Sembilan belas

Mobil mewah milik Valdo kini terparkir rapih di depan rumah milik Raisya, jika bisa jujur sebenarnya Valdo tidak ingin kembali kepada Raisya. Tetapi hati Valdo berkata lain, meskipun Raisya telah meninggalkannya tapi tetap saja perasaannya belum bisa hilang.

"Saya akan mengakhiri semua ini sekarang. Sangat tidak pantas laki-laki beristri dua seperti saya mengunjungi seorang perempuan single," monolog Valdo dengan pandangan lurus ke depan.

Raisya yang mendengar suara deru mobil dari luar, segera berlari dari dalam rumah untuk menghampiri Valdo, Raisya terlihat begitu bahagia saat Valdo menghampirinya.

"Sayang! Aku kangen banget sama kamu," ujar Raisya seraya bergelayut manja di lengan milik Valdo.

"Bisa tolong lepaskan? Tidak enak jika tetangga kamu berpikir yang tidak-tidak tentang kita," ucap Valdo dengan tangan yang berusaha melepaskan pelukan Raisya dan lengan sebelahnya.

Raisya merenggut kesal, padahal saat ini dia sangat merindukan pelukan hangat dari Valdo. Dulu saat masih sekolah Valdo sering sekali memeluknya, bahkan sering juga menginap di rumah Raisya agar Raisya tidak merasa kesepian.

"Yuk masuk," ajak Raisya.

Valdo mengikuti Raisya dari belakang, dia melihat sekeliling rumah itu, tidak ada yang berubah dari rumah yang sering kali dia singgahi dulu.

"Kamu mau minum sesuatu? Biar aku buatkan," tawar Raisya.

"Tidak perlu. Saya hanya ingin bicara sebentar dengan kamu," balas Valdo.

Raisya kembali duduk di hadapan Valdo, dia rasa saat ini Valdo sangat serius dan tidak bisa di bantah. Raisya sedikit takut jika berhadapan dengan Valdo yang sikapnya seperti ini.

"Raisya, saya ingin menyelesaikan hubungan yang pernah terjalin di antara kita," ujar Valdo secara tenang.

Mata Raisya melotot sempurna, "Apa maksud kamu?!"

"Dengarkan saya. Dari awal kamu meninggalkan saya tanpa alasan yang jelas, saya sudah memutuskan jika kamu dan saya mengakhiri hubungan ini. Tetapi mungkin kamu tidak berpikir seperti saya, maka dari itu saat ini saya datang kepada kamu untuk memutuskan hubungan yang pernah terjalin di antara kita," jelas Valdo setenang mungkin.

"Tapi aku gak mau putus dari kamu Valdo, aku masih sayang sama kamu. Kamu juga masih sayang, kan sama aku? Jujur kamu masih belum bisa move on, kan dari aku? Jawab Valdo. Jawab!" Sentak Raisya tidak terima dengan keputusan Valdo.

"Raisya! Saya sudah memiliki seorang istri. Bukan hanya satu tetapi dua, jika saya terus menjalin hubungan bersama dengan kamu, itu sama hal nya saya seperti Ayah yang menyelingkuhi ibu! Saya tidak ingin mengkhianati istri-istri yang saya miliki."

Raisya menggeleng ribut, dia tidak ingin melepaskan Valdo. Raisya sudah sangat bergantung kepada Valdo, bahkan saat dia berada di luar negeri, Raisya rela berpenampilan seperti laki-laki untuk menghindari godaan dari laki-laki disana.

"Lepaskan saya Raisya! Cari laki-laki yang lebih baik dari saya. Jangan pernah mengemis cinta dari seorang laki-laki, kamu seorang wanita yang berhak mendapatkan cinta yang tulus," ucap Valdo, lalu pergi dari hadapan Raisya yang kini terduduk lemah.

"JANGAN PERGI VALDO! AKU SAYANG KAMU. AKU MOHON KEMBALI VALDO!"

"VALDO!" Raisya terus saja berteriak memanggil nama Valdo seraya mengejar mobil yang kini telah menghilang dari penglihatan mata.

"Valdo, aku mohon kembali."

...****************...

"Wah kita masak ini berdua? Gak nyangka gue, kita bisa masak sendiri. Padahal di rumah kita gak pernah sekali pun memegang alat dapur."

Naira tertawa kecil, apa yang di ucapkan Alena memang benar. Semasa di rumah mereka tidak pernah sekali pun mengerjakan pekerjaan rumah, semuanya sudah di kerjakan oleh maid. Dan mereka hanya terima beres saja dari pekerjaan itu.

"Eh sebentar, ini rasanya enak, kan?" tanya Alena ragu.

"Eum gak tau deh, kita cobain dulu yuk," jawab Naira seraya mengambil sendok untuk mencicipi beberapa masakan yang telah mereka berdua buat.

"Cukup better sih ya untuk pemula kaya kita, semoga aja mas Valdo suka sama masakan kita," ujar Naira, Alena hanya tersenyum menanggapi ucapan Naira. Dia juga berharap semoga Valdo menyukai masakannya bersama dengan Naira.

Selang beberapa menit, terdengar suara mobil milik Valdo yang memasuki pekarangan rumah. Alena dan Naira sama-sama berdiri untuk menghampiri Valdo sang suami yang baru saja pulang bekerja. Sedangkan Valdo dia sempat pulang terlebih dahulu ke mansion utama untuk mengganti mobil yang dia gunakan.

Karena tidak mungkin kan, Valdo menggunakan mobil pribadinya. Itu sama saja membongkar rahasia yang selama ini Valdo sembunyikan.

"Selamat malam, mas," ucap Alena dan Naira bersama, Valdo yang mendapat sambutan seperti itu sedikit tertegun dan menatap satu persatu istrinya itu.

"Malam juga," balas Valdo, lalu mengecup kening Alena dan Naira secara bergantian.

"Kalian masak apa hari ini? Saya sangat lapar sekarang, karena tadi sore sengaja tidak makan, agar bisa memakan masakan kalian," ucap Valdo, yang membuat Alena dan Naira bersemu malu.

"Kita masak banyak kok, mas. Ayo kita makan bareng-bareng," ajak Alena.

Keluarga kecil itu kini sedang menikmati makan malamnya dengan nikmat, meskipun ada beberapa masakan dari mereka yang kurang bumbu tetapi Valdo tetap memakannya. Karena tidak ingin membuat kedua istrinya kecewa.

*****

Bara tersenyum sumringah saat memasuki rumahnya, Rezki yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya. Kakak nya itu terlalu bahagia karena kerja sama yang mereka ajukan di terima oleh perusahaan milik Valdo.

"Saya senang, karena Valdo menerima ajakan kerja sama itu. Semoga kerja sama ini berjalan lama dan juga lancar," kata Bara.

"Saya pun, berharap seperti itu. Semoga saja Valdo tidak memutuskan kerja sama lagi dengan kita," ucap Rezki.

"Oh iya kak, bagaimana kabar putri-putri kita ya? Apa mereka baik-baik saja?" lanjut Rezki bertanya kepada Bara.

"Saya tidak yakin mereka baik-baik saja, karena kamu juga tau jika mereka berdua terbiasa hidup dengan kemewahan. Jadi pasti sulit untuk mereka beradaptasi dengan keadaan yang Valdo rencanakan itu," jawab Rezki.

"Saya juga berpikiran yang sama seperti mu kak, apalagi Alena. Aku kurang yakin dengan putri mu itu kak, jika Naira aku bisa sedikit percaya karena kepribadian mandiri yang Naira terapkan sejak kecil," kata Rezki beropini.

"Haha, ya Alena pasti sangat kesulitan. Apalagi ini merupakan hal pertama yang Alena jalani, tapi biarkan saja. Hitung-hitung mereka sedang belajar untuk menghargai seseorang dan juga bisa mengatur keuangan dengan baik," ungkap Bara yakin.

Rezki hanya mengangguk kecil, dia pun sedikit tertawa karena membayangkan bagaimana seorang putri yang di perlakukan seperti cinderella kini harus bertarung dengan pekerjaan rumah dan mengurus suami dengan baik.

......................

"Lo gila hah?! Ngapain lo masih berharap sama laki-laki modelan kaya Valdo sih? Bangun Raisya, sadar!"

"Valdo sayang, aku cinta kamu. Valdo janga tinggalin aku!"

Riko yang mendengarnya itu ingin rasanya menampar pipi Raisya, ingin menyadarkan jika Valdo sudah menikah dan memiliki dua istri.

"Lo pacar gue sekarang! Jangan pernah nolak karena ini keputusan terakhir gue."

BERSAMBUMG...

Jangan lupa, like, komen dan subscribe!

Terimakasih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!