18. Pengakuan ...

Setelah berhasil menenangkan diri, Artha pun memberanikan diri bertanya pada sosok wajah menyeramkan yang menempel di jendela itu.

" Si ... siapa ?. Mau apa ke sini ?" tanya Artha hati-hati.

Tak ada jawaban. Sosok wajah itu hanya menggelengkan kepala lalu lenyap begitu saja.

Artha mengerjapkan matanya seolah tak percaya dengan apa yang baru saja dia alami. Dengan perlahan Artha mendekati jendela karena ingin melihat kemana perginya sosok aneh dan menyeramkan tadi. Tapi sayang sosok itu tak terlihat lagi.

" Itu apaan sih, kok serem banget. Bukan hantu kan ya, karena hantu ga mungkin nongol di siang tengah hari kaya gini. Tapi kenapa mendadak hilang tanpa jejak ya. Kalo bukan hantu terus apa dong ...," gumam Artha dengan bulu kuduk meremang.

Setelah beberapa saat menunggu dan sosok aneh itu tak terlihat lagi, Artha pun memberanikan diri membuka pintu. Tepat di saat itu lah Mak Is datang. Dia berdiri di balik pintu dan bersiap mengetuk pintu. Artha dan Mak Is pun menjerit karena sama-sama terkejut.

" Ya Allah ... Mak Is. Kenapa ngagetin sih ?!" tanya Artha.

" Saya juga kaget gara-gara Mbak Artha mendadak buka pintu. Emang mau kemana sih buru-buru begitu Mbak ?" tanya Mak Is.

" Ga mau kemana-mana Mak. Eh, ngomong-ngomong Mak liat orang keluar dari rumah ini ga barusan ?" tanya Artha.

" Saya ga ngeliat siapa-siapa Mbak. Emangnya siapa yang bertamu siang-siang begini ?" tanya Mak Is.

" Mmm ... bukan siapa-siapa sih Mak. Mungkin Saya salah liat aja," sahut Artha ragu.

" Oh ... gitu. Terus belanjaannya mau diapain Mbak ?. Langsung dimasak atau mau disimpan dulu di kulkas ?" tanya Mak Is.

" Disimpan aja Mak. Tapi tolong sebelum disimpan di kulkas, dicuci dan dibersihin dulu ya Mak," pinta Artha.

" Baik Mbak ...," sahut Mak Is sambil melangkah ke dapur.

Artha menatap punggung Mak Is sambil tersenyum. Kehadiran Mak Is di rumah membuat rasa takutnya jauh berkurang. Dan tiba-tiba Artha teringat dengan pantangan kampung yang pernah dikatakan Mak Is. Dia bergegas menyusul Mak Is karena penasaran dengan pantangan itu.

Namun langkah Artha terhenti saat pintu rumah diketuk dari luar. Artha menoleh dengan cemas karena mengira yang mengetuk pintu adalah bayangan seram di jendela tadi.

Ketukan di pintu terus terdengar hingga membuat Mak Is terusik. Dia pun menegur Artha.

" Ada tamu tuh Mbak. Kenapa ga dibuka pintunya ?" tanya Mak Is.

" Eh, i ... iya Mak," sahut Artha gugup.

Kemudian Artha bergegas melangkah menuju pintu. Dengan hati-hati dia membuka pintu dan terkejut saat melihat Lastri berdiri di balik pintu. Lastri nampak tersenyum sambil mengulurkan piring berisi pisang goreng kearah Artha.

" Maaf mengganggu. Bisa Kita ngobrol sebentar ?" tanya Lastri setengah berbisik.

Belum sempat Artha menjawab, Mak Is sudah bertanya dengan lantang hingga mengejutkan Lastri.

" Siapa Mbak ...?" tanya Mak Is tiba-tiba.

" Ini ...," ucapan Artha terputus karena Mak Is berjalan cepat kearahnya.

" Oh Kamu Las," sapa Mak Is saat tiba di samping Artha.

Mak Is nampak mengamati Lastri dari atas kepala hingga ujung kaki dengan tatapan tak bersahabat.

" Iya Mak. Saya mau ngasih ini sebagai salam perkenalan. Saya juga mau berterima kasih karena Mbak ini dan Suaminya bersedia hadir di pemakaman Bapak sama Ibu sampe selesai tempo hari," sahut Lastri sambil memperlihatkan piring yang dibawanya.

Mak Is pun mengangguk sambil tersenyum tipis lalu kembali ke dapur tanpa bicara lagi. Melihat sikap Mak Is membuat Artha tak enak hati.

" Maafin Mak Is ya Mbak. Ini ...," lagi-lagi ucapan Artha terputus karena Lastri memotong cepat.

" Gapapa, Saya udah biasa kok. Tolong temui Saya di belakang rumah Kamu sepuluh menit lagi ya. Ada yang mau Saya omongin sama Kamu. Penting," pinta Lastri sungguh-sungguh.

" Maaf Mbak, Saya ga bisa. Kita belum saling mengenal dan ...," Artha sengaja menggantung ucapannya.

" Saya cuma percaya sama Kamu. Tolong ...," pinta Lastri menghiba.

Artha menatap Lastri sejenak lalu menghela nafas panjang. Setelahnya dia mengangguk.

" Baik lah. Sepuluh menit lagi ya ?" tanya Artha.

" Iya. Saya tunggu ya Mbak, makasih ...," kata Lastri sambil berlalu meninggalkan Artha.

\=\=\=\=\=

Setelah berhasil mengelabui Mak Is dengan mengatakan ada sesuatu yang harus dia beli di warung, Artha pun berhasil keluar dari rumah untuk menemui Lastri.

" Aneh. Itu kan rumahku, Mak Is cuma bantu-bantu di sana. Tapi kenapa jadi dia yang mirip majikan sampe Aku harus bilang kemana pun Aku pergi," gerutu Artha sambil cemberut.

Artha pun menghentikan langkahnya saat melihat Lastri. Saat itu Lastri berdiri di bawah pohon dan melambaikan tangan kearahnya.

" Maaf terlambat ...," kata Artha dengan nafas tersengal-sengal.

" Gapapa, Saya maklum kok. Pasti Mak Is udah nanya ini itu yang bikin Kamu susah keluar," kata Lastri sambil tersenyum.

" Betul. Jadi apa yang mau Mbak Lastri omongin ?. Tadi Mbak Lastri bilang cuma percaya sama Saya kan. Maksudnya gimana ya Mbak ?" tanya Artha.

" Sabar sebentar dong. Kita kan belum kenalan, mana mungkin langsung ngomongin sesuatu yang rahasia," kata Lastri sambil mengulum senyum.

" Oh iya. Maaf, Saya lupa. Kenalin nama Saya Artha, Istrinya Mas Prashadi. Kami tinggal di rumah itu sejak dua bulan yang lalu," sahut Artha sambil mengulurkan tangannya.

" Artha. Keliatannya umur Kamu lebih muda dari Saya ya. Boleh ga kalo Saya panggil Artha aja ?" tanya Lastri sambil menyambut uluran tangan Artha.

" Boleh Mbak," sahut Artha cepat.

" Ok. Begini Tha, Saya sengaja datang ke rumah Kamu sambil bawa pisang goreng karena Saya ga mau orang curiga," kata Lastri.

" Iya, Saya paham Mbak ...," sahut Artha sambil tersenyum.

" Jadi, tujuan Saya ngajak Kamu ngobrol di sini karena Saya mau mengakui sesuatu Tha. Saya ga bisa menyimpannya terlalu lama karena Saya ... takut," kata Lastri sambil menundukkan wajahnya.

Ucapan Lastri tentu saja mengejutkan Artha.

" Kalo Mbak Lastri takut, artinya sesuatu yang mau Mbak Lastri ceritain nanti pasti serem dong," sela Artha gusar.

" Iya ...," sahut Lastri.

Untuk sejenak keheningan menyelimuti Artha dan Lastri.

" Kamu tau kan kalo belakangan kampung ini diterror sama hantu Bapak dan Ibu Saya. Tapi Saya juga diterror Tha. Padahal kan Saya Anaknya. Dan semua orang yakin mereka gentayangan karena meninggal ga wajar akibat santet. Dan sayangnya itu benar," kata Lastri sesaat kemudian.

" Maksudnya, Mbak udah tau siapa yang nyantet Orangtuanya Mbak Lastri ?" tanya Artha hati-hati.

Lastri mengangguk lalu mendongakkan wajahnya perlahan agar bisa menatap Artha.

" Saya lah yang telah menyantet Orangtua Saya itu Tha ...," sahut Lastri dengan suara bergetar.

" Apa ...?!" kata Artha lantang.

Lastri segera membekap mulut Artha dengan telapak tangannya. Dia menggelengkan kepala seolah memohon agar Artha tak menjerit. Dia juga berharap Artha mau mendengarkan apa yang akan dia katakan.

Meski awalnya takut, namun sesaat kemudian Artha mengangguk setuju.

Lastri pun tersenyum melihat Artha mengangguk. Dia melepaskan bekapan tangannya pada mulut Artha lalu mulai menceritakan semuanya.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

💎hart👑

💎hart👑

wadoohh Lastri kelakuanmu bikin Harun yg d curigai. terlalu kau Lastri

2024-05-10

0

Maz Andy'ne Yulixah

Maz Andy'ne Yulixah

Ya Allah ternyata benar mencurigakan si Lastri tanda kutip durhakim kamu nyantet Ortu sendiri Las2,,kayak gitu berkoar2 di kuburan padahal dia sendiri maling teriak maling😠😠😠

2024-03-25

1

Ali B.U

Ali B.U

anak durhaka tega menzolimi orang tuanya sendiri
lanjut

2024-03-25

3

lihat semua
Episodes
1 1. Ngetest
2 2. Ketemu Artha
3 3. Kok Marah ...?
4 4. Penyebabnya Adalah ...
5 5. Pamit
6 6. Keanehan Pertama
7 7. Tradisi Kampung ?
8 8. Kemana Orang-orang ?
9 9. Saling Menuduh
10 10. Paham Kan ...?
11 11. Jangan Jam Empat !
12 12. Gara-gara Artha ?
13 13. Hantu Wanita Berkemben
14 14. Disantet
15 15. Didatangi Arwah
16 16. Kasian Harun ...
17 17. Didemo
18 18. Pengakuan ...
19 19. Selalu Diam
20 20. Batu Berhala
21 21. Resiko
22 22. Istri Berubah
23 23. Kena Guna - Guna
24 24. Diajak Ke Rumah
25 25. Kiriman Itu ...
26 26. Sesuatu Yang Lain
27 27. Siapa Mak Is ...?
28 28. Kenapa Artha ?
29 29. Ke Tempat Seharusnya
30 30. Titipan Obat
31 31. Artha Hilang !
32 32. Dimana Ini ?
33 33. Ga Kenal
34 34. Dikirimi Santet
35 35. Menyelamatkan Sari
36 36. Rahasia Erni
37 37. Mengejar Ki Warso
38 38. Pinjem Raga ?
39 39. Jadi Sosok Lain
40 40. Hantu Itu Ternyata ...
41 41. Meledak
42 42. Siuman Tapi ...
43 43. Doa Prashadi
44 44. Jangan Nengok Ke Belakang
45 45. Pesan Yang Sama
46 46. Lelah ...
47 47. Berkomunikasi
48 48. Ayuning
49 49. Dendam Ayuning
50 50. Bingung
51 51. Artha Pulang
52 52. Jangan-Jangan Artha ...
53 53. Ke Rumah Om Usman
54 54. Artha Kerasukan
55 55. Diserang Banaspati
56 56. Dikejar Mayat Hidup
57 57. Mendadak Nongol ?
58 58. Kampung Yang Hilang
59 59. Ga Ada ...!
60 60. Nama Aneh Dan Horror
61 61. Ki Warso Masih Hidup ?
62 62. Mulai Mengaji
63 63. Semua Panik
64 64. Mengamuk
65 65. Senjata Makan Tuan ?
66 66. Tentang Maaf
67 67. Ditarik Ke Dalam Jurang
68 68. Bertemu Mereka ...
69 69. Dikira Begal
70 70. Kenapa Begini ?
71 71. Proses Penjemputan
72 72. Ismail Kenapa ?
73 73. Keluarga Ghaib
74 74. Perpisahan
75 75. Penjelasan Kek Zuhri
76 76. Prashadi dan Artha Bertemu
77 77. Restu ...
78 78. Persiapan Kek Zuhri
79 79. Pertempuran Dua Saudara
80 80. Tak Akan Kembali
81 81. Cara Yang Pantas
82 82. Pengakuan Prashadi
83 83. Serangan Panji
84 84. Ketemu Mantan
85 85. Ga Diundang ?
86 86. Pesta Impian Artha
87 87. Adu Domba
88 88. Gagal Membujuk
89 89. Hasrat Kayla
90 90. Mencari Ari
91 91. Bersedia Membantu
92 92. Rumah Pengobatan ?
93 93. Orang Dalam Foto ...
94 94. Kembang Orang Mati
95 95. Peristiwa Ghaib ?
96 96. Menjenguk Kayla
97 97. Menepi ...
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Ngetest
2
2. Ketemu Artha
3
3. Kok Marah ...?
4
4. Penyebabnya Adalah ...
5
5. Pamit
6
6. Keanehan Pertama
7
7. Tradisi Kampung ?
8
8. Kemana Orang-orang ?
9
9. Saling Menuduh
10
10. Paham Kan ...?
11
11. Jangan Jam Empat !
12
12. Gara-gara Artha ?
13
13. Hantu Wanita Berkemben
14
14. Disantet
15
15. Didatangi Arwah
16
16. Kasian Harun ...
17
17. Didemo
18
18. Pengakuan ...
19
19. Selalu Diam
20
20. Batu Berhala
21
21. Resiko
22
22. Istri Berubah
23
23. Kena Guna - Guna
24
24. Diajak Ke Rumah
25
25. Kiriman Itu ...
26
26. Sesuatu Yang Lain
27
27. Siapa Mak Is ...?
28
28. Kenapa Artha ?
29
29. Ke Tempat Seharusnya
30
30. Titipan Obat
31
31. Artha Hilang !
32
32. Dimana Ini ?
33
33. Ga Kenal
34
34. Dikirimi Santet
35
35. Menyelamatkan Sari
36
36. Rahasia Erni
37
37. Mengejar Ki Warso
38
38. Pinjem Raga ?
39
39. Jadi Sosok Lain
40
40. Hantu Itu Ternyata ...
41
41. Meledak
42
42. Siuman Tapi ...
43
43. Doa Prashadi
44
44. Jangan Nengok Ke Belakang
45
45. Pesan Yang Sama
46
46. Lelah ...
47
47. Berkomunikasi
48
48. Ayuning
49
49. Dendam Ayuning
50
50. Bingung
51
51. Artha Pulang
52
52. Jangan-Jangan Artha ...
53
53. Ke Rumah Om Usman
54
54. Artha Kerasukan
55
55. Diserang Banaspati
56
56. Dikejar Mayat Hidup
57
57. Mendadak Nongol ?
58
58. Kampung Yang Hilang
59
59. Ga Ada ...!
60
60. Nama Aneh Dan Horror
61
61. Ki Warso Masih Hidup ?
62
62. Mulai Mengaji
63
63. Semua Panik
64
64. Mengamuk
65
65. Senjata Makan Tuan ?
66
66. Tentang Maaf
67
67. Ditarik Ke Dalam Jurang
68
68. Bertemu Mereka ...
69
69. Dikira Begal
70
70. Kenapa Begini ?
71
71. Proses Penjemputan
72
72. Ismail Kenapa ?
73
73. Keluarga Ghaib
74
74. Perpisahan
75
75. Penjelasan Kek Zuhri
76
76. Prashadi dan Artha Bertemu
77
77. Restu ...
78
78. Persiapan Kek Zuhri
79
79. Pertempuran Dua Saudara
80
80. Tak Akan Kembali
81
81. Cara Yang Pantas
82
82. Pengakuan Prashadi
83
83. Serangan Panji
84
84. Ketemu Mantan
85
85. Ga Diundang ?
86
86. Pesta Impian Artha
87
87. Adu Domba
88
88. Gagal Membujuk
89
89. Hasrat Kayla
90
90. Mencari Ari
91
91. Bersedia Membantu
92
92. Rumah Pengobatan ?
93
93. Orang Dalam Foto ...
94
94. Kembang Orang Mati
95
95. Peristiwa Ghaib ?
96
96. Menjenguk Kayla
97
97. Menepi ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!