Chap 8

"Maaf Ara tapi aku mencintai wanita lain"

Bak disambar petir disiang bolong Ara termangu dengan sebaris kalimat tajam dari Surya yang berhasil menghunus jantungnya. Bayangkan saja pria yang ia kejar mati-matian selama lima tahun malah jatuh cinta dengan wanita lain.

Dengan gemetar Ara mencoba memperbaiki duduknya. Ia tak kuasa menatap bola mata Surya yang kini mencoba meyakinkannya jika hubungan keduanya adalah sesuatu yang tidak mungkin.

"Siapa? Siapa gadis yang sangat beruntung itu?" tanya Ara bergetar menahan tangisnya.

"Kau tidak perlu tahu dia siapa"

"Tapi aku sangat ingin tahu" kata Ara memohon dengan hati yang remuk.

"Amel" jawab Surya, sebuah nama sederhana yang berhasil menggoncang dunia Ara seketika meluluhlantakkan hatinya. Pria yang setengah mati ia cintai malah mencintai asistennya yang sederhana. Parahnya lagi setiap hari Ara bercerita soal Surya pada Amel. Mau di taruh dimana harga diri Ara.

Ara berdiri dari duduknya berjalan dengan tatapan kosong keluar dari restoran. Surya mencoba membujuk Ara untuk mengantarnya kembali ke kantor tapi Ara sudah tidak mempedulikannya sejak ia menyebut nama Amel.

Ara menangis sejadinya di dalam mobilnya. Ia sangat butuh Reno sekarang. Tapi Reno sedang pergi jauh. ia meraih ponselnya menghubungi sekretaris Reno, Sekretarisnya bilang Reno baru mendarat di Singapura. Ara bergegas memesan penerbangan ke Singapura menyusul Reno.

***

Seorang pria tampan berjalan mondar mandir di bandara, wajahnya nampak cemas dan beberapa kali ia melihat jam tangannya. Ya ia adalah Reno yang sedang menunggu kedatangan Ara. Sekretarisnya bilang gadis itu menyusulnya ke Singapura.

Di kejauhan nampak Ara yang melambaikan tangan ke arah Reno. Ia tidak membawa tas atau koper besar. Ara hanya menenteng tas Dior nya dan sebelah tangannya memegang ponselnya. itu berarti terjadi masalah besar. Karena Ara setiap kali bepergian akan membawa barang-barang yang banyak.

Setelah dekat dengan Reno ia melepas kaca mata hitamnya. Memeluk erat Reno sambil menahan tangisnya. Reno merasakan tubuh Ara bergetar. Itu tandanya Ara sedang menahan tangisnya.

"Ayo ikut dengan ku" Reno mengajak Ara pergi ke taman tidak jauh dari bandara. Keduanya duduk berdampingan. Reno menunggu gadis itu bercerita permasalahannya.

"Dia mencintai gadis lain Ren" kata Ara memulai.

"Tahu darimana?"

"Kak Surya bicara sendiri dengan ku ia sudah mengaku jika ada wanita lain yang ia cintai dan gadis itu adalah ....Amel"

Reno terkejut ia menoleh menatap wajah Ara.

"Apa ini sungguhan?" tanya Reno memastikan jika ini bukan hanya sekedar asumsi Ara saja.

Ara mengangguk sembari meraih ujung dasi yang Reno kenakan. Ara menghapus air matanya dengan ujung dasi itu.

"Sudahlah jangan bersedih, aku sudah bilang jika kau terlalu berharga untuknya"

Reno menarik bahu Ara kedalam pelukannya sembari mengusap kepala gadis itu.

Reno mengajak Ara ke hotel tempatnya menginap. Ia memesan satu kamar kosong yang terletak di samping kamarnya untuk Ara.

"Sementara aku akan meeting, kau tinggallah di kamar ini jangan kemana-mana. Nanti malam aku akan mengajak mu pergi jalan-jalan"

Ara mengangguk patuh ia tinggal di kamar sembari menunggu Reno menyelesaikan pekerjaannya. Ara meraih ponselnya membuka galeri lalu menghapus semua foto Surya di ponselnya. Ia juga menghapus nomor telepon Surya.

Begitu juga dengan Amel karena tak kuasa menahan sakit hati ia memecat Amel. Meski Ara tahu ini bukanlah kesalahan Amel tapi ia tidak kuasa melihat gadis itu ada di hadapannya lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!