Waduh

Marcela menghembuskan nafasnya dengan berat sambil memejamkan matanya kemudian membuka matanya.

"Sebenarnya ...." Ucapan Marcela terpotong oleh kedatangan Mike.

"Mommy, dadaku sakit." Ucap Mike sambil memegangi dadanya.

Sandra yang mendengar ucapan Mike langsung berdiri dan berjalan ke arah Mike kemudian menggendongnya. Sandra duduk di kursi makan kemudian memangku Mike sambil memijat dada Mike dengan wajah kuatir.

"Kenapa dadamu sakit?" Tanya Sandra sambil masih memijat perlahan dada Mike.

"Tidak tahu, Mom. Tiba - tiba dadaku terasa sesak." Jawab Mike berbohong dengan pura - pura meringis.

"Kalau begitu kita ke dokter." Ucap Sandra sambil bersiap menggendong Mike.

"Tidak usah, Mom. Sudah agak mendingan karena Mommy memijat dadaku." Jawab Mike.

'Maafkan Mike, Mom. Mike lakukan ini karena belum saatnya Mommy tahu kalau Aku masih hidup. Di mana saat ini Aku dan Marcel tukaran identitas dan salah satu dari kami tinggal bersama Daddy. Kami melakukan itu karena Aku dan Marcel melihat kalau Mommy dan Daddy masih musuhan.' Sambung Mike dalam hati.

"Benar sudah mendingan?" Tanya Sandra dengan wajah masih kuatir.

"Benar, Mom. Sekarang Aku lapar mau makan." Jawab Mike mengalihkan pembicaraan.

"Kalau begitu kalian berdua makan saja dulu, Mommy akan ambil makanan untuk Mommy karena Mommy juga lapar." Ucap Sandra sambil berdiri.

Sandra meletakkan Mike ke kursi kemudian Sandra bersiap untuk jalan namun arah pandangannya ke arah pakaian yang dikenakan Mike.

"Perasaan tadi Marcel pakai kemeja putih terus waktu Mommy ambil makanan di meja Marcel memakai kemeja biru tapi sekarang memakai kemeja putih. Apa mata Mommy ada masalah?" Tanya Sandra memijat keningnya yang tidak pusing.

"Mungkin Mommy lelah karena itu salah melihat." Ucap Marcela sambil menahan tawa begitu pula dengan Mike.

"Mungkin." Jawab Sandra.

"Kalian di sini dan jangan kemana - mana." Ucap Sandra.

"Baik, Mom." Jawab Mike dan Marcela dengan serempak.

Sandra berjalan ke arah meja untuk mengambil piring sedangkan Mike dan Marcela tertawa setelah kepergian Sandra.

"Seandainya Mommy tahu pasti tidak pusing." Ucap Marcela sambil tersenyum.

"Sebenarnya Kakak tidak tega tapi karena Daddy dan Mommy belum akur maka belum saatnya di kasih tahu." ucap Mike.

"Habis Daddy nyebelin." Ucap Marcela yang kesal dengan Michael.

"Iya. Daddy emang nyebelin banget ..." Ucapan Mike terpotong oleh seorang pria tampan membuat Mike dan Marcela sangat terkejut dan diam membatu.

"Daddy memang melakukan apa? Sampai kamu mengatakan kalau Daddy nyebelin banget?" Tanya pria tampan tersebut sambil duduk di samping Mike.

"Daddy." Ucap Mike dengan wajah terkejut.

Michael yang kebetulan lewat melihat Mike sedang tertawa bersama Marcela membuat Michael berjalan ke arah mereka. Michael terkejut ketika mendengar ucapan Mike membuat Michael memotong pembicaraan Mike kemudian duduk di samping Mike.

"Daddy memang melakukan apa? Sampai kamu mengatakan kalau Daddy nyebelin banget?" Tanya Mihcael mengulangi perkataannya sambil menaikkan salah satu alis matanya.

Mike melirik ke arah Marcela untuk meminta bantuan sedangkan Marcela yang mengerti langsung turun dari kursi kemudin berdiri di samping Michael.

"Daddy." Panggil Marcela sambil menggenggam tangan Michael.

Michael yang biasanya menepis tangannya ketika tangannya di genggam seseorang tiba - tiba tidak tega melakukan hal itu. Michael hanya menatapnya Marcela dengan tatapan berbeda.

'Kenapa Aku merasakan kalau gadis kecil ini ada hubungannya denganku? Wajahnya perpaduan wajahku dengan wajah wanita yang menyebalkan. Apa jangan - jangan gadis kecil ini putriku? Tapi mana mungkin?' Tanya Michael dalam hati.

"Daddy." Panggil ulang Marcela.

"Maaf, Aku bukan Daddymu." Jawab Michael.

'Kenapa hatiku sangat sakit ketika mengatakan hal itu?' Tanya Michael dalam hati.

"Hiks ... Hiks ... Hiks ... Daddy kenapa tidak mengakui Aku sebagai putrimu?" Tanya Marcela sambil terisak.

Michael yang tidak tega melepaskan tangannya kemudian menggendong Marcela untuk duduk dipangkuannya.

"Anak manis jangan sembarangan memanggil pria dewasa sebagai Daddy karena bisa bahaya." Ucap Michael sambil menghapus air mata Marcela dengan kedua ibu jarinya.

"Marcela tidak pernah memanggil pria dewasa sembarangan dengan sebutan Daddy. Hanya sama Daddy, Marcela mau memanggilnya." Ucap Marcela sambil memeluk tubuh kekar Michael dengan tangan mungilnya.

"Selama ini Marcela belum pernah merasakan pelukan Daddy." Sambung Marcela.

Michael yang tidak tega membalas pelukan Marcela kemudian membelainya dengan lembut. Ada perasaan nyaman di hati Michael terlebih Marcela di mana Marcela merasakan dirinya terlindungi hingga Marcela menangis.

"Hiks ...Hiks ... Hiks ...." Tangis Marcela.

"Kenapa kamu menangis? Apa Paman menyakitimu?" Tanya Michael dengan wajah terkejut.

"Tidak Daddy. Marcela sangat senang akhirnya bisa merasakan pelukan Daddy yang selama ini Marcela rindukan." Jawab Marcela yang tidak memperdulikan Michael menyebut dirinya Paman.

"Memang selama ini Daddymu kemana?" Tanya Michael dengan wajah bingung.

"Bukankah ..." Ucapan Marcela terpotong oleh Mike.

"Daddy, perutku sakit." Ucap Mike sambil meringis dan memegangi perutnya.

Michael dan Marcela terpaksa melepaskan pelukannya kemudian Michael berdiri sambil menggendong Marcela.

"Marcela duduk di sini dulu ya." Ucap Michael dengan nada lembut sambil mendudukkan Marcela.

"Baik, Daddy." Jawab Marcela dengan patuh.

Michael kemudian menggendong Mike dengan perasaan kuatir takut putranya kenapa - napa.

"Kita ke rumah sakit ya." Ucap Michael.

"Iya, Dad." Jawab Mike sambil mengalungkan kedua tangannya di leher.

Tanpa sepengetahuan Michael kalau Mike memberikan kode dengan menggunakan jarinya ke arah Marcela seakan mengatakan kalau sebentar lagi ada yang datang siapa lagi kalau bukan Sandra.

Ketiga anak kembar tersebut sengaja membuat kode dengan menggunakan jari agar rencananya berjalan dengan lancar. Jari satu tanda bahwa ada orang yang datang, jari dua tanda kalau keadaan aman dan jari tiga bahwa keadaan tidak aman.

"Marcela, kamu kesini sama siapa?" Tanya Michael yang tidak tega meninggalkan Marcela sendirian.

"Sama Mommy, lebih baik Daddy pergi ke rumah sakit takut Kak Mike kenapa - napa." Jawab Marcela yang ingin Michael segera pergi.

"Kamu tidak apa - apa di tinggal sendirian?" Tanya Michael.

"Daddy tenang saja, sebentar lagi Mommy datang kok apalagi Marcela bisa bela diri." Jawab Marcela.

"Daddy ... Perut Mike sakit." Rintih Mike.

Michael yang tidak ada punya pilihan lain pergi meninggalkan Marcela sendirian namun sebelumnya Michael memberikan kode ke salah satu bodyguardnya untuk menjaga Marcela.

"Kamu jangan kemana - mana tunggu sampai Mommymu datang." Ucap Michael sebelum pergi menjauh.

"Baik, Dad." Jawab Marcela patuh.

"Fiuhhhhhhhh ...."

Marcela menghembuskan nafasnya dengan lega dan tidak berapa lama muncul Sandra bersama Marcel sambil membawa nampan.

"Marcela, kata Marcel kamu ingin makan sama Mommy karena itu kamu menunggu Mommy makan." Ucap Sandra.

"Iya, Mom." Jawab Marcela terpaksa berbohong lagi.

'Aduh Mommy, kami sering berbohong. Semoga dosanya di tanggung sama wanita jahat itu karena telah membuat kami berpisah.' Sambung Marcela dalam hati.

"Bukannya katamu sudah lapar dan ingin makan? Kenapa harus menunggu Mommy?" Tanya Sandra.

'Waduh, Aku jawab apa ya?' Tanya Marcela sambil berpikir.

Terpopuler

Comments

zahra ou

zahra ou

knp pula si marcel gk muncul2. mike mulu yg muncul

2024-05-03

0

Lisa Halik

Lisa Halik

makasih thor...

2024-02-18

1

Yayuk Triatmaja

Yayuk Triatmaja

betul sekali

2024-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Michael Van Hounten
3 Perasaannya Tidak Enak
4 Pria Tampan
5 Mafia Gagak Hitam
6 Tidak Berubah
7 Bertemu Kembali
8 Usir
9 Waduh
10 Apakah kamu marah sama Mommy?
11 Menyembunyikan Sesuatu
12 Waduh
13 Ulang Tahun Ayahnya Sandra dan Sindri
14 Bantuan
15 Daddy lagi mikir apa?
16 Aku tidak jadi naik lift
17 Tersenyum
18 Sandra dan Marcel
19 Apakah Ada Gempa?
20 Gawat
21 Terbongkar
22 Fokus
23 Tidak Nyaman
24 Bahaya
25 Bahaya
26 Kak Arlan
27 Amarah Sandra
28 Emosi
29 Kemarahan dan Kesedihan Michael
30 Sepasang Bayi Mungil
31 Alex dan Alexa
32 Adonan Kue
33 Semua Kekayaan
34 Bolehkah?
35 Amarah Michael
36 Tuan Muda Kedua dan Tuan Muda Ketiga
37 Pintu Rahasia
38 Hendrik dan dokter Angel
39 Lengan Kanan Hendrik terluka
40 Mona dan Lisa
41 Tuan Albertus dan Tuan Alex
42 Kemana Orang Itu?
43 Racun
44 Mona dan Tuan Albertus
45 Kenapa Hatiku Sangat Sakit?
46 Haruskah?
47 Jatuh Cinta
48 Apa yang kamu lakukan?
49 Tatapan Horor
50 Cemburu
51 Tuan Albertus, Mona dan Lisa
52 Menanam Saham
53 Jangan Bersahabat
54 Apa Itu?
55 Acara Pernikahan
56 Mike dan Melani
57 Kenapa Aku Ada Di Sini?
58 Mereka Sangat Jahat
59 Ada Apa Sayang?
60 Mike, Tenang
61 5 Tahun Kemudian
62 Mike Lumpuh
63 Memulihkan Ingatan
64 Bertemu Kembali
65 Mike Van Hounten
66 Daddy
67 Stella Hilang
68 Aku Sangat Lapar
69 3 Aksi Anak Kembar
70 Melani Pergi
71 Asistennya Mike Yang Bernama Leo
72 Lumayan Mahal
73 Kenapa Kalian Menundukkan Kepala?
74 Kota N
75 Tes DNA
76 Harapan Steven
77 Apakah Kamu Menyukaiku?
78 Tidak Enak
79 Tiba - Tiba Pucat
80 Lepas
81 Pria Asing
82 Ayah Kandung
83 Tidak Bisa Di Buka
84 Kenapa Pada Tertawa?
85 Apa Itu Kak?
86 Draft
87 Kejutan
88 Karma Untuk Ayah Melani dan Keluarganya
89 Karma
90 Tamat
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Awal Mula
2
Michael Van Hounten
3
Perasaannya Tidak Enak
4
Pria Tampan
5
Mafia Gagak Hitam
6
Tidak Berubah
7
Bertemu Kembali
8
Usir
9
Waduh
10
Apakah kamu marah sama Mommy?
11
Menyembunyikan Sesuatu
12
Waduh
13
Ulang Tahun Ayahnya Sandra dan Sindri
14
Bantuan
15
Daddy lagi mikir apa?
16
Aku tidak jadi naik lift
17
Tersenyum
18
Sandra dan Marcel
19
Apakah Ada Gempa?
20
Gawat
21
Terbongkar
22
Fokus
23
Tidak Nyaman
24
Bahaya
25
Bahaya
26
Kak Arlan
27
Amarah Sandra
28
Emosi
29
Kemarahan dan Kesedihan Michael
30
Sepasang Bayi Mungil
31
Alex dan Alexa
32
Adonan Kue
33
Semua Kekayaan
34
Bolehkah?
35
Amarah Michael
36
Tuan Muda Kedua dan Tuan Muda Ketiga
37
Pintu Rahasia
38
Hendrik dan dokter Angel
39
Lengan Kanan Hendrik terluka
40
Mona dan Lisa
41
Tuan Albertus dan Tuan Alex
42
Kemana Orang Itu?
43
Racun
44
Mona dan Tuan Albertus
45
Kenapa Hatiku Sangat Sakit?
46
Haruskah?
47
Jatuh Cinta
48
Apa yang kamu lakukan?
49
Tatapan Horor
50
Cemburu
51
Tuan Albertus, Mona dan Lisa
52
Menanam Saham
53
Jangan Bersahabat
54
Apa Itu?
55
Acara Pernikahan
56
Mike dan Melani
57
Kenapa Aku Ada Di Sini?
58
Mereka Sangat Jahat
59
Ada Apa Sayang?
60
Mike, Tenang
61
5 Tahun Kemudian
62
Mike Lumpuh
63
Memulihkan Ingatan
64
Bertemu Kembali
65
Mike Van Hounten
66
Daddy
67
Stella Hilang
68
Aku Sangat Lapar
69
3 Aksi Anak Kembar
70
Melani Pergi
71
Asistennya Mike Yang Bernama Leo
72
Lumayan Mahal
73
Kenapa Kalian Menundukkan Kepala?
74
Kota N
75
Tes DNA
76
Harapan Steven
77
Apakah Kamu Menyukaiku?
78
Tidak Enak
79
Tiba - Tiba Pucat
80
Lepas
81
Pria Asing
82
Ayah Kandung
83
Tidak Bisa Di Buka
84
Kenapa Pada Tertawa?
85
Apa Itu Kak?
86
Draft
87
Kejutan
88
Karma Untuk Ayah Melani dan Keluarganya
89
Karma
90
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!