Mafia Gagak Hitam

"Wanita itu baru saja melahirkan dan tidak sadarkan diri sepertinya kekurangan darah sedangkan bayinya sudah meninggal dunia." Jawab sopir tersebut menjelaskan.

"Bawa ke rumah sakit dan sekalian bawa jasad bayinya!" Ucap pria tampan tersebut.

"Baik, Tuan Muda." Jawab sopir tersebut dengan patuh.

Sopir itupun membalikkan badannya kemudian berjalan ke arah Sandra yang masih tidak sadarkan diri. Sopir tersebut menggendong Sandra sedangkan jasad bayinya berada di atas tubuh Sandra.

Sopir tersebut berjalan ke arah mobil bersamaan pria tampan tersebut memintanya untuk diletakkan di sampingnya.

Entah kenapa biasanya dirinya tidak suka jika tubuhnya di sentuh atau menyentuh gadis atau wanita lain, namun baru kali ini dirinya tidak memperdulikan hal itu.

Pria tampan tersebut membuka pintu mobil dengan lebar kemudian menggeserkan tubuhnya agar sopirnya bisa meletakkan tubuh Sandra yang sudah mulai dingin.

Pria tampan tersebut menatap Sandra dengan wajah terkejut karena wajahnya sangat mirip dengan seseorang yang sudah lama meninggal dunia.

"Kenapa wajahnya mirip sekali?" Tanya pria tampan tersebut.

"Percepat mobilnya!" Perintah pria tampan tersebut ketika melihat sopirnya sudah duduk di kursi pengemudi.

"Baik, Tuan Muda." Jawab sopir tersebut dengan patuh.

Sopir itupun mengendarai mobil dengan kecepatan sangat tinggi dan tidak membutuhkan waktu yang lama sekitar dua belas menit mobil tersebut berhenti di lobby rumah sakit. Kemudian sopir tersebut turun dari mobil sambil memanggil suster untuk menyiapkan brankar.

Skip

Kini Sandra berada di ruang oprasi sedangkan pria tampan menunggu kabar Sandra. Setelah menunggu agak lama terdengar suara bayi yang sedang menangis kemudian lima menit berlalu kembali terdengar suara bayi menangis.

Pria tampan tersebut sangat bahagia karena Sandra sudah melahirkan dan kini tinggal menunggu kabar keadaan Sandra serta keadaan ke dua bayi mungil.

'Semoga saja mereka baik - baik saja.' Ucap pria tampan penuh harap.

Tidak berapa lama pintu ruangan oprasi terbuka membuat pria tampan tersebut berdiri dan berjalan ke arah dokter tersebut.

"Bagaimana keadaannya?" Tanya pria tampan tersebut dengan wajah kuatir.

"Ibu dan kedua bayinya selamat dan sebentar lagi akan dipindahkan di ruang perawatan." Jawab dokter tersebut.

"Syukurlah karena tadi Aku sempat kuatir." Ucap pria tampan tersebut.

"Untung saja Tuan Muda membawanya tepat waktu jika tidak ..." Ucap dokter tersebut menggantungkan kalimatnya.

"Untung saja." Ucap pria tampan tersebut kemudian menghembuskan nafasnya dengan lega.

"Oh ya, bayi satunya lagi sudah meninggal dunia. Apakah perlu di otopsi atau langsung di kubur?" Tanya dokter tersebut.

"Kubur saja." Jawab pria tampan tersebut.

"Apakah Tuan Muda tahu kenapa bayi malang mili wanita itu meninggal dunia?" Tanya dokter tersebut.

"Aku tidak tahu, karena sopirku melihat seorang wanita tergeletak di tengah hutan dan ada jasad bayi di tubuh wanita itu." Jawab pria tampan tersebut.

'Maaf, Aku belum bisa menyebutkan identitasmu demi keselamatanmu.' Sambung pria tampan tersebut yang tidak ingin orang lain tahu identitas Sandra.

"Bayi malang milik wanita itu meninggal dunia karena lehernya di cekik oleh seseorang dan sepertinya ada orang yang menginginkan kematian Sandra dan bayinya." Ucap dokter tersebut menjelaskan.

"Apa? Siapa yang tega melakukan perbuatan keji seperti itu?" Tanya pria tampan tersebut dengan wajah terkejut sambil menahan amarahnya.

"Maaf, Saya juga kurang tahu. Mungkin suaminya atau kekasih suaminya atau bisa juga keduanya." Jawab dokter tersebut.

"Kalau begitu Aku akan membawanya keluar negri sekarang juga demi keselamatan nyawa Ibunya dan juga kedua bayi kembar." Ucap pria tampan tersebut.

"Apa yang dikatakan Tuan, Saya sangat setuju karena takutnya ada orang yang mengenalnya lalu membunuh Ibu dan kedua anak kembarnya." Ucap dokter tersebut.

"Kalau begitu tolong atur semuanya dan juga tolong buat surat kematian palsu agar orang keji itu mengira kalau wanita itu sudah meningal dunia dan tidak mengejarnya lagi." Ucap pria tampan tersebut.

"Baik." Jawab dokter tersebut dengan singkat.

Dokter itupun menghubungi pihak terkait untuk melakukan apa yang di minta pria tampan tersebut. Dokter tersebut yang mempunyai hati nurani yang sangat baik bersedia melakukan hal itu demi keselamatan Sandra dan ke dua bayi milik Sandra.

Setelah urusan administrasi selesai pria tampan tersebut pergi dengan menggunakan mobil ambulance di mana Sandra masih setia memejamkan matanya.

6 Tahun Kemudian

Tidak terasa waktu berlalu dengan cepatnya dan tidak terasa pula usia ke 3 anak kembar Sandra dengan Michael berumur 5 tahun.

Nama anak mereka adalah Mike, Marcel dan Marcela. Mike di rawat oleh Ayah kandungnya bernama Michael sedangkan Marcel dan Marcela di rawat oleh Sandra.

"Kakak dengar kamu akan kembali ke negara kita?" Tanya Kakaknya.

"Iya, Kak. Aku ada bisnis kerja sama dengan klienku yang ada di sana." Jawab Sandra.

"Uang Kakak sangat banyak dan bisa memenuhi semua kebutuhanmu dan juga kedua anakmu, jadi kenapa kamu harus kerja?" Tanya Kakaknya.

"Kak Albert, Aku ingin mandiri dan mengembangkan bakatku yang selama ini Aku pendam. Sayang dong masa kuliah mahal - mahal ilmunya tidak digunakan." Jawab Sandra.

Albert menghembuskan nafasnya dengan perlahan, dirinya tahu kalau Sandra keras kepala dan agak sulit untuk merubahnya.

"Kakak sebenarnya mau ikut tapi seminggu ini Kakak sangat sibuk dengan perusahaan yang baru Kakak bangun di luar negri." Ucap Albert setelah beberapa saat mereka terdiam.

"Lebih baik Kakak fokus dengan perusahaan baru Kakak karena dengan banyaknya Kakak membangun perusahaan baru maka uang akan mengalir banyak dan otomatis adikmu yang cantik ini yang akan menghabiskannya." Ucap Sandra sambil tersenyum.

"Uang Kakak tidak mungkin bisa habis jadi kamu tenang saja." Ucap Albert sambil mengusap rambut Sandra dengan lembut.

"Kalau begitu mulai besok dan seterusnya Aku dan kedua ponakan Kakak setiap hari belanja agar uang Kakak cepat habis." Ucap Sandra usil.

"Lakukan saja karena Kakak tidak akan marah." Jawab Albert sambil masih tersenyum.

"Hehehehe ... Tidak Kak, Aku hanya bercanda." Ucap Sandra yang memang tidak suka menghamburkan uang.

"Kakak tahu tapi kalau beneran Kakak tidak akan marah." Ucap Albert.

"Aku tahu kalau Kakak tidak mungkin marah." Ucap Sandra sambil tersenyum.

Albert hanya tersenyum kemudian mereka terdiam sambil memperhatikan kedua anak kembar Sandra yang sedang bermain laptop dengan wajah serius.

"Oh ya, apakah kamu tetap melanjutkan balas dendammu?" Tanya Albert setelah beberapa saat mereka terdiam sambil menahan amarahnya.

"Tentu saja Kak. Mereka yang telah membuat anak pertamaku meninggal dunia dengan cara mengenaskan di tambah Ibuku, Kakek dan Nenek di bunuh oleh mereka." Jawab Sandra sambil ikut menahan amarahnya.

"Sebenarnya Kakak sudah mengerahkan anak buah Kakak tapi mereka sangat kuat karena mereka mendapatkan bantuan dari mafia gagak hitam." Ucap Albert sambil mengingat masa lalu.

Terpopuler

Comments

Yuli Yanti

Yuli Yanti

lanjut ah bgs jga cerita nya

2024-04-13

0

guntur 1609

guntur 1609

ohhh.brti sandra waktu di buang mash bekum sekesai partus

2024-04-11

1

guntur 1609

guntur 1609

mash gak ngeh aku ceritanya. kok bisa sabdra sm si kenbar

2024-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Michael Van Hounten
3 Perasaannya Tidak Enak
4 Pria Tampan
5 Mafia Gagak Hitam
6 Tidak Berubah
7 Bertemu Kembali
8 Usir
9 Waduh
10 Apakah kamu marah sama Mommy?
11 Menyembunyikan Sesuatu
12 Waduh
13 Ulang Tahun Ayahnya Sandra dan Sindri
14 Bantuan
15 Daddy lagi mikir apa?
16 Aku tidak jadi naik lift
17 Tersenyum
18 Sandra dan Marcel
19 Apakah Ada Gempa?
20 Gawat
21 Terbongkar
22 Fokus
23 Tidak Nyaman
24 Bahaya
25 Bahaya
26 Kak Arlan
27 Amarah Sandra
28 Emosi
29 Kemarahan dan Kesedihan Michael
30 Sepasang Bayi Mungil
31 Alex dan Alexa
32 Adonan Kue
33 Semua Kekayaan
34 Bolehkah?
35 Amarah Michael
36 Tuan Muda Kedua dan Tuan Muda Ketiga
37 Pintu Rahasia
38 Hendrik dan dokter Angel
39 Lengan Kanan Hendrik terluka
40 Mona dan Lisa
41 Tuan Albertus dan Tuan Alex
42 Kemana Orang Itu?
43 Racun
44 Mona dan Tuan Albertus
45 Kenapa Hatiku Sangat Sakit?
46 Haruskah?
47 Jatuh Cinta
48 Apa yang kamu lakukan?
49 Tatapan Horor
50 Cemburu
51 Tuan Albertus, Mona dan Lisa
52 Menanam Saham
53 Jangan Bersahabat
54 Apa Itu?
55 Acara Pernikahan
56 Mike dan Melani
57 Kenapa Aku Ada Di Sini?
58 Mereka Sangat Jahat
59 Ada Apa Sayang?
60 Mike, Tenang
61 5 Tahun Kemudian
62 Mike Lumpuh
63 Memulihkan Ingatan
64 Bertemu Kembali
65 Mike Van Hounten
66 Daddy
67 Stella Hilang
68 Aku Sangat Lapar
69 3 Aksi Anak Kembar
70 Melani Pergi
71 Asistennya Mike Yang Bernama Leo
72 Lumayan Mahal
73 Kenapa Kalian Menundukkan Kepala?
74 Kota N
75 Tes DNA
76 Harapan Steven
77 Apakah Kamu Menyukaiku?
78 Tidak Enak
79 Tiba - Tiba Pucat
80 Lepas
81 Pria Asing
82 Ayah Kandung
83 Tidak Bisa Di Buka
84 Kenapa Pada Tertawa?
85 Apa Itu Kak?
86 Draft
87 Kejutan
88 Karma Untuk Ayah Melani dan Keluarganya
89 Karma
90 Tamat
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Awal Mula
2
Michael Van Hounten
3
Perasaannya Tidak Enak
4
Pria Tampan
5
Mafia Gagak Hitam
6
Tidak Berubah
7
Bertemu Kembali
8
Usir
9
Waduh
10
Apakah kamu marah sama Mommy?
11
Menyembunyikan Sesuatu
12
Waduh
13
Ulang Tahun Ayahnya Sandra dan Sindri
14
Bantuan
15
Daddy lagi mikir apa?
16
Aku tidak jadi naik lift
17
Tersenyum
18
Sandra dan Marcel
19
Apakah Ada Gempa?
20
Gawat
21
Terbongkar
22
Fokus
23
Tidak Nyaman
24
Bahaya
25
Bahaya
26
Kak Arlan
27
Amarah Sandra
28
Emosi
29
Kemarahan dan Kesedihan Michael
30
Sepasang Bayi Mungil
31
Alex dan Alexa
32
Adonan Kue
33
Semua Kekayaan
34
Bolehkah?
35
Amarah Michael
36
Tuan Muda Kedua dan Tuan Muda Ketiga
37
Pintu Rahasia
38
Hendrik dan dokter Angel
39
Lengan Kanan Hendrik terluka
40
Mona dan Lisa
41
Tuan Albertus dan Tuan Alex
42
Kemana Orang Itu?
43
Racun
44
Mona dan Tuan Albertus
45
Kenapa Hatiku Sangat Sakit?
46
Haruskah?
47
Jatuh Cinta
48
Apa yang kamu lakukan?
49
Tatapan Horor
50
Cemburu
51
Tuan Albertus, Mona dan Lisa
52
Menanam Saham
53
Jangan Bersahabat
54
Apa Itu?
55
Acara Pernikahan
56
Mike dan Melani
57
Kenapa Aku Ada Di Sini?
58
Mereka Sangat Jahat
59
Ada Apa Sayang?
60
Mike, Tenang
61
5 Tahun Kemudian
62
Mike Lumpuh
63
Memulihkan Ingatan
64
Bertemu Kembali
65
Mike Van Hounten
66
Daddy
67
Stella Hilang
68
Aku Sangat Lapar
69
3 Aksi Anak Kembar
70
Melani Pergi
71
Asistennya Mike Yang Bernama Leo
72
Lumayan Mahal
73
Kenapa Kalian Menundukkan Kepala?
74
Kota N
75
Tes DNA
76
Harapan Steven
77
Apakah Kamu Menyukaiku?
78
Tidak Enak
79
Tiba - Tiba Pucat
80
Lepas
81
Pria Asing
82
Ayah Kandung
83
Tidak Bisa Di Buka
84
Kenapa Pada Tertawa?
85
Apa Itu Kak?
86
Draft
87
Kejutan
88
Karma Untuk Ayah Melani dan Keluarganya
89
Karma
90
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!