Chap 3

Malam itu selesai party Reno membawa teman wanitanya pulang ke rumah karena di rumah sedang sepi papa dan mamanya sedang berada di luar negeri. Reno bersiap bermesraan dengan wanitanya.

Drrttt...drrrttt

Ponsel milik Reno bergetar di atas meja di samping tempat tidur. Nama Ara tertera di layar ponsel. Reno mengabaikan panggilan telepon itu karena sedang tanggung. Ia sedang mencumbu teman wanitanya diatas ranjang.

Drrrt....drrrrtt

Kembali telepon berbunyi cukup lama. Akhirnya konsentrasi Reno pun buyar. Ia membaca pesan singkat dari Ara.

"Aku demam Ren stok obat di rumah habis"

Reino bergegas mengenakan bajunya pesan dari Ara berhasil membuat kencan Reno yang indah hanya tinggal mimpi. Reno mencari kunci mobilnya tapi tidak ketemu entah terselip dimana. Ia pergi ke garasi untuk memakai mobil papa tapi tidak ada bensin. Jadilah Reno mengeluarkan motor Ducati miliknya padahal di luar sedang turun hujan. Reno menerobos hujan menuju apotik untuk membeli obat. Setelahnya ia pergi ke rumah Ara.

Reno menaiki tangga menuju kamar Ara. Gadis itu terbaring meringkuk diatas tempat tidurnya. Reno mengambilkan segelas air putih untuk Ara.

"Ayo minum obatnya" kata Reno sembari memegangi bahu Ara.

Semalaman Ara memegangi tangan Reno hingga Reno tidak bisa pulang. Ia duduk di lantai di bawah ranjang Ara dengan tetap menggenggam tangan gadis itu. Reno mencemaskan kondisi Ara hingga ia sendiri lupa jika bajunya basah kuyup terkena air hujan.

Paginya Ara terbangun mendapati Reno tertidur di lantai.

"Ren...bangun" kata Ara menggoyang lengan Reno.

"Hmmm..."

"Bangun sudah siang"

Reno membuka matanya, sinar mata hari sudah menembus jendela kamar Ara yang gordennya terbuka.

"Ah sial aku kesiangan! Aku ada meeting penting hari ini" Reno bergegas bangun ia memastikan Ara sudah tidak demam.

"Pergilah, aku sudah tidak apa-apa" kata Ara.

"Baiklah, setelah ini cepat makan dan minum lagi obatnya"

Ara mengangguk patuh dengan nasehat Reno.

Reno keluar dari rumah Ara ia bersin-bersin dan rasanya kepalanya sedikit pusing. ia pergi dengan motornya kembali ke rumah.

****

Siang itu Reno sedang memimpin meeting menggantikan papanya yang sedang ke luar negeri. wajahnya terlihat pucat beberapa peserta meeting mengamati CEO mereka yang nampak kurang sehat.

"Cukup disini meeting siang ini, terimakasih sudah hadir" Reno mengakhiri meeting lalu pergi ke ruangan kerjanya. Ia merapatkan jasnya karena tiba-tiba badannya meriang.

Akhirnya karena tidak tahan dengan badan meriangnya ia pulang lebih awal. Reno melihat Ara berdiri di ruang tamu rumahnya dengan senyum sumringah yang membuat Reno nyaris limbung karena terpesona.

"Ren coba tebak siapa yang datang membawakan ku makanan?" tanya Ara sembari menggamit lengan sahabatnya itu. Reno malas menebak ia sudah tahu pasti yang datang adalah Surya. Siapa lagi yang bisa membuat senyum Ara secerah itu selain Surya.

"Hmmm!" Reno hanya diam berjalan menuju kamarnya sementara Ara terus mengoceh disampingnya.

Reno melepas kemejanya di depan Ara, ia meraih kaos berwarna putih polos lalu berbaring di atas ranjangnya. Ia menarik selimut untuk menutupi badannya yang terasa menggigil kedinginan

"Ren..." Ara menatap wajah sahabatnya itu, ia melihat Reno pucat dan menggigil.

Sekarang Reno demam tinggi karena semalaman memakai baju basah di ruangan ber Ac. Ia menemani tuan putri Ara yang tidak mau melepas tangannya semalaman.

"Kau sakit Ren? Aku antar ke dokter!" kata Ara merasa bersalah. ia segera melupakan kotak makanan pemberian Surya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!