Chap 7

"Lusa aku mau pergi ke luar negeri mengurus pekerjaan" kata Reno. Ara duduk di sampingnya menyandarkan kepalanya di bahu Reno. Keduanya sedang berada di ruang tamu rumah Ara. Karena cemas pada gadis manja itu akhirnya Reno mengantarnya pulang selesai makan siang.

"Hah? Berapa lama?" tanya Ara.

"Paling cepat satu minggu"

"Lama sekali Ren!"

"Kenapa? Kau tidak bisa hidup tanpa ku?" tanya Reno sambil tersenyum menggoda Ara. Dengan polos Ara malah mengangguk membuat Reno yang tadinya hanya usil jadi merasa serius. Ia menatap mata Ara, jemarinya menyingkirkan helaian rambut Ara yang menghalangi keindahan wajahnya.

"Apa kau mau iku?" tanya Reno tanpa pikir panjang. Ia tidak ingat seberapa merepotkan nya Ara jika bepergian. Gadis itu akan heboh dengan barang bawaannya yang banyak.

Ara menggeleng tidak berminat ikut, dalam hati Reno merasa lega juga.

"Tapi kau tidak pergi bersama Claudia bukan?" tanya Ara menatap Reno tajam.

"Kau cemburu dengan Claudia?"

"Tidak sama sekali! Tapi aku hanya mau kau dapatkan gadis yang tulus mencintaimu bukan Claudia. Berhentilah jadi playboy Ren!"

"Kalau begitu berhentilah juga mengejar cinta pria brengsek itu" yang di maksud Reno adalah Surya.

Ara terdiam dengan wajah sedih, ia hampir menangis tapi sekuat hati ia menahan agar tidak menangis di hadapan Reno.

"Aku tidak bisa Ren, aku mencintai kak Surya"

Rasanya perih sekali bagi Reno mendengar pengakuan cinta setulus itu dari Ara untuk pria lain. Coba cinta itu untuk Reno pasti Reno akan membalasnya dengan setulus hati.

"Kalau begitu aku juga tidak bisa" kata Reno. Ia bangkit dari duduknya meraih ponselnya yang bergetar di atas meja. Nama Claudia terpampang di layar ponsel membuat Ara dan Reno saling pandang.

"Aku pergi" Reno berjalan keluar tanpa memandang Ara yang sedang kesal.

****

Malam itu Surya berdiri di depan rumah sederhana. Ia bersandar mobilnya menunggu si pemilik rumah keluar. Tidak berapa lama seorang gadis berjalan menghampiri Surya dengan raut wajah terkejut tidak menyangka sama sekali kalau Surya sampai datang ke rumahnya.

"Ada apa pak? Kenapa pak Surya kemari?" tanya nya tidak tenang. Ia mengedarkan pandangannya takut ada mata-mata yang melapor pada Ara.

"Ini saya bawakan makan malam untuk mu, kebetulan tadi saya makan sendiri di rumah makan dekat perempatan jalan dan makanan nya enak jadi sekalian saya bungkus untuk mu"

Surya menyerahkan kantong berisi bungkusan makanan pada Amel. Gadis itu menerimanya dengan ragu.

"Terimakasih ya pak tapi lain kali tidak perlu repot" kata Amel. Ia sengaja tidak mempersilahkan Surya untuk masuk kedalam rumah. Ia ingin pria itu lekas pergi dan tidak membuat masalah baru untuknya.

"Saya tidak di suruh masuk?" tanya Surya usil.

"Maaf pak tapi saya tidak enak, takut bu Ara salah paham"

"Oh begitu ya, tapi saya sama Ara tidak ada hubungan apa-apa kami hanya berteman"

Glek!

Amel tersentak dalam hati, ia tidak percaya Surya bisa mengatakan hal itu padahal Ara sudah menganggap jika mereka telah berpacaran. Amel setiap hari mendengarkan dengan setia Ara bercerita tentang Surya.

Dan sekarang pengakuan mengejutkan keluar dari mulut Surya jika ia dan Ara hanya berteman. Bagaimana jika Ara tahu pengakuannya bertepuk sebelah tangan. Membayangkannya saja Amel tidak sanggup, ia sungguh kasihan pada bos nya itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!