11 — Latihan Pedang

Samar-samar mata Yi Xing terbuka. Banyak waktu telah dilewati. Malam datang kembali. Api menyala besar. Perasaan familiar itu muncul lagi. Guru Mo menyulut api supaya tetap menyala. Di samping Yi Xing, Wei Lin tertidur pulas. Kemudian dia ingat tadi siang. Serangan melawan iblis rubah. Entah apa yang terjadi terakhir kali.

“Guru, pertempuran itu!” Yi Xing menyinggung.

Guru menghela napas berat. “Sudah berlalu.”

“Kami kalah?”

Guru Mo menggeleng. “Tidak buruk,” ujarnya.

Yi Xing menunduk. Otaknya berpikir banyak hal. Apakah mereka kalah? Entahlah, Yi Xing tidak tahu. Dia hanya ingat kalau dirinya dan Wei Lin jatuh pingsan setelah mengeluarkan tehnik penyatuan roh kupu-kupu.

Tehnik itu mengonsumsi banyak daya keduanya. Tenaga terkuras habis. Cuma itu sekelebat bayangan yang masih teringat jelas. Pingsan karena kelelahan. Sisanya dia tidak tahu. Badan anak itu terasa lemas tak berdaya. Tulangnya seperti melunak, tidak sekokoh sebelum bertarung melawan binatang iblis mutasi.

“Kalian berhasil melumpuhkan iblis rubah itu. Tetapi kalian tidak berhasil mengalahkannya.” Guru Mo menghela napas. “Tapi itu juga sudah bagus. Setidaknya kalian seperti sedang berlatih melawan seorang saint ranah demi god.”

“Apakah kami gagal dalam latihan kali ini?”

Guru Mo menggeleng. “Latihan ini bukan hanya sekedar penilaian saja. Tapi mengutamakan tehnik kalian dan kerja sama. Selagi kalian bisa bekerjasama, maka penilaian latihan ini dinyatakan lulus.”

Giliran Yi Xing menghela napas tipis. Guru Mo memerhatikan sekilas. Tangannya menyodorkan ikan bakar ke anak itu. Dia tahu Yi Xing lapar.

Guru Mo berkata lagi, sambil Yi Xing menikmati makan malamnya. “Apa yang kau dapatkan setelah melawan iblis rubah itu?”

Yi Xing menatap gurunya. Diam sejenak. Yi Xing mencoba menerka. Dia mengingat-ingat. Apa saja yang bisa membuatnya mengubah pandangan dalam pertempuran kali ini.

“Aku tidak tahu, guru.”

“Kau tidak memahami makna bertarung sesungguhnya.” Guru Mo menelan ludah tertahan, lanjut bicara lagi. “Saat melawan iblis rubah sembilan ekor itu, kalian telah melampaui kemajuan yang cukup baik. Kau melupakan itu.”

Oh, Yi Xing tahu apa yang guru Mo maksud. Dia jadi paham. Anak itu cepat-cepat menganggukkan kepalanya.

“Guru, aku paham.”

“Katakan.”

Yi Xing meletakkan ikan bakarnya. Bibir itu lekas berbicara. “Saat melawan iblis rubah, aku menyadari bahwa tehnik penyatuan dengan Wei Lin cukup besar. Kami bisa memukul mundur tehnik kelima iblis rubah. Lalu ....”

“Ehm ....” Guru Mo mengurut dagunya.

“..., Lalu, pesona iblis dan pesona dewi memiliki kekuatan yang sebanding. Hanya saja, kekuatan pesona iblis tidak akan melampaui tehnik pesona dewi. Kemudian, aku menyadari bahwa dengan battle ranking kami yang belum mencapai lima puluh ribu, asalkan bisa bekerjasama dan percaya bisa mengalahkan iblis itu, maka kami bisa memenangkan pertarungan. Yang terpenting dalam pertempuran kali ini, kami saling mempercayai kemampuan masing-masing.” Yi Xing menambahkan.

Benar. Guru setuju dengan penjelasan anak ini. Yi Xing mengerti apa yang harus dijelaskan kepada guru Mo. Jadi inilah alasan kenapa guru Mo meminta Yi Xing dan Wei Lin menghadapi iblis rubah sembilan ekor bersamaan.

“Tujuanku meminta kalian menghadapi iblis rubah itu, supaya kalian tidak mundur melawan seorang saint yang nilai BR-nya lebih tinggi daripada kalian. Selain itu, aku berharap dalam pertarungan adil tadi, kalian bisa percaya diri melawan musuh-musuh di jalan menuju saint.” Guru Mo menambahkan penjelasan.

Yi Xing mendengarkan takzim. Tidak memotong kalimat. Guru sekali-dua kali mendeham pelan.

“Pertempuran tidak hanya mengandalkan kerja sama, kekompakan dan kelincahan saja. Tapi gunakan juga keterampilan memikirkan rencana. Dengan begitu, sekalipun tidak bisa mengalahkan seorang saint hebat, setidaknya kalian memiliki opsi lain. Yaitu menghindar.” Guru Mo melirik Yi Xing.

Bocah itu mengangguk paham. Dia mengerti. Guru Mo berdiri. Satu tangannya berada di belakang punggung. Satunya lagi mengurut jambang tipis di dagu.

“Dalam pertandingan seleksi calon saint tahun depan, guru berharap apa yang guru ajarkan kepada kalian bisa dipraktikkan dengan baik. Karena lawan kalian nantinya memiliki kecerdasan yang tak akan kalah.”

“Aku mengerti, guru.” Yi Xing menjawab hormat.

“Cukup sampai sini. Kau istirahatlah. Besok, saat Wei Lin bangun, kau serahkan tulang dewa ini padanya. Ini cocok dengan tehnik pertamanya, serangan dewi malaikat.” Guru Mo menyerahkan tulang dewa kepada Yi Xing.

Anak itu menerima sepenuh hati. Wei Lin belum sadar dari pingsannya. Dan Yi Xing tidak akan mengganggu tidur gadis kecil itu. Dia benar-benar kelelahan.

••••

Hari berikutnya datang lagi. Hari kemarin berlalu begitu cepat.

“Aku telah menerobos tehnik kedua cincin dewa!” Wei Lin berseru. Dia memberitahu Yi Xing riang gembira.

Gadis itu bangkit dari duduk bersilanya. Tiga jam lamanya menyerap tulang dewa, akhirnya anak itu menerobos ranah tehnik tingkat dua. Lihat wajahnya. Dia bahagia sekali. Sayangnya, guru Mo tidak ada di sana. Mereka tidak ikut kelas guru. Sebab guru ada urusan penting.

Yi Xing bertanggungjawab atas latihan mandiri keduanya hari ini. Di pinggiran hutan akademi. Rumput hijau terhampar luas. Tempat beberapa waktu lalu bertarung dengan Tian Heng.

“Selamat, Wei Lin. Kau hebat.”

Wei Lin tertawa membuncah. “Jika bukan karenamu dan guru Mo, mana mungkin aku mendapatkan tulang jiwa iblis rubah itu. Ah ..., tubuhku terasa ringan setelah menyerap cincin dewa ini.”

Yi Xing ikut senang melihat perubahan Wei Lin. Dia jenius nomor satu tahun ini. Wajar saja jika kecepatannya menaikkan kultivasi tidak menemukan hambatan.

“Oh ya. Guru hari ini berpesan apa? Apa latihan yang harus kita lakukan?” Wei Lin menggiring topik percakapan lainnya.

Yi Xing mengangkat pedang kayu. Satu untuknya, satu untuk Wei Lin. Dengan sigap gadis itu menangkap pedang kayu pemberian Yi Xing.

“Latihan bertarung pedang.” Yi Xing memberitahu singkat.

Wei Lin sempat mengernyitkan dahinya. Sesaat kemudian, dia menarik senyum di sudut bibir. Tangan mengangkat pedang kayu, siap bertarung.

“Baiklah. Jika begitu, mari kita mulai bertarung!” Wei Lin bergerak pertama.

Dengan kecepatan gunturnya, pedang kayu itu berhasil menyerang badan Yi Xing. Orang yang diserang berhasil menahannya. Suara adu pedang itu cukup nyaring. Ribut juga.

“Rasakan ini!” pekik Wei Lin. Dia mengeluarkan kekuatan sedang.

Serangan itu berkali-kali, amat cepat dan tepat sasaran menyerang pedang kayu milik Yi Xing. Bocah itu hanya menangkis dan bertahan. Dia tidak melakukan perlawanan.

Mereka bertempur di udara. Sayap kupu-kupu roh membawa keduanya terbang lincah. Wei Lin lebih aktif menyerang. Sementara Yi Xing masih hanya menahan. Kecepatan serangan Wei Lin memang luar biasa. Untungnya Yi Xing juga memiliki kecepatan cahaya yang bisa mengimbangi kecepatan gunturnya.

“Tehnik pertama, serangan dewi malaikat!” Pedang Wei Lin menyemburkan kekuatan.

Yi Xing berhasil menghindar. Batu di belakang Yi Xing menjadi sasaran. Terbelah. Hancur berkeping-keping. Yi Xing telah menapakkan kakinya di tanah. Dari udara, Wei Lin terus menyerangnya berulang kali.

“Tehnik pertama, roh kupu-kupu.” Yi Xing juga membalas. Roh kupu-kupu yang dipelajarinya kini menjadi roh pengacau tipe satu.

Wei Lin berhasil menghancurkan roh itu dalam sekali tebasan. Tapi Wei Lin lengah. Yi Xing sudah di depannya. Melepaskan serangan balasan. Untungnya reflek Wei Lin menangkis serangan itu, meski dia terdorong mundur. Tebasan pedang Yi Xing amat besar. Wei Lin dibuat harus mengakui keunggulan itu.

“Kau harus mencoba tehnik keduaku. Kebetulan aku butuh lawan sepadan.” Wei Lin segera membentuk tehnik. Pedang ada di depan muka. Matanya bercahaya. “Tehnik kedua, bidang dewi malaikat. Serang!”

Tubuh Yi Xing diserang tehnik bidang dewi malaikat. Berulang kali. Yi Xing berhasil menghindar. Tapi satu bidang sudah mengunci pergerakannya. Yi Xing dibuat harus menahan serangan tehnik dewa kedua itu. Sangat kuat. Yi Xing harus bekerja ekstra.

“Tehnik pertama, pesona dewi.” Tameng transparan melindungi tubuh Yi Xing. Kekuatan itu berhasil membendung kekuatan tehnik kedua milik Wei Lin.

Gadis kecil itu tersenyum remeh. Ini kesempatannya. Yi Xing lengah. Memanfaatkan kecepatan guntur, Wei Lin sudah berada di belakang Yi Xing. Pedang terayun, dalam sekali tebas, dia berhasil menjatuhkan Yi Xing lagi.

Yi Xing kali ini kalah. Dia ceroboh. Wajar jika serangan Wei Lin saat itu tidak bisa dibendung. Dia kurang cermat dan kurang cepat. Yi Xing juga tidak memikirkan segala hal kemungkinan.

“Bagaimana? Apakah aku unggul?”

Yi Xing dengan rendah hati membungkuk, membenarkan ucapan gadis bangsawan itu. “Kau menang.”

Wei Lin turun. Menapaki tanah. Sayap kupu-kupu mulai pudar, menghilang. “Jika kecepatan cahayamu kau gunakan, mungkin aku tidak akan beruntung mengalahkanmu tadi.”

“Terima kasih telah bermurah hati.”

“Lupakan. Ayo kita pulang. Hari telah sore.” Wei Lin melangkah pertama. Yi Xing mengikutinya.

Episodes
1 01 — Tinggal Bersama Guru Mo
2 02 — Berburu Binatang Iblis
3 03 — Tehnik Bawaan
4 04 — BR 25K
5 05 — Serangan Wei Lin
6 06 — Tehnik Kupu-kupu Roh
7 07 — Latihan di Arena Pertandingan
8 08 — Wei Lin & Yi Xing Berteman
9 09 — Batu Loncatan
10 10 — Iblis Rubah Sembilan Ekor
11 11 — Latihan Pedang
12 12 — Cincin Dewa Baru
13 13 — Hutan Perbatasan
14 14 — Pedang Guntur vs Pesona Dewi
15 15 — Hari Pertandingan
16 16 — Anak Desa Tanpa Orang Tua
17 17 — Klasemen Sementara
18 18 — Yu Chan & Yu Lingzhi
19 19 — Di Bawah Tekanan
20 20 — Penghinaan Yi Xing
21 21 — Siapa yang Lebih Cantik?
22 22 — Wei Lin Nomor 1
23 23 — Yi Xing Melawan Tian Heng
24 24 — Dikirim ke Akademi Guiyang
25 25 — Pembunuh Bertopeng
26 26 — Rumah Kayu Bibi Ning
27 27 — Reruntuhan Kota
28 28 — Hampir Saja Pingsan
29 29 — Latihan Kesabaran
30 30 — Pedang Cincin Bulan
31 31 — Harus Lebih Kuat
32 32 — Black Hole
33 33 — Asal-usul Yi Xing
34 34 — Dua Demi God
35 35 — Dikalahkan Saint Murong
36 36 — Rambut Hitam & Putih
37 37 — Yihua Berambut Hitam
38 38 — Emosi yang Meletup-letup
39 39 — BR 100K
40 40 — Dicium Gadis Asing
41 41 — Cantik & Enak Dipandang
42 42 — Tulang Dewa
43 43 — Tehnik Kolam Semesta
44 44 — Kekalahan Kedua
45 45 — Jarum Beracun
46 46 — Saint Pembunuh
47 47 — Perasaan Berdebar
48 48 — Murid Akademi Lanba
49 49 — Guru Ling
50 50 — Kontes Liar
51 51 — Menantang Huo Lu
52 52 — Menang Lagi
53 53 — Pemenang Kontes Liar
54 54 — Masalah Besar
55 55 — Jalan Iblis
56 56 — Demi Ayah & Ibu
57 57 — Melawan He Tian Xing
58 58 — Tidak Bisa Diremehkan
59 59 — Binatang Iblis Laba-laba
60 60 — Jenius Akademi
61 61 — Kapten Perjalanan
62 62 — Kolam Keabadian
63 63 — Misteri Terungkap
64 64 — Penampilan Berubah
65 65 — Souvernir Jepit Rambut
66 66 — 1 Juta Battle Point
67 67 — Yi Xing Memilih Wei Lin
68 68 — Balai Suci Dewa
69 69 — Guru Mo vs Saint Dugu & Jilong
70 70 — Jalur Iblis (2)
71 71 — BR 292K
72 72 — Murid Kebanggaan
73 73 — Taktik Yi Xing
74 74 — Melawan Xu Shan
75 75 — Melawan Yixue
76 76 — Latihan Fisik
77 77 — Pertandingan Hampir Tiba
78 78 — MVP Pertama
79 79 — Ketua Tim Akademi Xiangxi
Episodes

Updated 79 Episodes

1
01 — Tinggal Bersama Guru Mo
2
02 — Berburu Binatang Iblis
3
03 — Tehnik Bawaan
4
04 — BR 25K
5
05 — Serangan Wei Lin
6
06 — Tehnik Kupu-kupu Roh
7
07 — Latihan di Arena Pertandingan
8
08 — Wei Lin & Yi Xing Berteman
9
09 — Batu Loncatan
10
10 — Iblis Rubah Sembilan Ekor
11
11 — Latihan Pedang
12
12 — Cincin Dewa Baru
13
13 — Hutan Perbatasan
14
14 — Pedang Guntur vs Pesona Dewi
15
15 — Hari Pertandingan
16
16 — Anak Desa Tanpa Orang Tua
17
17 — Klasemen Sementara
18
18 — Yu Chan & Yu Lingzhi
19
19 — Di Bawah Tekanan
20
20 — Penghinaan Yi Xing
21
21 — Siapa yang Lebih Cantik?
22
22 — Wei Lin Nomor 1
23
23 — Yi Xing Melawan Tian Heng
24
24 — Dikirim ke Akademi Guiyang
25
25 — Pembunuh Bertopeng
26
26 — Rumah Kayu Bibi Ning
27
27 — Reruntuhan Kota
28
28 — Hampir Saja Pingsan
29
29 — Latihan Kesabaran
30
30 — Pedang Cincin Bulan
31
31 — Harus Lebih Kuat
32
32 — Black Hole
33
33 — Asal-usul Yi Xing
34
34 — Dua Demi God
35
35 — Dikalahkan Saint Murong
36
36 — Rambut Hitam & Putih
37
37 — Yihua Berambut Hitam
38
38 — Emosi yang Meletup-letup
39
39 — BR 100K
40
40 — Dicium Gadis Asing
41
41 — Cantik & Enak Dipandang
42
42 — Tulang Dewa
43
43 — Tehnik Kolam Semesta
44
44 — Kekalahan Kedua
45
45 — Jarum Beracun
46
46 — Saint Pembunuh
47
47 — Perasaan Berdebar
48
48 — Murid Akademi Lanba
49
49 — Guru Ling
50
50 — Kontes Liar
51
51 — Menantang Huo Lu
52
52 — Menang Lagi
53
53 — Pemenang Kontes Liar
54
54 — Masalah Besar
55
55 — Jalan Iblis
56
56 — Demi Ayah & Ibu
57
57 — Melawan He Tian Xing
58
58 — Tidak Bisa Diremehkan
59
59 — Binatang Iblis Laba-laba
60
60 — Jenius Akademi
61
61 — Kapten Perjalanan
62
62 — Kolam Keabadian
63
63 — Misteri Terungkap
64
64 — Penampilan Berubah
65
65 — Souvernir Jepit Rambut
66
66 — 1 Juta Battle Point
67
67 — Yi Xing Memilih Wei Lin
68
68 — Balai Suci Dewa
69
69 — Guru Mo vs Saint Dugu & Jilong
70
70 — Jalur Iblis (2)
71
71 — BR 292K
72
72 — Murid Kebanggaan
73
73 — Taktik Yi Xing
74
74 — Melawan Xu Shan
75
75 — Melawan Yixue
76
76 — Latihan Fisik
77
77 — Pertandingan Hampir Tiba
78
78 — MVP Pertama
79
79 — Ketua Tim Akademi Xiangxi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!