18 — Yu Chan & Yu Lingzhi

Yi Xing menyelesaikan tehnik kultivasinya. Anak itu belajar amat giat. Tidak kenal waktu. Hari ketiga pertandingan berlangsung. Yi Xing sudah selesai dengan pertandingannya hari ini. Pertempuran kesepuluh. Dia memenangkannya berturut-turut.

Ketika dia membuka matanya, Wei Lin sudah ada di depannya. Menatap amat dekat. Membuat Yi Xing hampir saja terkejut. Seperti biasa, Yi Xing lebih banyak melatih diri di padang rumput dekat hutan akademi. Di sana tenang, cukup membuatnya nyaman. Tidak ada yang mengganggu. Jarang ada murid akademi yang berlatih di sini, kecuali Yi Xing dan Wei Lin. Yi Xing tidak bisa seperti anak lainnya yang doyan keluyuran, main mengelilingi kota Guiyang yang megah. Kota timur yang disebut sebagai kota biru. Karena semua bangunan yang ada di sini di cat demikian.

“Aku telah mempelajari tehnik ketiga kupu-kupu roh.” Wei Lin memberitahu.

Kala itu mereka berjalan bersama, menuju ke ujung bukit, ada tepi jurang di bawahnya. Duduk di sana, menikmati matahari sore sangat asyik rasanya.

“Kau ingin lihat?” Wei Lin lanjut berbicara. Yi Xing mengangguk.

Maka gadis kecil itu langsung memainkan jemarinya yang lentik. Dia sangat indah, mukanya persis tak pudar oleh keburukan. Wei Lin satu-satunya murid akademi yang paling mempesona. Cantiknya belum ada yang mengalahkan.

“Tehnik ketiga, kupu-kupu rembulan.” Dunia segera berubah saat Wei Lin menunjukkan tehnik tersebut.

Yi Xing terseret ke dalam dunia spritual kupu-kupu roh. Malam gelap dengan rembulan perak bersinar terang. Sangat indah. Tehnik ketiga terbentuk. Sayap biru kupu-kupu roh di punggung Wei Lin sekarang bertambah warnanya. Ada merah. Sama seperti milik Yi Xing sebelum-sebelumnya.

Wei Lin terbang, membelakangi bulan. Yi Xing menatap takzim nan takjub. Luar biasa. Tehnik ini sepertinya sangat cantik di tangan Wei Lin. Dia bagaikan seorang dewi.

Wei Lin memainkan jemarinya lagi. Ribuan kupu-kupu merah biru berterbangan. Menuju ke arah Yi Xing, memutari tubuhnya. Badan Yi Xing terasa ringan. Dia dibawa terbang oleh kupu-kupu roh Wei Lin.

“Kau sungguh hebat.”

“Ini berkatmu,” balas Wei Lin. Mereka masih berada di dalam dunia spritual kupu-kupu roh. “Bagaimana jika kita mencoba tehnik penyatuan.”

Yi Xing setuju. Dia menyanggupi tawaran Wei Lin. Yi Xing sekarang berada di tehnik keempat kupu-kupu roh, hanya beda satu tingkat dengan Wei Lin.

Ketika anak itu menyanggupi permintaan tadi, Yi Xing langsung menggerakkan jemarinya. Memanggil tehnik ketiga kupu-kupu roh. Sayap biru dan merah muncul di punggung Yi Xing. Tangan keduanya sudah bersatu.

Penyatuan segera terjadi. Sangat cepat. Cahaya berpendar. Ribuan kupu-kupu mengelilingi keduanya. Dalam sekejap mata, tubuh mereka menjadi satu-kesatuan. Dewi kupu-kupu.

Luar biasa!

“Sangat indah,” kata Wei Lin. Dia takjub memandangi pantulan mereka di depan genangan air dunia spritual.

Penyatuan itu tidak lama. Mereka mengakhirinya. Juga keduanya meninggalkan dunia spiritual roh kupu-kupu, tetapi sayap itu belum lenyap. Mereka terbang, memanfaatkan tehnik ketiga kupu-kupu ini.

“Aku ingin mencoba terbang ke sana!” Wei Lin menunjuk daratan di seberang jurang, perbatasan antara akademi dan daratan lain.

Yi Xing mengangguk. Tentu. Tentu saja dia akan menyetujuinya. Yi Xing menarik tangan Wei Lin, sayap kupu-kupu membawa mereka terbang menuju ke seberang sana.

“Di depan sana, siapa yang lebih dahulu tiba di bukit itu, maka dia pemenangnya.”

“Baiklah, aku terima.” Yi Xing menjawab antusias.

Wei Lin terbang lebih cepat, dia ingin menjadi yang utama. Dia menambahkan kecepatan terbang sayap kupu-kupu. Yi Xing mengejarnya. Dia menyamai rekor kecepatan Wei Lin.

Terbang menggunakan sayap kupu-kupu roh menyisakan gemercik cahaya yang indah. Bagai bubuk berlian yang berhamburan. Keduanya sudah melintasi jurang terjal di bawahnya. Puluhan cahaya kupu-kupu mengikuti mereka dari belakang.

Dalam hitungan detik, mereka telah menapaki kaki di atas bukit bebatuan di seberang daratan. Sama-sama unggul. Tidak ada yang tertinggal atau menjadi yang pertama. Melupakan janji untuk menjadi pemenang tehnik ketiga kupu-kupu roh itu.

“Woah, tempat ini sangat indah.” Mata Wei Lin berbinar. Di depannya ada hamparan padang bunga yang sangat cantik.

“Ayo kita ke sana.” Yi Xing menawarkan. Wei Lin mengangguk setuju.

Yi Xing menggenggam tangan Wei Lin. Mereka menyentuh satu-dua bunga-bunga beragam itu. Sekali Wei Lin menghirup aromanya dalam-dalam. Sangat wangi dan menenangkan.

Yi Xing memerhatikan, mana tahu pikirnya dia bisa menemukan bunga spesial. Tetapi tidak. Dia tidak mendapatkan itu. Kecuali ....

“Hati-hati!” Yi Xing langsung bergerak cepat, menyambar badan Wei Lin sebelum terkena tusukan tombak tajam.

Kecepatannya membawa Wei Lin terlepas dari bahaya mengancam. Tombak itu bergerak liar. Wei Lin dan Yi Xing terjatuh berguling cukup jauh di padang bunga itu.

Detik berikutnya, muncullah sesosok wanita cantik, seumuran mereka. Wanita itu berpakaian sangat indah. Sayapnya. Sayap itu membuat Wei Lin dan Yi Xing terheran takjub. Sayap putih lebar dan besar. Luar biasa.

Sementara itu dia diserang oleh seorang gadis, serupa dengannya. Tidak ada bedanya sama sekali. Sama-sama indah dan cantik. Apakah mereka kembar? Pikir Yi Xing ini sungguh membingungkan.

Yang jauh lebih membingungkan, siapa mereka sebenarnya? Kenapa tiba-tiba muncul? Mereka muncul dari robekan langit. Seperti sebuah portal keluar masuk. Diikuti dengan bulu-bulu sayap mereka yang rontok, berhamburan di udara. Sayap putih bersih bak sayap bulu angsa.

Perempuan pertama diserang berkali-kali. Pedang mereka beradu, berdenting hebat. Yi Xing dan Wei Lin memerhatikan. Pertarungan itu sengit. Menilik battle rangking mereka, keduanya yakin kalau dua anak yang bertempur itu sudah di tahap saint gold. Menuju dewa sejati.

“Tehnik surga, pedang kematian!” Gadis itu menyerang. Kekuatannya besar.

Gadis yang diserang tadi terluka. Tetapi dia bisa menghindari serangan saudaranya. Walhasil, tehnik itu hanya mengenai batu besar di sana. Membuatnya hancur jadi debu.

“Kekuatan mereka sangat besar, mengubah batu keras menjadi debu dalam sekejap mata, aku yakin mereka pasti seorang dewi.” Yi Xing berkata pelan. Wei Lin mengangguk setuju.

“Sepertinya mereka Dewi level saint gold. Lihatlah kekuatan mereka yang dahsyat itu. Padahal usia mereka masih sangat muda.” Wei Lin menambahkan.

Mereka masih memerhatikan. Pedang dan tombak saling beradu. Belum ada yang kalah dari keduanya. Meski kesenjangan kekuatan sudah terlihat jelas.

“Tehnik surga, tombak angin!” Gadis yang memegang tombak membalas serangan.

Pertempuran sengit masih terjadi. Gadis yang memegang pedang bisa menghalau kekuatan angin besar yang berputar itu. Bahkan menebasnya berkali-kali.

Orang gila! Pikir Yi Xing demikian. Kekuatan sebesar itu seharusnya tidak dilawan, melainkan dihindari. Namun Yi Xing dibuat melongos. Sebab dalam tebasan berikutnya, angin beliung itu berhasil dibelah.

Pemilik tehnik juga berhasil kalahkan. Dia terpental. Terdorong mundur karena kekuatan pedang yang dilepaskan lawannya. Tombak emasnya juga terbuang jauh. Tepat di depan mata Yi Xing dan Wei Lin. Tertancap di tanah.

Gadis itu pasti gadis suci. Dia terluka. Mulutnya mengeluarkan darah. Dadanya dipegang. Dia kesakitan. Kulit mulusnya lebam-lebam, lengan kirinya robek, luka besar tercipta. Robekannya sangat dalam, darah mengalir cukup deras. Sedangkan gadis yang memegang pedang itu bersiap ingin membunuh kembaran di depannya. Namun itu belum terjadi. Kala melihat ada dua orang lain di sana, niatnya dihentikan.

“Dua manusia bodoh!” ujarnya. “Kalian cari mati.”

Perempuan itu hendak menghunus Yi Xing dan Wei Lin. Mereka pengganggu. Sayangnya, gadis pemegang tombak emas tidak tinggal diam. Dia takkan melibatkan orang lain dalam pertarungan hebat ini. Kekuatan besarnya menghalau pedang emas itu, sampai terpental jauh.

“Lawanmu bukan mereka!” katanya.

Mereka kembar. Sama-sama cantik. Entah dari mana asalnya, Yi Xing tidak tahu. Dia terpesona melihat kecantikan dua gadis seumuran dengannya itu.

Gadis pedang emas itu mengulum senyum. Senyum remeh. “Yu Chan, kau harus sadar bahwa aku bukanlah tandinganmu!”

“Simpan ucapanmu Yu Lingzhi. Kau tidak akan semudah itu mengalahkan aku!” Yu Chan membantah.

Yu Lingzhi menyeringai lagi. Tangannya terulur, menarik pedang emasnya. Mereka melanjutkan pertarungan. Yu Chan juga menarik tombaknya tadi. Pertarungan kembali terjadi. Gerakan mereka sama-sama cepat. Inilah pertarungan dua kekuatan besar.

“Adik, setelah kau mati, jasadmu akan aku persembahkan untuk raja neraka.” Yu Lingzhi berkata sombong. Mereka saling bersitatap.

Pedang dan tombak beradu di depan muka. Yu Lingzhi menambahkan kekuatannya. Dia memukul dada Yu Chan, kembarannya itu langsung terpental jatuh. Sangat keras. Membuat tanah di sana hancur berantakan. Dengan kecepatan Yu Lingzhi, dia menghunus pedang ke arah Yu Chan. Dia mengincar dadanya.

“Tamatlah riwayatmu, Yu Chan!”

Episodes
1 01 — Tinggal Bersama Guru Mo
2 02 — Berburu Binatang Iblis
3 03 — Tehnik Bawaan
4 04 — BR 25K
5 05 — Serangan Wei Lin
6 06 — Tehnik Kupu-kupu Roh
7 07 — Latihan di Arena Pertandingan
8 08 — Wei Lin & Yi Xing Berteman
9 09 — Batu Loncatan
10 10 — Iblis Rubah Sembilan Ekor
11 11 — Latihan Pedang
12 12 — Cincin Dewa Baru
13 13 — Hutan Perbatasan
14 14 — Pedang Guntur vs Pesona Dewi
15 15 — Hari Pertandingan
16 16 — Anak Desa Tanpa Orang Tua
17 17 — Klasemen Sementara
18 18 — Yu Chan & Yu Lingzhi
19 19 — Di Bawah Tekanan
20 20 — Penghinaan Yi Xing
21 21 — Siapa yang Lebih Cantik?
22 22 — Wei Lin Nomor 1
23 23 — Yi Xing Melawan Tian Heng
24 24 — Dikirim ke Akademi Guiyang
25 25 — Pembunuh Bertopeng
26 26 — Rumah Kayu Bibi Ning
27 27 — Reruntuhan Kota
28 28 — Hampir Saja Pingsan
29 29 — Latihan Kesabaran
30 30 — Pedang Cincin Bulan
31 31 — Harus Lebih Kuat
32 32 — Black Hole
33 33 — Asal-usul Yi Xing
34 34 — Dua Demi God
35 35 — Dikalahkan Saint Murong
36 36 — Rambut Hitam & Putih
37 37 — Yihua Berambut Hitam
38 38 — Emosi yang Meletup-letup
39 39 — BR 100K
40 40 — Dicium Gadis Asing
41 41 — Cantik & Enak Dipandang
42 42 — Tulang Dewa
43 43 — Tehnik Kolam Semesta
44 44 — Kekalahan Kedua
45 45 — Jarum Beracun
46 46 — Saint Pembunuh
47 47 — Perasaan Berdebar
48 48 — Murid Akademi Lanba
49 49 — Guru Ling
50 50 — Kontes Liar
51 51 — Menantang Huo Lu
52 52 — Menang Lagi
53 53 — Pemenang Kontes Liar
54 54 — Masalah Besar
55 55 — Jalan Iblis
56 56 — Demi Ayah & Ibu
57 57 — Melawan He Tian Xing
58 58 — Tidak Bisa Diremehkan
59 59 — Binatang Iblis Laba-laba
60 60 — Jenius Akademi
61 61 — Kapten Perjalanan
62 62 — Kolam Keabadian
63 63 — Misteri Terungkap
64 64 — Penampilan Berubah
65 65 — Souvernir Jepit Rambut
66 66 — 1 Juta Battle Point
67 67 — Yi Xing Memilih Wei Lin
68 68 — Balai Suci Dewa
69 69 — Guru Mo vs Saint Dugu & Jilong
70 70 — Jalur Iblis (2)
71 71 — BR 292K
72 72 — Murid Kebanggaan
73 73 — Taktik Yi Xing
74 74 — Melawan Xu Shan
75 75 — Melawan Yixue
76 76 — Latihan Fisik
77 77 — Pertandingan Hampir Tiba
78 78 — MVP Pertama
79 79 — Ketua Tim Akademi Xiangxi
80 80 — Peringatan Wei Lin
Episodes

Updated 80 Episodes

1
01 — Tinggal Bersama Guru Mo
2
02 — Berburu Binatang Iblis
3
03 — Tehnik Bawaan
4
04 — BR 25K
5
05 — Serangan Wei Lin
6
06 — Tehnik Kupu-kupu Roh
7
07 — Latihan di Arena Pertandingan
8
08 — Wei Lin & Yi Xing Berteman
9
09 — Batu Loncatan
10
10 — Iblis Rubah Sembilan Ekor
11
11 — Latihan Pedang
12
12 — Cincin Dewa Baru
13
13 — Hutan Perbatasan
14
14 — Pedang Guntur vs Pesona Dewi
15
15 — Hari Pertandingan
16
16 — Anak Desa Tanpa Orang Tua
17
17 — Klasemen Sementara
18
18 — Yu Chan & Yu Lingzhi
19
19 — Di Bawah Tekanan
20
20 — Penghinaan Yi Xing
21
21 — Siapa yang Lebih Cantik?
22
22 — Wei Lin Nomor 1
23
23 — Yi Xing Melawan Tian Heng
24
24 — Dikirim ke Akademi Guiyang
25
25 — Pembunuh Bertopeng
26
26 — Rumah Kayu Bibi Ning
27
27 — Reruntuhan Kota
28
28 — Hampir Saja Pingsan
29
29 — Latihan Kesabaran
30
30 — Pedang Cincin Bulan
31
31 — Harus Lebih Kuat
32
32 — Black Hole
33
33 — Asal-usul Yi Xing
34
34 — Dua Demi God
35
35 — Dikalahkan Saint Murong
36
36 — Rambut Hitam & Putih
37
37 — Yihua Berambut Hitam
38
38 — Emosi yang Meletup-letup
39
39 — BR 100K
40
40 — Dicium Gadis Asing
41
41 — Cantik & Enak Dipandang
42
42 — Tulang Dewa
43
43 — Tehnik Kolam Semesta
44
44 — Kekalahan Kedua
45
45 — Jarum Beracun
46
46 — Saint Pembunuh
47
47 — Perasaan Berdebar
48
48 — Murid Akademi Lanba
49
49 — Guru Ling
50
50 — Kontes Liar
51
51 — Menantang Huo Lu
52
52 — Menang Lagi
53
53 — Pemenang Kontes Liar
54
54 — Masalah Besar
55
55 — Jalan Iblis
56
56 — Demi Ayah & Ibu
57
57 — Melawan He Tian Xing
58
58 — Tidak Bisa Diremehkan
59
59 — Binatang Iblis Laba-laba
60
60 — Jenius Akademi
61
61 — Kapten Perjalanan
62
62 — Kolam Keabadian
63
63 — Misteri Terungkap
64
64 — Penampilan Berubah
65
65 — Souvernir Jepit Rambut
66
66 — 1 Juta Battle Point
67
67 — Yi Xing Memilih Wei Lin
68
68 — Balai Suci Dewa
69
69 — Guru Mo vs Saint Dugu & Jilong
70
70 — Jalur Iblis (2)
71
71 — BR 292K
72
72 — Murid Kebanggaan
73
73 — Taktik Yi Xing
74
74 — Melawan Xu Shan
75
75 — Melawan Yixue
76
76 — Latihan Fisik
77
77 — Pertandingan Hampir Tiba
78
78 — MVP Pertama
79
79 — Ketua Tim Akademi Xiangxi
80
80 — Peringatan Wei Lin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!