5 - Between Vyora and Meysa

“Pak Asrul?”

Vyora dan Asrul menoleh ke sumber suara itu secara bersamaan. Suara bariton yang khas itu ternyata milik Arga yang sudah berdiri di samping Vyora. Yang membuat wanita itu terkejut adalah sikap Asrul yang sangat hangat kepada Arga, berbeda seratus delapan puluh derajat kepadanya.

Dosen paruh baya itu membenarkan kacamatanya dan menyalami Arga dengan sopan, “Kolonel Arga kan? Sudah lama tidak bertemu ya.”

Kolonel? Vyora memandangi Asrul dan Arga bergantian seolah meminta penjelasan. Namun suaminya itu hanya menoleh kepadanya sekilas dan kembali mengalihkan perhatiannya pada dosen itu tanpa mau memberikan penjelasan kepada istrinya yang sedang bingung.

“Iya sudah lama,” balas Arga ramah.

Keramahan Arga membuat Vyora melebarkan matanya. Benarkah pria di samping nya ini adalah pria yang sama dengan suami diktatornya? Bahkan pria itu juga tersenyum kepada Asrul, sangat berbeda dengan sifat Arga kepadanya.

“Jadi kolonel ada urusan apa di sini?” tanya dosen itu ramah.

Arga menunjuk Vyora dengan dagunya, “Saya mengantarkan dia ke sini untuk mengurus tugasnya yang bermasalah,” jawabnya yang membuat Asrul terkejut.

Pria itu menatap Arga dan Vyora bergantian, “Memangnya ini siapanya kolonel? Keluarga kah? Atau siapa?”

“Dia is-”

“Saya adik istrinya mas Arga pak,” potong Vyora.

Lihatlah bagaimana pria itu menatap tajam Vyora. Benar-benar berbeda bukan dengan cara Arga bersikap di depan Asrul? Namun biarlah, Vyora tak peduli karena saat ini yang terpenting baginya adalah nilai yang sedang ia perjuangkan bagaimana pun caranya bahkan jika harus berbohong sekalipun.

Mendengarkan fakta yang mengejutkan itu membuat Asrul mengangguk pelan. Ia menatap Vyora dengan teduh seraya tersenyum, “Namamu tadi Vyora ya. Alettha Vyora Nazellya, betul?”

“Betul pak,” sahut Vyora bersemangat.

Pria itu terlihat mengotak atik ponsel nya sebelum kembali menatap Vyora, “Ya sudah, tugas kamu sudah bapak nilai A jadi kamu tidak perlu mengulang ya, dan semester depan juga kamu nggak perlu mengulang matkul,” jelasnya membuat senyuman terbit di wajah Vyora.

Dosen itu kembali menatap Arga dan tersenyum, “Kalau gitu saya permisi dulu ya kolonel karena masih ada urusan. Titip salam kepada istri dan anak kolonel yang baru lahir. Kemarin Zaka yang mengatakan kepada saya.”

Arga hanya menanggapinya dengan senyuman. Ia menatap kepergian dosen itu sebelum berjalan kembali menuju mobil. Vyora pun hanya dapat mengikuti suaminya seperti anak bebek.

Rasa penasaran yang sementara hilang, tiba-tiba kembali dan membuat nya tertarik untuk bertanya. Setelah kembali masuk ke dalam mobil ia pun segera mengeluarkan isi hatinya, “Mas kenal sama Pak Asrul?” tanyanya to the point.

Pria itu mengangguk, “Anaknya anak buah saya.”

Wanita itu mengangguk paham. Vyora jadi memahami alasan perubahan sikap dosennya tadi. Ia yang selalu berpikiran negatif pun langsung menyimpulkan bahwa pria itu bersikap baik padanya agar Arga juga bersikap baik pada anak dosen itu. Siapa namanya tadi? Zaka? Pasti dosen itu ingin pangkat anaknya naik dengan mudah.

“Mas hati-hati ya sama anaknya. Kalau tiba-tiba dia minta naik pangkat jangan dikasih.”

Arga mengangkat tangan kirinya, “Stop! Saya nggak suka membicarakan orang lain. Lagi pula harusnya kamu berterima kasih karena anak pak Asrul bekerja di divisi yang sama dengan saya jadi beliau membatalkan tugas tambahan kamu."

Benar. Se menyebalkan apapun sikap Arga kepadanya, Vyora memang tetap harus berterima kasih hari ini. Ia pun menganggukkan kepalanya beberapa kali seraya mengucapkan, “Terimakasih… terimakasih kepada kolonel Arga yang terhormat.”

Seulas senyum yang sangat tipis menghiasi wajah Arga sebelum pria itu tersadar dan mendatarkan kembali wajahnya. Pria itu berdehem dan melajukan mobilnya dengan cepat.

...-+++-...

"Ngapain ke sini?” tanya Vyora ketika mobil yang mereka tumpangi berhenti di depan pedagang kaki lima.

Namun tak ada jawaban, Arga langsung turun dari mobil tanpa menjawab pertanyaan Vyora yang membuat wanita itu mendengus kesal. Masih saja suaminya bersikap menjengkelkan. Dengan rasa kesal, Vyora pun turun dari mobil. Ia mengikuti langkah Arga dan duduk di salah satu bangku kursi itu.

Pria itu memesan dua porsi bubur ayam dan es teh, membuat Vyora kembali bersuara, “Aku nggak suka bubur ayam jadi mas aja.”

“Siapa bilang saya pesan untuk kamu? Itu untuk saya dua-duanya," elaknya yang tak ingin malu.

Pernyataan Arga membuat Vyora tercengang. Ia mengedip beberapa kali sebelum mengambil ponselnya dan mengangkat panggilan yang masuk. Kali ini dengan gerakan cepat ia menarik ikon telepon hijau dan mendekatkan benda pipih itu ke telinga sebelum Arga menghentikannya.

“Halo, ada apa?” tanya Vyora

Terdengar kehebohan di seberang sana, “Ih lo tadi dianter siapa Vy nemuin Pak Asrul? Kenapa lo akhirnya nggak usah ngerjain ulang tugas lo? lo nyogok Pak Asrul ya??” oceh Mina dari seberang sana.

“Iya nih siapa hayoo. Eh tapi kok gue kek kenal sama mukanya ya. Familiar tapi siapa ya? Itu bukan Max kan Vy???” sahut Caroline.

Dasar manusia tukang ghibah. Vyora hanya menggelengkan kepalanya mendengarkan ocehan kedua sahabatnya. Sekilas ia melirik Arga yang sedang menatapnya tajam dan kembali mengalihkan pandangannya ke sekitar.

“Nanti deh gue ceritain. Udah dulu ya,”

“Eh tunggu sebentar!” cegah Caroline saat Vyora hendak menutup teleponnya. “Lo nggak lupa kan nanti malem kita ada party di club nya Baskara. Nanti kita jemput di kos lo ya.”

Ah iya, party. Vyora sampai lupa dengan pesta itu. Namun bagaimana ia bisa datang dengan suami strict nya ini. Pun ia juga tak tinggal lagi di kos sekarang karena pernikahannya. Jarak kosnya pun jauh jadi tak memungkinkan untuknya menyelinap keluar dan sampai di kos tepat waktu.

Wanita itu mengetuk-ketukkan telunjuknya ke meja, “Nggak dulu deh, sampaiin aja salam gue buat Baskara. Selamat atas pembukaan clubnya, dan maaf gue gabisa dateng gitu. Besok deh gue ceritain semuanya ke kalian kenapa gue gabisa dateng. Dah dulu, bye!”

Arga memperhatikan Vyora sejak tadi. Ia memperhatikan bagaimana wanita itu berucap dan bertingkah. Wanita itu sungguh berbeda dengan mendiang istrinya. Padahal Meysa dan Vyora lahir dari rahim yang sama namun mengapa kedua wanita itu memiliki sifat yang berbeda?

Dari percakapan yang Arga dengarkan, istri barunya ini seperti nya lebih liar. Bahkan mungkin sangat liar dibandingkan mendiang istrinya yang tak pernah sekalipun menginjakkan kaki nya di tempat hiburan malam seperti yang Vyora bicarakan.

“Vyora,” panggil Arga membuat Vyora menatapnya. Bahkan tatapan wanita itu berbeda dari Meysa. Tatapan wanita itu terkesan lebih berani dibandingkan istrinya yang memiliki tatapan penurut.

Arga menghela napasnya, “Kamu… kenapa kamu itu sangat berani dengan saya?”

“Hah? Maksudnya?”

“Kita bahkan belum saling mengenal tapi kenapa kamu sangat berani kepada saya? Kenapa kamu selalu mendebat dan melakukan semua hal yang saya larang? Kamu nggak lupa saya siapa kan?”

Vyora mengangguk. Ia tau maksud dan arah pembicaraan ini. Ia pun menopang dagunya dengan kedua tangannya seraya menatap seluruh inci wajah Arga. Alis tebal, mata hitam pekat, hidung mancung bibir tipis dan rahang tegas. Padahal wajah pria itu sempurna untuk menjadi suaminya tetapi mengapa ia tak menyukai Arga ya?

Vyora kembali menegakkan tubuhnya, “Mas adalah suami almarhumah Mbak Meysa,” jawabnya.

Pria itu mengangguk membenarkan, “Lalu kenapa sikap kamu sangat berbeda dengan sikap Meysa?”

"Maksud mas?"

"Meysa tidak pernah sekalipun mendebat saya atau menaikkan nada bicara nya kepada saya. Dia juga selalu menuruti semua perintah saya, dia juga selalu menghargai semua peraturan yang saya buat untuk menjaganya dari dunia luar."

Lagi-lagi Meysa menjadi pembanding. Vyora sangat tak suka akan hal itu. Ia pun menghela napasnya tanpa mengalihkan tatapannya dari iris hitam Arga, “Mas emang orangnya kayak gini ya?”

“Kayak gini?”

“Iya. Mas itu orangnya pemaksa, kasar, melakukan semua yang mas mau, dan merasa bahwa mas superior. Maaf mas, kalau mas berharap aku akan bersikap seperti mbak Meysa yang akan diem aja nerima semua perlakuan itu, aku nggak bisa. Aku nggak sesabar Mbak Meysa dan aku bukan dia. Aku punya cara sendiri buat bersikap.”

Akhirnya sebuah jawaban keluar sendiri dari mulut Vyora. Sepertinya sikap superior Arga yang membuatnya tak suka dengan pria itu. Yang membuat jantungnya tak berdebar selama berdekatan dengan pria itu. Ia jadi ragu untuk mempertahankan pernikahan yang baru seumur jagung ini.

Arga terdiam mendengarkan penjelasan istri barunya. Wanita itu sangat lugas dalam berbicara dan ia tak menyukai hal itu. Ia tak menyukai kejujuran Vyora yang terlihat sangat tersiksa dalam kalimatnya. Sikap Vyora mendadak membuat napsu makannya hilang.

Vyora mengerutkan kening ketika melihat pria itu beranjak dari kursinya, “Nggak jadi sarapan bubur?” tanyanya menyadari bahwa kedua mangkok bubur Arga belum tersentuh sama sekali.

“Saya nggak laper,” singkat Arga dan berjalan menuju mobilnya meninggalkan Vyora.

“Emang aneh!”

Episodes
1 1 - Forced Wedding
2 2 - When Husband Meet Boyfriend
3 3 - Extreme Choice
4 4 - Bad Morning
5 5 - Between Vyora and Meysa
6 6 - Back to Collage
7 7 - Tiring Night
8 8 - Too Hard to be a Good Mother
9 9 - False Accusation
10 10 - Contract
11 11 - New Thing for Vyora
12 12 - New Friend, New Sister
13 13 - A Laugh
14 14 - End With You
15 15 - My Effort is Enough!
16 16 - Back Home
17 17 - Cause Mini Dress
18 18 - Best One Vs Worst One
19 19 - Arga is Worst Man
20 20 - Just One Day
21 21 - Dont Disturb Me, Please!
22 22 - Endless Debate
23 23 - I Can't Cook!
24 24 - Always Wrong
25 25 - Too Shy
26 26 - Husband's Advice
27 27 - Go To Camp
28 28 - Lily's House
29 29 - Cause Rose
30 30 - Drunk
31 31 - Sweet Morning
32 32 - Pick Up Our Daughter
33 33 - Time to Shopping
34 34 - Fake Beach
35 35 - Firework
36 36 - Ready?
37 37 - Sunrise
38 38 - Jelous
39 39 - Two Tinker
40 40 - Say Goodbye
41 41 - Mood At Campus
42 42 - Calling
43 43 - Good News
44 44 - Go Home
45 45 - Weird Morning
46 46 - Meysa's Grave
47 47 - Sister's Conversation
48 48 - Your Kiss
49 49 - Arga's Story
50 50 - Real Dating
51 51 - Dont Angry to Me
52 52 - Clothes For Giselle
53 53 - Cold Night
54 54 - Not Too Save
55 55 - You Don't Believe Me
56 56 - Forgive You
57 57 - About Us
58 58 - Morning Pleasure
59 59 - The New Beginning
60 60 - Its Not A Good Beginning
61 61 - Will You Go?
62 62 - Hesitation
63 63 - For Vyora
64 64 - Fucking Diary
65 65 - You Shold Dont Know
66 66 - Cause Collaboration
67 67 - Sweet Goodbye
68 68 - Be Patient
69 69 - Who Is Gerald
70 70 - He Is Gerald
71 71 - As A Wish
72 72 - Punishment
73 73 - Solution From Mina
74 74 - He Know
75 75 - War Is Start
76 76 - War is Over
77 77 - Dont Leave Me
78 78 - Depression
79 79 - Make A Happy Ending
80 80 - Meet Again?
81 81 - Miss Comunication
82 82 - Good Papa
83 83 - Arga Is Nerd
84 84 - Missing Complete
85 85 - Maxime Byantara
86 86 - See You At Heaven
87 87 - Happy Beginning
88 Extra Part 1
89 Extra Part 2
90 Extra Part 3
91 Bukan Part
Episodes

Updated 91 Episodes

1
1 - Forced Wedding
2
2 - When Husband Meet Boyfriend
3
3 - Extreme Choice
4
4 - Bad Morning
5
5 - Between Vyora and Meysa
6
6 - Back to Collage
7
7 - Tiring Night
8
8 - Too Hard to be a Good Mother
9
9 - False Accusation
10
10 - Contract
11
11 - New Thing for Vyora
12
12 - New Friend, New Sister
13
13 - A Laugh
14
14 - End With You
15
15 - My Effort is Enough!
16
16 - Back Home
17
17 - Cause Mini Dress
18
18 - Best One Vs Worst One
19
19 - Arga is Worst Man
20
20 - Just One Day
21
21 - Dont Disturb Me, Please!
22
22 - Endless Debate
23
23 - I Can't Cook!
24
24 - Always Wrong
25
25 - Too Shy
26
26 - Husband's Advice
27
27 - Go To Camp
28
28 - Lily's House
29
29 - Cause Rose
30
30 - Drunk
31
31 - Sweet Morning
32
32 - Pick Up Our Daughter
33
33 - Time to Shopping
34
34 - Fake Beach
35
35 - Firework
36
36 - Ready?
37
37 - Sunrise
38
38 - Jelous
39
39 - Two Tinker
40
40 - Say Goodbye
41
41 - Mood At Campus
42
42 - Calling
43
43 - Good News
44
44 - Go Home
45
45 - Weird Morning
46
46 - Meysa's Grave
47
47 - Sister's Conversation
48
48 - Your Kiss
49
49 - Arga's Story
50
50 - Real Dating
51
51 - Dont Angry to Me
52
52 - Clothes For Giselle
53
53 - Cold Night
54
54 - Not Too Save
55
55 - You Don't Believe Me
56
56 - Forgive You
57
57 - About Us
58
58 - Morning Pleasure
59
59 - The New Beginning
60
60 - Its Not A Good Beginning
61
61 - Will You Go?
62
62 - Hesitation
63
63 - For Vyora
64
64 - Fucking Diary
65
65 - You Shold Dont Know
66
66 - Cause Collaboration
67
67 - Sweet Goodbye
68
68 - Be Patient
69
69 - Who Is Gerald
70
70 - He Is Gerald
71
71 - As A Wish
72
72 - Punishment
73
73 - Solution From Mina
74
74 - He Know
75
75 - War Is Start
76
76 - War is Over
77
77 - Dont Leave Me
78
78 - Depression
79
79 - Make A Happy Ending
80
80 - Meet Again?
81
81 - Miss Comunication
82
82 - Good Papa
83
83 - Arga Is Nerd
84
84 - Missing Complete
85
85 - Maxime Byantara
86
86 - See You At Heaven
87
87 - Happy Beginning
88
Extra Part 1
89
Extra Part 2
90
Extra Part 3
91
Bukan Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!