Marcel yang tadi sempat melamun tanpa sengaja melihat Michael seperti merencanakan sesuatu membuat Marcel curiga dan bertanya ke Michael.
'Apa yang harus Aku jawab? Tidak mungkin Aku mengatakannya karena Aku hanya ingin memastikan saja apakah hanya ada satu Mike atau ada dua Mike.' Ucap Michael dalam hati sambil berpikir untuk mencari jawaban yang tepat.
"Daddy tiba - tiba teringat dengan wanita yang Daddy temui di bandara dan ketemu lagi waktu kita makan di restoran. Daddy melihat kamu bicara dengan wanita itu, apakah kamu mengenalnya?" Tanya Michael setelah beberapa saat mereka terdiam.
'Apa yang harus Aku jawab?' Tanya Marcel sambil berpikir.
Marcel tidak mungkin mengatakan kalau wanita itu adalah Mommynya karena saat ini hubungan kedua orang tuanya belum harmonis.
"Maaf, Tuan sudah sampai." Ucap bodyguard sekaligus sopir sambil berhenti tepat di depan lobby.
"Nanti Aku jawab karena yang terpenting kita turun dan Daddy langsung kerja agar kita bisa pulang tidak terlalu malam." Jawab Marcel.
"Baiklah." Ucap Michael dengan singkat.
Michael dan Marcel turun dari mobil di mana lagi - lagi Marcel meminta gendong Michael. Sampai di depan lobby tiba - tiba Marcel teringat dengan ucapan Kakak kembarnya.
"Daddy, Aku mau duduk di kursi lobby itu." Ucap Marcel sambil menunjuk ke arah kursi.
"Kenapa tidak ikut Daddy? Kamukan bisa main dan istirahat diruangan Daddy." Ucap Michael sambil menaikkan salah satu alis matanya.
"Nanti saja Dad, Aku ingin duduk - duduk di sini dulu." Jawab Marcel mencari alasan yang tepat.
"Baik, kalau ada apa - apa kabarin Daddy." Ucap Michael.
"Baik, Dad." Jawab Marcel.
Michael menurunkan perlahan tubuh Marcel kemudian mendudukkannya di kursi lobby. Michael berjalan ke arah bodyguardnya kemudian membisikkan sesuatu ke telinga bodyguardnya.
Setelah selesai Michael berjalan ke arah pintu lift diikuti oleh asisten kepercayaannya sedangkan bodyguard yang tadi diperintahkan oleh Michael berjalan ke arah Marcel yang masih duduk sambil menunggu kedatangan ke dua saudara kembarnya.
Belum ada dua menit di mana Sandra dan kedua anak kembarnya sudah sampai di perusahaan milik Michael. Mereka berjalan memasuki pintu lobby hingga kedua anak kembar Sandra menghentikan langkahnya.
Marcel yang melihat Sandra dan kedua saudara kembarnya langsung mengambil kacamata hitam agar Sandra tidak curiga.
Flash Back On
Mike yang tidak ingin rencananya berantakkan membuat Mike memberikan usulan ke Marcel untuk memakai kacamata hitam karena wajah mereka kembar identik.
Ternyata apa yang dipikirkan Mike sama seperti yang dipikirkan Marcel karena itulah sebelum mereka mandi Mike dan Marcel menyiapkan kacamata hitam.
Mike dan Marcel menyembunyikan kacamatanya di dalam tas mungil mereka yang selalu mereka bawa kemanapun mereka pergi keluar.
Tas tersebut berisi senter kecil dan alat - alat penting yang diperlukan mereka yang serba mini maklum mereka masih kecil.
Seperti gunting, pisau lipat kecil, lakban dan besi di mana jika besi tersebut di tarik membentuk tongkat ukuran setinggi mereka.
Flash Back Off
"Kenapa kalian menghentikan langkahnya?" Tanya Sandra tanpa melepaskan memegang ke dua tangan anak kembarnya.
"Kami mau menemui teman kami." Jawab Mike sambil menunjuk ke arah Marcel.
Sandra menatap ke arah yang di tunjuk oleh Mike dan melihat Marcel duduk sambil menatap ke arahnya namun tidak terlihat jelas karena memakai kacamata hitam
"Pantas saja sampai di depan parkiran mobil kalian tiba - tiba memakai kacamata hitam ternyata temanmu juga memakai kacamata hitam." Ucap Sandra sambil menggelengkan kepalanya yang tidak pusing.
"Hehehehe ..." Tawa Mike dan Marcela dengan serempak.
"Kalau begitu Mommy akan antar kalian ke teman kalian." Ucap Sandra sambil ikut tersenyum.
Kedua anak kembar hanya menganggukkan kepalanya kemudian Sandra berjalan ke arah Marcel dan entah kenapa jantungnya berdebar kencang. Sejak berangkat jantung Sandra berdebar dan kini bertambah kencang.
'Kenapa jantungku berdebar kencang? Kenapa Aku melihat anak itu ingin sekali memeluknya? Kenapa Aku merasa anak itu adalah anakku? Apa yang terjadi denganku? Bukankah putra pertamaku sudah meninggal?' Tanya Sandra beruntun dalam hati.
Sejuta pertanyaan di dalam hati Sandra namun tidak ada jawabannya hingga Sandra menghentikan langkahnya di depan Marcel begitu pula dengan ke dua anak kembarnya.
"Kalian jangan kemana - mana. Kalau urusan Mommy sudah selesai, Mommy akan kembali ke sini." Ucap Sandra sambil memandangi wajah Marcel namun Marcel menundukkan wajahnya sambil memainkan jari jemarinya yang mungil.
Sebenarnya Marcel tidak ingin melakukannya tapi Marcel terpaksa karena jika tidak maka rencana yang disusunnya bersama kedua saudara kembarnya bisa - bisa berantakan.
"Baik, Mom." Jawab Mike dan Marcela dengan serempak.
Sandra membantu Marcela duduk sedangkan Mike tanpa bantuan bisa duduk di kursi yang lumayan agak tinggi. Setelah melihat kedua anak kembarnya duduk barulah Sandra berjalan ke arah lift. Sandra yang melihat lift tersebut hampir tertutup membuat Sandra berlari.
Sandra menghalangi pintu tersebut agar tidak tertutup dengan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya menekan tombol.
"Aku ingin masuk." Ucap Sandra.
Salah satu pria tersebut menekan tombol agar pintu terbuka kembali dan betapa kagetnya Sandra dan pria tersebut hingga beberapa saat mereka diam membatu.
"Kamu." Ucap Sandra dan pria tampan tersebut bersamaan.
"Maaf, Aku tidak jadi naik lift." Ucap Sandra sambil membalikkan badannya namun tasnya ditahan oleh pria tampan tersebut agar Sandra tidak kabur.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Ady Betty
klu berjodoh mka akan selalu bertemu
2024-02-19
4
Yayuk Triatmaja
sebenarnya sudah mulai tumbuh rasa cinta tapi mereka belum sadar
2024-02-19
3
Yayuk Triatmaja
bentar lagi bucin
2024-02-19
1