"Marcela." Panggil Sandra sambil meletakkan nampan ke atas meja kemudian membantu Marcel untuk duduk.
"Mommy, Marcela sangat lapar." Ucap Marcela sambil menyendokkan makanan kemudian sendoknya dimasukkan ke dalam mulutnya.
"Marcel juga sangat lapar." Sambung Marcel yang juga langsung makan.
Sandra menghembuskan nafasnya dengan kasar kemudian Sandra ikut makan namun sebelumnya Sandra berdoa terlebih dahulu membuat kedua anak kembarnya ikut berdoa.
Mereka makan tanpa banyak bicara selesai makan Marcel pamit ingin pergi ke toilet dan Sandra hanya menganggukkan kepalanya. Sandra kemudian memperhatikan Marcel berjalan ke arah toilet hingga Sandra sadar kalau Marcel ganti pakaian lagi.
"Perasaan warna bajunya ganti lagi? Apa minusku nambah ya?" Tanya Sandra sambil memijat keningnya yang tidak pusing.
"Bisa jadi, Mom." Jawab Marcela.
'Maafkan kami, Mom.' Sambung Marcela dalam hati.
Di tempat yang sama di mana Michael menggendong Mike untuk di bawa ke rumah sakit. Namun ketika sampai di depan lobby Mike mengatakan perutnya tidak sakit lagi dan ingin makan dengan alasan lapar.
"Kamu yakin tidak apa - apa?" Tanya Michael.
"Yakin, Dad." Jawab Mike.
"Kita makan dulu karena Aku sangat lapar." sambung Mike.
"Oke." Jawab Michael dengan singkat.
Mereka pun kembali ke tempat semula kemudian Michael mengambil makanan untuk Mike dan dirinya diikuti oleh Mike.
Kemudian mereka makan bersama namun sebelumnya Mike berdoa terlebih dahulu membuat Michael ikut berdoa karena selama ini dirinya jarang berdoa. Walau terkejut dengan perubahan Mike tapi Michael menyimpannya dalam hati.
"Perasaan tadi kita pergi kamu tidak pakai baju itu tapi kenapa sekarang bajunya ganti? Kapan gantinya?" Tanya Michael setelah mereka selesai makan bersama.
"Mungkin hanya perasaan Daddy." Jawab Mike dengan nada dingin.
"Mungkin." Jawab Michael dengan wajah bingung sambil mengingat kalau putranya tidak memakai pakaian tersebut.
"Biasanya kamu nempel dan manja sama Daddy? Kok tumben sekarang tidak?" Tanya Michael.
"Aku bukan lem, Dad. Masa nempel sama Daddy dan Mike merasa tidak pernah manja sama Daddy." Jawab Mike.
"Masa sih?" Tanya Michael sambil memijat keningnya yang tidak pusing.
'Apa putraku mempunyai kepribadian ganda?' Tanya Michael dalam hati.
"Mungkin hanya perasaan Daddy dan jujur Aku tidak mempunyai kepribadian ganda." Jawab Mike yang bisa membaca apa yang dipikirkan Michael.
"Kok kamu tahu apa yang ada dipikiran Daddy ?" Tanya Michael dengan wajah terkejut.
"Tahu dong." Jawab Mike sambil berdiri.
"Mau kemana?" Tanya Michael.
"Mau ke toilet." Jawab Mike.
"Perasaan tadi kamu habis ke toilet." Ucap Michael.
"Maklum, Dad. Daya tampung untuk buang air kecil sedikit jadi dikit - dikit Mike buang air kecil." Jawab Mike beralasan sambil berjalan ke arah toilet.
"Perasaan putraku tidak pakai kemeja itu deh tapi kenapa mendadak ganti? Apa mataku sudah mulai minus?" Tanya Michael sambil memijat keningnya yang tidak pusing.
"Selain itu Mike nempel terus sama Aku dan sangat manja tapi kenapa sekarang mendadak berubah jadi dingin kayak Aku?" tanya Michael sambil masih memijat keningnya.
"Daddy, ayo kita pulang." Ajak Marcel yang tiba - tiba datang sambil merentangkan ke dua tangannya sebagai tanda minta di gendong.
Michael yang mengerti langsung menggendong Marcel sedangkan Marcel mengalungkan kedua tangannya ke leher Michael. Marcel meletakkan kepalanya di bahu Michael membuat Michael terkejut karena Marcel kembali ke mode manja tapi Michael diam saja.
Mereka berjalan ke arah parkiran mobil kemudian masuk ke dalam mobil dan meninggalkan tempat tersebut. Tidak berapa lama Sandra ikut keluar dari restoran tersebut bersama kedua anak kembarnya.
Michael dan Sandra yang melihat putranya pakaiannya ganti lagi hanya diam dan dalam hati mereka hanya menganggap kalau mata mereka mungkin memang bermasalah.
Di dalam mobil ponsel milik Mihcael berdering membuat Michael mengangkat ponselnya. Setelah beberapa saat Michael mengambil laptopnya yang selalu di simpannya di jok mobil belakang sambil menahan amarahnya.
"Ada apa, Dad?" Tanya Marcel.
"Perusahaan Daddy di retas." Jawab Michael sambil mengotak atik laptopnya.
Marcel hanya menganggukkan kepalanya sedangkan Michael sesekali menghembuskan nafasnya dengan kasar karena ternyata lumayan sulit untuk memperbaikinya.
"Susah, Dad?" Tanya Marcel.
"Ya." Jawab Michael dengan singkat.
"Coba, Aku perbaiki." Ucap Marcel.
"Memang kamu bisa?" Tanya Michael yang masih sibuk mengotak atik laptopnya.
"Coba dulu." Jawab Marcel.
Michael yang lumayan pusing akhirnya menyerahkan laptopnya ke Marcel. Marcel mulai mengotak atik laptopnya dengan jari jemarinya yang lincah sedangkan Michael sangat terkejut karena Marcel sepertinya mengerti tentang program IT.
Michael melihat Marcel mengetik sandi - sandi yang sangat rumit yang hanya di mengerti oleh orang yang benar - benar ahli IT.
Hingga beberapa saat Marcel sudah selesai meretas kemudian Marcel memberikan tambahan program keamanan untuk perusahaan Michael.
"Aku sudah memberikan tambahan keamanan data untuk perusahaan milik Daddy agar tidak bisa di retas. Selain itu mulai sekarang jika ada yang berani meretas data milik Daddy maka ponsel milik Daddy dan Aku berdering." Ucap Marcel sambil memberikan laptop ke Michael.
"Kamu belajar dari mana?" Tanya Michael penasaran.
"Opa Alvian." Jawab Marcel keceplosan.
"Opa Alvian? Siapa itu Opa Alvian?" Tanya Michael mengulangi perkataan Marcel.
"Opa Alvian adalah anaknya Kakek Buyut Alvonso dengan Nenek Buyut Laras Alvonso." Jawab Marcel menjelaskan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sekedar informasi Kakek Buyut Alvonso dengan Nenek Buyut Laras Alvonso adalah Daddy Alvonso dengan Mommy Laras.
Cerita tentang Daddy Alvonso dengan Mommy Laras silahkan baca novelku dengan judul : Cinta Satu Malam Bersama Mafia.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Dari mana kamu kenal dengan mereka?" Tanya Michael dengan wajah terkejut.
Siapapun pasti mengenal keluarga besar Daddy Alvonso orang terkaya nomer satu dan sangat pintar dalam program IT. Bukan itu saja anggota keluarga besarnya khususnya para pria merupakan para ketua mafia yang sangat disegani di dalam dan di luar negri.
Mereka juga sangat di kenal sangat baik hati dan suka menolong. Selain itu tidak pernah mendengar anggota keluarga besar Daddy Alvonso saling berebutan harta malah saling tolong menolong antar keluarga. Keluarga besar Daddy Alvonso menjadi contoh untuk keluarga besar lainnya.
Michael juga mengenal beberapa anggota keluarga Daddy Alvonso tapi terlalu segan untuk meminta bantuan karena kurang dekat selain itu Michael bukan tipe orang yang suka meminta bantuan orang lain.
'Apa yang harus Aku jawab?' tanya Marcel dalam hati sambil berpikir.
"Mike." Panggil Michael.
"Ya." Jawab Marcel dengan singkat.
"Dari mana kamu kenal dengan mereka?" Tanya Michael mengulangi perkataannya.
"Rahasia." Jawab Marcel sambil tersenyum pepsodent.
"Aish ... Nyebelin." Ucap Michael dengan wajah kesal.
"Hehehehe ...." Tawa Marcel.
Michael ikut tertawa dan tidak terasa mereka sudah sampai di mansion di mana Sindri sedang menunggunya dengan memakai pakaian seksi.
"Akhirnya kalian sudah pulang." Ucap Sindri sambil berjalan ke arah Michael.
Michael menepis tangan Sindri ketika Sindri ingin memeluk lengan Michael sambil menatap tajam ke arah Sindri.
"Aku sudah bilang, jangan sentuh Aku." Ucap Michael dengan wajah dingin.
"Aku ingin mengatakan besok ulang tahun Ayahku jadi Aku minta Tuan Michael datang bersamaku." Ucap Sindri sambil menahan amarahnya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Lisa Halik
bingung ya sandra micheal
2024-02-19
3
Lisa Halik
sandra micheal minus yaa oleh anak2..hahahha
2024-02-19
1
𝄞❤️⃟Wᵃf𝐕⃝⃟🏴☠ꪖỉ ꪑỉƙꪮ🗡🏠⃟✨࿐
bisa jadi, Tuan
2024-02-19
1