Selama Berta melihat kekasihnya curang di belakangnya, menjadikan hubungannya dan Peter semakin dekat. Dia terus meminta Peter untuk tidak meninggalkannya dan membuatnya tidak bisa lepas dari Peter. Sementara itu, Peter juga terus berjanji untuk tidak akan meninggalkannya.
Kedekatan mereka membuat Leri dan ibunya semakin tertarik untuk lebih mendekatkan hubungan mereka. Mereka ingin Peter dan Berta mempunyai hubungan lebih daripada saudara angkat.
"Bagaimana? Menurutku kalian lebih baik menikah saja, kau juga sekarang tidak memiliki kekasih lagi," rayu Leri disaat Berta berkunjung ke rumah mereka.
"Hei, kenapa kau terus mendesakku?" Berta memprotes ucapan Leri. Namun akhir-akhir ini dia sempat memikirkan perkataan Leri itu.
"Aku ingin melihat kalian bersama selamanya. Aku rasa kau orang yang paling mengerti dengan kak Peter, karena kau melihat perjuangannya selama ini. Aku tidak ingin hasil perjuangannya selama ini dimanfaatkan oleh orang lain," lanjut Leri, dan pada saat itu Grace sedang membawakan minuman dan beberapa makanan ringan kepada mereka.
"Apa kau mencurigainya?" tanya Berta mengarah kepada Grace yang telah beranjak pergi, akan tetapi masih bisa mendengar percakapan mereka.
"Termasuk dia, tapi aku tidak yakin kalau kak Peter akan kembali bersamanya. Untuk wanita lain juga, siapa pun orangnya," jelas Leri memberitahu kekhawatirannya.
Berta nampak termenung memikirkan perkataan Leri. Ya, Leri memang benar bahwa dia adalah orang yang telah menyaksikan bagaimana perjuangan Peter selama ini, meski hanya dari kisah saat Peter bekerja bersama keluarganya, karena pada saat itu Peter juga banyak mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari rekan-rekannya. Dia juga mengetahui kisah lalu Peter yang direndahkan dan dihina oleh sang istri karena jarang mendapatkan pekerjaan.
Berta seakan didesak oleh Leri dan ibunya untuk mengubah status mereka. Oleh karena seringnya Leri menggodanya membuat dia memperhatikan Peter dengan pandangan yang lain. Sebenarnya dia mengakui bahwa Peter adalah seorang pria yang tampan dan menarik, setiap wanita yang melihatnya, pasti akan tertarik dengan pesonanya. Apalagi jika melihat ketenaran Peter yang menjadi orang nomor satu dalam dunia bisnis di ibukota.
Akhirnya tanpa Berta sadari, perasaannya kepada Peter sedikit demi sedikit telah berubah, bahkan dia tidak suka ketika melihat Peter di dekati oleh wanita lain. Selama ini dia akan bersikap acuh ketika Peter dekat dengan wanita mana pun, meski kadang semua wanita itu tidak ada yang spesial di hatinya, bahkan sebagian besar dari wanita itu adalah rekan kerjanya.
Di dukung oleh Leri dan ibunya menjadikan Berta semakin yakin untuk tidak akan melepaskan Peter lagi, karena sebagai saudara angkat pun Peter telah berjanji tidak akan meninggalkannya.
Perubahan pada sikap Berta juga dirasakan oleh Peter. Akan tetapi dia tetap dengan statusnya yang menganggap Berta adalah saudara angkatnya dan tidak lebih dari itu. Namun sama halnya dengan Berta, dia juga mendapat pernyataan-pernyataan dari Leri dan ibunya seakan mereka ingin dia memandang Berta dengan pandangan lain, dan tidak sebagai saudara angkat.
"Bagaimana menurut, kak Peter?" tanya Leri di saat mereka sedang berkumpul bersama.
"Ya, cantik. Dia juga gadis yang baik dan penurut meski kadang sedikit keras kepala," jawab Peter disertai senyum karena membayangkan sikap keras kepala Berta yang membuatnya harus bekerja dengan ekstra dulunya untuk mengawasi gadis manja itu.
"Apa kak Peter menyukainya?" tebak Leri menyudutkan Peter.
"Sepertinya tidak ada seorang pria pun yang bisa menolak untuk menyukai gadis secantiknya," jawab Peter seakan memberitahu bahwa sebenarnya dia juga menyukai Berta, namun karena status mereka yang merupakan saudara angkat seakan membuatnya menahan perasaan itu, apalagi dia mengetahui dulu Berta mempunyai kekasih. Mereka membahasnya disaat sedang makan siang bersama karena hari ini Peter tidak bekerja. Tentu saja semua pembicaraan mereka di dengar oleh Grace. Namun Grace nampak biasa saja tanpa menunjukkan sedikit pun rasa cemburu ataupun membantah seperti di saat dia dengan tanpa malu mengatakan bahwa dia masih istri dari Peter.
"Kenapa tidak coba kencan dengannya?" goda sang ibu. Dia adalah orang yang paling senang saat Peter seakan mengatakan juga menyukai Berta.
Peter tidak memberikan jawaban dari pertanyaan sang ibu, matanya melihat kearah Grace yang berdiri berhadapan dengannya, Grace akan selalu berdiri di dekat ibu dan saudaranya karena merekalah yang lebih suka menyuruh Grace macam-macam di saat mereka sedang makan bersama.
Grace nampak biasa saja tanpa menampakkan ekspresi apa pun. Ya, dia tahu kalau saat ini wanita itu sedang tidak terganggu sedikit pun dengan pembahasan mereka, dan itu membuatnya sedikit merasa aneh.
Seharian ini Peter tidak pergi kemana pun, dia hanya berdiam di rumah, tidak seperti biasanya yang ketika hari libur pun Peter tetap pergi bekerja. Namun niat untuk berdiam di rumah menjadi gagal karena kedatangan Berta.
Kedatangan Berta membuat suasana menjadi sedikit ramai karena dia sudah berkumpul dengan Leri. Ketika dua gadis muda itu bersatu, suasananya akan menjadi berbeda karena tingkah mereka yang tidak bisa ditebak. Tentunya Grace tidak luput dari perhatian mereka. Ada saja hal yang membuat Grace menjadi sibuk untuk melayani mereka berdua.
"Kak Peter, ayo kita pergi keluar bersama!" ajak Leri kepada Peter. Saat ini Peter telah ikut bergabung bersama mereka karena Berta dan Leri memaksanya.
"Ayo, kak! Aku ingin belanja sesuatu untuk acara pesta temanku," sambung Berta.
"Aku juga ingin belanja sesuatu," lanjut Leri.
Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi bersama bahkan sengaja mengajak Grace untuk ikut pergi, karena mereka ingin Grace membawakan barang belanjaan mereka nantinya. Mereka juga mengajak sang ibu untuk ikut bergabung.
Grace tidak menolak, dia hanya mengikuti perintah yang diberikan kepadanya. Saat semuanya bersiap, dia juga ikut bersiap di kamar kecilnya.
Grace merasakan semua orang sedang menatapnya dengan lekat saat dia sudah bersiap untuk pergi. Mata semua orang menelisik dirinya dari atas hingga ke bawah.
"Kau benar-benar seperti pengemis jalanan!" ejek Leri ketika melihat penampilannya.
Grace tidak marah dan tidak peduli dengan ejekan itu, karena dia tidak mempunyai pakaian lain untuk digunakan. Ini juga merupakan gaya pakaian yang dia sukai saat ini ketika keluar rumah. Dia akan menggunakan pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya karena tidak tahan dengan panasnya cuaca, apalagi dia sudah terbiasa sejak dulu untuk melindungi dirinya dari tatapan para preman jalanan.
"Ayo berangkat, tidak perlu pedulikan dia, itu adalah pakaian yang bagus untuk seorang pelayan sepertinya." Peter bersuara setelah sekian lama memperhatikan penampilan Grace.
Leri dan ibunya berjalan beriringan dibarisan depan, lalu Berta dan Peter berjalan di belakang mereka. Sementara itu, Grace berjalan dibagian paling belakang dari mereka sehingga dia bisa melihat dengan jelas keakraban antara Berta dan Peter.
Mereka memasuki beberapa toko untuk membeli barang yang mereka inginkan, dan semuanya di bayar oleh Peter. Mereka bebas memilih barang apa pun yang mereka sukai tanpa harus melihat harganya, karena kekayaan yang dimiliki Peter sekarang tidak hanya bisa membelikan mereka apa yang disukai, tetapi sepertinya dia juga mampu membeli semua toko yang ada di sini.
Grace hanya bisa menjadi pemerhati dengan semua yang mereka lakukan, Peter juga seakan menunjukkan kepadanya betapa kayanya dia sekarang dengan tidak mempermasalahkan semua barang yang dibeli oleh ketiga wanita itu.
Semua barang belanjaan milik mereka dibawa oleh Grace, sebenarnya itulah tujuan mereka untuk membawa Grace ikut bersama mereka.
Lagi-lagi Grace sama sekali tidak masalah dengan semua itu.
Selesai berbelanja, mereka memutuskan singgah ke sebuah pantai untuk bersantai di akhir pekan, dan ternyata Grace tidak salah dalam memilih pakaian yang dia gunakan, karena selama mereka berada di sana, dia harus bolak-balik di tengah cuaca yang panas untuk melayani para majikannya yang mempunyai banyak pesanan, sedangkan tempat yang mereka pilih sedikit jauh dari para penjual makanan di sana. Kesibukan Grace tersebut membuatnya tidak sempat untuk memesan makanan untuknya, padahal dia juga merasa haus dan lapar.
Grace memilih tempat yang berjarak dari mereka semua, dia duduk sendiri sambil memandangi pantai di depannya. Saat ini para majikannya sedang menikmati makanan yang telah mereka pesan, dan Grace mempunyai waktu untuk memesan makanannya. Tetapi selera makannya telah hilang karena berpikir bahwa dia pasti tidak akan bisa menikmati makan dengan tenang karena dua gadis muda di antara para majikannya itu tidak akan pernah bisa membuatnya duduk dengan tenang.
"Aku menjawab panggilan dulu!" Peter berdiri dari duduknya karena ponselnya berbunyi. Dia ingin menjawab panggilan itu.
Saat menjauh, Peter menjawab panggilan sambil memandang kearah pantai, lalu tanpa sengaja pandangannya tertuju kepada Grace yang duduk sendiri dan sedikit berjarak dari kursi mereka sambil memandang kearah pantai dengan tenang. Sejak saat itu, mata Peter tidak pernah beralih kearah yang lain, dan hanya tertuju melihat kearah Grace meski yang nampak hanya punggungnya karena posisinya di belakang Grace.
Sementara itu, Berta, Leri dan sang ibu sangat menikmati makanan mereka dengan bahagia, dan beberapa menit kemudian tanpa mereka sadari Peter telah ikut bergabung kembali bersama mereka.
"Nona, ini pesanan, Anda!" Tiba-tiba terdengar suara seorang pelayan berkata kepada Grace sambil menyajikan makanan yang dia bawa.
Grace nampak terkejut, karena dia tidak memesan makanan lagi.
"Tapi saya tidak memesannya?" beritahu Grace.
"Ini bonus untuk Anda karena telah memesan banyak makanan di tempat kami," lanjut sang pelayan.
Grace merasa sedikit aneh, tetapi dia tetap menerima makanan itu. Sepertinya dia akan membawa makanan itu kepada para majikannya, karena yang memesan makanan adalah mereka.
"Ini khusus untuk, Anda. Jangan membawanya kepada mereka!" beritahu pelayan restoran pantai tersebut.
Grace akhirnya menerima makanan tersebut karena itu adalah miliknya. Dia berpikir mungkin ini sudah menjadi peraturan dari restoran tersebut yang memberi makanan gratis bagi setiap pelayan yang datang bersama majikannya. Sungguh sebuah pemikiran yang konyol.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
lisa siti mariyah
seandainya q di posisi grace mungkin q juga akan bertindak seperti grace d saat suami tidak bekerja..
semangat grace.. pasti semua bisa di lalui dan berakhir bahagia..
semoga grace mendapatkan lelaki yg bertanggung jawab, tidak seperti peter 🤭
2024-02-28
1
lisa siti mariyah
ya ampun kak Rere, betapa kuatnya grace sebagai pelayan d rumah suaminya sendiri , dan d anggap sebagai orang yg d anggap rendah.. 😢
tapi aku seneng grace tak pernah mempedulikan orang orang yg merendahkan nya...
semoga gaji grace segera terkumpul biar cepet pergi dari sana..
2024-02-28
1