Tugas Yang Banyak Untuk Grace

Hari berikutnya, Grace bangun lebih cepat. Dia sudah mengatur waktu untuk bekerja. Dia tidak ingin penghuni rumah ini kembali mengerjainya seperti saat makan malam. Ya, semalam Berta dan Leri bahkan sang ibu mertua sengaja mengerjainya dengan menyuruhnya untuk benar-benar melayani mereka dengan semua permintaan yang mereka inginkan, bahkan Peter menyiramnya dengan air karena dia tidak sengaja menumpahkan air dan mengenai pria itu.

Mengingat kejadian semalam, dia sangat yakin bahwa hari-hari yang dia lalui di sini tidaklah mudah. Namun dia sudah bertekad untuk tetap bertahan dan menerima, selama mereka tidak menyakiti fisiknya, maka dia tidak akan mempermasalahkan itu. Jika mereka hanya menyiksanya dengan berbagai pekerjaan, dia sama sekali tidak keberatan, karena selama ini dia sudah terbiasa melakukan pekerjaan siang dan malam bahkan hanya mempunyai sedikit waktu untuk beristirahat.

Sebelum penghuni rumah ini terbangun dari tidur mereka, Grace telah memulai pekerjaannya. Tidak lupa sebelum bekerja dia akan mengisi perutnya lebih dulu. Hal itulah yang membuat Grace bisa bertahan. Dia tidak perlu memutar otak dan berpikir terlalu keras hanya untuk makan. Di sini dia bisa mendapatkan makanan dengan mudah tanpa harus berpikir lebih dulu meski setelahnya dia harus mengerjakan pekerjaan yang begitu banyak.

Kebahagiaan Grace hanya sebatas bisa makan dengan tenang tanpa harus berpikir untuk mendapatkan makanan itu lebih dulu. Setelah dia menyelesaikan sarapannya, dia seakan memiliki semangat hidup.

Grace memulai pekerjaannya dengan memasak sarapan untuk penghuni rumah. Sepertinya penghuni rumah mewah ini menyukai makanan yang dia masak dengan tangannya, itu terbukti saat semalam mereka tidak protes dengan menu makan malam yang dia sajikan meski makanan yang di masak adalah sebuah makanan sederhana. Dia sedikit memuji para nyonya dan tuannya itu, karena meski mereka telah hidup senang dan memiliki segalanya, selera makan mereka tidak berubah, dan tidak mengikut makanan-makanan modern yang ada di ibukota.

Setelah Grace menyiapkan sarapan pagi, semua penghuni rumah tersebut sudah terlihat mendekat kearah ruang makan.

Ada raut keterkejutan di wajah sang nyonya yang merupakan ibu mertuanya. Grace sudah mengetahui tugasnya sebagai pelayan dengan baik sehingga saat mereka semua telah duduk di kursinya masing-masing, dia bergerak dengan cepat untuk melayani mereka semua.

Tidak ada kejadian seperti makan malam itu, nyonya dan tuan rumah ini makan dengan tenang menikmati sarapan mereka.

Grace tetap berdiri menunggu mereka menghabiskan sarapannya karena dia takut mereka akan membutuhkannya jika dia pergi meninggalkan ruang makan itu.

"Kak Peter, besok aku akan mengundang teman-temanku ke sini, aku ingin membuat pesta kecil." Leri bersuara memberitahu kepada sang kakak.

"Ya, kau bisa membuat pesta yang kau sukai, kau bisa mengandalkannya untuk mengurus semuanya." Peter berkata sambil memberitahu bahwa mereka telah mempunyai seorang pelayan yang bisa melakukan semuanya.

Leri tersenyum licik melihat kearah Grace. sementara itu Grace hanya diam dan menunggu tugas apa yang akan diberikan oleh gadis muda ini kepadanya. Grace sempat berpikir, seandainya sejak dulu Peter mempunyai kehidupan seperti ini, pasti dia adalah seorang yang ikut menikmati kemewahan ini. Sayangnya, Peter menjadi seorang yang sukses setelah dihina dan direndahkan olehnya, bahkan Peter memiliki dendam kepadanya atas penghinaannya dulu.

"Bawakan sepatuku!" perintah Peter kepada Grace yang masih berdiri. Sementara itu dia sendiri sudah berjalan menuju ruang depan meninggalkan ruang makan karena telah selesai sarapan.

Grace melangkah pergi mengikuti Peter, tetapi dia masih ragu dimana dia harus mengambil sepatu untuk Peter.

"Dimana sepatuku?" tanya Peter ketika melihat Grace mengikutinya.

"Maaf, aku tidak tahu dimana harus mengambilnya," beritahu Grace dengan jujur.

"Ambil di sana!" Perintah Peter sambil menunjuk ke sebuah lemari sepatu yang isinya sangat beragam di sudut ruangan.

Grace mengarahkan matanya kearah tempat yang dikatakan oleh Peter, dan dia baru menyadari bahwa di ruangan itu ada sebuah lemari besar yang berisi dengan banyak sepatu. Mata Grace melihat kagum ketika membuka lemari yang dipenuhi sepatu tersebut. Sejenak Grace merenung, dia lupa untuk bertanya sepatu yang mana yang akan digunakan oleh Peter.

Grace membalikkan tubuhnya untuk melihat Peter yang duduk di sofa, kemudian memutuskan untuk membawakan sepatu berwarna hitam yang nampak elegan.

"Ini!" Grace meletakkan sepatu yang telah dia pilih di depan Peter.

"Apa aku menyuruhmu untuk membawa sepatu itu?" tanya Peter dengan dingin

Grace hanya menggelengkan kepalanya karena menyadari kesalahannya yang tidak bertanya sebelumnya.

"Sepatu mana yang harus aku ambil?" Grace mencoba memberanikan diri untuk bertanya.

Peter menyebutkan sepatu yang ingin dia pakai, namun beberapa kali sepatu yang diambil oleh Grace masih tetap salah, hingga untuk yang kesekian kalinya, Peter membenarkannya.

"Pakaikan untukku!" perintah Peter lagi.

Grace tanpa membantah melakukan yang diperintahkan oleh Peter. Dia benar-benar terlihat sebagai pelayan yang mengerjakan tugasnya dengan baik.

Sementara itu, Peter terus menatapnya dengan tajam.

Bruk!

"Aaaaaak," keluah Grace. Dia terduduk di lantai karena tiba-tiba saja Peter menolak kakinya dan membuat posisinya Grace yang sedang berjongkok di hadapannya tertolak ke arah belakang.

"Grace, kau bersihkan kolam renang untukku, aku dan teman-temanku akan berenang di pesta kami." Suara Leri terdengar memerintah dari arah belakang.

"Kau bersihkan kamarku, sebelum aku kembali, kamarku sudah harus rapi!" Peter menimpali dan berlalu pergi. Saat dia melangkah, dia masih bisa mendengar ibunya dan Leri memerintahkan Grace dengan berbagai pekerjaan. Bibirnya tersenyum samar, dia sangat ingin melihat kekuatan wanita itu untuk menyelesaikan semua pekerjaannya.

Terpopuler

Comments

Arina Sabrina

Arina Sabrina

sh*t peter..

2024-04-13

1

Arina Sabrina

Arina Sabrina

xperlu perlu pun ada fikiran semacam itu..kita hidup berharap pada Tuhan dan diri sendiri je..semangat thorrr

2024-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 Pertengkaran
2 Meninggalkan rumah
3 Berangkat Ke Ibukota
4 Pergi Dari Rumah Paman
5 Peter Menghilang
6 Berita Kematian Peter
7 Empat Tahun Berlalu
8 Bertemu Keluarga
9 Pertemuan
10 Dendam Yang Tak Terlupakan
11 Wanita Tidak Tahu Malu
12 Grace Kembali Menganggu
13 Membuat Grace Kehilangan Pekerjaan
14 Menjadikan Grace Pelayan
15 Tugas Pelayan
16 Mengerjai Grace
17 Tugas Yang Banyak Untuk Grace
18 Bekerja Hingga Larut Malam
19 Uang Gaji Pertama
20 Hubungan Berta Dan Peter
21 Berdua Dengan Berta Di kamar
22 Permintaan Papa Berta
23 Menghukum Grace
24 Meninggalkan Grace Di luar
25 Grace Meminta Cuti
26 Mengunjungi Rumah Lama
27 Menginap
28 Mengetahui kisah hidup Grace
29 Berita Pertunangan Peter
30 Melampiaskan Kemarahan
31 Wanita Murahan
32 Grace Hamil
33 Memberitahu Keluarga Berta
34 Grace Masuk Rumah Sakit
35 Menjadikan Grace Pelayan Pribadi
36 Memakan Makanan Pembelian Grcae
37 Kelahiran Bayi
38 Tentang Hansen
39 Ancaman Peter
40 Grace Memutuskan Pergi
41 Melaporkan Grace
42 Berta Kecelakaan
43 Berubah Sejak Kepergian Grace
44 Melihat Grace
45 Memperhatikan Hansen
46 Grace Di Tangkap
47 Kembali Ke Rumah Peter
48 Penyekapan Peter
49 Grace Ingin Kabur
50 Peter Yang Sebenarnya
51 Grace Menemui Peter
52 Cara Hansen Menghalangi Grace Pergi
53 Kembali Ke Panti
54 Tentang Surat Cerai
55 Pernyataan Hansen
56 Tugas Baru
57 Pakaian Grace
58 Pergi Bersama
59 Menemani Peter Makan Malam
60 Perlengkapan Untuk Grace
61 Menyalahkan Peter
62 Membantu Leri
63 Peter Sakit
64 Merawat Peter
65 Bahagia Tetapi Sakit
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Pertengkaran
2
Meninggalkan rumah
3
Berangkat Ke Ibukota
4
Pergi Dari Rumah Paman
5
Peter Menghilang
6
Berita Kematian Peter
7
Empat Tahun Berlalu
8
Bertemu Keluarga
9
Pertemuan
10
Dendam Yang Tak Terlupakan
11
Wanita Tidak Tahu Malu
12
Grace Kembali Menganggu
13
Membuat Grace Kehilangan Pekerjaan
14
Menjadikan Grace Pelayan
15
Tugas Pelayan
16
Mengerjai Grace
17
Tugas Yang Banyak Untuk Grace
18
Bekerja Hingga Larut Malam
19
Uang Gaji Pertama
20
Hubungan Berta Dan Peter
21
Berdua Dengan Berta Di kamar
22
Permintaan Papa Berta
23
Menghukum Grace
24
Meninggalkan Grace Di luar
25
Grace Meminta Cuti
26
Mengunjungi Rumah Lama
27
Menginap
28
Mengetahui kisah hidup Grace
29
Berita Pertunangan Peter
30
Melampiaskan Kemarahan
31
Wanita Murahan
32
Grace Hamil
33
Memberitahu Keluarga Berta
34
Grace Masuk Rumah Sakit
35
Menjadikan Grace Pelayan Pribadi
36
Memakan Makanan Pembelian Grcae
37
Kelahiran Bayi
38
Tentang Hansen
39
Ancaman Peter
40
Grace Memutuskan Pergi
41
Melaporkan Grace
42
Berta Kecelakaan
43
Berubah Sejak Kepergian Grace
44
Melihat Grace
45
Memperhatikan Hansen
46
Grace Di Tangkap
47
Kembali Ke Rumah Peter
48
Penyekapan Peter
49
Grace Ingin Kabur
50
Peter Yang Sebenarnya
51
Grace Menemui Peter
52
Cara Hansen Menghalangi Grace Pergi
53
Kembali Ke Panti
54
Tentang Surat Cerai
55
Pernyataan Hansen
56
Tugas Baru
57
Pakaian Grace
58
Pergi Bersama
59
Menemani Peter Makan Malam
60
Perlengkapan Untuk Grace
61
Menyalahkan Peter
62
Membantu Leri
63
Peter Sakit
64
Merawat Peter
65
Bahagia Tetapi Sakit

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!