berjalan hambar. Terlihat sekali jika Ara yang mendominasi pembicaraan ia banyak bercerita tentang pekerjaannya sebagai desainer. Sementara Surya ia terlihat sedikit cuek saat Ara bercerita.

***

Di pusat perbelanjaan Reno terlihat bersama seorang wanita cantik bernama Angel. Keduanya sudah menjalin hubungan selama satu minggu. Angel adalah wanita kesekian yang di pacari Reino. Sejauh ini Reino hanya bersenang senang karena itu ia juga memilih gadis yang menikmati hubungan hanya untuk bersenang-senang.

"Reno kita makan siang di foodcourt saja ya?" tanya Angel.

"Oke" Reno menggenggam tangan Angel keduanya berjalan menuju salah satu meja kosong di foodcourt. Angel memesan jus jeruk dan steak untuknya dan Reno.

Pesanan tiba Angel menyuapkan potongan kecil steak untuk Reno. Di saat yang bersamaan ponsel Reno berbunyi ada telepon dari Ara.

"Hmmm..." kata Reno sembari mengunyah makanannya. Angel terlihat kesal ia tahu itu pasti Ara. Semua wanita yang dekat dengan Reno pasti tahu sosok Ara.

Angel memang kurang suka dengan hubungan persahabatan Reno dan Ara. Itu cukup mengganggu menurutnya, Ara sering merengek tidak jelas pada Reino.

"Aku di foodcourt kemarilah" kata Reno di telepon. Sontak Angel langsung tidak terima kenapa Reno harus mengajak Ara untuk bergabung.

Tidak berapa lama Ara tiba di foodcourt ia segera menyusul ke meja Reno dan Angel.

"Hai Angel maaf ya aku mengganggu kalian" kata Ara yang di tanggapi jutek oleh Angel.

Ara duduk di samping Reno ia meraih gelas jus milik Reno dan langsung meminumnya.

"Eh tunggu biar aku pesankan!" kata Angel. Ia tentu tidak rela Reno berbagi minuman dengan gadis lain.

"Ah tidak perlu ini saja" kata Ara yang sudah meminum setengah gelas jus jeruk milik Reno.

Angel berdiri dari duduknya ia tidak sanggup melihat kedekatan Reno dengan Ara. Siapa juga yang tidak kepanasan melihat kedua sahabat itu. Satu tampan dan yang satu cantik. Mereka serasi sekali jika bersanding sebagai sepasang kekasih. Bagi sebagian orang merasa jika sebenarnya persahabatan hanya kedok saja bagi Ara dan Reno.

Terpopuler

Comments

➳βC᭄ ☠Agatha➳ ☠ᴍ֟፝ᴀғɪᴀ

➳βC᭄ ☠Agatha➳ ☠ᴍ֟፝ᴀғɪᴀ

mampir kembali ya kak....

2024-02-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!