14 — Pedang Guntur vs Pesona Dewi

“Hei, kau dari mana saja? Kenapa selarut ini kau baru kembali?” Wei Lin menegur di depan pintu masuk asrama.

Yi Xing tidak menjawab. Dia dingin hari ini. Wei Lin menyadari perubahan sikap anak desa itu. Wei Lin memerhatikan tubuh Yi Xing. Dia terluka. Bajunya robek beberapa bagian. Ada noda darah juga.

Saat kaki Yi Xing menginjak lantai masuk asrama, dia hampir tumbang. Wei Lin segera menyambut badannya sebelum jatuh pingsan. Yi Xing hampir tidak bertenaga dan lelah.

“Kau terluka. Kau dari mana? Apa yang kau lakukan seharian ini.” Wei Lin memberondong pertanyaan. Kakinya membawa langkah Yi Xing menuju ke tempat tidur.

Yi Xing menarik napas sengal. Dia sudah berbaring di atas tempat tidur. Wei Lin pergi sesaat, membawa ember kayu dan kain untuk membersihkan badan Yi Xing.

Anak itu terkenang kejadian tadi. Saat dia hampir mati diserang binatang iblis harimau. Cakar itu tajam, mengerikan. Kurang dari satu senti meter, hampir mencungkil bola mata Yi Xing. Jika saja dia tidak gesit menghindar. Untungnya kecepatan cahayanya berhasil membawa Yi Xing mengelak.

Dia terbang di udara. Dalam sekian detik, dia mengeluarkan lagi tehnik berikutnya.

“Tehnik ketiga, pesona dewi, serang!” Kekuatan Yi Xing memerangkap tubuh binatang iblis.

Yi Xing menyerangnya dari udara. Binatang itu terdorong mundur. Memanfaatkan kesempatan, Yi Xing mengeluarkan kekuatannya yang lain.

“Tehnik pertama, hujan pedang!” Roh pedang lagi-lagi menjadi tehnik Yi Xing berikutnya. Tehnik ini menghujani badan binatang iblis berkali-kali. Bahkan ratusan kali. Tidak ada hentinya.

Yi Xing kehabisan tenaga. Dia kelelahan. Tubuhnya tumbang. Perlahan sayap kupu-kupu kembali lenyap. Batasannya berakhir. Yi Xing terjun pelan ke tanah. Dia memuntahkan darah. Semua tehnik telah dicoba. Satu-satunya tehnik yang tidak dipakai adalah tehnik kupu-kupu roh. Itu belum cukup kuat menghadapi musuh kuat. Tehnik ini hanya untuk bertahan dan terbang saja.

Yi Xing mengira kalau semuanya sudah berakhir. Sayangnya belum. Binatang Iblis meskipun terluka, tetapi masih memiliki tenaga untuk menyerang. Battle ranking-nya lima puluh ribu, binatang iblis ini cukup tangguh.

Cakar tajamnya menyangsang wajah Yi Xing lagi. Bocah sembilan tahun itu menahannya dengan pedang di tangan. Pedang besar. Sekuat tenaga dia menghalau. Sayangnya, satu pukulan cakar kiri binatang iblis mampu menumbangkan Yi Xing.

Bocah itu terpental jauh. Punggungnya menabrak batu di belakangnya. Badan terguling-guling. Sampai retak bebatuan itu. Binatang iblis melancarkan serangan lagi, berlari cepat, cakar siap menerkam mangsa.

Dalam situasi ini, Yi Xing tidak mau mati. Dia akan berusaha melawan. Belum saatnya dia tewas mengenaskan. Sebab masih banyak hal yang harus diselesaikannya di dalam kehidupan ini. Matanya terpejam, tangan kanan di depan dada.

“Tehnik penyatuan, pesona dewi, tehnik keempat, serangan mematikan. Lenyapkan!”

Bum! Serangan ini adalah serangan terkuat Yi Xing. Dia menghabiskan seluruh tenaga untuk mengumpulkannya. Sebelum cakar harimau iblis merobek kulit Yi Xing, cahaya tajam berhasil memutuskan leher binatang itu.

Dalam satu detik, dia tewas. Tubuhnya terpisah dua. Darah binatang itu hijau pekat. Yi Xing menatap jijik. Napas anak itu terengah-engah.

Pedang tajamnya merobek belakang punggung binatang iblis. Yi Xing mengeluarkan sesuatu dari sana. Tulang dewa dua puluh ribu tahun. Ini akan cocok dengan Wei Lin. Tipe serangan mereka sama-sama di samping.

“Kau membuatku penasaran. Latihan apa yang membuatmu bisa terluka separah ini?” Wei Lin berbicara sembari tangannya mengobati luka luar Yi Xing.

“Tidak ada.”

“Huh.” Wei Lin mendengus. Urusannya sudah selesai.

Yi Xing sudah diobati. Sudah berganti pakaian. Gadis kecil itu akan pergi, beranjak dari sana. Tapi tangan kanannya ditarik Yi Xing.

“Aku memiliki hadiah untukmu.”

“Apa?”

Yi Xing mengeluarkan tulang dewa yang didapatkannya siang tadi. Diserahkan kepada Wei Lin. Gadis itu sempat mengerutkan keningnya. Tulang dewa itu bisa dipakai untuk mengisi tehnik pertama cincin dewa.

“Kau mendapatkannya dari mana?” tanya Wei Lin.

“Ambilah. Itu cocok untukmu. Sama-sama tipe penyerang sayap kiri.”

Wei Lin menghela napas. Otaknya jadi berpikir banyak hal. Rupanya ini alasan kenapa Yi Xing terluka seperti ini. Untungnya dia tidak kenapa-kenapa. Dan ini juga alasan kenapa Yi Xing hilang seharian ini. Pergi entah ke mana.

“Jika guru tahu, dia pasti akan sangat marah.”

“Jangan katakan apapun padanya.” Yi Xing meminta.

Wei Lin menggeleng pelan. Jika diminta demikian, maka Wei Lin bisa memenuhinya. Perempuan kecil itu menerima pemberian Yi Xing, sesaat sebelum akhirnya meninggalkan asrama. Mengembalikan ember kayu ke tempat semula.

••••

Hari-hari berlalu.

Guru Mo takjub dengan kemajuan Wei Lin dan Yi Xing. Setiap hari dia memerhatikan perkembangan dua anak itu. Seperti hari ini, guru Mo memerhatikan Yi Xing melatih ilmu pedang bersama Wei Lin. Di tempat biasa. Di padang rumput hijau luas. Dekat dengan hutan akademi.

Kemarin Wei Lin dan Yi Xing berlatih di perpustakaan akademi, mempelajari teori-teori serangan dalam pertandingan seleksi calon saint. Wei Lin ketularan hobi membaca manuskrip-manuskrip kuno peninggalan tetua akademi.

“Semenjak mengenal anak itu, Lin’er menjadi lebih disiplin.” Kakek tetua di keluarga Wei Lin berkomentar.

Dia berdiri tidak jauh dari tempat cucunya berlatih. Di sampingnya ada guru Mo. Tetua itu mengurut janggut putihnya yang tebal. Tangan kanan memegang tongkat besi dengan kepala ukiran singa. Dia sudah bungkuk. Amat sepuh. Umurnya di atas dua ratus tahun.

“Kebersamaan membuat mereka menjadi memahami sifat satu dan yang lainnya.” Guru Mo menambahkan.

Kakek menatap guru Mo. “Terima kasih atas pengajaran Anda selama ini, Master Mo.”

“Anak-anak memiliki kemauan yang keras. Mereka sangat berusaha. Itu adalah usaha terbaik mereka.”

“Ehm ..., kompetisi calon saint sebentar lagi akan tiba. Apakah anak-anak ini mampu berdiri di lima besar calon saint terkuat?” Pak tua menggiring opini ke percakapan berikutnya. Tangan mengusap janggutnya lagi.

“Melihat perkembangan mereka, aku yakin keduanya bisa berdiri di puncak. Terlebih, aku melihat beberapa murid masih belum menunjukkan perkembangan signifikan. Kecuali Wei Lin dan Tian Heng.” Guru Mo balas menjawab.

Kakek balik badan, melangkah pelan. “Aku berharap mereka bisa masuk ke dalam akademi Guiyang. Membuat perubahan besar untuk nama baik akademi Tianmen.”

Setelah percakapan itu, kedua memilih kembali ke akademi. Sedangkan Wei Lin dan Yi Xing tetap melanjutkan latihan mereka. Sekali serangan ilmu pedang Wei Lin menyasar ke arah batu. Membuat batu besar di sana hancur berkeping-keping. Tidak puas hanya sekali, tehnik hujan seribu pedang masih menyasar batu-batu yang lebih besar di sana.

“Kau ingin mencobanya denganku?” Wei Lin menantang. Dia sudah menyelesaikan tahap kultivasi cincin dewanya. Tentu saja berkat tulang dewa yang Yi Xing beri.

Yi Xing memerhatikan lamat-lamat. Wei Lin telah memasuki BR tiga puluh satu ribu. Yi Xing tertinggal. Padahal tiga tahun lalu dia masih di atas anak ini.

Waktu juga tidak terasa cepat berlalu. Sudah tiga tahun Yi Xing bersembunyi di akademi ini. Tinggal di asrama, kadang kala berkeliling kota, mencari pekerjaan sampingan.

“Aku tidak yakin aku bisa mengalahkanmu.” Yi Xing berkata lirih.

Namun demikian, dia tetap mengangkat senjatanya. Pedang pemberian guru. Tetapi pedang itu sudah dimodifikasi. Yi Xing menempanya dengan menambahkan bebatuan mulia, hasil membeli di pasar kota. Yi Xing tiga tahun terakhir juga banyak mempelajari ilmu pedang dari buku-buku di perpustakaan akademi.

Wei Lin menyeringai. Dia juga mengeluarkan pedangnya. Pedang guntur. Dia bisa hilang dan datang sesuka hati saat Wei Lin memanggilnya.

“Siapa bilang kau akan kalah dariku? Ingat, battle ranking hanyalah angka. Keterampilan yang menentukan. Lagi pula, kau pernah mengalahkan binatang iblis yang level BR-nya lima puluh ribu. Kau jangan lupakan itu!” Wei Lin mengingatkan.

Ya, Yi Xing tidak akan lupa. Dia memang pernah mengalahkan iblis binatang itu. Bahkan tulang dewanya berhasil Yi Xing berikan kepada gadis di depannya ini.

“Tehnik kedua, pedang roh!” Yi Xing mulai menyerang.

Pedangnya terbang ke sana-sini, menyerang Wei Lin pertama. Dia mengendalikan dengan pikirannya. Yi Xing hanya menggerakkan tangannya. Sedangkan pedang itu bergerak menebas Wei Lin.

Gadis itu melakukan perlawanan. Dua-tiga serangan Yi Xing dipatahkan. Beberapa pedang roh terpental, jatuh menancap ke tanah. Wei Lin menyeringai lagi, ini kesempatannya membalas serangan pedang roh Yi Xing.

“Tehnik kedua, pedang guntur, serang!” Wei Lin terbang di udara. Sayap kupu-kupu roh mengangkatnya setinggi tujuh meter.

Dengan gerakan tangannya, pedang guntur melakukan serangan balik. Yi Xing menangkis setiap serangan beruntun pedang itu. Suara dentingan tak terelakan.

“Tehnik pertama, pesona dewi!” Yi Xing mengeluarkan kekuatannya yang sudah biasa Wei Lin lihat.

Tehnik itu berhasil memblokir serangan pedang guntur. Pedang itu menyerang cepat dan berkali-kali, membuat dentingan ribut.

Terpopuler

Comments

Sintapriyanti Andini

Sintapriyanti Andini

kyaya mc nya perlu berpetualang tuk menaikan ilmuya deh biar lbih byk komplik n lbih seru bcaya..jgn hnya sebatas bljar di akademi..

2024-05-05

1

lihat semua
Episodes
1 01 — Tinggal Bersama Guru Mo
2 02 — Berburu Binatang Iblis
3 03 — Tehnik Bawaan
4 04 — BR 25K
5 05 — Serangan Wei Lin
6 06 — Tehnik Kupu-kupu Roh
7 07 — Latihan di Arena Pertandingan
8 08 — Wei Lin & Yi Xing Berteman
9 09 — Batu Loncatan
10 10 — Iblis Rubah Sembilan Ekor
11 11 — Latihan Pedang
12 12 — Cincin Dewa Baru
13 13 — Hutan Perbatasan
14 14 — Pedang Guntur vs Pesona Dewi
15 15 — Hari Pertandingan
16 16 — Anak Desa Tanpa Orang Tua
17 17 — Klasemen Sementara
18 18 — Yu Chan & Yu Lingzhi
19 19 — Di Bawah Tekanan
20 20 — Penghinaan Yi Xing
21 21 — Siapa yang Lebih Cantik?
22 22 — Wei Lin Nomor 1
23 23 — Yi Xing Melawan Tian Heng
24 24 — Dikirim ke Akademi Guiyang
25 25 — Pembunuh Bertopeng
26 26 — Rumah Kayu Bibi Ning
27 27 — Reruntuhan Kota
28 28 — Hampir Saja Pingsan
29 29 — Latihan Kesabaran
30 30 — Pedang Cincin Bulan
31 31 — Harus Lebih Kuat
32 32 — Black Hole
33 33 — Asal-usul Yi Xing
34 34 — Dua Demi God
35 35 — Dikalahkan Saint Murong
36 36 — Rambut Hitam & Putih
37 37 — Yihua Berambut Hitam
38 38 — Emosi yang Meletup-letup
39 39 — BR 100K
40 40 — Dicium Gadis Asing
41 41 — Cantik & Enak Dipandang
42 42 — Tulang Dewa
43 43 — Tehnik Kolam Semesta
44 44 — Kekalahan Kedua
45 45 — Jarum Beracun
46 46 — Saint Pembunuh
47 47 — Perasaan Berdebar
48 48 — Murid Akademi Lanba
49 49 — Guru Ling
50 50 — Kontes Liar
51 51 — Menantang Huo Lu
52 52 — Menang Lagi
53 53 — Pemenang Kontes Liar
54 54 — Masalah Besar
55 55 — Jalan Iblis
56 56 — Demi Ayah & Ibu
57 57 — Melawan He Tian Xing
58 58 — Tidak Bisa Diremehkan
59 59 — Binatang Iblis Laba-laba
60 60 — Jenius Akademi
61 61 — Kapten Perjalanan
62 62 — Kolam Keabadian
63 63 — Misteri Terungkap
64 64 — Penampilan Berubah
65 65 — Souvernir Jepit Rambut
66 66 — 1 Juta Battle Point
67 67 — Yi Xing Memilih Wei Lin
68 68 — Balai Suci Dewa
69 69 — Guru Mo vs Saint Dugu & Jilong
70 70 — Jalur Iblis (2)
71 71 — BR 292K
72 72 — Murid Kebanggaan
73 73 — Taktik Yi Xing
74 74 — Melawan Xu Shan
75 75 — Melawan Yixue
76 76 — Latihan Fisik
77 77 — Pertandingan Hampir Tiba
78 78 — MVP Pertama
79 79 — Ketua Tim Akademi Xiangxi
Episodes

Updated 79 Episodes

1
01 — Tinggal Bersama Guru Mo
2
02 — Berburu Binatang Iblis
3
03 — Tehnik Bawaan
4
04 — BR 25K
5
05 — Serangan Wei Lin
6
06 — Tehnik Kupu-kupu Roh
7
07 — Latihan di Arena Pertandingan
8
08 — Wei Lin & Yi Xing Berteman
9
09 — Batu Loncatan
10
10 — Iblis Rubah Sembilan Ekor
11
11 — Latihan Pedang
12
12 — Cincin Dewa Baru
13
13 — Hutan Perbatasan
14
14 — Pedang Guntur vs Pesona Dewi
15
15 — Hari Pertandingan
16
16 — Anak Desa Tanpa Orang Tua
17
17 — Klasemen Sementara
18
18 — Yu Chan & Yu Lingzhi
19
19 — Di Bawah Tekanan
20
20 — Penghinaan Yi Xing
21
21 — Siapa yang Lebih Cantik?
22
22 — Wei Lin Nomor 1
23
23 — Yi Xing Melawan Tian Heng
24
24 — Dikirim ke Akademi Guiyang
25
25 — Pembunuh Bertopeng
26
26 — Rumah Kayu Bibi Ning
27
27 — Reruntuhan Kota
28
28 — Hampir Saja Pingsan
29
29 — Latihan Kesabaran
30
30 — Pedang Cincin Bulan
31
31 — Harus Lebih Kuat
32
32 — Black Hole
33
33 — Asal-usul Yi Xing
34
34 — Dua Demi God
35
35 — Dikalahkan Saint Murong
36
36 — Rambut Hitam & Putih
37
37 — Yihua Berambut Hitam
38
38 — Emosi yang Meletup-letup
39
39 — BR 100K
40
40 — Dicium Gadis Asing
41
41 — Cantik & Enak Dipandang
42
42 — Tulang Dewa
43
43 — Tehnik Kolam Semesta
44
44 — Kekalahan Kedua
45
45 — Jarum Beracun
46
46 — Saint Pembunuh
47
47 — Perasaan Berdebar
48
48 — Murid Akademi Lanba
49
49 — Guru Ling
50
50 — Kontes Liar
51
51 — Menantang Huo Lu
52
52 — Menang Lagi
53
53 — Pemenang Kontes Liar
54
54 — Masalah Besar
55
55 — Jalan Iblis
56
56 — Demi Ayah & Ibu
57
57 — Melawan He Tian Xing
58
58 — Tidak Bisa Diremehkan
59
59 — Binatang Iblis Laba-laba
60
60 — Jenius Akademi
61
61 — Kapten Perjalanan
62
62 — Kolam Keabadian
63
63 — Misteri Terungkap
64
64 — Penampilan Berubah
65
65 — Souvernir Jepit Rambut
66
66 — 1 Juta Battle Point
67
67 — Yi Xing Memilih Wei Lin
68
68 — Balai Suci Dewa
69
69 — Guru Mo vs Saint Dugu & Jilong
70
70 — Jalur Iblis (2)
71
71 — BR 292K
72
72 — Murid Kebanggaan
73
73 — Taktik Yi Xing
74
74 — Melawan Xu Shan
75
75 — Melawan Yixue
76
76 — Latihan Fisik
77
77 — Pertandingan Hampir Tiba
78
78 — MVP Pertama
79
79 — Ketua Tim Akademi Xiangxi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!