Grace masih berputar dibagian rumah untuk menyelesaikan pekerjaan yang diperintahkan oleh sang ibu mertua dan Leri, bahkan dia harus membersihkan kamar Peter.
Waktunya terkuras banyak untuk mengerjakan semuanya. Sementara itu, dia masih mempunyai pekerjaan yang sangat berat, yaitu membersihkan kolam renang di rumah Peter yang berukuran cukup besar.
Dia tidak yakin bisa membersihkan kolam tersebut dalam waktu yang cepat, sedangkan pekerjaan dibagian rumah masih banyak yang belum dia bereskan.
Leri memberikan sangat banyak pekerjaan untuknya karena pesta yang akan dia adakan. Semua persiapan pesta tersebut dikerjakan oleh Grace sendiri, hingga hari mulai senja, Grace baru bisa menyelesaikan semua dibagian rumah.
Grace sama sekali belum membersihkan diri, karena selanjutnya dia harus membersihkan halaman dan kolam renang.
Saat malam sudah larut, Grace masih berada di luar. Dia sedang berada di dalam kolam renang yang airnya sudah dia kuras sebelumnya.
Saat dia berada di dalam kolam renang tesebut, dia tidak bisa melihat siapa yang ada di atas sekitar kolam karena kedalaman kolam tersebut memakan dirinya yang bertubuh sedikit kecil.
"Kak Peter, aku sangat sedih," terdengar suara seorang wanita berbicara dengan terisak.
"Kau tidak perlu mendatangi pria bejat itu lagi."
Grace yang berada di dalam kolam hanya bisa mendengar pembicaraan mereka dari bawah tanpa ingin menampakkan diri karena dia sedang melakukan tugasnya.
"Kenapa dia berbuat curang di belakangku?"
Berta terus berkata dengan sedih. Ternyata sang pujaan hatinya bermain curang dengan wanita lain dibelakangnya. Ya, orang yang sedang berbicara dengan sedih di atas kolam renang telah sebut adalah Berta dan ditemani oleh Peter.
"Selama ini dia tidak benar-benar mencintaimu!" Peter mencoba untuk menenangkan Berta. Saat pulang dari perusahaan, dia dihubungi oleh Berta. Dia begitu terkejut di saat mendengar Berta menangis begitu sedih. Tanpa menunggu lama, dia menyusul Berta yang sedang berada di sebuah taman kota.
Keadaan gadis muda itu sungguh sangat menyedihkan, karena ternyata dia baru saja melihat sang kekasih hatinya bersama wanita lain. Mereka sempat bertengkar, dan akhirnya Neil meninggalkannya dan lebih memilih pergi bersama kekasih barunya.
Berta tidak ingin kembali ke rumah mereka karena tidak ingin papanya bertanya tentang keadaannya. Dia begitu malu kepada sang papa karena sejak dulu pria tua itu sudah mengingatkan agar dia tidak dekat pria yang bernama Neil tersebut, sehingga sampai saat ini dia tidak merestui hubungan mereka, meski dia membuat alasan bahwa Berta harus berhasil lebih dulu untuk menjadi seorang pemimpin di perusahaannya. Ternyata ada alasan lain dibalik dia tidak memberi restu kepada hubungan mereka.
Peter membawa Berta pulang ke rumahnya, dan seperti biasa, dia akan menghubungi orangtua Berta agar dia tidak khawatir dengan putri manjanya ini.
Suara Berta terdengar masih menangis, dan Peter terus mencoba untuk menenagkannya.
"Kak Peter jangan pernah tinggalkan aku!" Berta berkata.
"Ya, aku tidak akan meninggalkanmu," jawab Peter tanpa ragu.
Trang!
Peter menolehkan kepala di saat mendengar suara dentingan dari arah kolam. Dia melihat Grace yang baru saja keluar dari dalam kolam dengan keadaan yang sangat berantakan.
Grace juga menatap kearah mereka yang ternyata sedang berpelukan. Namun Grace dengan cepat mengalihkan pandangan matanya kearah lain. Dia sedikit merasa canggung karena melihat itu.
Grace bergegas untuk masuk ke dalam rumah karena tidak ingin menganggu mereka. Sebenarnya dia masih mempunyai sesuatu untuk dikerjakan di sana, karena dia harus membersihkan daerah sekitar kolam. Tetapi dia menundanya lebih dulu, dia akan kembali bekerja setelah Berta dan Peter pergi dari sana.
"Hei, apa yang kau lakukan di sini?" tegur sang ibu mertua kepada Grace yang sejak tadi mengintip ke arah luar. Dia ingin memastikan apakah Berta dan Peter telah pergi.
Sebelum Grace sempat menjawab, sang ibu mertua lebih dulu melihat kearah tempat yang sejak tadi diperhatikan oleh Grace.
"Peter!" panggil sang ibu mertua kepada Peter.
Dari jarak yang sedikit jauh, Peter membuat gerakan agar sang ibu tidak menganggunya karena ternyata Berta telah tertidur dalam pelukannya. Ibu Peter mengerti dengan yang dimaksud oleh putranya, lalu dia hanya diam dan memperhatikan gerakan Peter selanjutnya.
Peter nampak mengangkat tubuh Berta yang telah tertidur, lalu dia membawanya masuk ke dalam rumah.
"Bawa dia bersama Leri," beritahu ibu Peter dengan suara pelan saat telah berada di dekat mereka. Peter membawa Berta masuk dari arah pintu samping yang dimasuki oleh Grace sebelumnya. Sementara itu, Grace hanya menundukkan kepalanya dan tidak melihat sama sekali kepada Peter, akan tetapi Peter sempat melirik sejenak kepadanya.
Sret sret sret!
Suara gesekan sapu yang digunakan oleh Grace masih terdengar di sekitar halaman rumah mewah Peter. Dia terus bekerja di saat semua orang telah memilih untuk tidur. Dia tidak mengeluh sedikit pun karena jika dia tidak menyelesaikan malam ini, maka dia akan mendapatkan masalah besoknya. Apalagi Leri akan mengadakan pesta, pasti dia adalah orang yang paling sibuk nantinya, karena besok dia harus menyiapkan diri lagi untuk pekerjaan berikutnya. Tidak lupa dia juga mengisi kembali air kolam yang telah dia bersihkan.
Dalam ketidakpeduliannya dengan semua yang dia kerjakan, ada seseorang yang sejak tadi menatap kearahnya dari balkon kamarnya. Ya, dia adalah Peter. Setelah membawa Berta ke kamar Leri, dia langsung pergi menuju kamarnya. Dia ingin membersihkan diri dan beristirahat karena tenaganya juga terkuras saat menenangkan Berta yang sedang patah hati.
Saat dia sudah berbaring di atas ranjangnya, Samar-samar dia bisa mendengar suara gemerisik dari arah luar. Telinganya menajam untuk memastikan suara tersebut, tetapi lama-kelamaan suara itu terus saja terdengar tanpa berhenti.
Awalnya Peter berpikir bahwa itu adalah penjaga keamanan, namun akhirnya dia pergi untuk memastikan. Dia berjalan menuju balkon kamar dan melihat ke sekeliling dan menemukan sosok wanita dengan sedang bekerja membersihkan halaman.
Peter terus menatap Grace yang terus bekerja dengan tanpa ekspresi. Kemana pun Grace bergerak, bola matanya selalu mengikuti. Selesai dengan tugasnya membersihkan halaman, Grace terlihat duduk di pinggir kolam tanpa melakukan apa pun.
Mata Peter menyipit melihat apa yang dilakukan oleh Grace. Beberapa detik kemudian, dia baru memahaminya.
"Wanita gila!" umpat Peter sendiri. Dia memastikan bahwa saat ini Grace sedang menunggu kolam renang penuh. Sedangkan air yang mengisi kolam renang tersebut baru setengah dari besarnya kolam itu.
Grace terus duduk sambil menahan rasa kantuknya, beberapa kali dia terlihat menguap dan menggelengkan kepalanya.
Peter masih betah untuk melihat kearah Grace, baginya apa yang dilakukan Grace sekarang adalah sebuah pertunjukan yang harus dia saksikan. Dia ingin melihat betapa tersiksanya Grace dengan semua pekerjaan yang dia lakukan.
Namun beberapa saat kemudian, penjaga yang berjaga di gerbang rumah Peter datang mendekati Grace. Peter tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan oleh mereka, setelah itu Grace terlihat bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan kolam renang. Sepertinya sang penjaga merasa kasihan melihatnya, dan menggantikan Grace untuk melihat keadaan kolam renang tersebut ketika sudah terisi penuh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Arina Sabrina
Grace yg layak ada dlm pelukan itu
2024-04-13
1
lisa siti mariyah
😢😢😢😢
2024-02-28
0