5. Pamit

Awalnya Hisyam mengatakan hal yang sama bahwa dirinya, Supriyadi dan Titik berteman baik. Bedanya Titik dan Hisyam lah yang menjalin kasih, sedangkan Supriyadi datang mengacau dan menjadi orang ketiga dalam hubungan mereka.

Hisyam mengatakan dirinya dikhianati oleh kekasih dan sahabatnya itu. Saat dia mengetahui dirinya dicurangi, dia pun marah.

" Ayah cuma minta kepastian waktu itu. Ayah ga mau jadi laki-laki rendah yang tak punya harga diri. Kalo boleh jujur, Ayah juga ga terlalu cinta sama Titik. Mungkin karena sering ketemu dan ngobrol aja, makanya Kami jadi deket," kata Hisyam.

" Jadi hanya karena Ayah pernah pacaran sama Ibunya Mas Pras, terus Aku harus mutusin dia ?. Bukan kah ini agak keterlaluan ya Yah. Itu kan cuma masa lalu," kata Artha.

" Ini ga sesederhana itu Tha. Ada hal lain yang bikin Ayah benci sama mereka," sahut Hisyam.

Kemudian Hisyam melanjutkan ceritanya.

Setelah Hisyam memaafkan Titik dan Supriyadi, dia pun hijrah ke kota lain untuk menjauh dari kedua temannya itu. Namun sebuah kejadian memalukan menghampiri keluarganya.

Tiba-tiba ibu Supriyadi datang ke rumah orangtua Hisyam lalu melabrak kakak perempuannya. Ibu Supriyadi menuduh kakak perempuan Hisyam telah merebut suaminya. Tak hanya menuduh, ibu Supriyadi juga memukulinya. Yang menyakitkan adalah karena Ibu Supriyadi salah sangka karena ternyata bukan kakak Hisyam selingkuhan ayah Supriyadi.

Rasa sakit sekaligus malu membuat kakak perempuan Hisyam depresi lalu mengurung diri di dalam rumah sepanjang sisa hidupnya.

" Sepanjang sisa hidupnya ?" tanya Artha bingung.

" Iya, karena Kakak Ayah itu meninggal dunia beberapa Minggu kemudian. Dia ditemukan tewas mengenaskan di sebuah rumah kosong. Semua orang yakin dia diperk*sa karena saat ditemukan tubuhnya tanpa busana sama sekali," sahut Hisyam sedih.

" Terus Ayah nuduh Orangtuanya Mas Pras pelakunya ?" tebak Artha.

" Siapa lagi ?. Mereka yang punya alasan paling kuat untuk menyakiti Kakakku," sahut Hisyam cepat.

" Maksud Ayah apa ?" tanya Artha tak mengerti.

" Ayahnya Supriyadi itu mata keranjang. Sudah lama dia menyukai Kakakku tapi selalu ditolak. Dia kan sudah beristri, makanya wajar kalo Kakak Ayah itu menolaknya. Dia pasti memanfaatkan kondisi Kakak Ayah yang depresi itu, menculiknya lalu menodainya dan meninggalkannya begitu saja di rumah kosong itu. Ayah bicara bukan tanpa fakta Artha, ada beberapa orang saksi yang melihat dia ngobrol sama Kakak Ayah sebelum kejadian waktu itu," sahut Hisyam.

Untuk sejenak Artha terdiam. Setelah menghela nafas panjang dia menatap sang ayah.

" Terus apa yang dilakukan Ibunya Mas Pras. Kenapa Ayah menuduhnya terlibat ?" tanya Artha.

" Jasad Kakak Ayah ditemukan dua hari kemudian Tha. Ayah yakin Titik sengaja menyembunyikan kejahatan Mertuanya dan ga melaporkannya ke aparat berwenang. Andai dia melapor, pasti Kakakku masih bisa diselamatkan dan masih hidup sekarang," sahut Hisyam sambil mengepalkan tangannya.

Artha membisu sejenak setelah mendengar cerita sang ayah. Artha menyimpulkan kejahatan fatal Supriyadi dan Titik adalah mengkhianati ayahnya, hanya itu. Namun cerita sang bunda selanjutnya membuat Artha dilema.

" Gimana, apa cerita tadi belum cukup jadi alasan buat Kamu berpisah dari Pras Nak ?" tanya Ina tiba-tiba.

" Maaf Bund. Tapi ...," ucapan Artha terputus saat sang bunda memotong cepat.

" Bunda adalah saksi hidup betapa jahatnya laki-laki itu. Dan kejahatannya yang satu ini tak akan termaafkan. Bapaknya Pras juga hampir melecehkan Bunda, Tha. Andai ga ada Ayahmu ini, mungkin Bunda harus menanggung malu seumur hidup," kata Ina dengan suara bergetar.

Kemudian Ina menceritakan kejahatan Supriyadi padanya.

Dulu, sepulang bekerja Ina bertemu Supriyadi di jalan saat hujan deras. Supriyadi pun menawarkan tumpangan di mobilnya. Tanpa curiga Ina menyambut tawaran itu karena dia mengenal orangtua Supriyadi yang dermawan itu.

Suasana jalan yang sepi dan genangan air yang lumayan tinggi menjadi alibi yang tepat untuk Supriyadi menghentikan mobilnya. Setelahnya dia mencoba melecehkan Ina. Karena tak menduga akan diperlakukan tak selayaknya, Ina pun menjerit. Namun sayangnya suara Ina tenggelam diantara deru air hujan.

Beruntung di detik terakhir niat Supriyadi berhasil digagalkan. Hisyam datang menyelamatkan Ina. Dia menarik Supriyadi keluar dari mobil lalu memukulinya hingga pingsan. Setelahnya dia mengantar Ina pulang ke rumah.

Sepanjang perjalanan Ina terus menangis. Dia khawatir setelah kejadian itu tak akan ada pria yang mau menikahinya nanti. Hisyam pun menenangkan Ina dan mengatakan dirinya lah yang akan menikahi Ina.

Mendengar janji Hisyam membuat Ina bahagia lalu menghentikan tangisnya. Ina juga berjanji akan setia pada Hisyam hingga akhir hayatnya nanti.

" Jadi Ayah sama Bunda menikah tanpa perasaan cinta ?" tanya Artha sedikit kecewa.

Pertanyaan Artha membuat Hisyam dan Ina saling menatap sambil tersenyum.

" Awalnya memang begitu Tha. Tapi seiring waktu rasa cinta itu hadir diantara Kami. Makanya ada Kamu dan Ari sekarang," sahut Ina yang diangguki Hisyam.

" Itu sebabnya kenapa Ayah ingin Kamu menjauh dari Supriyadi dan Anaknya itu Tha. Terlalu bahaya jika Kamu bertahan apalagi masuk ke dalam keluarga mereka. Supriyadi itu predator perempuan. Ayah ga yakin Pras akan bisa melindungimu dari kebuasan Bapaknya itu," kata Hisyam sungguh-sungguh.

Ucapan sang ayah membuat Artha tertegun, bingung sekaligus takut.

\=\=\=\=\=

Semua orang mengira hubungan Prashadi dan Artha berakhir setelah kedua sejoli itu mengetahui apa yang terjadi. Namun mereka salah. Hubungan Prashadi dan Artha tetap terjalin, lengket dan tak terpisahkan. Mereka masih kerap bertemu meski pun dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Meski pun hubungan kedua orangtua mereka memanas, Prashadi dan Ari tetap berteman di kantor. Awalnya memang sedikit canggung, tapi setelah bicara dari hati ke hati keduanya memutuskan mengesampingkan permusuhan kedua orangtua mereka. Apalagi Ari juga tahu hubungan Prashadi dan adiknya masih berlanjut.

" Gue cuma minta, tolong jaga Artha ya Pras. Dia Adek Gue satu-satunya. Gue sayang banget sama dia dan Gue cuma mau dia bahagia," kata Ari sungguh-sungguh.

" Iya Ri, insya Allah Gue bakal bahagiain Artha. Asal Lo tau, Gue juga sayang banget sama Artha. Dan seumur hidup belum pernah Gue punya perasaan sesayang ini sama cewek. Biasanya Gue langsung nurut saat Orangtua Gue menentang hubungan Gue dan minta Gue putusin pacar Gue. Tapi ga tau kenapa, kali ini Gue merasa berat aja ngelakuinnya," sahut Prashadi.

Ucapan Prashadi membuat Ari tersentuh. Dia percaya Prashadi akan membuat Adiknya bahagia karena dia menyaksikan bagaimana perubahan sikap Artha selama menjalin hubungan dengan pria di hadapannya itu.

" Jadi apa niat Lo selanjutnya Pras ?" tanya Ari.

" Gue mau nikahin Artha, Ri. Dengan atau tanpa persetujuan Orangtua Kita," sahut Prashadi tegas.

Meski bahagia mendengarnya, namun Ari tetap khawatir saat mengetahui keseriusan Prashadi.

" Kapan ?" tanya Ari kemudian.

" Secepatnya. Gue harap Lo mau bantuin ya Ri. Kan cuma Lo yang bisa jadi walinya Artha selain Bapak Lo," sahut Prashadi penuh harap.

" Insya Allah Gue bakal bantu nanti," kata Ari hingga membuat Prashadi terharu.

" Thanks Bro," kata Prashadi sambil memeluk Ari erat.

" Sama-sama Bro," sahut Ari sambil menepuk punggung Prashadi beberapa kali.

Dan siasat pun mulai dijalankan. Dibantu Ari, Prashadi dan Artha mulai mempersiapkan segalanya.

" Pernikahan udah siap, tinggal tempat tinggal Pras. Lo mau ajak Adek Gue tinggal dimana setelah ini ?" tanya Ari sambil menatap Prashadi dan Artha bergantian.

" Kayanya Gue bakal ngajak Artha pergi jauh dari kota ini Ri. Boleh kan ?" tanya Prashadi.

" Kalo Artha udah jadi Istri Lo, Gue ga punya hak untuk ngelarang Pras. Tapi kalo sekarang, sorry. Gue ga ijinin ...," sahut Ari sambil menggelengkan kepala.

Prashadi dan Artha pun saling menatap kemudian tersenyum.

" Iya Ri, Gue juga tau itu. Lo tenang aja, Gue bakal bawa Artha pergi setelah Kami sah jadi Suami Istri nanti," kata Prashadi sambil menatap Artha dengan lembut.

" Ngomong-ngomong, di kota lain yang Lo maksud itu apa Lo udah punya tempat tinggal Pras ?. Lo ga mungkin ngajak Adek Gue jadi gelandangan kan Pras ...?" tanya Ari penuh selidik.

Prashadi pun tertawa lepas mendengar pertanyaan calon kakak iparnya itu.

" Udah. Ada seseorang yang bantuin minjemin rumahnya untuk Gue tempatin sementara waktu Ri. Apa Lo ga penasaran siapa orangnya dan kemana tujuan Gue ?" tanya Prashadi.

" Ga perlu Lo ceritain Pras. Simpen aja untuk diri Lo sendiri. Gue ga mau tau kemana Lo ngajak Artha pergi, yang penting Lo jamin kebahagiaannya. Udah itu aja," sahut Ari sambil tersenyum.

Ucapan Ari membuat Prashadi dan Artha ikut tersenyum. Kemudian Artha menghambur ke pelukan Ari dan menangis di sana.

" Udah jangan nangis Tha. Inget ya, Kamu bukan Anak kecil lagi. Kamu yang milih Pras untuk jadi Suami, jadi mau ga mau Kamu harus ikut apa yang dia bilang. Kamu tau kan semua perbuatan ada resikonya ?, jadi bersiap lah untuk menghadapinya. Jangan mengeluh karena Kakak ga akan bisa bantu lagi nanti," bisik Ari sambil mengusap punggung sang adik dengan lembut.

" Iya Kak ...," sahut Artha di sela Isak tangisnya.

\=\=\=\=\=

Keesokan harinya.

Ari sedang menemani Artha di salon. Rupanya Artha ingin tampil cantik di moment terindah dalam hidupnya itu.

Artha memang telah menyiapkan kebaya untuk acara lamaran. Tapi karena lamaran resmi batal digelar karena permusuhan kedua orangtuanya dengan orangtua Prashadi, akhirnya kebaya itu dikenakan Artha di hari pernikahannya dengan Prashadi hari ini.

Dan saat Artha selesai dirias, dia pun keluar menemui Ari. Pria itu nampak terkagum-kagum dengan penampilan Artha yang terlihat sangat berbeda hari itu.

" Kenapa Kak, apa Aku keliatan aneh ?" tanya Artha sambil mengamati dirinya sendiri.

" Ga kok. Kamu cantik banget Tha. Kakak yakin Prashadi bakal pingsan ngeliat penampilan Kamu," gurau Ari sambil tersenyum.

" Kakak bisa aja," sahut Artha dengan wajah merona.

" Eh, udahan kan Tha ?. Kita berangkat sekarang yuk," ajak Ari yang diangguki sang adik.

Kemudian Ari menggandeng tangan Artha dan keluar dari salon setelah mengucapkan terima kasih kepada pemilik salon yang sudah mau direpotkan sepagi itu. Keduanya menggunakan jasa Taxi online untuk pergi ke KUA.

Di KUA Prashadi sudah menunggu bersama dua orang saksi yang tak lain adalah Abdi dan paman Ari yang merupakan adik laki-laki Ina.

" Udah siap semua ?" tanya paman Ari yang bernama Usman saat melihat kedatangan Ari dan Artha.

" Udah Om," sahut Ari dan Artha bersamaan.

" Bagus. Ayo Kita masuk ke dalam. Lebih cepat lebih baik bukan ?" tanya Usman sambil tersenyum.

Prashadi, Artha, Ari dan Abdi pun ikut tersenyum lalu mengekori Usman yang melangkah lebih dulu ke dalam KUA.

Meski pun Usman berstatus adik Ina. Tapi dalam keluarga besarnya dia termasuk orang yang disegani karena memilik prinsip yang kuat dan jago berkelahi. Itu lah sebabnya Ari dan Artha mendatanginya karena yakin Usman mengerti apa yang mereka inginkan.

Satu jam kemudian Prashadi dan Artha telah resmi berstatus suami istri. Keharuan menyelimuti mereka mengingat pernikahan yang berjalan tak sebagaimana mestinya karena tak dihadiri kedua orangtua masing-masing.

Prashadi memeluk Ari dan Abdi bergantian sedangkan Artha menangis di pelukan sang paman.

" Sekarang Saya ijin bawa Artha pergi ya Om. Makasih udah bantuin Saya dan Artha. Saya janji akan terus berkabar sama Om nanti," kata Prashadi setelah mencium punggung tangan Usman.

" Iya. Om percaya sama Kamu Pras. Tolong sayangi Artha dan jangan sakiti hatinya. Sekali aja Om denger Artha mengeluh, habis Kamu ...," kata Usman.

Walau diucapkan dengan santai namun Prashadi tahu Usman serius dengan ucapannya itu.

" Siap Om !" sahut Prashadi tegas disambut tawa Usman, Ari dan Abdi.

" Aku pergi ya Kak ...," pamit Artha saat mobil yang disewa Prashadi datang menjemput.

" Iya Tha. Hati-hati ...," kata Ari dengan suara serak menahan tangis.

Kemudian Prashadi menggamit tangan Artha lalu membawanya masuk ke dalam mobil yang melaju sesaat kemudian.

" Semoga Kamu bahagia Dek ...," gumam Ari sambil mengusap matanya yang basah.

Meski diucapkan lirih, namun masih bisa didengar oleh Usman dan Abdi. Keduanya mengaminkan doa tulus Ari sambil menepuk bahunya beberapa kali.

\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

💎hart👑

💎hart👑

dua orang tua yg membagongkan. ga tau versi mana yg bener. btw samawa Artha & Pras 💐

2024-04-13

0

Ali B.U

Ali B.U

lanjut

2024-03-24

2

Ali B.U

Ali B.U

nah ini pelu di pertanyakan soal peryataan Ina yang mau di perkosa Supiyadi,

2024-03-24

2

lihat semua
Episodes
1 1. Ngetest
2 2. Ketemu Artha
3 3. Kok Marah ...?
4 4. Penyebabnya Adalah ...
5 5. Pamit
6 6. Keanehan Pertama
7 7. Tradisi Kampung ?
8 8. Kemana Orang-orang ?
9 9. Saling Menuduh
10 10. Paham Kan ...?
11 11. Jangan Jam Empat !
12 12. Gara-gara Artha ?
13 13. Hantu Wanita Berkemben
14 14. Disantet
15 15. Didatangi Arwah
16 16. Kasian Harun ...
17 17. Didemo
18 18. Pengakuan ...
19 19. Selalu Diam
20 20. Batu Berhala
21 21. Resiko
22 22. Istri Berubah
23 23. Kena Guna - Guna
24 24. Diajak Ke Rumah
25 25. Kiriman Itu ...
26 26. Sesuatu Yang Lain
27 27. Siapa Mak Is ...?
28 28. Kenapa Artha ?
29 29. Ke Tempat Seharusnya
30 30. Titipan Obat
31 31. Artha Hilang !
32 32. Dimana Ini ?
33 33. Ga Kenal
34 34. Dikirimi Santet
35 35. Menyelamatkan Sari
36 36. Rahasia Erni
37 37. Mengejar Ki Warso
38 38. Pinjem Raga ?
39 39. Jadi Sosok Lain
40 40. Hantu Itu Ternyata ...
41 41. Meledak
42 42. Siuman Tapi ...
43 43. Doa Prashadi
44 44. Jangan Nengok Ke Belakang
45 45. Pesan Yang Sama
46 46. Lelah ...
47 47. Berkomunikasi
48 48. Ayuning
49 49. Dendam Ayuning
50 50. Bingung
51 51. Artha Pulang
52 52. Jangan-Jangan Artha ...
53 53. Ke Rumah Om Usman
54 54. Artha Kerasukan
55 55. Diserang Banaspati
56 56. Dikejar Mayat Hidup
57 57. Mendadak Nongol ?
58 58. Kampung Yang Hilang
59 59. Ga Ada ...!
60 60. Nama Aneh Dan Horror
61 61. Ki Warso Masih Hidup ?
62 62. Mulai Mengaji
63 63. Semua Panik
64 64. Mengamuk
65 65. Senjata Makan Tuan ?
66 66. Tentang Maaf
67 67. Ditarik Ke Dalam Jurang
68 68. Bertemu Mereka ...
69 69. Dikira Begal
70 70. Kenapa Begini ?
71 71. Proses Penjemputan
72 72. Ismail Kenapa ?
73 73. Keluarga Ghaib
74 74. Perpisahan
75 75. Penjelasan Kek Zuhri
76 76. Prashadi dan Artha Bertemu
77 77. Restu ...
78 78. Persiapan Kek Zuhri
79 79. Pertempuran Dua Saudara
80 80. Tak Akan Kembali
81 81. Cara Yang Pantas
82 82. Pengakuan Prashadi
83 83. Serangan Panji
84 84. Ketemu Mantan
85 85. Ga Diundang ?
86 86. Pesta Impian Artha
87 87. Adu Domba
88 88. Gagal Membujuk
89 89. Hasrat Kayla
90 90. Mencari Ari
91 91. Bersedia Membantu
92 92. Rumah Pengobatan ?
93 93. Orang Dalam Foto ...
94 94. Kembang Orang Mati
95 95. Peristiwa Ghaib ?
96 96. Menjenguk Kayla
97 97. Menepi ...
Episodes

Updated 97 Episodes

1
1. Ngetest
2
2. Ketemu Artha
3
3. Kok Marah ...?
4
4. Penyebabnya Adalah ...
5
5. Pamit
6
6. Keanehan Pertama
7
7. Tradisi Kampung ?
8
8. Kemana Orang-orang ?
9
9. Saling Menuduh
10
10. Paham Kan ...?
11
11. Jangan Jam Empat !
12
12. Gara-gara Artha ?
13
13. Hantu Wanita Berkemben
14
14. Disantet
15
15. Didatangi Arwah
16
16. Kasian Harun ...
17
17. Didemo
18
18. Pengakuan ...
19
19. Selalu Diam
20
20. Batu Berhala
21
21. Resiko
22
22. Istri Berubah
23
23. Kena Guna - Guna
24
24. Diajak Ke Rumah
25
25. Kiriman Itu ...
26
26. Sesuatu Yang Lain
27
27. Siapa Mak Is ...?
28
28. Kenapa Artha ?
29
29. Ke Tempat Seharusnya
30
30. Titipan Obat
31
31. Artha Hilang !
32
32. Dimana Ini ?
33
33. Ga Kenal
34
34. Dikirimi Santet
35
35. Menyelamatkan Sari
36
36. Rahasia Erni
37
37. Mengejar Ki Warso
38
38. Pinjem Raga ?
39
39. Jadi Sosok Lain
40
40. Hantu Itu Ternyata ...
41
41. Meledak
42
42. Siuman Tapi ...
43
43. Doa Prashadi
44
44. Jangan Nengok Ke Belakang
45
45. Pesan Yang Sama
46
46. Lelah ...
47
47. Berkomunikasi
48
48. Ayuning
49
49. Dendam Ayuning
50
50. Bingung
51
51. Artha Pulang
52
52. Jangan-Jangan Artha ...
53
53. Ke Rumah Om Usman
54
54. Artha Kerasukan
55
55. Diserang Banaspati
56
56. Dikejar Mayat Hidup
57
57. Mendadak Nongol ?
58
58. Kampung Yang Hilang
59
59. Ga Ada ...!
60
60. Nama Aneh Dan Horror
61
61. Ki Warso Masih Hidup ?
62
62. Mulai Mengaji
63
63. Semua Panik
64
64. Mengamuk
65
65. Senjata Makan Tuan ?
66
66. Tentang Maaf
67
67. Ditarik Ke Dalam Jurang
68
68. Bertemu Mereka ...
69
69. Dikira Begal
70
70. Kenapa Begini ?
71
71. Proses Penjemputan
72
72. Ismail Kenapa ?
73
73. Keluarga Ghaib
74
74. Perpisahan
75
75. Penjelasan Kek Zuhri
76
76. Prashadi dan Artha Bertemu
77
77. Restu ...
78
78. Persiapan Kek Zuhri
79
79. Pertempuran Dua Saudara
80
80. Tak Akan Kembali
81
81. Cara Yang Pantas
82
82. Pengakuan Prashadi
83
83. Serangan Panji
84
84. Ketemu Mantan
85
85. Ga Diundang ?
86
86. Pesta Impian Artha
87
87. Adu Domba
88
88. Gagal Membujuk
89
89. Hasrat Kayla
90
90. Mencari Ari
91
91. Bersedia Membantu
92
92. Rumah Pengobatan ?
93
93. Orang Dalam Foto ...
94
94. Kembang Orang Mati
95
95. Peristiwa Ghaib ?
96
96. Menjenguk Kayla
97
97. Menepi ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!