15. Didatangi Arwah

Tiba di teras rumah, Prashadi masih memikirkan bunga tujuh rupa yang dia lihat di sekeliling patung batu itu. Namun saat dia menceritakannya kepada Artha, sang istri justru memintanya melupakan apa yang dilihatnya tadi.

" Anggap aja Kamu ga liat apa-apa Mas. Ga usah komentar nanti malah jadi bumerang. Ga ikut campur urusan orang adalah pilihan terbaik buat Kita. Karena selain Kita orang baru di sini, Kita juga bukan siapa-siapa," kata Artha bijak.

Prashadi pun tersenyum mendengar ucapan Artha. Dia senang karena sang istri bisa berpikir positif di saat dia sendiri juga merasa takut.

" Ok, Aku setuju. Mulai sekarang, Kita lupain semuanya dan jalanin hidup Kita. Ga usah ikut campur urusan mereka kalo ga diminta. Begitu kan Sayang ...?" tanya Prashadi sambil menahan tangan Artha yang akan membuka pintu.

Artha pun menoleh lalu tersenyum sambil menganggukkan kepala.

" Iya Sayang ...," sahut Artha.

" Duh, senengnya ngeliat Kamu tersenyum kaya gini. Jadi berasa adeeemm ... banget di hati. Ini nih yang bikin Aku ga bisa move on dan berat banget waktu dipaksa ngelupain Kamu dulu," kata Prashadi sambil mencubit hidung Artha dengan gemas.

Artha pun meringis sambil menatap kesal kearah suaminya.

" Sakit Mas ...," rengek Artha sambil mendelik.

Prashadi pun tertawa mendengar rengekan manja Artha. Setelahnya Prashadi mengusap hidung Artha lalu merengkuh bahu Artha dan membawanya masuk ke dalam rumah.

Tanpa Prashadi dan Artha sadari, aksi keduanya membuat seseorang yang mengamati sejak tadi tersenyum sinis.

\=\=\=\=\=

Hari sudah menunjukkan pukul sepuluh malam saat Sari baru saja usai menidurkan anak bungsunya di kamar. Sari tersentak kaget saat mendengar suara pintu rumah yang terbuka. Dia ketakutan karena saat itu hanya dia dan kedua anaknya yang ada di rumah sedangkan Harun belum kembali.

" Mas Harun. Apa itu Kamu Mas ?!" tanya Sari lantang.

" Iya Dek, ini Aku ...!" sahut Harun sambil memperlihatkan wajahnya di ambang pintu kamar.

" Syukur lah. Kirain siapa," kata Sari sambil tersenyum.

" Kenapa, takut yaa ...?" goda Harun.

" Ya iya lah. Gimana ga takut, satu hari kampung Kita kehilangan dua warganya sekaligus dengan cara ga wajar. Pasti sekarang arwah Pak Limo sama Istrinya itu lagi gentayangan sambil nyari siapa penyebab kematian mereka. Hiiiyy ...," sahut Sari sambil bergidik.

Melihat Sari yang gelisah membuat Harun iba lalu mendekat untuk menenangkannya.

" Mana mungkin mereka gentayangan sampe ke sini. Kan yang mereka cari ga ada di sini Dek. Kamu tenang aja ya," kata Harun sambil memeluk sang istri.

" Tetep aja Aku takut Mas. Kecuali ...," Sari sengaja menggantung ucapannya.

" Kecuali apa ?" tanya Harun.

" Kamu janji ga kemana-mana Mas. Tetep di rumah nemenin Aku sama Anak-anak," sahut Sari hingga membuat Harun tertawa.

" Ya ga bisa gitu dong Dek. Terus kerjaanku gimana ?. Masa Aku harus libur cuma gara-gara nemenin Kamu sama Anak-anak setiap hari. Emangnya Kita ga perlu makan ?. Padahal makan juga perlu dibeli pake uang," sahut Harun.

" Seminggu aja Mas. Kan waktu seremnya cuma seminggu," pinta Sari namun dijawab gelengan kepala oleh Harun.

" Ga bisa Dek," sahut Harun tegas hingga membuat sang istri mendengus kesal.

" Atau gini aja. Pagi sampe sore Kamu tetep kerja, tapi kalo udah Maghrib sampe besok paginya Kamu tetep di rumah dan ga usah kemana-mana lagi. Gimana Mas ?" tanya Sari sesaat kemudian.

Harun nampak berpikir sejenak kemudian mengangguk setuju. Dia tak mungkin bisa menentang keinginan Sari karena khawatir sang istri ngambek.

Harun ingat, dulu dia pernah mengabaikan permintaan Sari. Alhasil Sari pulang ke rumah orangtuanya karena takut dengan arwah gentayangan yang meneror warga di desa itu.

Waktu itu juga terjadi peristiwa yang mirip dengan musibah yang menimpa keluarga pak Limo. Bedanya yang meninggal bukan berasal dari satu keluarga seperti pak Limo dan istrinya, melainkan dua orang yang kebetulan bertetangga dekat.

Harun juga ingat bagaimana susahnya dia membujuk Sari untuk pulang setelah sepuluh hari bertahan di rumah mertuanya itu.

" Makasih ya Mas," kata Sari usai melihat suaminya mengangguk.

" Iya. Sekarang Aku ke kamar mandi dulu ya Dek. Mau buang air," kata Harun sambil melempar sarung yang dikenakannya ke wajah Sari.

" Ish, kebiasaan deh Kamu Mas !. Sarung ini kan kotor, kok bisa-bisanya dilempar ke mukaku sih !" sahut Sari lantang sambil melotot kearah suaminya.

Harun hanya tertawa lalu melangkah cepat ke kamar mandi. Tak lama kemudian terdengar suara air mengalir. Sari pun tersenyum lalu meletakkan sarung di tumpukan pakaian kotor. Setelahnya Sari kembali membaringkan tubuhnya di atas kasur.

Lima belas menit kemudian Harun keluar dari kamar mandi. Dia menggelengkan kepala melihat Sari yang sudah nyenyak di atas kasur.

" Ngomel segitu hebohnya, bilang takut lah, ini lah, itu lah. Eh, ga taunya bisa tidur juga," gumam Harun sambil tersenyum.

Harun pun menyelimuti tubuh istri dan anak bungsunya lalu keluar dari kamar. Dia menuju ruang tamu dan berniat menonton televisi.

Saat duduk sambil menonton berita malam di televisi, Harun mendengar suara aneh di luar rumah tepatnya di samping jendela. Harun mengabaikan suara itu dan tetap fokus melihat layar kaca di hadapannya.

Namun saat suara itu berganti dengan suara lirih yang memanggil namanya, Harun pun terkejut. Dia menoleh kearah jendela karena yakin dari sana lah suara itu berasal.

" Haruunnn ... Haruuunnnn ...,"

" Ck. Mau ngapain ke sini ?. Yang Kalian cari ga ada di sini !" sahut Harun dengan lantang.

Setelah mengucapkan kalimat itu Harun kembali fokus ke layar televisi. Namun sayangnya suara itu kembali terdengar bahkan seolah mendekat kearah Harun.

Dengan kesal Harun membanting remot televisi lalu bangkit dari duduknya dan melangkah ke jendela. Kemudian dengan kasar Harun membuka jendela rumah untuk melihat siapa yang telah mengusik ketenangannya tadi.

Harun pun mematung saat melihat Pak Limo dan istrinya berdiri di balik jendela. Wajah suami istri itu terlihat mengenaskan karena dipenuhi luka dan darah. Yang aneh karena luka-luka itu mirip luka lama yang kembali berdarah, mengeluarkan aroma busuk dan anyir.

Setelah berhasil menguasai diri, Harun pun bicara pada kedua sosok hantu yang mirip tetangganya itu.

" Mau apa lagi ?. Apa masih belum cukup Kalian menyakiti Aku dulu ?. Aku udah maafin Kalian kok, jadi jangan ke sini lah. Bukan Aku yang bikin Kalian kaya gini ...," kata Harun sambil menatap kearah lain karena tak sanggup menatap kedua sosok di depannya itu.

" To ... looonngg ...," kata sosok pak Limo menghiba.

" Ck, udah Aku bilang bukan Aku. Kenapa Kalian maksa juga sih ?!" kata Harun marah.

" Haruuunnn ...," panggil sosok istri pak Limo sambil mengulurkan tangannya kearah Harun.

Karena kesal dan takut disentuh oleh sosok mirip pak Limo dan istrinya itu, Harun pun menutup jendela dengan keras. Suara tertutupnya jendela membangunkan Sari. Dia pun bergegas keluar dari kamar untuk melihat apa yang terjadi. Dan dia sempat melihat pergerakan Harun yang menarik gorden jendela dengan kasar.

" Mas ...!" panggil Sari lantang hingga mengejutkan Harun.

" Ya ampun, kok ngagetin sih Dek ?!" kata Harun sambil menepuk dadanya untuk menetralkan detak jantungnya.

" Kamu yang ngagetin Aku Mas. Ngapain Kamu di jendela malam-malam begini. Liat apaan Mas ?!" tanya Sari tak sabar.

" Ga ngeliat apa-apa kok," sahut Harun sambil menjauh dari jendela.

" Kamu pasti bohong kan Mas ?" tanya Sari.

" Terserah Kamu mau percaya atau ga Dek," sahut Harun sambil duduk dan kembali mengamati berita di televisi.

" Itu ... itu pasti hantu Pak Limo dan Istrinya. Kalo mereka ke sini, artinya ... orang yang dia cari ada di sini. Dan orang itu pasti Kamu. Iya kan Mas ?" tanya Sari gusar.

Ucapan Sari membuat Harun kesal bukan kepalang. Dia kembali membanting remote televisi, bahkan hingga hancur, lalu menoleh kearah istrinya.

" Jadi Kamu nuduh Aku menyantet Pak Limo dan Istrinya Dek ?!" tanya Harun lantang.

" Aku ga maksud begitu. Tapi Kamu kan ...," Sari sengaja menggantung ucapannya saat melihat Harun berjalan cepat kearahnya.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

💎hart👑

💎hart👑

senyummu mengalihkan duniaku ya Pras🤭

2024-05-10

0

Ali B.U

Ali B.U

next

2024-03-25

2

Guntar Nugraha

Guntar Nugraha

Semaaangaaaaaatttt.... ummiQu 💪💪💪👍🙏🙏

2024-03-17

2

lihat semua
Episodes
1 1. Ngetest
2 2. Ketemu Artha
3 3. Kok Marah ...?
4 4. Penyebabnya Adalah ...
5 5. Pamit
6 6. Keanehan Pertama
7 7. Tradisi Kampung ?
8 8. Kemana Orang-orang ?
9 9. Saling Menuduh
10 10. Paham Kan ...?
11 11. Jangan Jam Empat !
12 12. Gara-gara Artha ?
13 13. Hantu Wanita Berkemben
14 14. Disantet
15 15. Didatangi Arwah
16 16. Kasian Harun ...
17 17. Didemo
18 18. Pengakuan ...
19 19. Selalu Diam
20 20. Batu Berhala
21 21. Resiko
22 22. Istri Berubah
23 23. Kena Guna - Guna
24 24. Diajak Ke Rumah
25 25. Kiriman Itu ...
26 26. Sesuatu Yang Lain
27 27. Siapa Mak Is ...?
28 28. Kenapa Artha ?
29 29. Ke Tempat Seharusnya
30 30. Titipan Obat
31 31. Artha Hilang !
32 32. Dimana Ini ?
33 33. Ga Kenal
34 34. Dikirimi Santet
35 35. Menyelamatkan Sari
36 36. Rahasia Erni
37 37. Mengejar Ki Warso
38 38. Pinjem Raga ?
39 39. Jadi Sosok Lain
40 40. Hantu Itu Ternyata ...
41 41. Meledak
42 42. Siuman Tapi ...
43 43. Doa Prashadi
44 44. Jangan Nengok Ke Belakang
45 45. Pesan Yang Sama
46 46. Lelah ...
47 47. Berkomunikasi
48 48. Ayuning
49 49. Dendam Ayuning
50 50. Bingung
51 51. Artha Pulang
52 52. Jangan-Jangan Artha ...
53 53. Ke Rumah Om Usman
54 54. Artha Kerasukan
55 55. Diserang Banaspati
56 56. Dikejar Mayat Hidup
57 57. Mendadak Nongol ?
58 58. Kampung Yang Hilang
59 59. Ga Ada ...!
60 60. Nama Aneh Dan Horror
61 61. Ki Warso Masih Hidup ?
62 62. Mulai Mengaji
63 63. Semua Panik
64 64. Mengamuk
65 65. Senjata Makan Tuan ?
66 66. Tentang Maaf
67 67. Ditarik Ke Dalam Jurang
68 68. Bertemu Mereka ...
69 69. Dikira Begal
70 70. Kenapa Begini ?
71 71. Proses Penjemputan
72 72. Ismail Kenapa ?
73 73. Keluarga Ghaib
74 74. Perpisahan
75 75. Penjelasan Kek Zuhri
76 76. Prashadi dan Artha Bertemu
77 77. Restu ...
78 78. Persiapan Kek Zuhri
79 79. Pertempuran Dua Saudara
80 80. Tak Akan Kembali
81 81. Cara Yang Pantas
82 82. Pengakuan Prashadi
83 83. Serangan Panji
84 84. Ketemu Mantan
85 85. Ga Diundang ?
86 86. Pesta Impian Artha
87 87. Adu Domba
88 88. Gagal Membujuk
89 89. Hasrat Kayla
90 90. Mencari Ari
91 91. Bersedia Membantu
92 92. Rumah Pengobatan ?
93 93. Orang Dalam Foto ...
94 94. Kembang Orang Mati
95 95. Peristiwa Ghaib ?
96 96. Menjenguk Kayla
97 97. Menepi ...
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Ngetest
2
2. Ketemu Artha
3
3. Kok Marah ...?
4
4. Penyebabnya Adalah ...
5
5. Pamit
6
6. Keanehan Pertama
7
7. Tradisi Kampung ?
8
8. Kemana Orang-orang ?
9
9. Saling Menuduh
10
10. Paham Kan ...?
11
11. Jangan Jam Empat !
12
12. Gara-gara Artha ?
13
13. Hantu Wanita Berkemben
14
14. Disantet
15
15. Didatangi Arwah
16
16. Kasian Harun ...
17
17. Didemo
18
18. Pengakuan ...
19
19. Selalu Diam
20
20. Batu Berhala
21
21. Resiko
22
22. Istri Berubah
23
23. Kena Guna - Guna
24
24. Diajak Ke Rumah
25
25. Kiriman Itu ...
26
26. Sesuatu Yang Lain
27
27. Siapa Mak Is ...?
28
28. Kenapa Artha ?
29
29. Ke Tempat Seharusnya
30
30. Titipan Obat
31
31. Artha Hilang !
32
32. Dimana Ini ?
33
33. Ga Kenal
34
34. Dikirimi Santet
35
35. Menyelamatkan Sari
36
36. Rahasia Erni
37
37. Mengejar Ki Warso
38
38. Pinjem Raga ?
39
39. Jadi Sosok Lain
40
40. Hantu Itu Ternyata ...
41
41. Meledak
42
42. Siuman Tapi ...
43
43. Doa Prashadi
44
44. Jangan Nengok Ke Belakang
45
45. Pesan Yang Sama
46
46. Lelah ...
47
47. Berkomunikasi
48
48. Ayuning
49
49. Dendam Ayuning
50
50. Bingung
51
51. Artha Pulang
52
52. Jangan-Jangan Artha ...
53
53. Ke Rumah Om Usman
54
54. Artha Kerasukan
55
55. Diserang Banaspati
56
56. Dikejar Mayat Hidup
57
57. Mendadak Nongol ?
58
58. Kampung Yang Hilang
59
59. Ga Ada ...!
60
60. Nama Aneh Dan Horror
61
61. Ki Warso Masih Hidup ?
62
62. Mulai Mengaji
63
63. Semua Panik
64
64. Mengamuk
65
65. Senjata Makan Tuan ?
66
66. Tentang Maaf
67
67. Ditarik Ke Dalam Jurang
68
68. Bertemu Mereka ...
69
69. Dikira Begal
70
70. Kenapa Begini ?
71
71. Proses Penjemputan
72
72. Ismail Kenapa ?
73
73. Keluarga Ghaib
74
74. Perpisahan
75
75. Penjelasan Kek Zuhri
76
76. Prashadi dan Artha Bertemu
77
77. Restu ...
78
78. Persiapan Kek Zuhri
79
79. Pertempuran Dua Saudara
80
80. Tak Akan Kembali
81
81. Cara Yang Pantas
82
82. Pengakuan Prashadi
83
83. Serangan Panji
84
84. Ketemu Mantan
85
85. Ga Diundang ?
86
86. Pesta Impian Artha
87
87. Adu Domba
88
88. Gagal Membujuk
89
89. Hasrat Kayla
90
90. Mencari Ari
91
91. Bersedia Membantu
92
92. Rumah Pengobatan ?
93
93. Orang Dalam Foto ...
94
94. Kembang Orang Mati
95
95. Peristiwa Ghaib ?
96
96. Menjenguk Kayla
97
97. Menepi ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!