12 - New Sister

Sepanjang hidup Vyora, ia tak pernah sekalipun bergabung dalam organisasi-organisasi formal yang terikat dengan suatu instansi. Di kampus pun ia tak pernah mengikuti BEM, himpunan ataupun organisasi kampus lainnya. Mentok-mentok Vyora hanya mengikuti kepanitian saja satu dua kali. Ia lebih suka menjadi pekerja bebas dan mendapatkan uang dibandingkan terikat organisasi.

Namun sekarang? Dengan sadar Vyora malah menginjakkan kaki di tempat yang penuh oleh istri perwira dan bergabung dalam organisasi ini. Jalasenastri, mendengarnya saja baru tadi pagi dari Ina. Jujur ia tak tau harus melakukan apa di antara wanita-wanita yang tak ia kenal ini.

Cukup lama Vyora menatap sekelilingnya. Para wanita yang sudah saling mengenal itu terlihat bahagia bercerita sana sini. Berbeda dengan nya yang hanya membeku di tempatnya. Ingin sekali rasanya kabur dari sini. Namun apa ia bisa? Vyora menggerakkan netranya ke pintu keluar, tetapi niatnya langsung ciut ketika melihat Gilang yang masih berdiri di sana.

Huft, sepertinya penjagaan yang Vyora dapatkan kali ini lebih ketat dari sebelumnya. Dasar Arga, pria itu memang tidak bisa melihatnya bebas sedikit. Ia pun hanya dapat menghembuskan napasnya dan menunduk.

“Vyora ya.”

Tiba-tiba sebuah suara yang masuk ke telinganya membuat Vyora mendongak. Terlihat seorang wanita yang tersenyum ke arahnya. Wanita beriris coklat itu menatapnya teduh, “Kamu Vyora kan? Istrinya Mas Arga?” tanyanya memastikan.

Dengan ragu Vyora mengangguk, “Iya, Mbak siapa ya?”

Wanita itu mengulurkan tangannya, “Aku Chessy.”

Chesyy… Sepertinya Vyora pernah mendengar nama itu tapi dimana ya… Ah benar, ia bukan mendengar melainkan membaca nama harusnya ia cari. Chessy, kenapa ia bisa lupa untuk mencari wanita ini. Untung saja wanita itu mau mendatanginya terlebih dulu.

Vyora menjabat tangan Chessy dan tersenyum, “Ah iya Mbak Chessy. Aku Vyora Mbak.”

Wanita itu mengangguk, “I know. Ya udah yuk gabung sama yang lain,” ajaknya membuat Vyora tersenyum kikuk.

“Ah gabung ke yang lain ya mbak,” ulang Vyora menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Sejujurnya ia masih belum siap mengenal wanita-wanita itu padahal ia biasanya mudah bergaul tapi situasinya sekarang tidak ada yang seumurannya jadi…

“Nggak usah khawatir, Vy. Semuanya baik kok,” ucap Chessy sebelum mendekatkan bibirnya pada telinga Vyora, “Walaupun ada beberapa yang ngejengkelin,” bisiknya terkikik.

Ternyata Chessy jauh berbeda dari apa yang ia pikirkan. Sepertinya wanita itu berbeda dari istri perwira lain yang ia temui. Ia merasa jika ia dapat berteman dengan Chessy sekarang.

Vyora ikut tersenyum dan akhirnya mengikuti langkah Chessy untuk bergabung dengan yang lainnya. Ia terus mengikuti gerak gerik wanita yang baru ia kenal itu seperti anak yang terus mengekori induknya.

Mereka duduk di antara wanita-wanita itu. Kedatangan mereka disambut oleh senyuman semua orang, meskipun Vyora tak yakin yang mereka tunjukkan adalah senyuman asli atau palsu. Huft!! Vyora segera menggelengkan kepalanya, berusaha untuk menepis pikiran negatifnya.

“Saya kok nggak pernah ketemu kamu ya,” ucap Sarah, salah satu wanita berpakaian biru itu.

“Engg…”

“Dia Vyora, istrinya Mas Arga,” jawab Chessy mendahului Vyora.

Vyora hanya tersenyum dan bernapas lega karena Chessy telah menyelamatkannya dari pertanyaan yang membuatnya kikuk itu. Selanjutnya mereka mengikuti acara itu dengan tenang. Meskipun sayup-sayup Vyora dapat mendengar pendapat para wanita itu tentangnya,

“Aku denger sih istri Mas Arga baru meninggal.”

“Oh jadi itu istri barunya? Keliatan masih muda, beda sama Meysa.”

Kira-kira seperti itulah yang Vyora dengar tetapi tak apa, ia akan menahannya sekuat tenaga daripada harus berbicara langsung dengan wanita-wanita itu yang membuatnya jengah.

“Jangan dipikirin ya,” bisik Chessy membuyarkan lamunan Vyora.

Wanita itu menoleh lalu tersenyum dan mengangguk pelan. Sikap Chessy lama kelamaan mengingatkannya pada Meysa. Dulu kakaknya juga selalu menepuk pundak Vyora dan mengatakan hal yang sama seperti Chessy saat ini ketika ada orang yang membandingkan mereka.

Apa sekarang Vyora merindukan Meysa? Seperti iya. Meskipun ia selalu menghindari kakaknya karena tak ingin dibandingkan tetapi ia tak menampik bahwa wanita berhati malaikat itu tetap kakaknya yang ia sayangi. Tanpa sadar air mata Vyora menetes karena memikirkan Meysa. Buru-buru ia menghapus air mata itu agar tak ada yang melihat.

Namun terlambat, Chessy sudah terlanjur melihat semuanya. Ia pun tersenyum dan menepuk pundak Vyora, “Habis dari sini mau jalan-jalan nggak?”

“Kemana mbak?”

“Keliling kompleks sini aja. Mau nggak?” Vyora mengangguk.

Mereka pun kembali mengikuti acara itu dengan tenang hingga akhir. Setelah penutupan acara, keduanya menunggu semua orang pergi terlebih dahulu sebelum ikut keluar dari gedung itu. Keduanya berjalan mengelilingi kompleks yang penuh oleh pria berseragam itu.

“Vy,” panggil Chessy membuat sang pemilik nama menoleh.

“Iya mbak?”

“Aku tau tentang cerita pernikahan kamu sama Mas Arga,” ucap Chessy yang hanya ditanggapi oleh seutas senyum dari Vyora. Ia pun menarik napas dan menepuk pundak wanita muda itu, “Kamu tau aku dulu juga sama kayak kamu waktu pertama kali kenal sama Mas Arfan.”

Netra Vyora melebar, “Maksud mbak? Suami mbak ngeselin juga ya?”

Tebakan Vyora membuat Chessy terkekeh, “Maybe… sifat Mas Arfan tuh 11 12 kayak Mas Arga tapi waktu itu lebih ke aku punya prasangka buruk aja sama pekerjaan Mas Arfan. Aku nggak suka sama orang yang lebih mentingin negara daripada keluarganya. Aku juga nggak suka sama orang yang keliatan diktator kayak Mas Arfan dan Mas Arga.”

Vyora terdiam. Semua ucapan yang keluar dari mulut Chessy dapat mendeskripsikan dengan sempurna apa yang ia rasakan saat ini. Benar, selain sifat Arga yang negatif, ia juga tak pernah membayangkan akan menikah dengan orang seperti Arga. Ia tak suka ditinggal-tinggal tanpa kepastian hanya demi alasan menjaga negara.

“Tapi Vy, kalau aku dulu menikah sama Mas Arfan karena udah bisa saling menerima kemauan masing-masing dan tanpa paksaan. Beda sama kamu dan Mas Arga, kalian menikah bukan karena kemauan kalian dan tanpa obrolan dalam tentang kehidupan kalian setelah menikah.”

Sekali lagi ucapan Chessy benar seratus persen. Mereka memang menikah dalam waktu yang sangat singkat tanpa melakukan obrolan serius tentang kehidupan mereka setelah menikah. Bahkan pernikahan mereka diatur dalam undang-undang perkontrakan yang memiliki 70 poin penting yang ia tanda tangani secara paksa.

“Jadi bukan maksud aku ikut campur, tapi aku harap kamu bisa bertahan lebih lama, aku tau berat tapi aku harap kamu bisa lebih memahami Mas Arga. Dia itu baik kok sebenernya cuma karena lingkungan yang keras jadi keliatan kaku. Aku tau kamu perempuan kuat jadi pasti bisa menangani Mas Arga.”

Netra Vyora berbinar mendengarkan wejangan Chessy. Bibirnya mengkerut karena menahan cairan bening yang siap untuk menetes dari kelopak matanya, “Mbak aku boleh peluk Mbak Chessy nggak?”

Wanita itu pun tersenyum dan mengangguk, “Boleh dong.”

Tanpa babibu Vyora pun segera memeluk wanita itu, menangis untuk mengeluarkan emosinya, “Mbak aku boleh nganggep kamu kayak kakak kandung aku nggak?”

Chessy tersenyum dan mengelus rambut Vyora dengan lembut, “Boleh, anggep aja aku kakak kamu sendiri. Kalau lagi gabut dateng aja ke rumahku sekalian ajak Giselle ya biar main sama Alta.”

Vyora melonggarkan pelukannya dan mengangguk. Ia pun tersenyum. Tuhan mungkin menghadirkan Chessy sebagai perantara agar ia bisa lebih kuat menjalani pernikahan dengan Arga. Dengan semua wejangan Chessy, ia akan mencoba melakukannya. Ia akan mencoba bertahan lebih keras lagi. Ia akan mencoba.

Terpopuler

Comments

Prasetyani

Prasetyani

cerita nya bagus sekali Thor

2024-02-28

2

Endang Setiawati

Endang Setiawati

udah tamat ini ?

2024-02-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!