"Oke." Jawab Michael dengan singkat sambil menggendong Marcel.
"Aku ingin tidur." Sambung Marcel sambil berjalan meninggalkan Sindri tanpa menunggu jawaban Sindri.
Sindri hanya bisa menahan amarahnya membuat Sindri berjalan ke arah kamarnya untuk menghubungi orang tuanya. Hingga lima belas menit kemudian Sindri sudah selesai menghubungi orang tuanya.
"Sebentar lagi kamu akan menjadi milikku." Ucap Sindri sambil tersenyum devil.
Karena lelah menunggu Sindri berjalan ke arah ranjang kemudian berbaring sambil sesekali tersenyum menyeringai dan tidak sabar untuk memiliki Michael.
"Setelah Aku menikah dengan Michael maka anak si alan itu langsung Aku bunuh menyusul Ibunya. Karena sudah berani melawanku dan membuatku tidak bisa dekat dengan Michael." Ucap Sindri sambil tersenyum devil.
Sindri memejamkan matanya dan tidak membutuhkan waktu lama Sindri tidur dengan pulas. Tanpa sepengetahuan Sindri kalau diam - diam Michael meletakkan cctv tersembunyi di kamar Sindri untuk mengetahui apa yang dilakukan Sindri.
Selain di kamar Sindri, ada beberapa kamera tersembunyi yang diam - diam di pasang Marcel di mansion milik Michael. Hal itu dikarenakan Marcel tidak ingin Michael dan Kakak kembarnya terluka akibat ulah Sindri.
xxxxxxxxxx
Malam berganti pagi Marcel sudah selesai mandi dan memakai pakaian kantor karena hari ini dirinya akan bertemu dengan klien untuk membicarakan kerjasama.
"Daddy, Aku ikut ya." Pinta Marcel.
"Hari ini Daddy sangat sibuk karena ada beberapa rapat dan bertemu dengan klien untuk membicarakan bisnis. Jadi tidak ada waktu untuk bermain denganmu dan sepertinya Daddy makan siang mau pesan saja." Ucap Michael.
"Tapi Aku ingin melihat kantor Daddy. Daddy tenang saja Aku tidak akan mengganggu pekerjaan Daddy." Ucap Marcel sambil menampilkan puppy eyes menjadi andalannya.
Michael menghembuskan nafasnya dengan perlahan kemudian menganggukkan kepalanya tanda setuju. Marcel langsung tersenyum bahagia kemudian turun dari ranjang.
"Tunggu dua belas menit, Aku sudah siap." Ucap Marcel sambil berlari keluar dari kamarnya.
"Oke." Jawab Michael dengan singkat sambil tersenyum melihat tingkah Marcel.
"Untung ada kamu kalau tidak hari - hari Daddy terasa sepi." Ucap Michael sambil ikut tersenyum.
Tiba - tiba Michael terbayang wajah Sandra dan Marcela membuat Michael tersenyum mengingat tingkah Sandra dan Marcela.
"Jika wanita itu menjadi istriku dan Marcela menjadi putriku, sepertinya hidupku lebih berwarna." Ucap Michael.
"Aduh Michael, kenapa sih mikirin seperti itu? Tidak mungkin mereka milikmu karena Aku sangat yakin kalau wanita itu pasti sudah menikah karena wanita itu sangat cantik. Bisa dipastikan semua pria pasti menyukainya dan tergila - gila padanya." Sambung Michael.
Michael berusaha menepis bayangan Sandra dan Marcela kemudian menyemprotkan parfum ke tubuh Michael.
Setelah selesai barulah Michael keluar dari kamarnya menuju ke kamar Mike yang sekarang ditempati oleh Marcel.
Marcel kini sudah selesai mandi dan memakai pakaian seperti yang dikenakan Michael. Michael sengaja memesan beberapa pakaian couple seperti pakaian kantor, piyama dan beberapa pakaian santai.
"Sudah selesai sekarang Aku ingin menghubungi Kak Mike untuk menanyakan apakah sudah siap atau belum." Ucap Marcel sambil menekan tombol telepon yang berbentuk seperti jam tangan.
("Kak Mike." Panggil Marcel setelah sambungan tersambung).
("Sudah disiapkan semuanya nanti Kakak dan Marcela akan datang ke perusahaan Daddy." Ucap Mike yang tahu apa yang akan ditanyakan adik kembarnya).
("Bagus." Jawab Marcel).
("Nanti kita bertiga kumpul di lobby perusahaan dan Kakak ajak ke ruang rahasia milik Daddy. Kita akan membicarakan rencana selanjutnya yaitu rencana ulang tahun Opa untuk nanti malam. Di mana kita akan membuat kejutan ulang tahun yang tidak pernah mereka lupakan." Ucap Mike sambil menahan amarahnya).
("Iya, Kak. Aku ingin mereka dipermalukan di depan banyak orang berikut keluarganya." Ucap Marcel sambil menahan amarahnya terhadap orang - orang yang melukai Ibunya).
("Mike, kamu ngobrol sama siapa?" Tanya Michael yang tiba - tiba masuk dan mendengar ucapan Marcel).
("Sudah dulu ya." Pamit Marcel karena takut ketahuan).
Tut Tut Tut
Sambungan komunikasi langsung diputuskan secara sepihak oleh Marcel kemudian Marcel menatap ke arah Michael sambil tersenyum manis.
"Aku ngobrol sama temanku, Dad." Jawab Marcel.
"Ngobrol sama siapa?" Tanya Michael dengan wajah sangat terkejut pasalnya Mike tidak mempunyai teman.
Sifat Mike yang tertutup dan tidak pernah mengeluarkan suara membuat Mike tidak mempunyai teman karena itulah Michael sangat terkejut jika Mike mempunyai teman.
"Sama Marcel." Jawab Marcel.
"Marcel? Perasaan Daddy baru dengar namanya." Ucap Michael sambil berpikir.
"Kemarin Aku tidak sengaja bertemu Marcel di bandara dan kami kenalan." Jawab Marcel.
"Ayo, Dad. Kita berangkat nanti Daddy terlambat." Sambung Marcel mengalihkan pembicaraan.
Michael hanya menganggukkan kepalanya kemudian Marcel seperti biasa mengarahkan kedua tangannya tanda dirinya minta di gendong.
"Kok Daddy tidak melihatnya?" Tanya Michael sambil menggendong Marcel.
"Kami bertemu di toilet dan kami tukaran nomer handphone." Jawab Marcel sambil mengalungkan kedua tangannya ke arah leher Michael.
"Kapan - kapan suruh kesini biar Daddy bisa melihatnya." Pinta Michael sambil berjalan keluar dari kamar Mike.
"Oke." Jawab Marcel dengan singkat.
"Oh ya tadi Daddy tidak sengaja mendengar temanmu mengatakan Iya, Kak. Aku ingin mereka dipermalukan di depan banyak orang berikut keluarganya. Apakah kamu berteman dengan orang dewasa? Tapi kok suaranya mirip denganmu?" Tanya Michael penasaran.
"Kami dilahirkan hanya selisih tiga puluh sembilan menit karena itulah Aku memanggilnya Kakak."Jawab Marcel.
'Seharusnya kami selisih beberapa menit tapi karena ulah mereka membuat Mommy, Aku dan Marcela nyaris meninggal dunia.' Sambung Marcel dalam hati sambil menahan amarahnya.
"Tapi kenapa bicaranya seperti itu?" Tanya Michael.
"Memang bicaranya kenapa, Dad?" Tanya Marcel pura - pura tidak tahu.
"Temanmu mengatakan : Iya, Kak. Aku ingin mereka dipermalukan di depan banyak orang berikut keluarganya. Maksudnya apa?" Tanya Michael.
Sebenarnya Michael tidak ingin ikut campur namun karena perkataan Mike membuat Michael terusik dan tidak ingin putra kesayangannya mengalami masalah dengan orang lain terlebih putranya masih kecil.
Marcel terdiam beberapa saat hingga dirinya tidak sengaja melihat Sindri sedang berjalan ke arah mereka sambil tersenyum manis.
"Orang tua temanku berpisah karena ulah wanita jahat karena itulah Aku membantu temanku agar orang tuanya bisa bersatu kembali dan menghancurkan wanita jahat itu." Jawab Marcel.
"Perlu bantuan Daddy?" Tanya Michael.
"Nanti kalau kami mengalami kesulitan baru kami minta bantuan Daddy." Jawab Marcel.
'Bagaimana meminta bantuan? Orang yang Aku dan Kakak bicarakan adalah Daddy dengan Mommy yang berpisah gara - gara wanita ulat keket yang ada di depan Daddy.' Sambung Marcel dalam hati.
"Bolehkah Aku ikut?" tanya Sindri yang sudah memakai pakaian rapi.
'Waduh, bisa gatot deh alias gagal total rencana kami kalau Mak Lampir ikut.' ucap Marcel dalam hati.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambil menunggu up silahkan mampir ke karya temanku dengan judul :
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Lisa Halik
walau di abaikan
2024-02-19
3
Lisa Halik
huhuhu sindri tak habis2 minta perhatian sama micheal
2024-02-19
1
Sumawita
Semoga rencana si kembar berhasil
2024-02-19
1