Sebelas

Pernikahan antara Valdo dan Alena berjalan dengan lancar, tidak banyak tamu yang datang. Hanya beberapa kerabat dekat dan juga karyawan dari Bara saja yang hadir.

"Selamat ya, sepupu ku tersayang atas pernikahannya. Dan ya jangan lupa besok hadir di pernikahan gue sama Valdo," ucap Naira seraya merangkul mesra tangan kekar Valdo.

Alena hanya merotasi kan matanya sebal, hari ini merupakan hari pernikahannya bersama Valdo, dia sangat bahagia tapi tidak dengan Valdo. Dari awal acara Valdo hanya terdiam dan memasang wajah datar, hal itu membuat Alena kesal.

Terlebih kehadiran sepupunya yaitu Naira, yang membuat Alena kesal bukan main. Dia tahu jika Valdo bukan milik Alena sepenuhnya, tapi hari ini merupakan harinya bersama dengan Valdo, tidak bisa kah Naira membiarkan dia bersama dengan Valdo saja.

"Ck, Lo bisa gak sih jangan ganggu acara pernikahan gue! Gue tau Valdo besok nikah sama Lo Naira, tapi please hari ini biarin gue sama Valdo dulu berdua." Alena benar-benar kesal dengan kehadiran Naira, sepupunya itu sangat menyebalkan.

"Haha, santai dong Len. Gue cuma mau ngasih selamat aja emang salah? Lagian kan, Valdo bukan cuma milik Lo doang, tapi milik gue juga!"

Naira menatap Alena tajam, dia hanya tidak ingin Alena terus bersama dengan Valdo. Karena mau bagaimana pun, Naira cemburu jika Valdo lebih dekat dengan Alena di bandingkan dengan dirinya.

Sedangkan Valdo yang berada di antara Alena dan Naira hanya menghela napasnya lelah, dia baru saja menikah dengan Alena hari ini. Kepalanya sudah sangat pusing, bagaimana besok jika dia sudah menikah dengan Naira, apa kehidupannya akan baik-baik saja?

"Stop! Kalian bisa gak jangan bertengkar disini, saya pusing mendengarkan perdebatan kalian!" Sentak Valdo yang sudah sangat pusing mendengarkan Alena dan Naira.

"Dia yang mulai, Mas," rengek Alena. Alena memanggil Valdo dengan sebutan Mas itu memang sudah menjadi kesepakatan antara dirinya bersama dengan Valdo, sontak hal itu membuat Naira terkejut, karena Alena memanggil Valdo dengan sebutan mas.

"APA? MAS!" Teriak Naira.

Alena dan Valdo kompak menutup kedua telinganya saat Naira berteriak tepat di hadapan keduanya. Sedangkan Naira menatap Alena dan Valdo secara bergantian, kenapa Alena tidak membicarakan terlebih dahulu tentang panggilan itu.

"Lo! Kenapa manggil Valdo dengan sebutan mas hah?!" tanya Naira tidak santai.

"Lah, emang kenapa? Sekarang kan, Valdo udah jadi suami gue, jadi gak salah dong kalau gue manggil Valdo dengan sebutan mas," jawab Alena seraya mengangkat kedua bahunya.

Naira terdiam, dia berpikir setelah mendengar jawaban dari Alena. Tidak salah juga jika Alena memanggil Valdo dengan sebutan mas, karena memang mereka telah menikah. Tapi dia juga kesal karena Alena terlebih dahulu memanggil Valdo, mas.

"Naira, Alena memanggil saya mas memang sudah menjadi kesepakatan antara kita berdua. Karena tidak sopan jika setelah menikah seorang istri memanggil suaminya hanya dengan panggilan nama saja...," Valdo menjeda ucapan nya, dia terlebih dahulu mengusap lembut kepala Alena dan Naira secara bergantian, lalu melanjutkan ucapannya.

"Besok jika kita sudah resmi menjadi suami istri, kamu juga bisa memanggil saya dengan sebutan mas. Jadi tidak perlu merasa tersaingi ataupun cemburu, karena saya akan semaksimal mungkin untuk adil kepada kalian berdua," jelas Valdo dengan senyuman di akhir.

Naira dan Alena tertegun saat mendengar penjelasan Valdo, apalagi saat Valdo mengusap lembut kepala mereka. Rasanya seperti mimpi, karena selama ini Valdo sangat dingin jika berinteraksi bersama mereka.

"A-ah iya, itu anu aku duluan kesana ya! Have fun ya kalian berdua, bye!" Naira meninggalkan Alena dan juga Valdo. Kini Alena menatap wajah sang suami, pahatan wajah Valdo sangat sempurna, mulai dari matanya yang sangat indah bulu mata panjang, alis tebal, hidung yang mancung, bibir yang sangat cantik sekali. Ah rasanya Alena beruntung bisa menikah dengan seorang Valdo Artama.

"Udah puas memandang wajah saya, hm?" tanya Valdo tiba-tiba, seraya menatap intens wajah Alena.

Alena sedikit tersentak karena tiba-tiba saja Valdo bertanya dan menatap nya, apa yang harus Alena katakan dia malu karena tertangkap basah saat memandang wajah Valdo yang kini sudah menjadi suaminya.

"Dih, siapa juga yang lihatin kamu. Aku tuh tadi cuma lihat kesamping itu, tuh," ucap Alena berbohong.

"Saya tahu ya dari tadi kamu lihatin saya, udah gak usah banyak alasan, haha," ujar Valdo.

Alena hanya memanyunkan bibirnya, ternyata suami itu cukup menyebalkan. Tapi dia juga bahagia karena Valdo sudah tidak terlalu dingin seperti pertama kali mereka bertemu.

***

"Apa sebenarnya yang tuan rencanakan? Kenapa tuan memaksa Valdo untuk menikah dengan nona Alena dan juga nona Naira?" tanya Gilang pada Bara yang kini sedang menatap sang putri di atas pelaminan.

"Kamu tidak perlu tahu apa yang saya rencanakan, lagi pula Valdo menyetujui pernikahan ini. Jadi kamu tidak perlu ikut campur, Gilang!" Sentak Bara.

Gilang terkekeh kecil saat mendengar penuturan Bara, sepertinya Bara memang sedang merencanakan sesuatu, tapi sepertinya juga Bara tidak mengetahui bagaimana sifat asli dari seorang Valdo Artama.

"Saya tidak akan pernah ikut campur dalam urusan tuan, tapi saya hanya ingin mengingatkan satu hal. Berhati-hati lah terhadap Valdo, karena setelah pernikahan ini berakhir dan nona Alena serta nona Naira di bawa oleh Valdo, maka jangan harap tuan bisa leluasa bertemu dengan putri kesayangan tuan itu," jelas Gilang, lalu pergi dari hadapan Bara.

Bara terdiam mendengar penjelasan Gilang, apa maksud dari perkataan Gilang. Dia tahu Valdo memang akan membawa Alena dan juga Naira setelah acara pernikahan, namun bukannya mudah saja jika dia ingin bertemu dengan putrinya itu.

"Valdo pasti akan mengizinkan saya untuk bertemu dengan Alena, bukan?" tanya Bara pada dirinya sendiri.

...****************...

"Saya izin mengangkat telepon," izin Valdo pada Alena, Alena hanya menganggukkan kepalanya lalu kembali sibuk memperhatikan para tamu yang datang.

Valdo pergi beberapa langkah dari pelaminan, dia mengangkat telepon dari nomor yang tidak di kenal, sebenarnya dia malas mengangkat telepon itu. Tapi sudah hampir puluhan kali nomor itu terus saja menelponnya.

"Hallo?"

"Valdo? Akhirnya kamu jawab telepon dari aku! Apa kabar honey? Aku kangen sama kamu," ucap seorang perempuan di sebrang sana.

Valdo mematung saat mendengar suara itu, seorang perempuan yang sangat dia cintai dan juga satu-satunya perempuan yang bisa membuat seorang Valdo Artama merasakan jatuh cinta dan juga patah hati.

"Raisya?" tanya Valdo.

"Kamu masih ingat dengan suara ku ternyata, Sekarang aku berada di Indonesia dan tujuan utama ku adalah bertemu dengan kekasih ku, yaitu kamu sayang," ungkap Raisya.

Raisya adalah kekasih pertama dan terakhir Valdo, mereka menjalin kasih saat masih duduk di bangku menengah atas. Sangat sulit bagi Raisya untuk mendekati seorang Valdo Artama yang sangat dingin terhadap wanita itu, tetapi dengan kegigihan nya Raisya bisa menaklukkan hati dari Valdo.

Mereka menjadi pasangan yang sangat manis saat itu, sampai-sampai semua siswa-siswi serta guru-guru di sekolah itu sangat mendukung hubungan antara Valdo dan juga Raisya.

Namun setelah hampir tiga tahun mereka menjalin hubungan, orang tua dari Raisya membawa pergi putrinya itu jauh dari jangkauan Valdo. Raisya di bawa paksa oleh orang tuanya itu karena mereka tidak menyetujui hubungan antara Valdo dan juga Raisya. Karena mereka tahu bagaimana keadaan keluarga Artama.

Sontak hal itu membuat Valdo sangat frustasi, dia sangat mencintai Raisya karena Raisya sangat mengerti dirinya. Dia hampir mengakhiri hidupnya saat itu, tapi paman nya yaitu Gilang berhasil menggagalkan hal itu.

"Kita sudah putus, jadi tidak perlu repot-repot menemui saya, Raisya! Lebih baik kamu urus diri kamu sendiri dan jangan pernah kembali hadir di hidup saya!" Valdo menekan, kan setiap kata yang keluar dari mulutnya.

"Hei, tidak pernah ada kata putus dalam hubungan kita, Valdo. Jadi aku tetap kekasih mu dan begitu pun sebaliknya!"

"Mas, Papa manggil kamu." Valdo tersentak kaget saat tiba-tiba Alena berada di belakangnya.

"Mas?"

BERSAMBUNG...

Jangan lupa like komen dan subscribe yaaw Maaciw 💙 Follow juga jangan lupa....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!