Jendral Kejam Yang Posesif Itu Suamiku
Jambi, 17 Februari 2024
...****************...
Selamat membaca..
Brum... Brum.... Brum...
Suara mobil yang dikendarai dengan kecepatan di atas rata-rata terdengar saling bersahutan dengan mobil yang lainnya.
Dua orang wanita dengan pakaian hitam berada di mobil tersebut dengan salah satunya menyetir mobil dan satunya lagi sedang membalut luka di lengannya dengan sapu tangan.
"Come on Mia! Ayo tunjukkan kemampuan mu yang sebenarnya! Aku tidak mau kita menjadi santapan lezat bajingan itu! " pekik wanita yang sedang mengikat sapu tangan tersebut dengan wajah geram.
"Shut up Helena! Diam saja di sana dan jangan mendikte ku jika kau masih ingin hidup! Cepat hubungi Albert jika kita membutuhkan bantuan! " bentak perempuan yang bernama Mia dengan sangat kesal.
"Fuck..! Sepertinya misi kita kali ini ada yang membocorkan nya karena selama ini kita tidak pernah ketahuan sedikitpun! Ada penghianat dalam tim kita atau dari petinggi di atas kita! " umpat perempuan yang bernama Helena dengan geram.
"Mungkin saja, sekarang kita fokus untuk selamat dulu malam ini! Berpegangan Helena! " sahut Mia sambil fokus menyetir mobil nya.
Tidak berapa lama dia buah mobil berhasil mendekati mereka dan membenturkan sisi mobil mereka hingga Mia banting stir ke kiri dengan tubuh terombang-ambing ke kiri dan ke kanan.
"Sialan mereka! Tembak mereka Helena sewaktu ada kesempatan! Aku akan mendekat kan diri di sisi kanan! " perintah Mia dengan geram dan membentur mobil lawan nya di sebelah kanannya hingga mobil lawannya berjalan di luar aspal.
Dor... Dor... Dor..
Helena melepaskan beberapa tembakan yang semuanya meleset dan Mia semakin kesal karena mereka di kepung dari sisi kanan dan kiri sekaligus.
"Oh Shitt... ! " umpat Helena saat mobil mereka di tembak lawan dari arah kiri namun berhasil di hindari Mia hingga yang terkena hanya bagian belakang mobil.
"Helena, beberapa meter lagi ada hutan! Akan aku arahkan mereka agar masuk ke dalam hutan tersebut! Bahan bakar kita sudah hampir menipis dan kita tidak mungkin terus melajukan mobil tanpa bahan bakar! " ucap Mia pelan.
"Oke, kita masuk ke hutan saja! Aku sudah mengirimkan sinyal darurat pada Albert dan mudah-mudahan mereka segera mencari kita setelah mendapat kan sinyal tersebut! " sahut Helena sambil memasukkan peluru di pistol yang ia pegang.
Dua buah pistol yang sudah terisi penuh ia selipkan di pinggang dan dua buah lagi ia serahkan pada Mia.
"Mia, jika terjadi sesuatu padaku tolong sampaikan permintaan maaf ku untuk Pierre karena aku tidak bisa mengabulkan permintaan nya! " ucap Helena tiba-tiba.
"No Helena! Kita pasti selamat dan kau sampaikan sendiri pada Pierre! " sahut Mia dengan gelengan kepalanya.
Mia berhasil mendahului mobil lawan nya dan langsung memasuki hutan dengan menambah kecepatan hingga mobil lawan nya tertinggal jauh di belakang.
"Kita berhenti di sana dan lebih baik kita melawan mereka di atas tanah bukan di dalam mobil! Ambil semua senjata yang masih ada! " ucap Mia dengan menghentikan mobil nya.
Dua perempuan tangguh itu bergegas keluar mobil setelah mengambil semua senjata yang bisa di pakai untuk melawan musuh.
Helena meringis karena lengannya tidak sengaja bergerak berlebihan hingga darahnya merembes ke sapu tangan yang tadi diikat nya.
"Ayo Helena kita harus cepat masuk ke hutan dan mencari tempat aman untuk berlindung! " teriak Mia dengan berjalan terlebih dahulu ke dalam hutan.
Dengan setengah berlari Helena mengikuti langkah Mia yang berjalan di depan nya memasuki hutan lebat yang tidak banyak di datangi orang karena terlihat menyeramkan dari luar.
Mereka masuk lebih ke dalam hutan yang tampak jarang di jamah tangan manusia.
"Hutan ini seperti belum di masuki manusia saking sulitnya medan yang di tempuh! " ucap Helena sambil menghalau ranting-ranting yang menggores tubuh mereka.
"Kau benar, karena hutan ini masih baru biasanya banyak binatang buas yang bersembunyi di dalam nya karena musuh kita bukan hanya manusia laknat itu tapi juga binatang buas yang ada di hutan ini! Tetap waspada dan tajam kan pendengaran di sekitar kita! " sahut Mia dengan mata awas berjalan di depan Helena.
"Aku mengerti! " jawab Helena patuh.
Entah mereka sial atau musuh yang terlalu hebat membuat lawan mereka yang di dalam mobil tadi berhasil menemukan mobil mereka yang berhenti di pinggir hutan.
"Sialan, mereka sepertinya masuk ke dalam hutan! Ayo berpencar mencari mereka hidup atau mati! Jangan biarkan dua wanita itu lolos jika kalian tidak mau menjadi santapan kucing si Bos! " perintah salah satu musuh Mia dan Helena sambil mengumpat dan menendang mobil nya dengan kesal.
Empat orang di sebelah barat dan tiga lagi di sebelah timur termasuk pria yang mengumpat tadi masuk ke dalam hutan dengan membawa senjata laras panjang di tangan nya.
"Bos, aku mencium bau darah di sini! " teriak rekannya yang di sebelah barat.
"Oke, ayo balik arah ke arah barat karena wanita sialan itu sudah pasti di sana! Dasar wanita sialan! Susah sekali membunuhnya hingga aku harus masuk ke hutan ini! " jawab pria yang mungkin pimpinan dari kelompok tersebut dengan umpatan nya.
Helena dan Mia istirahat sejenak di bawah pohon sambil meminum air di botol yang mereka bawa untuk melepas lelah.
"Makanlah roti ini untuk mengganjal perut! " ucap Mia menyerahkan sebungkus roti yang ia ambil dari dalam ransel yang di sandang.
"Thank you! Tampaknya hutannya semakin gelap dan kita harus mencari tempat berlindung dari cuaca dan binatang buas! " sahut Helena sambil mengunyah roti yang di berikan Mia.
"Kau benar! " ucap Mia juga sambil memakan roti nya.
Baru mau melepaskan penat nya terdengar suara yang berisik dari kejauhan.
"Suuttt, diam sebentar! Aku mendengar suara-suara! " bisik Mia dengan menutup mulut dengan telunjuknya dan menajamkan pendengaran nya.
"Oh shiit! Bajingan itu menemukan jejak kita Helena! Kita harus cepat pergi dari sini! " umpat Mia kesal.
Helena yang juga kesal karena lelahnya belum hilang langsung mengikuti langkah Mia masuk ke dalam hutan.
"Bos, itu mereka! " teriak musuh yang melihat punggung Helena dari jauh.
Dor... Dor... Dor...
"Aakhh.... ! " jerit Helena saat satu peluru menembus paha nya.
"Brengsek! " pekik Mia langsung balik badan bersembunyi di batang pohon dan ikut melepaskan peluru nya pada musuh hingga terdengar teriakan musuh yang ternyata mengenai dua dari tujuh musuh yang mereka hadapi.
Helena yang merasa gerakan nya terhambat akhirnya bersandar di bawah pohon besar sambil mengokang senjatanya.
"Mia, lari lah dulu masuk ke dalam hutan! Selamat kan dirimu dan biarkan aku yang menghadapi mereka di sini! Kau harus selamat agar bisa mencari tau siapa penghianat yang membuat kita seperti ini! " ucap Helena dengan wajah yang memucat karena kehilangan banyak darah.
"Tidak Helena, kita harus bersama-sama sampai mati! Kau adalah partner ku dan kita berdua harus selamat! " tolak Mia sambil meraih lengan Helena memapahnya agar berdiri.
"Tidak Mia, ini akan sia-sia! Aku memperlambat langkah mu dengan kondisi ku! Larilah Mia, biarkan aku menyelesaikan misi terakhir ku dengan mati terhormat! " ucap Helena pelan dengan mata penuh permohonan.
"Oh Shitt.. ! " Umpat Mia sambil menghalau air mata yang tiba-tiba turun di pipinya.
Dor... Dor... Dor...
Suara tembakan kembali terdengar hingga Helena kembali memohon agar Mia mengikuti perintahnya.
"Tangkap mereka! Jangan sampai lolos! " teriak musuh saat mereka berhasil menemukan Helena dan Mia.
"Larilah Mia, lari! " teriak Helena sambil melepaskan tembakan balasan ke arah musuh yang jaraknya hanya beberapa meter dari nya.
"Kejar yang satunya dan biarkan yang ini aku tangani! " teriak pimpinan musuh yang tersenyum menyeringai berjalan mendekati Helena sambil menodong kan senjata nya.
Tiga orang langsung berlari mengejar Mia yang masuk lebih dalam ke dalam hutan.
Mereka saling melepaskan tembakan hingga Mia terpojok karena peluru nya habis dan ada air terjun tidak jauh dari tempat ia berdiri.
Dor..
"Akh... " jerit Mia karena satu peluru menembus perut nya hingga ia memuntahkan darah segar.
"Menyerah lah Nona! Kau sudah di kepung dan ikut kami berkumpul bersama temanmu tadi! " ucap salah satu musuh dengan tersenyum penuh kemenangan.
"Dalam mimpi mu bajingan! " teriak Mia mengumpat sambil menjatuhkan dirinya ke dalam jurang air terjun.
"Perempuan sialan! " teriak musuh yang terkejut melihat Mia menjatuhkan dirinya ke jurang air terjun yang sangat tinggi.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Yurika23
aku mampir ya Thor. sukses trs buat othor. oiya jangan lupa support juga karyaku ya..."Pasukan Penjagal dan Puteri yang hilang".
2024-09-22
0
オーロラ79
👍
2024-08-05
0
Ida. Rusmawati.
/Smile/
2024-04-27
1