6 - Back to Collage

Vyora terus bergelut dalam hatinya setelah masuk ke dalam mobil. Ia membatin, dasar cowok plin-plan! Ia benar-benar tak mengetahui arah pikiran Arga. Pria itu selalu membuatnya bingung. Kadang menjengkelkan, kadang mengesalkan, kadang menakutkan. Semuanya bercampur menjadi satu tetapi semuanya tak ada yang membuatnya tenang.

Vyora tak lagi mengeluarkan suaranya hingga mobil itu berhenti di depan mansion. Wanita itu segera turun dan menemui Ina untuk mengambil alih putri sambungnya. Ia membawa bayi itu menuju kamar lalu menutupnya dengan keras hingga menimbulkan bunyi nyaring.

“Ibu Vyora kenapa pak?” tanya Ina khawatir kepada atasannya.

Namun pria itu cukup lama menatap kamar nya sebelum berucap, “Biarkan saja. Saya mau keluar sebentar.”

“Baik pak.”

...-+++-...

Di dalam kamar, Vyora langsung membaringkan putri kecilnya di atas kasur. Ia memperhatikan wajah yang sangat mirip dengan kakaknya itu cukup lama sampai emosinya berhasil mereda. Bayi mungil itu selalu berhasil membuatnya tenang. Ia pun mengeluarkan senyumnya dan menoel-noel pipi Giselle.

“Ucul banget si kamu nak, sayang papa kamu nyebelinnya minta ampun. Onty sampe nggak tau harus ngapain ngadepin papa kamu. Untung aja ada kamu disini kalau nggak, onty udah beneran kabur ke ujung dunia.”

Vyora bermonolog cukup lama sebelum akhirnya beranjak dan membersihkan diri nya. Setelah selesai dengan urusannya Vyora kembali berbaring di samping Giselle dan menghabiskan waktunya dengan mengamati tingkah laku menggemaskan bayi mungil itu.

Tiba-tiba kedatangan seorang pria mengalihkan atensi Vyora. Ia menatap pria yang berjalan menuju walk ini closet tanpa menghiraukannya. Keningnya mengkerut ketika Arga keluar lagi dengan pakaian loreng dan tas besarnya.

“Mas mau kemana?” tanya Vyora penasaran.

Namun keheningan Arga membuat Vyora mendengus kesal. Ia pun beranjak lalu berjalan mendekati pria itu dan mengulang kembali pertanyaannya. Lagi, Arga hanya diam dan membuat Vyora semakin kesal. Ia segera merebut tas loreng itu agar suaminya menatapnya.

“Kan akhirnya mas liat aku juga. Mas nggak denger pertanyaan aku ya?”

Pria itu tak membuka mulutnya sama sekali. Sangat mudah baginya untuk merebut dari tangan Vyora yang kekuatannya jauh di bawah dirinya. Ia kembali memasukkan beberapa barang ke dalam tasnya.

Vyora benar-benar kesal saat ini. Apa sekarang ia hanya dianggap pajangan yang tak bisa bicara oleh Arga? Mengapa sikap pria itu berubah lagi sekarang? Apa ia telah melakukan kesalahan? Namun sepertinya tidak, ia tak merasa melakukan hal yang aneh-aneh.

Cukup lama Arga mengabaikan Vyora yang terus memperhatikannya hingga selesai meletakkan barang terakhir ke tasnya, ia pun menatap Vyora, “Saya ada tugas dan nggak tau kapan akan pulang.”

“Maksud kamu? Jadi kamu pulangnya kapan mas?”

“Sa-ya nggak ta-u,” jawab Arga penuh penekanan. Ia tak tau mengapa wanita itu cerewet sekali. Padahal ia sering seperti ini, pun dengan Meysa dulu, istrinya tak pernah menginterogasi seperti ini. Tapi kenapa Vyora yang hanya istri penggantinya malah bertingkah seperti ini?

Namun bagi Vyora, entah ia istri pengganti atau tidak ia harus tau kapan suaminya pulang. Meskipun ia juga berharap pria itu segera pergi tetapi ia tak suka ditinggalkan tanpa kepastian. Ia tak suka menunggu sesuatu yang tak pasti kapan akan kembali kepadanya.

“Kenapa mas nggak tau baliknya kapan?”

Arga yang muak langsung menatap Vyora dengan tajam, “Bisa nggak kamu nggak banyak tanya? Tolong sadar dengan posisimu di sini. Hanya karena status kamu sebagai istri saya bukan berarti kamu bisa banyak bertanya tentang kehidupan maupun pekerjaan saya. Tugas kamu di sini hanya untuk menjaga Giselle. Tolong ingat itu.”

Vyora membeku mendengarkan penjelasan Arga yang penuh dengan penekanan. Jadi hanya sebatas itu posisi nya di sini? Ia tak lebih dari baby sitter Giselle yang memiliki status lebih tinggi. Baiklah, ia mengerti sekarang apa artinya bagi Arga. Ia pun mengangguk paham dan mundur menjauhi suaminya.

“Oke,” singkat wanita itu dan mempersilahkan Arga pergi.

Kepergian Arga menarik garis batasan bagi mereka. Batasan itu membuat Vyora yakin bahwa sampai kapanpun pria itu tak akan pernah menganggapnya sebagai istri, dan ia pun akan melakukan hal yang sama. Ia tak akan melewati batas di antara mereka. Tak akan pernah!

...-+++-...

Sejak ditinggal Arga, Vyora mulai aktif kembali menjalani hari-harinya sebagai seorang mahasiswi. Ia mulai berkuliah selayaknya mahasiswa pada umumnya, sedangkan Giselle ia titipkan pada Ina setiap kali ia kuliah.

Di kampus, Vyora akan bersikap seperti gadis bebas pada umumnya. Ia akan menghabiskan waktunya bersama dengan teman-temannya. Namun begitu ia pulang, ia akan berganti peran sebagai seorang ibu yang menjaga anaknya.

“Jadi gimana ceritanya lo bisa nikah sama kakak ipar lo?”

Saat ini Vyora tengah berada di kafe bersama dengan Mina dan Caroline. Kedua wanita itu masih sangat penasaran dengan cerita Vyora ketika wanita itu mengatakan bahwa ia telah menikah dengan mantan kakak iparnya.

Vyora menghembuskan napasnya seraya menyeruput jusnya sebelum menjawab, “Kakak gue meninggal satu jam setelah ngelahirin keponakan gue. Dan dia minta gue gantiin posisi dia sebagai istri dan ibu dari suami dan anaknya.”

“Oh my god, Vyo. terus hubungan lo sama Max gimana?” tanya Caroline penasaran. “Kalian putus?”

Untuk pertanyaan yang satu ini Vyora pun tak tau jawabannya. Ia menggeleng bingung, “Gue juga nggak tau. Jujur gue masih cinta sama Max tapi buat nerusin hubungan kami saat gue udah nikah… gue nggak tau lagi.”

Mina dan Caroline turut sedih mendengar cerita Vyora. Namun mereka juga tak dapat membantu sahabat mereka kali ini. Vyora pun mengerti, ia tau tak akan ada solusi untuk permasalahannya. Mendapatkan tempat untuknya bercerita saja sudah cukup baginya.

“Ya udah ya gue mau balik dulu kalau gitu. Anak gue udah nunggu,” pamit Vyora sebelum beranjak dari kursinya.

“Iya, hati-hati ya Vy. Kalau ada apa-apa telpon kita aja.”

“Iya, makasih.”

Vyora segera meninggalkan kedua temannya untuk kembali ke rumah bersama dengan supir yang juga bertugas sebagai pengawalnya. Namanya Gilang yang dulu juga bertugas sebagai sopir dan pengawal pribadi kakaknya.

“Mas, nanti tolong mampir ke toko alat tulis dulu ya,” pinta Vyora setelah masuk ke dalam mobil. ia perlu membeli alat-alat gambar baru demi menyelesaikan tugasnya karena semua alat gambarnya masih berada di kosnya.

Ya, sampai sekarang wanita itu memang belum mengemasi barang-barangnya yang ada di kos. Ia juga belum mengatakan kepada ibu kosnya tentang kepindahan nya. Rencananya ia akan mengambil semua barangnya pada weekend ini.

“Baik bu.”

...-+++-...

Setelah sampai di rumah Vyora segera mengambil alih Giselle untuk memandikan bayi itu dan memberikannya susu. Namun sepertinya sore ini porsi susu Giselle jauh lebih sedikit daripada biasanya. Bayi mungil itu hanya menghabiskan seperempat dari botol sedang yang Vyora berikan.

Ketika memastikan bayi itu tidur, Vyora segera membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya menjadi lebih santai. Setelah itu ia segera membongkar barang belanjaannya tadi. Ia harus segera mengerjakan tugasnya yang memiliki tenggat besok.

Dosen yang memberikan tugas ilustrasi tiga dimensi itu memang seperti nya minta didemo karena memberikan tenggat yang sangat singkat. Namun Vyora tak memiliki pilihan lain selain mengerjakannya. Ia pun mulai membuat sketsa pada kanvas yang baru ia beli.

Mulai dari satu garis lama kelamaan sketsa yang Vyora pun hampir jadi. Matahari sudah lama menghilang dan berganti oleh bintang. Vyora sungguh tak menyadari berapa lama waktu yang ia habiskan untuk menyelesaikan tugasnya. Ia begitu fokus pada kanvas itu hingga suara tangis mengganggu konsentrasinya.

Tangisan Giselle membuat Vyora menghentikan aktivitas nya dan beralih pada bayi itu. Namun ketika tangannya bersentuhan dengan kulit Giselle ia pun kembali menarik tangannya. Matanya melebar,

“Panas banget kamu nak.”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!