Bertemu Kembali

Tidak terasa hari berlalu dengan cepatnya dan tidak terasa pula sudah enam hari di mana hari yang di tunggu - tunggu oleh Marcel dan Marcela tiba.

Singkat cerita Sandra, Marcel dan Marcela sudah berada di bandara namun tiba - tiba Marcel dan Marcela ingin ke toilet membuat Sandra ingin menemani mereka.

"Tidak usah di antar, Mom." Ucap ke dua anak kembarnya dengan serempak.

"Tapi ..." Ucapan Sandra terpotong oleh Marcel.

"Mommy tenang saja, Marcel akan menjaga Marcela." Ucap Marcel.

"Untuk yang ini tidak karena kalian baru pertama kali pergi ke negara ini. Jadi Mommy akan menemani Marcela ke toilet dan untuk Marcel, tunggu Mommy di depan pintu masuk toilet." Ucap Sandra dengan nada tegas.

"Baik, Mom." Jawab Marcel dan Marcela dengan patuh.

Sandra dan Marcela kemudian berjalan ke arah toilet perempuan sedangkan Marcel toilet pria. Hingga dua belas menit kemudian Sandra dan Marcela sudah keluar dari toilet.

"Kita tunggu di sana saja." Ucap Sandra sambil menunjuk ke arah depan pintu masuk toilet.

"Baik, Mom." Jawab Marcela dengan patuh.

Mereka pun berjalan dengan santai sambil menunggu kedatangan Marcel.

"Mommy, Aku ingin beli es cream." Ucap Marcela sambil menunjuk ke arah stand es cream.

"Ok. Kita pergi ke sana." Ucap Sandra.

"Aku saja Mom kan jaraknya tidak begitu jauh dari Mommy berdiri jadi Mommy bisa mengawasiku. Jadi lebih baik Mommy di sini saja sambil menunggu Kakak." Ucap Marcela.

"Baiklah." Jawab Sandra dengan singkat.

Sandra menatap ke arah Marcela yang sedang berjalan ke arah stand es cream dan tidak berapa lama muncul seorang bocah tampan berjalan ke arah Sandra.

"Mommy." Panggil anak tampan tersebut.

Sandra membalikan badannya kemudian berlutut sambil tersenyum manis dan mengusap pipi gembulnya.

"Kok tumben Marcel lama? Apakah sakit perut?" Tanya Sandra dengan nada lembut.

"Iya, Mom." Jawab Marcel.

"Kita pergi ke dokter yuk." Ajak Sandra dengan wajah kuatir.

"Aku baik - baik saja, Mom. Mommy jangan kuatir, Marcel baik - baik saja kok." Jawab Marcel.

"Yakin?" Tanya Sandra.

"Seratus persen yakin." Jawab Marcel sambil tersenyum manis.

"Ok. Kalau begitu kita susul Marcela di stand es cream." Ucap Sandra sambil berdiri.

"Oke." Jawab Marcel dengan singkat.

Sandra hanya tersenyum kemudian membalikkan badannya namun senyumannya mendadak hilang karena seorang pria tampan menatapnya dengan tatapan membunuh. Saking terkejutnya Sandra nyaris terjatuh jika saja pria tampan tersebut tidak memeluk dirinya.

'Kenapa aromanya terasa seperti familiar?' Tanya Sandra dan pria tampan tersebut dalam hati.

Mereka saling menatap hingga beberapa saat kemudian pria tampan tesebut melepaskan pelukannya dan berusaha bersikap biasa saja.

"Jangan pernah bermimpi untuk menikah denganku dengan cara pura - pura mendekati putraku." Ucap pria tampan tersebut dengan nada dingin.

Sandra yang sangat kesal dengan ucapan pria tampan tersebut karena dirinya tidak merasa mendekati putranya.

Hal itu membuat Sandra menarik dasi pria tampan tersebut agar dekat dengan wajahnya dengan menggunakan tangan kirinya.

"Apa Tuan sakit? Kalau merasa sakit segera ke dokter. Aku saja baru pertama kali kenal sama Tuan jadi bagaimana bisa Aku tahu mana putra Tuan." Ucap Sandra.

Sambil berbicara Sandra mengarahkan tangan kanannya ke arah kening pria tampan tersebut dan menatap tajam ke arah pria tampan tersebut tanpa ada rasa takut sedikitpun.

"Kamu berani sama Aku?" Tanya pria tampan tersebut sambil menepis tangan Sandra yang memegang keningnya.

"Buat apa takut." Jawab Sandra sambil melepaskan tangannya yang menarik dasi pria tampan tersebut.

"Mommy." Panggil Marcela.

Pria tampan tersebut ingin berbicara namun tidak jadi karena Sandra membalikkan badannya sambil menatap ke arah Marcela dan menganggukkan kepalanya.

Sandra kemudian membalikkan badannya lagi lalu berlutut agar sejajar dengan Marcel sambil tersenyum tanpa memperdulikan keberadaan Michael.

"Sayang, jangan kemana-mana ya." Ucap Sandra sambil membelai rambut Marcel dengan lembut.

"Baik, Mommy." Jawab Marcel sambil tersenyum manis.

Sandra membalas senyuman Marcel kemudian berdiri kemudian membalikkan badannya sedangkan Michael, asisten kepercayaannya dan para bodyguardnya yang baru pertama kali melihat senyuman dan perkataan Marcel sangat terkejut dan diam membatu.

Pasalnya Michael dan mereka tahu kalau putra sulung Michael tidak pernah tersenyum dan tidak pernah bicara dengan siapapun termasuk dirinya.

Sedangkan Sandra berjalan melewati Michael dengan tatapan kesal karena mengira dirinya mendekati anaknya Michael agar dekat dengan Michael.

'Jadi orang kok narsis.' ucap Sandra dengan suara pelan namun terdengar jelas di telinga Michael.

Michael langsung tersadar dan ingin berbicara namun Sandra sudah jalan ke arah Marcela yang sedang menunggu dirinya.

"Daddy, ayo kita pulang." Ajak Marcel sambil menarik tangan Michael.

"Ok." Jawab Michael dengan singkat.

Merekapun pergi meninggalkan tempat tersebut bersamaan kedatangan anak kecil yang sangat tampan namun tidak ada senyuman di wajahnya. Wajahnya datar tidak seperti Marcel yang selalu tersenyum ketika orang melihat dirinya.

Tidak berapa lama Sandra dan Marcela berjalan ke arah anak kecil tersebut kemudian Sandra menggandeng tangannya.

"Ayo sayang kita pulang." Ajak Sandra.

Anak kecil tersebut hanya terdiam membuat Sandra tidak jadi melangkahkan kakinya. Sandra melepaskan tangan yang menggenggam tangan kedua anak kembarnya kemudian berlutut menatap anak kecil tersebut dengan wajah kuatir.

"Sayang, ada apa? Kok diam? Apa ada yang sakit?" Tanya Sandra sambil mengarahkan tangannya ke arah kening anak kecil tersebut.

'Ternyata seperti ini rasanya mempunyai Ibu.' Ucap anak kecil itu dalam hati.

Flash Back On

Tanpa sepengetahuan Sandra dan Michael kalau kedua anak mereka tertukar. Di mana ketika Marcel pergi ke toilet bertemu dengan saudara kembarnya. Marcel yang sudah tahu kalau di depannya adalah Kakak kembarnya yang bernama Mike membuat Marcel menceritakan semuanya apa yang telah terjadi.

Sedangkan Mike diam dan mendengarkan apa yang dikatakan adiknya. Selain itu Marcel juga mengatakan rencananya untuk menyatukan kedua orang tuanya dengan cara meminta Kakak kembarnya untuk tukaran identitas.

Tentu saja Mike setuju dan percaya dengan apa yang dikatakan Marcel karena selain wajah mereka sangat mirip dan perasaannya yang paling dalam mengatakan kalau Marcel benar - benar adik kembarnya.

Selesai mengatakan hal itu Marcel keluar dari toilet dan bertemu dengan Sandra hingga akhirnya Sandra di panggil oleh Marcela.

Ketika Sandra berjalan Michael yang ingin menarik tangan Sandra namun kalah cepat dengan Marcel. Marcel memegang tangan Michael untuk mengajaknya pulang.

Sepanjang jalan Michael memperhatikan Sandra dengan Marcela dengan tatapan berbeda hingga Michael tidak melihat lagi karena berjalan ke arah parkiran mobil.

Sepeninggal Michael barulah Mike keluar dari persembunyiannya hingga Mike melihat Sandra berjalan ke arah dirinya sambil menggandeng adik bungsunya di mana wajah Marcela perpaduan antara Michael dengan Sandra.

Flash Back Off

"Kok diam? Mommy bawa ke dokter ya." Ucap Sandra sambil memeluk putranya untuk di gendong.

"Mike, tidak apa - apa kok Mom." Jawab Mike keceplosan sambil menggenggam tangan Sandra.

"Mike?" Tanya ulang Sandra dengan wajah bingung.

Terpopuler

Comments

Yayuk Triatmaja

Yayuk Triatmaja

maaf maksudnya?

2024-04-16

0

KaylaKesya

KaylaKesya

Aku jadi suspen thor

2024-04-16

0

ARA

ARA

ups wkwkwkwk

2024-04-11

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Michael Van Hounten
3 Perasaannya Tidak Enak
4 Pria Tampan
5 Mafia Gagak Hitam
6 Tidak Berubah
7 Bertemu Kembali
8 Usir
9 Waduh
10 Apakah kamu marah sama Mommy?
11 Menyembunyikan Sesuatu
12 Waduh
13 Ulang Tahun Ayahnya Sandra dan Sindri
14 Bantuan
15 Daddy lagi mikir apa?
16 Aku tidak jadi naik lift
17 Tersenyum
18 Sandra dan Marcel
19 Apakah Ada Gempa?
20 Gawat
21 Terbongkar
22 Fokus
23 Tidak Nyaman
24 Bahaya
25 Bahaya
26 Kak Arlan
27 Amarah Sandra
28 Emosi
29 Kemarahan dan Kesedihan Michael
30 Sepasang Bayi Mungil
31 Alex dan Alexa
32 Adonan Kue
33 Semua Kekayaan
34 Bolehkah?
35 Amarah Michael
36 Tuan Muda Kedua dan Tuan Muda Ketiga
37 Pintu Rahasia
38 Hendrik dan dokter Angel
39 Lengan Kanan Hendrik terluka
40 Mona dan Lisa
41 Tuan Albertus dan Tuan Alex
42 Kemana Orang Itu?
43 Racun
44 Mona dan Tuan Albertus
45 Kenapa Hatiku Sangat Sakit?
46 Haruskah?
47 Jatuh Cinta
48 Apa yang kamu lakukan?
49 Tatapan Horor
50 Cemburu
51 Tuan Albertus, Mona dan Lisa
52 Menanam Saham
53 Jangan Bersahabat
54 Apa Itu?
55 Acara Pernikahan
56 Mike dan Melani
57 Kenapa Aku Ada Di Sini?
58 Mereka Sangat Jahat
59 Ada Apa Sayang?
60 Mike, Tenang
61 5 Tahun Kemudian
62 Mike Lumpuh
63 Memulihkan Ingatan
64 Bertemu Kembali
65 Mike Van Hounten
66 Daddy
67 Stella Hilang
68 Aku Sangat Lapar
69 3 Aksi Anak Kembar
70 Melani Pergi
71 Asistennya Mike Yang Bernama Leo
72 Lumayan Mahal
73 Kenapa Kalian Menundukkan Kepala?
74 Kota N
75 Tes DNA
76 Harapan Steven
77 Apakah Kamu Menyukaiku?
78 Tidak Enak
79 Tiba - Tiba Pucat
80 Lepas
81 Pria Asing
82 Ayah Kandung
83 Tidak Bisa Di Buka
84 Kenapa Pada Tertawa?
85 Apa Itu Kak?
86 Draft
87 Kejutan
88 Karma Untuk Ayah Melani dan Keluarganya
89 Karma
90 Tamat
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Awal Mula
2
Michael Van Hounten
3
Perasaannya Tidak Enak
4
Pria Tampan
5
Mafia Gagak Hitam
6
Tidak Berubah
7
Bertemu Kembali
8
Usir
9
Waduh
10
Apakah kamu marah sama Mommy?
11
Menyembunyikan Sesuatu
12
Waduh
13
Ulang Tahun Ayahnya Sandra dan Sindri
14
Bantuan
15
Daddy lagi mikir apa?
16
Aku tidak jadi naik lift
17
Tersenyum
18
Sandra dan Marcel
19
Apakah Ada Gempa?
20
Gawat
21
Terbongkar
22
Fokus
23
Tidak Nyaman
24
Bahaya
25
Bahaya
26
Kak Arlan
27
Amarah Sandra
28
Emosi
29
Kemarahan dan Kesedihan Michael
30
Sepasang Bayi Mungil
31
Alex dan Alexa
32
Adonan Kue
33
Semua Kekayaan
34
Bolehkah?
35
Amarah Michael
36
Tuan Muda Kedua dan Tuan Muda Ketiga
37
Pintu Rahasia
38
Hendrik dan dokter Angel
39
Lengan Kanan Hendrik terluka
40
Mona dan Lisa
41
Tuan Albertus dan Tuan Alex
42
Kemana Orang Itu?
43
Racun
44
Mona dan Tuan Albertus
45
Kenapa Hatiku Sangat Sakit?
46
Haruskah?
47
Jatuh Cinta
48
Apa yang kamu lakukan?
49
Tatapan Horor
50
Cemburu
51
Tuan Albertus, Mona dan Lisa
52
Menanam Saham
53
Jangan Bersahabat
54
Apa Itu?
55
Acara Pernikahan
56
Mike dan Melani
57
Kenapa Aku Ada Di Sini?
58
Mereka Sangat Jahat
59
Ada Apa Sayang?
60
Mike, Tenang
61
5 Tahun Kemudian
62
Mike Lumpuh
63
Memulihkan Ingatan
64
Bertemu Kembali
65
Mike Van Hounten
66
Daddy
67
Stella Hilang
68
Aku Sangat Lapar
69
3 Aksi Anak Kembar
70
Melani Pergi
71
Asistennya Mike Yang Bernama Leo
72
Lumayan Mahal
73
Kenapa Kalian Menundukkan Kepala?
74
Kota N
75
Tes DNA
76
Harapan Steven
77
Apakah Kamu Menyukaiku?
78
Tidak Enak
79
Tiba - Tiba Pucat
80
Lepas
81
Pria Asing
82
Ayah Kandung
83
Tidak Bisa Di Buka
84
Kenapa Pada Tertawa?
85
Apa Itu Kak?
86
Draft
87
Kejutan
88
Karma Untuk Ayah Melani dan Keluarganya
89
Karma
90
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!