Pria Tampan

Perasaannya langsung di tepisnya hingga iringan mobil tersebut berhenti di sebuah mansion di pinggir hutan. Salah satu bodyguardnya turun dari mobil kemudian membuka pintu belakang pengemudi agar Michael keluar dari mobil.

Michael berjalan dengan angkuh diikuti oleh para bodyguardnya. Hingga Michael berhenti di depan pintu bersamaan pintu tersebut dibuka dengan lebar.

"Di mana putraku?" Tanya Michael tanpa basa basi.

"Ada di dalam bersama Ibunya sekaligus putriku." Jawab Bela sambil mengulurkan tangannya dan tersenyum manis.

Bela yang mendapatkan informasi dari Sindri kalau Michael sudah sampai di depan mansion membuat Bela keluar dari kamar Sindri untuk membuka pintu utama.

Tanpa menjawab dan membalas uluran tangan Bela, Michael berjalan melewati Bela membuat Bela menurunkan tangannya sambil menahan amarahnya.

'Cih .... Sombong banget.' Ucap Bela dalam hati.

"Tunjukan kamarnya!" Perintah Michael dengan nada dingin.

"Baik, Tuan." Jawab Bela dengan patuh sambil berjalan melewati Michael.

'Kalau bukan kamu kaya, mana sudi Aku melakukan ini.' Ucap Bela dalam hati.

Bela selama ini memberikan makanan untuk Sandra dengan makanan bergizi hingga melahirkan agar bayinya tumbuh sehat. Rasanya rugi banget melakukan hal itu kalau seandainya Ayah dari bayi itu orang miskin, itu yang ada di dalam pikiran jahatnya.

Bela membuka pintu dengan lebar kemudian masuk ke dalam kamar dan diikuti oleh Michael. Michael melihat Sindri sedang menggendong bayi milik Sandra yang masih menangis.

Entah kenapa Michael yang tidak suka bayi dan anak kecil tiba - tiba hatinya tersentuh. Michael mengulurkan ke dua tangannya untuk mengambil bayi mungil tersebut.

Sindri yang mengerti langsung memberikan bayi tersebut ke Michael sambil tersenyum manis. Namun Michael sama sekali tidak memperhatikannya karena sepasang matanya selalu menatap bayi mungil tersebut.

'Untung datang kalau tidak sudah Aku cubit itu bayi karena sangat berisik banget.' Ucap Sindri dalam hati.

Flash Back On

Ketika Bela meletakkan bayi milik Sandra di samping Sindri, Sindri langsung menutup kedua telinganya karena bayi tersebut menangis.

Ingin rasanya Sindri membekap mulut mungil bayi tersebut tapi demi harta yang ada di depan mata membuat Sindri menahan amarahnya dan menutup telinganya agar suara tangisan bayi tidak mengganggu dirinya.

Hingga Sindri tidak tahan dan ingin mencubit bayi malang tersebut bertepatan terdengar beberapa suara langkah kaki membuat Sindri terpaksa menggendong bayi milik Sandra.

Flash Back Off

Bayi yang menangis tanpa henti tiba - tiba terdiam sambil menatap Michael dengan tatapan sendu. Bayi tersebut menarik jari telunjuk kanan Michael kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya.

"Nanti mulutmu kotor." Ucap Michael sambil menarik jari telunjuknya.

"Ooooweeeeeeeeee ..." Bayi itupun kembali menangis.

Michael yang tidak tega langsung memasukkan jari telunjuknya ke dalam mulut bayinya. Bayi itupun mengemut jari telunjuk Michael membuat Michael tersenyum dan merasakan jari telunjuk kanannya terasa geli.

Entah kenapa Michael tidak merasa jijik sedikitpun ketika jari telunjuk kanannya di sedot oleh bayi mungil tersebut.

"Haus ya?" Tanya Michael dengan nada lembut sambil mengusap pipi bayinya yang gembul dengan ibu jari kanannya.

Bayi itupun hanya tersenyum sambil masih menatap Michael membuat Michael ikut tersenyum untuk pertama kalinya.

"Kenapa tidak kamu kasih asi?" Tanya Michael tanpa menatap ke arah Sindri.

Sindri yang bingung ingin menjawab apa membuat Indri menatap ke arah Bela untuk meminta bantuan.

"Asinya Sindri tidak keluar." Jawab Bela yang mengerti arti tatapan Sindri.

Tanpa menjawab Michael membalikkan badannya dan berjalan ke arah pintu kamar namun baru beberapa langkah Sindri memanggil dirinya.

"Tunggu." Ucap Sindri sambil berusaha turun dari ranjang.

Tanpa menjawab Michael menghentikan langkahnya sedangkan Bela membantu Sindri agar berdiri dan berjalan ke arah Michael.

"Ada apa?" Tanya Michael dengan nada dingin tanpa membalikkan badannya.

"Aku tidak bisa berpisah dengan anak kita." Jawab Sindri.

"Ikutlah denganku sampai hasil tes dna keluar." Ucap Michael sambil kembali melangkahkan kakinya.

"Baik." Jawab Sindri dengan singkat sambil tersenyum bahagia begitu pula dengan Bela.

'Akhirnya Aku bisa hidup enak.' Ucap Sindri dan Bela dalam hati.

"Oh ya ibumu tidak boleh ikut denganku." Ucap Michael dengan nada masih dingin.

"Tapi ..." Ucapan Sindri terpotong oleh Michael.

"Aku tidak suka di bantah." Ucap Michael dengan nada tegas.

"Maaf." Ucap Sindri yang tidak punya pilihan lain.

"Tapi ijinkan Aku ikut dengan Tuan karena mobilnya sedang diperbaiki." Ucap Bela berbohong sambil masih menahan amarahnya karena tidak dijinkan tinggal.

"Tidak boleh. Tunggu saja sopirmu datang untuk menjemputmu." Jawab Michael dengan nada tegas.

Michael masuk ke dalam mobil ketika salah satu bodyguardnya membuka pintu mobil.

"Michael, bisa geser duduknya?" Tanya Sindri dengan nada lembut.

"Panggil Aku dengan sebutan Tuan Michael. Kamu ikut mobil yang ada di belakang mobilku!" Perintah Michael.

"Tapi ...." Ucapan Sindri terpotong oleh Michael.

"Apakah perkataanku kurang jelas? Selain itu apakah kamu tidak mendengarkan kalau Aku tidak suka di bantah?" Tanya Michael dengan nada dingin.

"Maaf." Jawab Sindri sambil menggenggam ke dua tangannya dengan erat.

"Tutup pintu mobilnya!" Perintah Michael.

"Baik,Tuan Muda." Jawab bodyguard tersebut sambil menutup pintu mobil dengan rapat.

"Ke rumah sakit!" Perintah Michael.

"Baik, Tuan." Jawab sopir yang merangkap sebagai bodyguard sambil mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.

"Wajahnya sangat mirip denganku namun Aku ingin memastikan apakah anak ini adalah putraku atau bukan." Ucap Michael sambil menatap bayi yang masih mungil.

Walau gendongannya masih terasa kaku karena baru pertama kali menggendong bayi namun Michael sangat senang menggendongnya.

"Robertus, cari babby sister untuk putraku dan juga belikan semua kebutuhan putraku." Ucap Michael pada asisten setianya.

"Baik, Tuan Muda." Jawab Robertus dengan patuh sambil mengambil ponselnya dari saku jasnya.

Robertus mengetik pesan ke orang kepercayaannya setelah selesai Robertus kembali menyimpan ponselnya dari saku jasnya.

"Tuan Muda Kecil sangat mirip dengan Tuan Muda Michael." Ucap Robertus sambil melihat bayi mungil tersebut.

"Aku merasakan hal yang sama tapi Aku ingin tes dna untuk memastikan." Jawab Michael.

"Maaf, Tuan Muda. Jika seandainya hasil tes dna negatif bukan Anak Tuan Muda, apa yang akan Tuan Muda lakukan?" Tanya Robertus penasaran dan wajahnya terlihat takut.

Michael menghembuskan nafasnya dengan perlahan sambil masih menatap bayi mungilnya.

"Aku akan mengadopsinya dan wanita itu akan Aku usir karena telah berani membohongi diriku." Jawab Michael.

"Apakah Tuan Muda tidak mencintainya?" Tanya Robertus penasaran.

"Aku tidak tahu, ketika Aku dekat dengannya tidak ada perasaan sedikitpun dan tidak merasa nyaman karena itulah Aku memintanya untuk tidak duduk di sampingku. Tapi anehnya ketika pertama kali kami melakukan itu Aku sangat nyaman bersamanya." Jawab Michael.

Entah kenapa bayangan Michael bersama Sandra kembali teringat di mana mereka melakukan olah raga malam membuat wortel importnya tiba - tiba menegang.

'Si*l, gara - gara mengingat kejadian itu membuatku ingin melakukan lagi. Tapi kenapa dekat dengan wanita itu perasaan ingin melakukan hubungan suami istri tidak ada sama sekali?' Tanya Michael dalam hati dengan perasaan bingung.

Mobil itupun melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan tempat tersebut dengan diikuti oleh enam mobil lainnya yang merupakan anak buahnya.

xxxxxxxxxxxxxx

Di tempat yang berbeda di mana dokter tersebut mengangkat tubuh Sandra yang sudah tidak sadarkan diri karena darah tidak berhenti keluar dari sela - sela ke dua pahanya.

Tanpa punya perasaan dokter tesebut meletakkan Sandra di rumput kemudian mengambil jasad bayi yang ada di bawah jok mobil.

Di mana saat itu Sandra memeluk jasad bayi tersebut sambil menangis hingga tubuh Sandra melemas seperti tidak bertulang.

Sandra langsung tidak sadarkan diri karena kekurangan darah bersamaan bayi yang di gendongnya jatuh ke bawah jok mobil.

"Sudah mati ini jadi lebih baik Aku lempar saja." Ucap dokter tersebut.

Dokter itupun tanpa punya perasaan melempar jasad bayi tersebut ke arah samping Sandra kemudian pergi meninggalkan tempat tesebut. Hingga lima menit kemudian sebuah mobil warna hitam melintas ke arah Sandra.

"Tuan Muda, ada wanita tergeletak di tengah hutan." Ucap sopir tersebut sambil mengurangi kecepatan mobil.

"Berhenti dan cek apakah masih hidup atau tidak. Jika masih hidup bawa ke rumah sakit tapi jika sudah meninggal langsung kubur saja." Ucap pria tampan tersebut.

"Baik, Tuan Muda." Jawab sopir tersebut sambil mengerem mobilnya.

Sopir tersebut turun dari mobil kemudian berjalan ke arah Sandra yang masih tidak sadarkan diri. Sopir tersebut mengecek nadi Sandra kemudian dilanjutkan mengecek bayi yang ada di atas tubuh Sandra.

Sopir tersebut terkejut kemudian berjalan ke arah pria tampan tersebut di mana pria tampan tersebut sedang menunggu kabar.

"Bagaimana?" Tanya pria tampan tersebut.

Terpopuler

Comments

@ntique

@ntique

ini settingnya negara mana thor?

2024-04-10

1

Lisa Halik

Lisa Halik

sandra yang bodoh pergi begitu saja tanpa minta dipertanggungjawapan..huhuh

2024-02-16

4

Lisa Halik

Lisa Halik

update lagi thor

2024-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Michael Van Hounten
3 Perasaannya Tidak Enak
4 Pria Tampan
5 Mafia Gagak Hitam
6 Tidak Berubah
7 Bertemu Kembali
8 Usir
9 Waduh
10 Apakah kamu marah sama Mommy?
11 Menyembunyikan Sesuatu
12 Waduh
13 Ulang Tahun Ayahnya Sandra dan Sindri
14 Bantuan
15 Daddy lagi mikir apa?
16 Aku tidak jadi naik lift
17 Tersenyum
18 Sandra dan Marcel
19 Apakah Ada Gempa?
20 Gawat
21 Terbongkar
22 Fokus
23 Tidak Nyaman
24 Bahaya
25 Bahaya
26 Kak Arlan
27 Amarah Sandra
28 Emosi
29 Kemarahan dan Kesedihan Michael
30 Sepasang Bayi Mungil
31 Alex dan Alexa
32 Adonan Kue
33 Semua Kekayaan
34 Bolehkah?
35 Amarah Michael
36 Tuan Muda Kedua dan Tuan Muda Ketiga
37 Pintu Rahasia
38 Hendrik dan dokter Angel
39 Lengan Kanan Hendrik terluka
40 Mona dan Lisa
41 Tuan Albertus dan Tuan Alex
42 Kemana Orang Itu?
43 Racun
44 Mona dan Tuan Albertus
45 Kenapa Hatiku Sangat Sakit?
46 Haruskah?
47 Jatuh Cinta
48 Apa yang kamu lakukan?
49 Tatapan Horor
50 Cemburu
51 Tuan Albertus, Mona dan Lisa
52 Menanam Saham
53 Jangan Bersahabat
54 Apa Itu?
55 Acara Pernikahan
56 Mike dan Melani
57 Kenapa Aku Ada Di Sini?
58 Mereka Sangat Jahat
59 Ada Apa Sayang?
60 Mike, Tenang
61 5 Tahun Kemudian
62 Mike Lumpuh
63 Memulihkan Ingatan
64 Bertemu Kembali
65 Mike Van Hounten
66 Daddy
67 Stella Hilang
68 Aku Sangat Lapar
69 3 Aksi Anak Kembar
70 Melani Pergi
71 Asistennya Mike Yang Bernama Leo
72 Lumayan Mahal
73 Kenapa Kalian Menundukkan Kepala?
74 Kota N
75 Tes DNA
76 Harapan Steven
77 Apakah Kamu Menyukaiku?
78 Tidak Enak
79 Tiba - Tiba Pucat
80 Lepas
81 Pria Asing
82 Ayah Kandung
83 Tidak Bisa Di Buka
84 Kenapa Pada Tertawa?
85 Apa Itu Kak?
86 Draft
87 Kejutan
88 Karma Untuk Ayah Melani dan Keluarganya
89 Karma
90 Tamat
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Awal Mula
2
Michael Van Hounten
3
Perasaannya Tidak Enak
4
Pria Tampan
5
Mafia Gagak Hitam
6
Tidak Berubah
7
Bertemu Kembali
8
Usir
9
Waduh
10
Apakah kamu marah sama Mommy?
11
Menyembunyikan Sesuatu
12
Waduh
13
Ulang Tahun Ayahnya Sandra dan Sindri
14
Bantuan
15
Daddy lagi mikir apa?
16
Aku tidak jadi naik lift
17
Tersenyum
18
Sandra dan Marcel
19
Apakah Ada Gempa?
20
Gawat
21
Terbongkar
22
Fokus
23
Tidak Nyaman
24
Bahaya
25
Bahaya
26
Kak Arlan
27
Amarah Sandra
28
Emosi
29
Kemarahan dan Kesedihan Michael
30
Sepasang Bayi Mungil
31
Alex dan Alexa
32
Adonan Kue
33
Semua Kekayaan
34
Bolehkah?
35
Amarah Michael
36
Tuan Muda Kedua dan Tuan Muda Ketiga
37
Pintu Rahasia
38
Hendrik dan dokter Angel
39
Lengan Kanan Hendrik terluka
40
Mona dan Lisa
41
Tuan Albertus dan Tuan Alex
42
Kemana Orang Itu?
43
Racun
44
Mona dan Tuan Albertus
45
Kenapa Hatiku Sangat Sakit?
46
Haruskah?
47
Jatuh Cinta
48
Apa yang kamu lakukan?
49
Tatapan Horor
50
Cemburu
51
Tuan Albertus, Mona dan Lisa
52
Menanam Saham
53
Jangan Bersahabat
54
Apa Itu?
55
Acara Pernikahan
56
Mike dan Melani
57
Kenapa Aku Ada Di Sini?
58
Mereka Sangat Jahat
59
Ada Apa Sayang?
60
Mike, Tenang
61
5 Tahun Kemudian
62
Mike Lumpuh
63
Memulihkan Ingatan
64
Bertemu Kembali
65
Mike Van Hounten
66
Daddy
67
Stella Hilang
68
Aku Sangat Lapar
69
3 Aksi Anak Kembar
70
Melani Pergi
71
Asistennya Mike Yang Bernama Leo
72
Lumayan Mahal
73
Kenapa Kalian Menundukkan Kepala?
74
Kota N
75
Tes DNA
76
Harapan Steven
77
Apakah Kamu Menyukaiku?
78
Tidak Enak
79
Tiba - Tiba Pucat
80
Lepas
81
Pria Asing
82
Ayah Kandung
83
Tidak Bisa Di Buka
84
Kenapa Pada Tertawa?
85
Apa Itu Kak?
86
Draft
87
Kejutan
88
Karma Untuk Ayah Melani dan Keluarganya
89
Karma
90
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!