TERKEJUT

Radit yang sudah tiba di kantor segera berjalan dengan cepat karena sebenarnya dia sudah telat beberapa menit karena mengantar Anjali.

Beberapa juniornya memberikan hormat kepadanya, namun yang biasanya Radit akan menyapa dengan ramah, kali ini Radit hanya mengangguk sekilas lalu melewati mereka begitu saja.

“Bang Radit kenapa ga nyapa kita ya? tumben banget.” Ucap salah satu junior Radit.

“Iya ya, mungkin dia lagi buru-buru, hari ini kali pertama dia datang ke kantor terlambat kan?” balas yang lain.

“Ah iya! Bener juga ya! apa bang Radit lagi ga enak badan?”

“Udah ah ayo kita ke lapangan untuk apel pagi.”

Semua orang menganggukkan kepalanya dan langsung bergegas pergi menuju lapangan untuk apel pagi.

Radit yang sudah berada di ruangannya segera menaruh tas yang dia bawa dan bergegas merapihkan baretnya dan juga pakaiannya, lalu dia berjalan cepat menuju lapangan untuk melakukan apel pagi.

Baru kali ini Radit telat pergi ke kantor seperti ini, biasanya dia selalu tepat waktu bahkan selalu datang lebih dulu.

Hanya karena permintaan mamanya untuk menjemput Anjali dan sarapan bersama keluarganya membuat Radit akhirnya harus terlambat ke kantor.

Akhirnya Radit sudah masuk ke barisan tepat sebelum apel di mulai, dia berdiri di sebelah temannya yang bernama Bagus.

“Heh, tumben lu hampir telat Dit.” Bisik Bagus.

“Banyak yang gue lakuin pagi ini, capek banget gue padahal ga ngapa-ngapain.” Balas Radit.

Bagus hanya mengangguk sedikit lalu dia segera kembali pada posisi tegap untuk mengikuti apel pagi yang akan segera di mulai.

***

Anjali dan Nurul sudah menyelesaikan jam pelajaran mereka yang tidak sampai sore karena memang para guru memulangkan para murid lebih cepat karena ada pertandingan basket.

Kedua remaja perempuan yang memiliki banyak energi itu dengan semangat berlari menuju lapangan basket agar mendapatkan tempat duduk di bangku paling depan.

“Mana kak Calvin? Kenapa belum masuk lapangan sih?” tanya Anjali sambil menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari sang kekasih.

“Kak Calvin kan alumni Jel, mungkin mainnya terakhir kali, dia mau ngasih kesempatan buat juniornya.” Balas Nurul.

“Yah bisa jadi sih, tapi kenapa dia ga ada di bangku cadangan juga? Kalo emang jadi cadangan kan harusnya ada di bangku cadangan.” Balas Anjali.

“Mungkin sebentar lagi.” Nurul mencoba untuk menenangkan sahabatnya.

Namun sepertinya Anjali masih merasa tidak tenang karena pertandingan akan segera di mulai tapi kekasihnya itu masih belum ada di lapangan.

“Lo tunggu sini ya Nur!” ucap Anjali yang memutuskan untuk mencari keberadaan Calvin, namun Nurul menahan tangan Anjali.

“Eh, lo mau ke mana Jel? Pertandingannya mau mulai ini.” Ucap Nurul.

“Gue mau nyari kak Calvin bentar.” Balas Anjali.

“Gue temenin ya!” Nurul menawarkan diri namun Anjali langsung menggelengkan kepalanya.

“Lo kira gue anak kecil? Gue tau jalan ke club basket kali Nur! Udah lo di sini aja amankan tempat duduk kita!” ucap Anjali yang akhirnya di balas anggukan oleh Nurul.

Anjali segera berjalan menyusuri para kerumunan orang yang ingin menonton pertandingan basket, setelah itu dia segera berjalan ke arah club basket sebagai tujuan utamanya.

Club basket terlihat sangat sepi, tapi Anjali tetap berniat untuk mencari Calvin di sana karena dia khawatir kalau Calvin sakit.

“K....” baru saja Anjali mau bersuara memanggil Calvin, tanpa sengaja dia samar-samar mendengar suara seperti kec4pan.

Suara itu semakin membuat Anjali penasaran dan berjalan mendekat secara perlahan.

Anjali ingin menarik gagang pintu, namun dia sadar kalau pintu itu tidak tertutup sempurna membuat Anjali dengan mudahnya membuka pintu itu.

Seketika kedua mata Anjali terbuka lebar saat melihat dua orang yang sedang berci*man mesra di dalam club basket yang sepi itu, Anjali melihat Calvin yang sedang berci*man dengan seorang perempuan seksi berseragam cheerleader.

Kedua mata Anjali mulai berkaca-kaca, dia tidak menyangka akan menyaksikan hal yang menyakitkan seperti ini, namun Anjali berusaha untuk tidak bersuara, dia menutup mulutnya rapat-rapat dengan kedua tangannya dan segera keluar dari ruangan itu secara diam-diam agar dua sejoli itu tidak mengetahui keberadaannya.

Terpopuler

Comments

Dana Kristiana

Dana Kristiana

mampir baca Thor salken 🥰

2025-02-04

0

Tria Hartanto

Tria Hartanto

udah nurut aja sama keluargamu ANGELI ngga mungkin orang tua akan menjerumuskan anaknya
mungkin keluargamu sudah tau sepek terjangknya celvin makanya melarang kamu untuk berhubungan dengannya

2024-02-28

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 83 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!